webnovel

Penolong Atau...

Setelah jawaban Sebastian yang terasa singkat, padat, dan membuat perasaan Ivena menjadi tidak karuan, mereka kembali terjebak dalam keheningan. Sebastian terus berjalan, memaksa agar kakinya yang mulai terasa lelah terus bergerak—mengingat ia telah berjalan menelusuri jalanan yang tidak rata dengan Ivena di punggungnya selama hampir 20 menit, belum dengan tas ransel yang menambah beban yang dibawanya.

Tentu saja, Ivena menyadari kalau Sebastian butuh istirahat. Peluh yang mengalir dari sisi-sisi wajah Sebastian, serta nafas sang pria yang semakin berat membuat Ivena menepuk pelan pundak Sebastian.

“Saya lapar pak, bisa berhenti dulu?”

Ivena terpaksa berbohong. Ia yakin Sebastian tidak akan mau berhenti kalau wanita itu menyuruhnya istirahat meskipun hanya sebentar. Mantan bosnya itu sangat tidak suka membuang-buang waktu, dan jika ia merasa masih sanggup ia akan terus mengerjakan pekerjaannya hingga tenaganya benar-benar habis.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com