webnovel

Mysteri Book

Keyla yang sudah tiga kali pindah sekolah akhirnya terpaksa harus pergi ke tempat ayahnya yang merupakan kepala sekolah. Dia sombong dan malas. Akhirnya mendapat godaan dari hantu yang sudah lama menunggu Keyla untuk membalas kematiannya. Keyla yang tidak sengaja menemukan diary tanpa nama, membuat dirinya perlahan berubah. Apa yang sebenarnya terjadi? Buku harian siapa itu? Dan mengapa Keyla dipilih oleh hantu?

Anna_Secil · Urban
Not enough ratings
5 Chs

Bisikan?

"Hah?"

"Seriusan!"

"Rumor doang itu mah gue yakin. Lagian ini kan sekolahan elit. Mana ada kutu bukunya yang rajin ke perpus. Orang perpus aja cuma pajangan doang!"

"Eh iya juga sih, tapi beneran deh gue tuh pernah dengar kisahnya, katanya dulu tuh di situ tempat dia bunuh diri!"

"Aduh, hari gini lo percaya sama gosip yang kayak gitu. Udah sih biasa aja!"

"Iya juga sih, tapi habis makan lo langsung ke perpus lagi gitu, nggak asik banget sih lu. Tahu kan kita harus ngeliat My Bebeb Gilang dulu dong main basket."

"Itu kan Bebeb lo, lu aja sono yang liat. Gue pengen cepet-cepet kelarin deh terus pengen cabut dari sekolah, kayaknya kalau ngegame seru nih!"

"Ih lu mah jomblo sih, jadi hidup lo nggak berwarna gitu!"

"Apaan sih, lagian ngapain coba pacar-pacaran nanti kalau lo nikah ujung-ujungnya juga berantem terus cere! Mending sendirian happy, bebas mau ke mana aja."

"Kin, mending lu cek dah diri lu, kayaknya ada masalah. Ke Psikiater gih!"

"Kurang ajar lo!"

Tak lama Martha membawa mie ayam serta es jeruk di kedua tangannya lalu memberikannya kepada Keyla.

"Nah Beb, lo makan dulu nih. Biar otak lu lancar!"

"Makasih Bebeb ku tersayang, untung yang lemot cuma Si Angel doang, jadi gua nggak begitu stres!"

"Tapi gue setuju kata Angel, lu emang harus cari pasangan. Masa lu mau gini aja. Coba lu konsul ke psikiater. Inget, lo itu cantik. Masa lo harus hidup sendirian. Nggak happy banget."

"Aduh, mie ayam enak nih. Gue makan dulu ya!"

Keyla lalu memakan makanannya itu dengan lahap. Dia mengalihkan segala pertanyaan tentang pacar. Menurut Keyla melihat orang tuanya yang terus satu rumah namun tidak akur bahkan punya pasangan masing-masing di luar, membuat Keyla ini semakin tidak percaya apa yang namanya cinta.

Meski dirinya sangat cantik dan populer Keyla tidak pernah pacaran sampai sekarang.

Pernah ada satu cowok yang nembak dia terang-terangan depan semua murid dengan suasana yang sangat romantis di sekolah lamanya. Namun, Keyla menolaknya juga dengan terang-terangan di depan semua orang. Bahkan membuat malu lelaki tersebut.

Mungkin kalau dibilang batu, ya itulah Keyla.

Saat sedang asyik berbincang ria dengan sahabatnya, mata Keyla menuju kepada pemandangan yang sangat aneh. Keyla melihat seorang murid menunduk dengan pakaian yang sangat lusuh dan juga rambut acak-acakan seperti yang dilihatnya dulu waktu pertama kali masuk ke sekolah ini. Tetapi seragam sekolahnya tidak sama dengan seragam sekolah yang dipakai sekarang.

"Eh, Beb. Kalian lihat cewek yang duduk di tukang somay itu nggak?"

"Cewek? Yang mana?" Martha Penasaran.

"Ah itu, yang di pojok sana. Kalian lihat enggak, kok ada ya murid yang berpenampilan jelek kayak gitu, tapi nggak pakai seragam kita. Tuh dia duduk di tukang siomay!"

"Mana-mana, gue nggak ngeliat apa-apa, nggak ada yang pakai seragam beda, sama semua!"

"Itu, dia yang lagi duduk di samping gerobak siomay. Lagi nunduk, mana rambut acak-acakan lagi."

"Mana sih! Orang gerai siomay aja tutup, 'kan Bang Parto lagi pulang kampung. Di samping gerobaknya juga nggak ada siapa-siapa. Salah lihat kali lo!"

"Hah! Serius lo nggak liat?"

Keyla sedikit tercengang ketika menjelaskan hal ini kepada Martha.

"Ngeliatin apa sih kalian berdua?" Angel yang bingung pun ikut bertanya.

"Ini, kata Keyla disana ada cewek lagi duduk. Tepatnya di tukang siomay. Lu lihat gak?" ujar Martha yang ingin memastikan pendapat siapa yang benar.

"Mana? Gue nggak lihat siapa-siapa, kok! Salah lihat kali lu Kin!"

Keyla lalu menggeser mangkok Mie ayamnya dan berdiri menatap ke arah wanita tersebut. Namun, pada saat pandangannya menuju tempat wanita tadi Keyla sudan tak melihat apa-apa.

"Aneh!" Keyla berdengung.

Keyla mengerutkan dahi karena heran. Wajahnya langsung tampak panik.

"Kin, lo nggak apa-apa 'kan?" Martha khawatir.

"Cewek yang tadi gue bilang, sekarang hilang nggak ada!"

"Serius lu tadi ngeliat cewek?" Angel mempertegas pernyataan Keyla.

"Gua serius, lu berdua nggak percaya. Ya udahlah jadi mikirin itu. Udah ya gue cepet-cepet balik, nanti Bu Sasa marah sama gue nambah lagi tugasnya."

Martha dan Angel saling memandang.

Keyla langsung pamit kepada teman-temannya dan dia pun pergi untuk membeli beberapa cemilan untuk di perpustakaan tetapi Angel dan juga Martha menyusulnya lagi.

"Kin.. Kin…  tunggu," ucap Marta.

"Apa lagi kalian berdua, udah, balik aja ke kelas. Gue pengen cepet-cepet selesai nih pen cabut ke warnet aja!"

"Apa sih, sensitif amat. Mau dapet lo. Bareng lah ke kelas, 'kan arahnya sama!" jelas Marta.

Mereka lalu berjalan ke arah perpustakaan bersama.

"Gue yakin, tadi lo ngeliat cewek yang gue ceritain. Filling gue itu adalah hantu perpustakaan yang selama ini tenar, dia demen ama lu!" ujar Angel.

"Aduh Angel. Nggak usah bikin ulah yang aneh-aneh deh, gue yakin di dunia ini memang ada makhluk gaib kayak gitu, tapi dia buat apaan ikutin gue emang gue Paranormal!"

"Eh lu belum tahu aja rumornya, dia tuh dulu katanya murid di sekolah ini terus meninggal bunuh diri di perpustakaan. Dia juga punya buku diary yang bisa memecahkan kasusnya dia tuh kenapa dia bunuh diri. Tapi sampai sekarang nggak ada yang pernah ketemu sama bukunya itu."

"Bukunya ada di perpustakaan maksud lo?" tanya Martha

"Tapi itu udah bertahun-tahun lalu. Masa sih berkali-kali di renov itu buku nggak ketemu, nggak mungkin dong! Udah ah lu lama-lama hidupnya kemakan rumor. Nanti gua bilang ada kecebong di WC lu kagak bakalan mau ke WC kan, gue cabut!" ucap Keyla lalu pergi meninggalkan para sahabatnya itu.

Keyla memang orang yang sangat tidak percaya dengan hal tahayul seperti itu, menurutnya orang yang sudah mati ya sudah tidak ada urusannya lagi dengan dunia nyata kecuali memang jin yang bisa membuat hal semua itu menjadi nyata.

Martha dan juga Angel kembali lagi ke kelas sedangkan Keyla meneruskan perjalanannya menuju perpustakaan sambil memperhatikan sekitar agar tidak ketahuan Bu Sasa.

Ketika Keyla sedang mengendap-endap untuk masuk ke perpus, dia pun bertabrakan dengan Yoga. Si pria cupu yang tampangnya cukup tampan. Tetapi dia sangat kutu buku sehingga anak-anak murid di sekolah menganggap dia bukan apa-apa.

"Sorry, sorry, gue nggak ngeliat ada lu di situ. Lagi ngapain sih di depan perpus bukannya langsung masuk aja!" cibir Keyla.

Yoga pun langsung masuk begitu saja tanpa mengucapkan sepatah katapun kepada Keyla.

"Ih freak, dasar!" Keyla mengumpat melihat kelakuan Yoga yang tidak menganggapnya sama sekali. Padahal dia adalah murid paling cantik di sekolah ini.

Bersambung …