webnovel

Chapter 14

"Ada banyak tata cara untuk berburu monster di wilayah kami, kalian bisa menggunakan kekuatan fisik kalian untuk berburu atau menggunakan otak kalian untuk memikirkan strategi jebakan yang efisien untuk menangkap monster."

"Thorn Wild Boar, sesuai dengan namanya. Monster bertubuh gemuk penuh dengan lemak kenyal sangat nikmat saat dijadikan sup daging. Monster ini bersifat kolonial dan sering kali terlihat bersama kawanannya yang mencapai 20 ekor. Itu bukanlah masalah besar.. terlebih monster ini lumayan bodoh dan mudah ditipu."

"Pergerakannya yang lambat dapat menjadi cepat secara tiba-tiba saat terprovokasi dan perlu di ingat! Saat mereka menerjang, bisa dipastikan mereka akan melakukannya sekuat tenaga. Di saat itulah kalian memiliki dua kesempatan yaitu lari atau memancingnya ke jebakan yang kalian pasang."

"Tubuh monster ini terbagi menjadi 3 bagian, tubuh tidak penting, tubuh tidak berguna, dan tubuh lumayan berguna."

Tunggu sebentar! Awalnya sih memang bagus..

Kok semakin ke bawah penjelasannya agak ngawur.

Chiyuki! Tolong jangan rusak kepolosan mereka.

"Tanduk yang ada dikepala mereka biasa digunakan untuk dekorasi tambahan selain lemak di tubuh mereka. Tidak banyak yang bisa dilakukan oleh tanduk itu tapi tampaknya Raja kita menggunakan tanduk itu untuk mengobati penyakit tuanya."

Hey! Jangan bawa-bawa Raja ke dalam pembelajaran ini, Chiyuki!

"Daging mereka cukup lembut, tapi perlu di ingat! Setelah mereka mati.. perlahan tubuh mereka akan mengeras jadi untuk mendapatkan kualitas daging segar kalian bisa memotong daging mereka setelah mati atau ... "

" ... kalian bisa membawa mereka dalam keadaan sekarat sembari mempersiapkan bahan makanan tambahan."

OH!!

OOOH!!

Yang kali ini lumayan.

Aku setuju dengan yang satu ini, daging segar memang enak.

Good Job, Chiyuki!

"Apa ada pertanyaan setelah sejauh ini?" tanya Chiyuki.

Aku bisa melihat calon-calon prajurit kami, yang ada di mata mereka sekarang adalah pemandangan untuk menikmati daging buruan mereka.

Well, mereka tidak tahu jika Thorn Wild Boar sedikit sulit untuk ditemukan dan di buru karena gerakan mereka yang lincah saat terancam.

Kenapa mekanisme monster sangat luar biasa saat terancam? Itu masih menjadi misteri sampai saat ini. Aku pernah mendengar bahkan ada petualang yang sekarat karena berburu slime yang mampu meledakkan diri mereka sendiri.

"Untuk membunuh monster ini, diperlukan setidaknya satu serangan fatal di bagian tubuhnya. Kalian bisa melihatnya bahwa di bagian tanda merah ini adalah titik fatal untuk membunuh monster ini. Satu tikaman di kepalanya sudah cukup untuk mengakhiri hidupnya."

"Selanjutnya, untuk bagian berwarna kuning ini adalah wilayah daging mereka yang dapat dimakan. Untuk bagian yang lain kalian bisa mencobanya sendiri karena manusia tidak dapat mencerna bagian itu. Yep.. betul sekali! Bagian yang tidak disebutkan memiliki racun yang mampu membuat kalian terbaring di kasur hingga 3 minggu. Jika kalian penasaran dengan rasanya.. silahkan saja dicoba sendiri."

Hmmm.. yang ini bagus juga. Memberi pendidikan kecil mengenai hewan beracun untuk bertahan hidup memang disarankan. Akan sangat bodoh rasanya jika mereka mati karena keracunan makanan.

"Lalu.. bagian yang berwarna biru ini adalah bagian yang diperlukan oleh orang-orang. Kalian bisa mengambilnya untuk menjualnya atau menggunakan bahan-bahan itu untuk keperluan kalian. Lagipula, kalian yang akan berburu nantinya. Normalnya, untuk berburu hewan ini kalian memerlukan pisau atau belati yang cukup tajam namun karena kalian akan menjadi bagian dari Duke Flora maka kalian akan diberi pelatihan khusus menggunakan senjata kami."

"Tapi...!"

"Kalian harus menandatangani kontrak seumur hidup untuk menjadi servant keluarga kami."

Penyataan Chiyuki yang satu ini cukup sensitif karena itu sama saja untuk menjual nyawa dan tubuh mereka untuk tetap berada dikendali keluarga kami.

Kontrak itu memiliki dua sisi, saling melindungi dan saling mengikat.

Yang membuatku penasaran adalah..

Apakah mereka akan menerima kontrak yang memberatkan satu pihak ini?

Kita lihat saja nanti.

[...]

Pemandangan yang begitu mengerikan terjadi kali ini.

Di tengah hujan badai yang sedang mengguyur, diterpa dengan angin yang kencang, serta ranting-ranting pohon yang bertebangan, seekor bangkai besar muncul di hadapan kami.

Di lihat dari ciri-ciri fisik tubuhnya, itu adalah Thorn Wild Boar namun dengan tanduk yang melingkar berwarna emas mengelilingi kepalanya.

Satu hal yang perlu kau waspadai saat bertemu monster berbeda dengan buku panduan adalah lari menyelamatkan diri. Bisa jadi itu adalah monster yang berevolusi dan jauh lebih kuat dari perkiraan.

Tapi!

Gadis-gadis serigala ini!

Entah kenapa berhasil berburu Queen Thorn Wild Boar!

Monster dengan kelas tipe penghancur yang jauh lebih besar dari keroco-keroconya.

Bagaimana ini bisa terjadi? Well, ini semua salah ku.

Jika saja aku tidak memperkenalkan mereka tentang ilmu kimia, kejadian seperti ini tidak mungkin terjadi. Secara tidak langsung, mereka berhasil merakit formula bahan peledak C-4 dalam percobaan pertama.

Seharusnya ini menjadi pelajaran umum tentang membuat jebakan dengan peledak kecil tapi ternyata bakat mereka melebihi harapan ku.

Haruskah aku bangga pada mereka atau kasihan dengan musuh-musuh yang akan mereka hadapi kedepannya?

Well... aku merasa jika itu bisa di pikirkan nanti.

Jika ku ingat dengan jelas, ini berawal dari Chiyuki yang melempar subjek pembelajarannya kepada ku.

Kenapa aku menerimanya?

Bagaimana mungkin aku bisa menolak tatapan penuh harapan di matanya itu!

[Kejadian Sebelumnya]

"Untuk selanjutnya, Karl Onii-sama akan mengajarkan kalian cara untuk membuat jebakan monster yang efektif."

Aku sedikit terkejut dengan peralihan subjek pembelajaran yang tiba-tiba ini. Di terpa oleh tatapan penuh harapan darinya, aku terpaksa menerima peralihan tugas.

"Ekhem! Semuanya! Perhatikan! Sebelum kita melanjutkan pembahasan ini. Apa yang akan kalian pelajari disini adalah contoh dari apa yang akan kalian lakukan ke depannya setelah menjalani kontrak dengan kami."

"Untuk berburu monster dengan ukuran tubuh yang jauh lebih besar dari ukuran tubuh kalian, metode yang paling efektif untuk digunakan adalah menggunakan Booby Trap. Booby Trap sendiri memiliki ciri khas tersendiri yaitu tidak dicurigai, tidak menarik perhatian, dan letaknya tidak terduga. Saat korban masuk ke dalam Booby Trap, bisa dipastikan itu adalah hal terakhir darinya untuk bergerak bebas."

"Lebih jelasnya, tolong perhatikan ini."

Di bagian belakang kami terdapat laboratorim kecil milik Mercedes, rencananya itu akan digunakan untuk melatih mereka untuk menjadi peramu obat. Tapi, bahan berbahaya ada di dalam sana. Sebuah bahan yang bersifat meledak tertimbun diantara botol-botol itu.

Tanpa basa-basi, aku segera memakai botol-botol itu dan membuat ramuan sederhana untuk peledak C4. Dengan daya ledak kecil untuk contoh uji coba, itu sudah cukup kan?

Sayangnya, dugaan ku sedikit melenceng. Contoh ramuan yang kubuat sedikit lebih kuat dari perkiraan.

Aku membuat jebakan lubang yang berisi peledak dan akan aktif saat monster melewati atasnya. Ide dan eksekusinya mirip dengan ranjau darat tapi..

*KABOOOOM!

Saat aku mencobanya, kilauan debu dan suara yang menjalar membuat gadis-gadis serigala itu tertarik.

Bagaimana aku bisa tahu?

Tentu saja dari ekornya! Aku melihat ekor mereka bergerak kesana-kemari begitu riang. Sepertinya, aku harus memisahkan objek mudah meledak, mudah terbakar, dan objek berbahaya lainnya jauh dari jangkauan mereka.

Jika tidak? Well, aku tidak tahu pasti sih. Namun.. yang pasti itu akan sedikit berbahaya.

Aku sangat senang saat mereka antusias, tapi jika seperti ini. Apa yang harus ku lakukan?

"Fufufu~ Onii-sama memang hebat! Bahkan dengan mencampur air bisa membuat ledakan seperti itu!"

Ey! Itu bukan air!

"Whooooa.."

"Waaaaaaaa..."

"Waaaauuuu..."

Dalam sekejap, lolongan kecil gadis-gadis serigala yang tertarik dengan ledakan ini saling bersahutan.

Mungkinkah, aku membuka kotak pandora?

"Semuanya, mari kita pergi berburu! Yang mendapat mangsa besar akan mendapat elusan kepala dari Karl Onii-sama!"

"WAAAAAUUUU!!!"

Hey! Antusias dan semangat macam apa itu!

[...]