webnovel

Chapter 29

"Kakak mu?" tanya ku kepada Mercedes.

Mendengar pertanyaan ku, Mercedes tampak ketakutan. Tubuhnya meringkuk di sela-sela sofa dan mengubur wajahnya.

Aku segera menghampiri Mercedes dan duduk di sampingnya.

Fakta bahwa Mercedes memiliki seorang kakak adalah hal yang baru bagiku.

"Apa ada yang salah, Mercedes?"

Ya, aku tahu ini adalah pertanyaan yang salah. Jika Mercedes saja ketakutan berarti "Kakak" nya ini adalah makhluk yang tidak normal.

Untung saja, pengalaman ku bersama Chiyuki sedikit membuat dinding logika otak ku. Sehingga kejutan kecil yang mungkin saja terjadi tidak terlalu mengejutkan ku.

"Kakak ku.."

"Dia adalah tipe Elf gila yang dengan sengaja meracuni sumber mata air desa Elf untuk menguji efek antidote racun yang ditemukannya."

Hmm.. ini terdengar normal bagi ku.

Tidak ada salahnya jika menguji antidote racun dengan merasakan racunnya. Sensasi pemulihan dan rasa sakit yang mengalir di aliran pembuluh darah adalah data yang sangat berharga. Sama seperti menguji vaksin dengan virus yang sedang berkembang, tidak ada salahnya tentang itu.

"Kakak ku itu..."

"Dia sangat yakin jika antidote racunnya akan berfungsi dengan baik."

"Untuk itu.. dia dengan liciknya menjual satu botol antidote racun dengan bahan baku langka desa Elf. Setelah skema busuknya terbongkar, dia pergi menghilang..."

Aku tidak tahu jika Scammer Elf itu sangat menakutkan.

Sebuah pertanyaan besar muncul di pikiran ku.

Apa yang membuat Elf gila ini berada di Kerajaan Flora?

Apa yang membuat Elf gila ini menetap disana?

"Mercedes, apa kau sangat yakin jika dia ini kakak mu?" tanya ku untuk memastikan.

"Aku tidak yakin tapi gerak-geriknya mencerminkan kakak ku."

"Eh?"

"Master Karl, kakak ku itu sangat terobsesi dengan pengetahuan yang tidak mendasar. Akhir-akhir ini.. dia mengembangkan aktivasi sihir untuk mengendalikan mayat. Kerajaan Flora mungkin surga baginya, mengingat.. banyaknya mayat-mayat yang tersebar disana dan kebijakan aneh yang diterapkan."

"Kebijakan aneh?"

"Walaupun dari luar ini terlihat seperti kebijakan yang aneh, namun bahan-bahan yang di butuhkan memberi petunjuk jelas tentang apa yang sedang dilakukannya."

"Mengendalikan mayat?"

"Bahkan di tengah-tengah misi penculikan.. ah.. maksud ku misi penjemputan tahanan mati pun kami melewati lingkaran sihir yang masih belum sempurna."

Sebentar.. kok ada yang aneh.

"Melihat kondisi aktivasinya saja, aku bisa melihat itu adalah sihir yang memanggil tentara mayat hidup. Namun, jumlahnya yang banyak itu membuat ku takut. Itu adalah sihir yang dilarang, tapi.. jika kita berbicara tentang kakak ku.. dia tidak peduli dengan aturan tertulis dan berdedikasi menyempurnakan sihir terlarang itu."

Mendengar pembicaraan ini, tiba-tiba rambut di tengkuk leher ku berdiri. Sebuah ancaman yang mengerikan akan terjadi.

Aku bisa merasakannya!

"Mercedes.. bagaimana hubungan kita dengan Kerajaan Flora?"

"Normal.. kurasa?"

"Well, bagaimana jika.. beberapa bangsawan Kerajaan Flora memiliki dendam kecil kepada kita lalu menyewa kakak mu itu untuk membuat pasukan dari mayat dan menyerang wilayah kita?"

"Ahahaha! Master Karl. Itu sangat lucu, kenapa mereka akan melakukan hal konyol seperti itu?"

"Ini hanya perkiraan kasar ku saja. Tapi.. Kerajaan Flora pernah menyerang kita dengan pasukan utama mereka namun gagal. Tapi.. jika yang menyerang kita adalah mayat hidup. Bagaimana cara mengalahkannya?"

"Ahhh~ mayat hidup. Gerakan mereka memang lambat namun terror yang dihasilkan mampu membuat satu kerajaan panik. Kakak ku tidak mungkin menerima tawaran kerja konyol seperti itu, kecuali-"

"Kecuali.. Kerajaan Flora memiliki bahan baku dan sumber daya yang diperlukan untuk membuatnya?"

"Tepat sekali, Master Karl!"

"Yah, kabar baru untuk mu, Mercedes. Mereka sudah memiliki bahan bakunya, kurasa..."

"Eh?" Mercedes terkejut.

"Kita telah mengawasi jalur perdagangan Kerajaan Flora untuk berjaga-jaga, laporan yang masuk akhir-akhir ini adalah mereka melakukan pembelian besar-besaran dari tujuh kerajaan berbeda dengan bahan yang mungkin kau bisa lihat dari laporan intel kita."

"A-Aku akan memastikannya, Master Karl!"

Mercedes pergi meninggalkan ku.

Pada akhirnya..

Keputusan meninggalkan Kerajaan Flora untuk tetap berdiri dari kekalahan adalah kesalahan besar.

[...]

"Apa yang baru saja terjadi?" tanya ku saat memasuki lapangan Akademi yang dipenuhi banjir darah.

Tepat di tengah banjir darah itu, Chiyuki berdiri dan tersenyum ke arah ku.

"Ah! Onii-sama!!" dia melambaikan tangannya seolah memanggil ku untuk bergegas ke arahnya.

Aku tidak tahu apa yang terjadi, tampaknya tamu istimewa kita telah dilayani dengan baik oleh Chiyuki.

"Hehe.. bagaimana?" tanya Chiyuki.

Bagaimana apanya? Aku tidak tahu apa yang terjadi disini.

"Uhuk!" sebuah suara yang parau terdengar.

"Ah! Masih ada yang bertahan?" Chiyuki memalingkan wajahnya untuk mencari sumber suara itu.

"Kenapa kalian persisten sekali untuk bertahan hidup sih? Menerima kematian apa susahnya?" ucap Chiyuki sembari mengeluarkan pistol dari balik rok pendeknya.

Oh.. ini.

Sepertinya aku tahu apa yang telah terjadi.

Sebuah suara tembakan terdengar, namun bukan Chiyuki yang melakukanya. Suara itu berasal dari barisan lain yang menghujani tubuh berdosa itu.

Melihat reaksi menjijikan yang terukir di wajah mereka, aku tidak perlu repot-repot bertanya tentang kejadian ini.

"Ah! Perhatian semuanya! Untuk berjaga-jaga pastikan untuk membuat sampah ini benar-benar mati, Ok?" perintah Chiyuki.

"Tentu saja, Chiyuki-sama!" jawab mereka dengan semangat.

Bangsawan-bangsawan ini, bahkan kematian terasa cukup baik untuk mereka. Aku tidak mempermasalahkan kejahatan apa yang mereka lakukan, namun..

Jika itu berhubungan sesuatu mengerikan yang melibatkan anak-anak dan wanita. Bahkan pemikiran rasional ku akan berusaha untuk menunda kematian mereka. Mati adalah pelarian yang terlalu baik bagi mereka.

Bangsawan ini, dia bertanggung jawab untuk mengurus perlengkapan kesehatan. Tapi, apa yang terjadi? Bangsawan ini mengikis dana itu dan menggunakan perlengkapan kesehatan yang tidak layak. Beberapa kasus mengenai kematian rakyat Kerajaan Flora yang mendadak, jika di telusuri akan mengarah ke bangsawan busuk ini.

Tarif pajak yang tinggi, pelayanan kesehatan yang dipangkas, sanitasi yang buruk, dan kebersihan pangan yang tidak terjamin. Semua kondisi itu sangat buruk, tapi.. kenapa Kerajaan Flora masih baik-baik saja saat ini?

Beberapa pasangan muda yang di tinggal mati oleh suami mereka menambah keterpurukan sosial yang terjadi.

Well, sebagian besar itu salah kami.

Tapi, Kerajaan Flora memiliki jaminan militer untuk menghidupi keluarga yang di tinggal mati karena bertugas. Itu menjadi cerita lain ketika Babi-babi ini dengan enaknya memangkas dana itu untuk mengisi perut mereka sendiri. Kejahatan mereka ternyata diatas kami.

Aku tidak menyangka jika kejahatan yang seperti itu ada di dunia ini.

Kesampingkan itu, bahkan beberapa wanita ditipu dan diperas untuk bertahan hidup. Bayangkan saja, ada seseorang yang mengaku meminjamkan uang lalu kita dengan terpaksa membayarnya tanpa mengetahui jumlah nominal dan kebenarannya.

Itu adalah perampasan yang sangat biadap.

Semakin lama, hasrat untuk membersihkan sampah ini semakin menguat. Seperti biasa.. Chiyuki melakukan pembersihan tanpa mengajak ku.

Bagaimana ini? sebagian dari diri ku menuntut keadilan.

"Oh iya, Onii-sama. Hampir saja kelupaan. Ada satu babi khusus untuk Onii-sama."

"Hm?" aku sedikit terkejut ketika Chiyuki menyisakan satu daging buruannya.

"Orang ini.. Ah! Maaf! Babi yang satu ini sangat spesial. Dia menjual wanita dan menipu anak-anak korban perang untuk menjadi budak."

Oke! Cukup!

Akhir-akhir ini aku sibuk dengan kesibukkan yang tidak penting. Tapi.. sekarang ada pelampiasan stress yang menunggu ku.

"Untuk itu.. Onii-sama" Chiyuki mendekat ke arah ku dan memberikan sebuah pisau.

"Anggap saja ini sebuah donasi kemanusiaan" ucap Chiyuki sembari tersenyum.

"Anak-anak! Mohon perhatiannya! Saat ini Onii-sama akan melakukan teknik interogasi yang cukup berguna untuk kalian!"

Sebentar..

Kok jadi aku?

"Onii-sama, silahkan.." Chiyuki menunjuk seseorang yang terikat di kursi.

Sepertinya.. aku pernah melihat orang ini.

Tapi kapan dan dimana?

Wajahnya terasa sangat familiar.

Tapi.. jika dia duduk di sini berarti hanya ada satu alasan.

Yah.. siapa pun dia. Aku akan melihat laporannya nanti..

[...]