webnovel

pergi dan datang

Komunikasi kami semakin baik dan kondisinya juga sudah lebih baik setelah mepakukan operasi. Tapi sayangnya komunikasi jarak jauh tak membuat kami saling mengikat di sebuah hubungan, kami membiarkan segalanya mengalir yang terpenting bagi kami saat itu adalah kami nyaman dan kami saling membutuhkan. Hingga akhirnya kami tidak saling mengabari dan melepaskan satu sama lain. Rasa bosan memenuhi hatiku saat itu yang membuat ku mulai menjauhinya dan tanpa sadar dia pun begitu hingga kami akhirnya kehilangan komunikasi. Mimpiku untuk berjodoh dengannya seolah hilang begitu saja karena egoku.

"Aku serahkan urusan rezeki, jodoh dan maut padamu sang khalik pemberi kehidupan."

Sepenggal doa yang aku ucapkan setiap sholatku. Setelah kehilangan nya aku mulai berfikir bahwa rasa bosan hadir di sebuah hubungan adalah wajar yang harus kita lakukan bukan menutus hubungan sepertiku saat itu tapi justru harus mempererat hubungan itu. Kesalahanku memang dan aku belajar dari itu.

Pagi ini di bulan September aku datang ke cabang perusahaan ku untuk membantu pekerjaan disana. Beradaptasi lagi tapi itu tidak susah bagiku karena aku mengenal banyak orang disana. aku bahagia disana. Suatu pagi di perusahaan ku kedatangan cukup banyak pelamar kerja , mereka langsung bekerja disana sebagai operator produksi. Aku yang saat itu sedang bertugas disana berusaha sebaik mungkin membimbing mereka yang masih baru. Hari berlalu seperti biasa bagiku berangkat pagi, Bekerja, dan pulang sore. Membosankan sekali kan hidupku.

Hari ini hari selasa temanku yang bertugas tidak bisa berangkat dan aku di minta menggantikannya membimbing di bagiannya. Aku pun datang ke meja mereka dan mulai memeriksa pekerjaan mereka.

" Siapa namanya mba ?" Ucap seorang perempuan berkulit putih dengan wajahnya yang cantik.

" Letta, Jangan panggil mba panggil nama aja. santai aja."

"Enggak dong. tetep harus manggil mba. "

"Udah berapa lama mba disini ?" Ucap laki-laki yang duduk di depannya perawakan nya tinggi besar dengan rambut klimisnya.

" 4 tahun mungkin. "

"Lama juga. Mau permen mba ?" Tawar si perempuan itu yang ternyata bernama rhea.

" Ahh gak usah. " Mataku teralihkan pada laki-laki yang duduk disamping laki-laki berambut klimis itu. " Kamu mirip seseorang mas." Ucapku sambil melihat nya.

" Haaa.. aku ? Mirip mantan nya mba yah. "

"Bukan.. mirip artis di tv yg main sitkom di Net."

"Iyakah ? mukaku memang pasaran mba. "

aku sedikit menorehkan senyumku padanya yang masih fokus dengan pekerjaan nya. hari itu berlalu begitu saja dan tanpa sadar matahari sudah akan tenggelam dan berganti malam.