webnovel

NAMA DI KAIN KAFAN

Saat ini adalah malam Jum'at Kliwon. Suara tetes air hujan terdengar jelas dari atap rumah Seroja, yang terbuat dari genteng tanah liat. Sebuah sobekan kecil, kain kafan putih tergeletak di atas meja riasnya. Seroja mengambil sebuah silet, yang tergeletak di samping kain kafan tersebut. Sambil menyeringai sinis dan membaca mantra, yang pernah diajarkan oleh Ibunya, Nyai Ayu Rembulan. Kemudian dia mulai menyayat sedikit ujung jari telunjuknya, agar dapat mengeluarkan darah segar. Pada saat darah menetes, Seroja mulai menuliskan tujuh nama laki-laki di atas sobekan kain kafan tersebut. "Besok, aku akan menyelipkan kain kafan ini di jenazah Rembulan. Agar rohnya kelak dapat membantu aku, membalaskan semua dendam!" gumam Seroja sambil menyeringai penuh kebencian.

Ifan_Tiyani · Horror
Not enough ratings
284 Chs

TELEPON ANEH

"Siapa ya, perempuan berambut panjang, yang sedang bermain piano di ruang tamu rumah Roy itu? Aneh sekali, masa main piano gelap-gelapan tidak menyalahkan lampu? Dan, seingat aku di rumah Roy, tidak ada seorang perempuan yang tinggal selain Mamanya Roy, karena Roy 'kan anak tunggal. Jika itu Mamanya Roy, rasanya tidak mungkin, sebab Mamanya Roy berambut pendek tidak panjang seperti itu, bahkan hingga menyentuh lantai?" gumam Anwar sambil menatap lekat penuh tanda tanya, kepada sosok perempuan yang sedang asyik bermain piano itu.

"Apa mungkin itu saudaranya Roy yang baru datang dari luar negeri, ya?" gumam Anwar lagi kembali bertanya di dalam hatinya, kali ini sambil melanjutkan langkah kakinya menuju ke gudang.

Krieeet!

"Ah, akhirnya kau datang juga Anwar! Mengambil pesanan makanan ke tukang Ojol aja lama amat sih, Lo?" seru Roy saat melihat Anwar datang membuka pintu.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com