webnovel

Bab 6

Setelah mereka selesai sarapan pagi, Jordan mengantar Azhura ke kampusnya baru setelah itu dia pergi ke kantor milik keluarganya. Sebelum ia melepaskan gadis itu dari mobilnya, terlebih dahulu mengingatkannya untuk kembali datang ke apartemennya siang hari setelah jadwal kuliah hari ini selesai. Gadis itu hanya berdehem dan menghela nafas panjang atas ocehan Jordan yang setiap hari didengarnya selama hampir dua minggu ini.

Azhura tidak ingin mencari masalah dengan laki-laki tua itu, ia pun langsung ke apartemen Jordan setelah mata kuliahnya usai, terlebih dahulu mengobrak-abrik kulkas dan memasak makanan untuk makan siangnya, karena selama di kampus ia hanya makan beberapa makanan kecil yang tidak dapat bertahan hingga malam.

"Akh..., sudah hampir dua minggu aku di sini, tapi aku belum pernah begitu memperhatikan barang-barang di sini" Guman Azhura memperhatikan beberapa lukisan di dinding lalu beralih pada sebuah pemutar musik yang ia tahu barang itu sangat terbatas.

Seringaian jahil menghiasi wajah mungil Azhura, ia memutar musik dengan sesuka hatinya lalu membuka kemeja yang dipakainya dan menyisakan

berwarna hitam. "Akh..., tidak salah juga aku mencobanya." Gumannya berlari ke kamar Jordan. Ia membuka lemari dan mencari sesuatu di dalam sana. Sembari menghirup aroma isi lemari Jordan yang maskulin, begitu tenang namun menghayutkan. Seringaian liciknya semakin lebar "Mungkin aku harus mencari berkas-berkas penting perusahaannya" Gumannya. Ia mulai berfantasi, akan mencari dokumen dan membawanya lari sehingga Jordan jatuh miskin lalu meminta belas kasihan dari Azhura. Gadis itu tentu saja akan memperkerjakannya sebagai pembantunya dan membalas atas apa yang di lakukannya terhadap Azhura.

"Sukses di usia muda! Hahahaha...." Azhura terbahak sendiri akan fantasi yang ia ciptakan di kamar Jordan. Benar-benar fantasi tidak masuk akal.

"Akh... mungkin besok aku akan mulai mencarinya. Hari ini aku mau bersih-bersih dulu" Gumannya sambil menarik salah satu boxer milik Jordan. Ia kembali ke ruang tamu dan menari-mari mengikuti irama musik lalu mengganti celana jeansnya dengan boxer. Ia melempar begitu saja celananya pada sofa yang tidak jauh dari tempat ia bergoyang. "Jadi orang kaya sangat menyenangkan" Teriaknya histeris.

Tidak puas dengan beberapa judul lagu, gadis itu kembali mengobrak-abrik tempat dvd milik Jordan dan mencoba beberapa lagi sambil bersenandung. Ketika ia menemukan lagu girlfren dari Avril, ia melompat-lompat dan menjadikan sapu sebagai

nya. Sebelumnya, beberapa kali ia menggerutu pada Jordan karena laki-laki itu hanya memfasilitasinya dengan sapu dan kain pel biasa, tidak dengan penghisap debu atau kain pel mahal.

Dasar orang kaya pelit. Batinnya dalam hati.

Tanpa ia sadari, seorang laki-laki menyedekapkan kedua tangannya di dada sambil senyum-senyum, ia memilih diam dan menonton aksi sang gadis di depannya dengan hanya memakai tang top dan boxernya. Serta rambut tergerai dan berantakan karena kebanyakan bergoyang.

"Aaakkkhh..." Azhura berteriak ketikaia berbalik, kemudian menutup bagian dadanya dengan kedua tangannnya "Daster... daster mana... mana daster" Ucapnya gagap. Jordan semakin terbahak mendengar gagapnya Azhura.

"Pak tua cabul! Apa yang kau lakukan? Kenapa kau bisa di sini?" Teriak Azhura setelah menutupi bagian dadanya dengan kemejanya yang ia lempar tadi.

"Hahahaha" Jordan makin terbahak "Kenapa kau menanyakan aku bisa di sini? Ini apartemenku, dekil" Jawab Jordan melangkah mendekat pada Azhura

"Mau apa kau?" Jordan melangkah dan Azhura mundur "Hei, pak tua cabut. Berhenti di situ" Azhura menunjuk Jordan dan menyuruhnya berhenti.

Laki-laki yang dipanggil pak tua itu tersenyum licik, ia tidak mengindahkan ucapan Azhura. Semakin ia mendekat, semakin lebar pula kedua mata Azhura. "Mau menggodaku, hem" Ucapnya serak ketika Azhura tidak bisa bergerak lagi. Punggungnya telah terbentur pada dinding.