webnovel

Berdebar lagi

Ini sudah satu bulan aku di cabang perusahaan ku. jaraknya cukup dekat dengan rumahku sehingga aku tak berniat untuk kembali ke pusat perusahaan yang jaraknya cukup jauh dari rumahku. bulan ini adalah bulan Oktober. bulan Oktober yang aku tunggu setiap tahun. aku lahir di bulan ini tepatnya di tanggal 7. Dan ini 3 hari sebelum aku ultah. Pimpinan saat itu baru saja melakukan rolling atau pergantian dimana itu sudah jadi hal biasa bagiku. Aku yang sudah terbiasa dengan anak-anak baru di haruskan terjun menangani anak-anak yang sudah bukan anak baru lagi. Sebuah tantangan karena ini adalah kali pertama untukku. Oh ya mungkin bingung dan bertanya-tanya dimana aku bekerja ? Aku bekerja di sebuah pabrik bulu mata yang ada di kotaku sudah cukup besar namun ya beginilah karyawannya terlalu sering keluar masuk yang membuat ku suka kesal karena tingkah mereka. Dan aku adalah Quality control juga sebagai pelatih disana. Ini memang belum cukup lama bagiku di posisi ini. aku baru saja mendapatkan nya setelah 3tahun berada disana.

Perusahaan membagi setiap line menjadi 4 yaitu ada line A,B,C dan D. aku yang terbiasa ada di line D di rolling ke line B. di setiap line ada 10 Meja dimana setiap meja ada 6 op jadi total setiap line ada 60 op dan di setiap line ada 4 Orang yang bertugas mengawasi dan melihat pengerjaan mereka. dan aku ada di bagian meja paling belakang entah itu suatu keuntungan atau penderitaan bagiku aku tidak tau. Karena aku berada di meja paling belakang aku tentu saja melewati meja paling depan dan ya aku bertemu dengan laki-laki yang waktu itu ku bilang mirip artis di tv.

"Eh mas.. " Sapaku padanya dan dia bersama dengan si perempuan putih yang bernama rhea juga laki-laki berambut klimis bernama Hatta.

"Pagi mba.. " Sapa rhea padaku dengan senyum nya yg manis.

"Pagi juga... "

"Tugas disini mba ? "

"Iya tapi di belakang sendiri."

"ohhh... Mas Antto tadi di sapa juga. gak mau sapa balik mbanya. "

"oh iya.. Hallo mba. lama gak ketemu. "

"Letta.. Namamu antto. "

"Iya mba antto."

"Semangat hari ini. Kebelakang dulu ya gak enak sama orang yang tugas di meja ini. "

"Iya mba. Sering-sering kesini ya mba. " Ucap rhea.

aku hanya tersenyum dan beralih ke meja belakang. Sepanjang hari aku selalu curi pandang dengan laki-laki bernama Antto itu yang kebetulan duduk menghadap belakang. dan aku yakin dia juga pasti melihat ku saat menatap nya. Hatiku berdebar lagi setelah sekian lama. Apakah aku jatuh cinta ? Aku masih menyangkal rasaku dan kembali menetralkan perasaan ku sambil berkata dalam hati. "Fokus letta. fokus. "

Hari berlalu begitu saja dan tanpa sadar setiap pagi aku mengobrol di meja walau sebentar. Rhea sangat cerewet jika sudah kenal, Dan Hatta orang yg juga tak bisa diam. Walaupun laki-laki dia memiliki mulut yang cukup pedas. Aku sering geleng-geleng kepala jika mendengar rhea dan Hatta berdebat. Antto, emmm... dia orang yang pendiam, dia hanya menimpali sedikit pembicaraan dan menenangkan mereka berdua yang sedang debat. Dia juga masih kaku jika mengobrol denganku. tidak seperti rhea dan hatta yang sudah terbiasa denganku.

"Mba.. hari minggu kemana biasanya ??" Tanya rhea padaku saat 30 menit sebelum istirahat dan aku sedang menggantikan orang yang biasa bertugas disana karena sedang sakit.

"Kalau ada temen si biasa ke car free day."

"Olahraga ?"

"bukan.. nyari makan aja sambil duduk-duduk santai."

"Ihhh sama banget mba. "

"Minggu ini kesana yuuk mba. "

"Kayaknya enggak deh ada acara fanbase korea di kafe gak jauh si dari tempat biasa CFD."

"Suka korea mba ?" Ucap Hatta.

"Iya... kenapa ? Mau bilang udah gak pantes ya karena masih suka korea di usiaku."

"Enggak mba. Cuma Antto sering risih dengar kata korea, Iya gak, An ?"

"Biasa aja deh kayaknya, Ta." jawaban Antto membuatku melihatnya cukup lama. Rhea mencolek lenganku sambil tersenyum padaku seolah tau kemana mataku tertuju.

"Pinjem pulpen mba ? "

akupun memberikan bolpoin ku pada rhea dan rhea menuliskan Deretan nomer di sebuah kertas. "Ini nomer WA ku. simpen ya, Aku punya WAnya mba dari mba kinan tapi masih ragu mau WA takut gak di bales. "

Aku mengambil kertas nya "Aku save yah nanti. WA aja deh rhe,, kalau lagi gak sibuk aku bales kok."

"Mba pacar nya siapa ? " Tanya Hatta tiba-tiba.

"Aku masih sendiri. "

"Sama dong kayak Antto."

"Yeee... sama juga kali sama elu,Ta."

Akupun tertawa bersama mereka mendengar jawaban Antto yang cukup sarkis.Tapi bukan tertawa yang keras yah karena kami masih bekerja.