webnovel

Epilog

Serangan nuklir telah terjadi, tapi..

Entah kenapa, aku tidak merasakan rasa bersalah sedikit pun. Itu seperti "Mereka pantas mendapatkannya" dan kami sangat puas.

Secara garis besar, sisa-sisa Kerajaan Flora telah hancur berantakan. Tembok besar dan istana kerajaan yang menjulang tinggi sebagai penanda kejayaan mereka telah menghilang. Simbol dan kekuasaan mereka telah hancur sepenuhnya.

Well.. semua bangsawan Kerajaan Flora selamat tapi.. hanya wilayah Ibukota Kerajaan Flora saja yang hancur. Jika pun mereka ingin membangun kerajaan sekali lagi, itu butuh waktu bertahun-tahun.

Jika kalian menganggap kami hanya menghancurkan Ibukota Kerajaan Flora? Segera buang pemikiran itu..

Karena.. ide kecil dari Chiyuki ini sangat mengejutkan ku.

Untuk menghancurkan kerajaan, kita harus mempunyai dua sisi yang saling mendukung dan kami mengambil kedua sisi tersebut.

"Onii-sama, Chiyuki punya ide kecil yang tiba-tiba terpikirkan. Daripada membiarkan hama menyebar. Kenapa kita tidak membuat satu tempat yang berisi hama dan menghancurkan sarang besarnya?"

Jika konteks percakapan itu adalah pertanian. Teknik dan konsep yang dipakai sudah pas. Tapi, jika "Hama" yang di maksud adalah silsilah kebangsawanan Kerajaan Flora. Maka.. arti perkataan Chiyuki berubah total.

Di tengah invasi kami, perubahan rencana dilakukan. Daripada menyerang Ibukota Kerajaan Flora dengan bom nuklir, kami sedikit menambah bonus kecil dengan menghancurkan perdagangan, pertanian, keuangan, militer, dan kepercayaan publik Kerajaan Flora. Taktik yang pernah ku gunakan saat mengirim pesan kecil beberapa tahun lalu.

Sepertinya, secara tidak langsung aku mengajari Chiyuki tentang kejahatan perang.

Well.. tidak ada salahnya kan? Itu hanya kejahatan perang. Secara hukum kerajaan, tidak ada larangan untuk melakukan kejahatan perang.

Meracuni sumber mata air? Daripada menggunakan racun.. cukup dengan perang psikologi membuat mereka ketakutan.

Merampas ternak dan bahan makanan pokok? Menggunakan taktik pengeboman karpet sudah cukup bagi kami.

Mempekerjakan tawanan perang dengan kontrak perbudakan? Kami memakai metode yang sama, hanya saja.. Mercedes yang berperan penting di sini. Keahlian Mercedes untuk mengubah ingatan seseorang sangat efisien. Lagipula.. jika mereka masih berguna, kenapa tidak dimanfaatkan?

Ruang komando taktis di isi pembicaraan kecil. Pembicaraan itu tidak penting sih, jika saja Mercedes tidak ikut di dalamnya.

"Master Karl, ini membuat ku bertanya-tanya. Bagaimana awal mula Kerajaan Flora terbentuk?" tanya Mercedes.

"Aku pernah membaca ini di buku sejarah umum, Kerajaan Flora berdiri ketika seorang pengelana menemukan daerah kecil yang subur dan terdapat kandungan bijih emas di aliran sungainya. Penemuan ini menarik minat perhatian pengelana lain dan membuat mereka menetap di wilayah yang sama. Perkembangan itu membuat wilayah itu dipenuhi pengelana baru dan membuka mata pencaharian berupa pertambangan dan pertanian. Semua itu berjalan lancar hingga sifat ego, ketamakan, dan iri hati muncul di antara mereka. Mereka lalu membentuk kelompok dan saling membunuh untuk menempati kekuasaan. Seperti itulah nasib Kerajaan Flora yang malang terbentuk."

"Ugh.. seperti yang diharapkan dari bangsawan Kerajaan Flora" balas Mercedes.

"Ya.. Maaf.." Aku, Chiyuki, Ayah ku, dan Ibu ku secara bersamaan mengucap kalian itu dengan nada datar.

"Eh?" Mercedes terdiam sejenak setelah mendengar jawaban kami.

"..."

"Ah!!" sepertinya Mercedes telah memahami maksud balasan kami.

Kami memang memiliki garis darah dari orang-orang itu. Aku tidak ingin menyangkalnya, bahkan aku pernah iri dengan salah satu bangsawan hanya karena sumber daya alam mereka sangat mendukung.

Ego, tamak, dan iri hati adalah sifat alami manusia. Manusia cenderung tidak puas dengan pencapaian yang telah diperoleh.

Contohnya seperti saat ini, jauh di atas langit. Aku melihat sisa-sisa bangsawan terakhir dari Kerajaan Flora. Mereka secara terbuka menolak wilayah aman yang telah kami berikan dan bergerak menuju kerajaan tetangga.

"Well.. bukankah sudah saatnya kita memutus rantai dendam tidak sehat ini."

Perkataan terakhir ku ini, kami mengucapkan salam perpisahan terakhir untuk bangsawan Kerajaan Flora. Mungkin sejarah akan mencatat kejadian ini sebagai detik-detik terakhir kebangsawanan Flora.

Tiga detik telah berlalu dan pemandangan kami dipenuhi oleh kilauan putih akibat ledakan kecil yang menghujani garis terakhir Kerajaan Flora.

Selamat tinggal, Kerajaan Flora.

[...]

Satu hari telah berlalu.

Setelah berita pengeboman Kerajaan Flora tersebar, aktivitas di wilayah kami berjalan normal. Sejak awal, wilayah kami telah mandiri. Dengan menghilangnya satu atau dua kerajaan. tidak membuat wilayah kami kewalahan.

Untuk membuat roda perekonomian berputar. Kami membuat skema khusus dan persiapan yang matang di tahun sebelumnya. Tempat tinggal, pakaian, dan makanan berhasil kita putar dan menghasilkan perekonomian. Berita kehancuran Kerajaan Flora ini tidak mempengaruhi aktivitas kami.

Jika ada dua kerajaan sedang berperang, harga makanan dan kebutuhan pokok lain pasti akan naik. Terlebih, ada enam kerajaan besar yang saling bersekutu dan memproduksi barang yang dibutuhkan. Jika perang terjadi, maka rute perdagangan akan ditutup dan membuat barang kebutuhan sehari-hari akan sulit diperoleh.

Dan kami telah melampaui semua itu sehingga dengan menghilangnya Kerajaan Flora tidak membuat kami hancur.

Di atas tempat tidur. Aku melepas pelukan Chiyuki dan Mercedes yang tertidur. Satu hari sebelumnya kami sibuk membasmi hawa yang menurut Chiyuki sangat menggangu.

Dan untuk Kakak Mercedes? Bisa di bilang dia berhasil menghilang setelah serangan mayat hidup bergerak. Menurut Mercedes, kesepakatan antara dia dan Kerajaan Flora telah selesai. Jadi, kemungkinan besar dia pergi menghilang setelah mayat hidup di kerajaan tetangga bergerak ke wilayah kami.

Aku beranjak dari kasur ku dan bersiap-siap untuk beraktivitas. Kebiasaan normal ku di pagi hari adalah membaca berita lokal dan laporan intelijen.

"Hmm? Sekarang musim panas? Pantas saja udara terasa panas akhir-akhir ini."

"Ung? Onii-sama?" Chiyuki terbangun dari tidurnya dan Mercedes terbangun karena suara Chiyuki.

"Selamat pagi, Master Karl" Mercedes menahan rasa kantuknya. Sepertinya Mercedes masih mengantuk setelah seharian begadang dan bertanggung jawab atas nasib kakaknya.

"Oh, kalian telah bangun?"

Chiyuki dan Mercedes segera merangkak ke pangkuan ku.

Di pagi hari ini, situasi mereka tampak berbahaya dan sengaja memancing ku.

"Chiyuki.. tolong jangan melakukan itu setelah bangun tidur."

"Umm??" Chiyuki membuang rasa bersalahnya dan bergegas ke pangkuan ku sedangkan Mercedes meniru apa yang dilakukan Chiyuki.

"Sekarang Mercedes ikut berpatisipasi.."

"Ehehe.." Mercedes hanya tersenyum.

"Ngomong-ngomong.. setelah Kakak mu pergi menghilang. Apa yang akan dilakukan selanjutnya?"

"Master Karl, Kakak ku itu tipe gadis yang bebas."

"Sebentar, Kakak mu itu wanita?"

"Eh? Apa aku belum pernah menceritakan jenis kelaminnya?"

Elf wanita? Entah kenapa.. laporan intelijen yang masuk di pagi hari ini sangat pas.

"Apa ini Kakak mu?" aku memberi laporan intelijen yang berhasil di dapatkan. Setelah simulasi mematikan yang mereka jalani. Di hari libur mereka, gadis mata-mata kami bermain-main di medan perang dan mendapatkan informasi penting dari mulut bangsawan.

"Ya, itu Kakak ku."

"Hmm.. catatan kriminalnya sangat bersih tapi dengan kejadian yang terjadi di Kerajaan Flora. Ini sudah cukup memasukkan dirinya ke daftar orang berbahaya."

"Dia memang berbahaya, Master Karl. Tapi.."

"Kenapa?"

"Kita bisa memanfaatkan bakatnya untuk membuat masalah" Mercedes tersenyum setelah mengatakan ini. Jika pemikiran Chiyuki sulit di tebak, maka pemikiran Mercedes penuh dengan kejutan.

"Ide yang bagus.. apa yang akan kita lakukan?"

"Secara personal, Kakak ku tertarik dengan orang yang mampu mengalahkannya dan Master Karl telah masuk ke dalam kriteria itu."

"Uhuh, lalu?"

"Dia akan datang ke sini dan menggoda Master Karl" setelah Mercedes mengucapkan kalimat ini. Aku merasakan aura mengerikan datang dari Chiyuki dan Mercedes.

Tunggu!

Kenapa Mercedes ikut di dalamnya?

"Onii-sama.. sepertinya kita harus memperketat perbatasan wilayah."

"Aku setuju dengan mu, Chiyuki-sama."

Chiyuki dan Mercedes melirik ku.

"Uhm.. kenapa kalian memandang ku seperti itu?"

Aku merasakan firasat buruk tentang ini.

"Fufu.. Onii-sama.. sepertinya kita harus mengurus satu hal ini."

"Master Karl, maaf jika kami sedikit serakah tentang ini."

Oh, tidak..

Dua predator ini telah mengunci buruan mereka.

Sepertinya.. aku harus menebus nyawa panjang ku di kehidupan kedua dengan menghadapi cobaan ini.

"U-Uh, tenanglah kalian berdua" aku berusaha menenangkan mereka berdua, tapi..

Tubuh ku terlalu lemah untuk menahan terkaman dua predator.

[...]