webnovel

Kamu

Langkah kaki Ivena terasa semakin berat. Bagian bawah celana jeans dan sandal miliknya telah berhias lumpur yang mengering. Helai-helai rambut yang mulai keluar dari ikatannya, serta peluh yang mengalir dari dahi menuju pipi dan jatuh melalui dagu semakin memperlengkap ekspresi masam pada wajah Ivena. Ia merasa kakinya akan lepas, padahal mereka baru berjalan selama kurang-lebih 15 menit. Well, di saat-saat seperti ini Ivena menyesali penolakan yang selalu ia lontarkan pada Annika saat sahabatnya itu mengajak untuk lari pagi setiap hari. Kalau tahu ada hal seperti ini, ia akan menerima dengan senang hati ajakan Annika itu.

Tapi kalau dipikir-pikir lagi, apa memang sejak awal Annika punya niat-niat buruk untuknya hingga gadis itu tidak pernah menyerah mengajak Ivena olahraga pagi?

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com