webnovel

Rencana yang Mulai Dijalankan

"Bang, aku gugup niih.."ungkap dita.

"kamu santai aja dit. abang tau dan yakin bahwa kamu bisa. kita hanya butuh mencari informasi kedekatan sandra dan Frits. dan mengenai Frits sendiri, abang udah suruh teman-teman abang untuk mencari tahu tentang dia. abang yakin dia memiliki sesuatu yang berusaha dia sembunyikan." kata Alex meyakinkan dita.

"kok kita berhenti di Klub ini sih bang? abang gak buat jebakan kan buat aku?" tanya dita sinis karena baru menyadari tempat tujuan mereka adalah salah satu Klub yang ternama di pulau itu.

"abang kan udah janji untuk ngelindungi kamu dit. gimana sih? kok sekarang jadi mikir kayak gitu?" tanya Alex yang sedang mencari sandra di area Klub tersebut.

"iya, soalnya abang tiba-tiba bawa aku ke...."

"itu sandra sama teman-temannya dit. ayo, kita mulai sekarang ya. kamu usahakan agar tetap tenang. biar dia gak curiga." kata Alex memotong omelan dita.

Alex turun dan membuka pintu dita. keduanya berjalan ke arah pintu masuk Klub yang sudah menjadi tujuannya. dengan sengaja mereka berdua lewat didepan sandra sambil bergandeng tangan.

"Sayang.." teriak sandra berusaha memanggil Alex. tetapi panggilan sandra tidak dihiraukan oleh Alex. Alex bahkan mempererat genggaman tangannya terhadap Dita dan mempercepat langkah mereka seolah mereka tidak melihat Sandra.

"itu Alex kan San?" tanya Vina yang merupakan salah satu sahabat dan sepupu Sandra.

"Kurang ajar tuh si Alex. Berani-beraninya dia menggandeng perempuan lain di depan aku." kata Sandra dengan kesal.

Sandra, Vina dan Devi pun juga mempercepat langkah mereka dan menghampiri Alex dan Dita yang sudah berada di Bar.

"loh San, ini bukannya cewe yang dipesta waktu itu? Jadi mereka benaran pacaran?" kata Devi sambil menunjuk ke arah Dita.

"Diam lo.." bentak Sandra

"Kamu kok masih berani sih berhubungan dengan pelacur ini? Aku kan udah peringatin kamu.. Aku itu pacar kamu. berani kamu bawa pelacur sialan ini secara terang-terangan ke hadapan aku.." kata Sandra dengan nada agak sedikit kasar.

Alex dan Dita melanjutkan obrolan mereka tanpa merespon satu kata pun dari Sandra. Tindakan itu membuat Sandra semakin panas dan marah hingga hendak menampar Dita.

"Jauhkan tangan kotor kau dari aku..!.!. kau pikir aku takut sama kau hah!?!" kata Dita sambil meremas tangan Sandra yang tadinya berusaha untuk menampar dirinya namun berhasil ditangkap olehnya.

"Lepasin tangan aku!! Kamu fikir kamu siapa? Kamu gak tau siapa aku?" Bentak Sandra sambil berusaha menarik kembali tangannya dari cengkraman Dita.

"Kau fikir aku peduli dengan statusmu? Kau fikir aku takut dengan sampah semacam kau? Kau juga gak tau aku siapa kan? Apa perlu kita kenalan? Tunggu.. Aku hanya mau dan sudi kenalan dengan manusia yang sama dengan aku. Bukan dengan seekor binatang jalang yang bahkan spesienya belum diketahui kayak kau!!" jelas Dita sambil melempar kan tangan Sandra.

Sandra semakin geram dengan Dita dan mencoba melayangkan sebuah tamparan lagi kepada Dita. Namun sayang tamparannya kali ini dihentikan sendiri oleh Alex.

"Kamu belum sadar ya. kamu seharusnya bercermin. siapa sebenarnya yang kamu anggap pelacur!?!" kata Alex sambil melepas tangan Sandra dari genggamannya.

"Oh, sudah berani kamu dengan aku ya Alex. Lihat aja, aku bakal bikin perhitungan berpuluh-puluh kali lipat dari ini. Mungkin kamu lupa dengan peringatan yang udah aku kasih ke kamu!!" tegas Sandra dengan nada yang sangat menantang.

"Kayaknya aku mulai paham.. Kau yakin kalau bisa melakukan sesuatu kayak yang udah kau ancam ke dia? kau yakin kalau kau bermasalah nanti bahkan mungkin masuk penjara, bapak kau mau bantu lepasin kau?" kata Dita yang sudah mengerti kondisi kejiwaan Sandra.

"Heh, bocah!! kamu benar- benar menantang aku ya?!? Kamu itu gak tau apa- apa!! Dan sekarang kamu melibatkan diri sendiri untuk berurusan dengan aku!! Siap-siap kamu menghadapi kematianmu sebentar lagi!!" kata Sandra yang kembali mengancam Dita sambil menarik kedua sahabatnya itu dan meninggalkan Alex dan Dita di bar.

....

"Kenapa kamu bisa ngomong seperti itu tadi ke Sandra, Dit? kamu kenal dengan dia sebelumnya?" tanya Alex yang kebingungan sambil mengendarai mobil ke tempat yang yang tidak terlalu jauh dari Klub dan keramaian.

"Bang, Abang populer di kampus karena apa?" tanya dita yang membuat Alex semakin penasaran.

"Karena abang tampan dan perstasi abang." jawab Alex membanggakan dirinya.

"Nah abang kan mendapat perhatian di kampus tanpa mengemis perhatian dari mereka kan. Dan karena abang udah dapat perhatian yang cukup dari orangtua dan irma." kata Dita

"Trus? hubungannya apa dengan Sandra dan keluarganya?"tanya Alex bingung.

"hmmm... untuk kali ini emang aku setuju kalau abang itu tampan. tapi aku betul- betul gak setuju dengan prestasi abang. masak masih belum ngerti sih... nih ya, dengan tindakan Sandra yang mencari popularitas di kampus, itu berarti dia lagi cari perhatian dari banyak orang. yang pasti dia gak dapatkan dari orang tuanya. Ditambah dengan sikapnya yang suka mengancam kayak tadi, aku yakin kalau dia juga sering kali dapat ancaman dan hukuman dari orang tuanya setiap kali dia melakukan hal yang orang tuanya tidak mau dia lakukan." kata Dita mencoba menjelaskan ke Alex.

"kamu kok cerdas banget sih Dit? Ayah kamu Profesor ya?" tanya Alex dengan nada menggoda Dita.

"yeee.. malah ngegodain.. Tapi aku kasihan loh bang sama si Sandra itu. Hidupnya pasti gak tenang kalau tetap bertahan dalam diam ke orang tuanya kayak gitu. Jauh di dalam lubuk hatinya, pasti dia tersiksa banget" tutur Dita

...

"AAAARRGGGHHH.... Sialan banget sih tu perempuan!! Dia pikir dia siapa?! Berani-beranian ngancam aku seperti itu" umpat Sandra dengan nada marah.

"Iya, itu beneran pacarnya Alex gak sih? kok wajahnya muda banget? Apa jangan-jangan alex itu predator lagi San, suka dengan anak dibawah umur.."Tutur Devi dengan kepolosannya.

"Aku gak mau tau. Aku mau hajar perempuan itu habis-habisan. kamu harus bantuin aku ya Vin. Kamu tolong bujukin kak Frits untuk culik itu perempuan." kata Sandra.

"Aduhh.. Nggak ah San, kamu tau sendiri kalau kak Frits itu benci banget sama kamu. bahkan kak Frits udah berulangkali larang aku untuk main sama kamu. Aku gak mau buat kak Frits marah ah. apalagi kalau dia tau kalau kamu nyuruh aku untuk memprovokasi dia." jawab Vina yang mencoba menolak permintaan Sandra.

"yaa... kamu kan bisa bilang ke kak Frits kalau perempuan itu cari masalah dengan kamu. kamu kan adik yang paling disayang sama kak Frits. pasti kak Frits mau nurutin permintaan kamu. ditambah lagi kalau dia tau kalau adik kesayangannya diganggu. Aku sayang banget dengan Alex. dan aku mau mendapatkan dia gimanapun caranya." ketus sandra.

"tapi aku gak ikut campur ya kalau seandainya nanti ada masalah. aku juga gak mau maksa kak Frits kalau seandainya kak Frits gak mau nyulik perempuan itu. Aku hanya cukup bilang aja." jawab vina yang akhirnya menuruti permintaan Sandra.

"makasih banget ya Vin..,, Kamu memang sepupu yang paling aku sayang dan bisa ngerti aku..." kata Sandra sambil memeluk Vina.