Ivena duduk terdiam, sedangkan Sebastian sibuk membaca lembar kertas berisi tugas mereka. Mata Ivena terus mengikuti pergerakan Sebastian. Bagaimana mata pria itu sedikit terbelalak saat membaca tugas-tugas yang diberikan oleh bawahan menyebalkan Annika a.k.a Marcus, bagaimana tangan pria dihadapannya menyisir helai-helai rambut yang jatuh pada dahinya, bagaimana mata itu kini terarah padanya...-eh?
“Apa... ada sesuatu di wajah saya?”
Pertanyaan yang dilontarkan Sebastian membuat Ivena seolah tertangkap basah. Wanita itu menggelengkan kepalanya dengan cepat, “Ehmm. Nggak pak--eh, Tian. Jadi.. hmm, mau cek ruangan yang lain atau...”
Sebastian mengangguk pelan. Pria itu meletakkan kertas yang berisi tugas mereka di atas meja kecil yang berada di tengah-tengah mereka, sebelum beranjak berdiri--yang segera diikuti oleh Ivena. Sebastian membungkuk, tangannya terulur, membuat gerakan seperti para pelayan yang berada di restoran mahal. “Ladies first.”
Support your favorite authors and translators in webnovel.com