webnovel

Mysteri Book

Keyla yang sudah tiga kali pindah sekolah akhirnya terpaksa harus pergi ke tempat ayahnya yang merupakan kepala sekolah. Dia sombong dan malas. Akhirnya mendapat godaan dari hantu yang sudah lama menunggu Keyla untuk membalas kematiannya. Keyla yang tidak sengaja menemukan diary tanpa nama, membuat dirinya perlahan berubah. Apa yang sebenarnya terjadi? Buku harian siapa itu? Dan mengapa Keyla dipilih oleh hantu?

Anna_Secil · Urban
Not enough ratings
5 Chs

Mimpi Aneh

Dugh!!!

"Aw… Sakit! Kalau nyebrang lihat-lihat dong!"

Keyla lalu menengok ke kanan dan ke kiri. Namun, di sana tidak ada orang.

Dirinya lalu membuka helm dan menjambak rambutnya. Entah apa yang dia lihat barusan tetapi hatinya sungguh amat kesal. Dia mulai melanjutkan lagi perjalanannya.

Keyla lalu memilih pulang karena memang dia butuh istirahat setelah apa yang terjadi hari ini.

Sesampainya di rumah, Keyla lalu memarkirkan Simon-motor kesayangannya itu di tempat garasinya dan dia langsung berjalan masuk.

"Bi… Bibi…  Tolong ambilkan minum!" teriak Keyla ketika masuk ke dalam kepada asisten rumah tangganya.

Tak lama kemudian asisten rumah tangganya datang dengan membawa segelas orange jus minuman kesukaan Keyla.

"Non, ini minumnya, tumben Non udah pulang?"

"Makasih ya Bi. Iya nih bete banget pulang aja lah pengen tidur!"

"Ih tapi beneran deh kebetulan banget Non pulang, tadi Bapak nelpon katanya pengen ngajak Non makan malam. Makanya Bibi di suruh nggak usah masak."

"Makan malam? Kok Papa nggak ngomong ya sama aku, beneran Bi? kapan ngomongnya?"

"Belum lama Non. Ditelpon kok Non, coba cek ponsel Non. Siapa tahu tadi Bapak nelpon atau mengirimi pesan. Saya pamit ke dapur dulu ya Non."

Keyla mengangguk memberi jawaban kepada asisten rumah tangganya itu lalu dia mulai memeriksa ponselnya. Benar saja papanya menelpon sampai sepuluh kali. Namun, karena teleponnya di silent Keyla tidak tahu.

Keyla lalu memecat kembali nomor papanya untuk menelpon balik.

"Halo Pah. Kenapa tadi telpon?"

"Halo Sayang, kemana aja dari tadi papa telepon gak diangkat-angkat."

"Hmm, tadi aku sedikit lagi sibuk. Ada apa memangnya?!"

"Nggak usah sinis gitu dong. Papa kan ingin ngajak kamu makan malam. Kamu mau 'kan, kali ini aja deh!"

"Nggak bisa Pah, aku ada acara nanti malam!"

"Tolonglah, sekali ini saja. Papa sampai memohon lho ini."

"Ya sudah, oke!"

Keyla lalu menutup telepon dari Papanya itu tanpa menunggu jawaban Papanya itu. Dia sudah bersikap seperti itu sejak SMP, kali pertama tahu Papanya berselingkuh dengan gurunya sendiri. 

Pantas saja gurunya bersikap baik kepada dirinya. Dan mulai saat itu juga Keyla mulai bersikap kurang ajar dengan semua guru yang ada di sekolah hingga sekarang dan selalu berpindah sekolah sampai yang ketiga kalinya. Tetapi, di sekolah Keyla berusaha bersikap baik kepada papanya.

Setelah menyetujui ajakan papanya yang harus mengikuti acara makan malam, Keyla pun memilih untuk tidur sekarang karena dia lelah dan takut penampilannya nanti tidak sempurna.

Dia bergegas pergi ke kamarnya dan mulai merebahkan badan tetapi dia ingat sesuatu. Dia punya buku yang sangat misterius. Keyla mengambilnya dari tas dan merebahkan badannya sambil membaca buku tersebut.

"Ini buku siapa ya? Apa orang iseng kali ya. Masa buku nggak ada namanya."

Keyla mulai membuka halaman pertama di situ langsung ada tulisan tanggal dan kata-kata berupa curahan hati seseorang.

*

Jumat November 1999.

Hari ini aku bertemu dengan dia lagi, kali ini aku akan mengungkapkannya semua yang ada di buku ini. Buku yang baru saja aku beli di tempat fotokopian depan sekolah.

Senyumnya begitu manis, aku tidak bisa melupakannya. Pertemuan kali kedua ini, dia lagi lagi membantuku. Aku sedikit malu. Namun, sebenarnya aku suka. Mudahan saja dia mau jadi pacarku!

*

Di halaman pertama Keyla sedikit mengernyitkan dahi. Dirinya merasa tertipu telah mengambil buku tersebut yang berisi tentang curhatan seseorang tidak ada yang spesialnya. 

Keyla menaruhnya lagi di meja belajar dan dia pun bergegas untuk tidur karena dia orang yang paling sombong dan tidak mau mencampuri urusan orang lain apalagi membantu hal bucin seperti itu.

Lagi, tiba-tiba saja Keyla berada di ruangan yang sangat gelap seperti mimpinya kemarin. Kali ini dia bermimpi hal yang sama. Namun, dia melihat seorang gadis yang ada di meja belajar itu menangis sambil memegang pisau. Dia pun berteriak histeris kepada gadis tersebut.

"Hei! Jangan! lo mau ngapain? Hidup itu masih panjang. Jangan bilang karena cinta lu kayak gini!"

Namun, gadis tersebut tidak mendengar perkataan Keyla, gadis itu tetap menggores lengannya hingga darah itu menetes ke lantai. 

Keyla pun lalu berlari ke arah gadis tersebut tetapi dia tidak pernah mencapainya tetap berada di tempat yang sama. 

Keyla terus berteriak memanggil-manggil gadis tersebut agar gadis itu menghentikan niatnya untuk bunuh diri.

Sekuat apapun Keyla berteriak, ternyata gadis itu tetap menggores tangannya berkali-kali dan dia tak lama menoleh ke arah Keyla lalu berteriak.

"TOLONG AKU!!"

Spontan Keyla pun kaget karena melihat wajahnya yang begitu menyeramkan. Wajah penuh dengan luka dan beberapa belatung memenuhi disana. Wajah itu terlihat sangat jelas sekali. Wanita itu persis berada di depan wajah Keyla.

"Aaaaaaaa…"

Keyla lalu berteriak dan tersadar dirinya sudah ada di kamar dan ada suara ketukan pintu membangunkannya.

Tok tok tok…

"Non ini Bibi… Papa Non terus aja nelpon nih ke telpon rumah. Katanya Non disuruh pergi ke salon dulu sebelum ke sana. Mang Tono supir Papa datang menjemput."

"Ah iya Bi."

Keyla terduduk mengusap wajahnya tak percaya dengan apa yang baru saja dilihatnya. Dia langsung pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka. Di depan wastafel dia masih memikirkan mimpi yang baru saja dialaminya itu.

"Kenapa gue mimpiin dia terus ya. Siapa sih dia!"

Keyla malas memikirkannya itu. Dia langsung keluar dari kamar mandi dan berganti pakaian lalu turun ke bawah menemui Mang Tono yang sudah menunggunya dari tadi.

"Bi aku jalan dulu ya!" teriak Keyla.

"Iya Non hati-hati."

Keyla lalu keluar dari rumahnya dan langsung masuk ke dalam mobil.

"Maaf ya mang lama!"

"Ya Non, nggak papa."

Mereka pun langsung bergegas jalan ke salon di mana papanya sedang menemani selingkuhannya itu menyalon juga.

"Papa ada di sana 'kan sama pacarnya?"

"Ya Non sama Bu Desi."

"Oh, emang ada acara apaan sih kok sampai saya ikut, terus spesial banget gitu dandan ke salon."

"Maaf Non, untuk itu saya juga kurang tahu saya cuma disuruh jemput Non dan diantar ke salon."

"Heem."

Keyla lalu memegang kepalanya dan bersandar melirik ke arah jendela mobil. Dia terus membayangkan kejadian di dalam mimpinya tadi yang masih terngiang yang itu.

Keyla memikirkan tentang mimpi-mimpi yang aneh itu karena baru beberapa hari ini dia mengalaminya dan juga kejadian-kejadian aneh yang ada disekitarnya itu.

Dirinya yang memang tidak mempunyai teman dekat selain Marta dan juga Angel. Dia lalu mengambil ponsel dan mulai menceritakannya di dalam grup chat.

Keyla: Eh guys tadi gua mimpi aneh banget tahu!

Bersambung …