webnovel

Mushoku Tensei: Peerless Otherworlder

Dikehidupan pertamanya, dia adalah sosok murid jenius dan berbakat di olahraga. Namun, hidupnya harus berakhir ketika menyelamatkan anak kecil yang hampir tertabrak oleh kereta. Dikehidupan keduanya, dia dikenal sebagai guru besar dari sebuah perguruan ilmu bela diri. Pencapaiannya di kehidupan ini adalah ketika ia berhasil membuat ilmu bela diri yang dikatakan sebagai salah satu ilmu bela diri terkuat dan dengan itu, dirinya bersama murid muridnya membuat kekacauan disemua wilayah hingga disatu titik, ia berhasil menguasai seperempat dunia. Sayangnya, hidupnya harus berakhir ketika ia sedang bertarung dengan muridnya sendiri yang memberontak terhadapnya. Ketika lelaki ini menghembuskan nafas terakhir sambil memejamkan matanya. Dan dalam sekejap, dirinya kini berada disebuah tempat yang asing. Pertanda apalagi ini? ============================ Saya tidak memiliki apa-apa selain ceritanya, dan Mushoku Tensei dan setiap media lain milik pemiliknya yang terhormat. Dan bila kalian suka dengan ceritanya, kalian bisa mengapresiasi saya dengan memberi Power Stone.

Ciryse · Anime & Comics
Not enough ratings
19 Chs

Prolog: Pengkhianatan <2>

Setelah ledakan besar itu berlalu, lelaki tua inipun melihat situasi disekelilingnya, dan ia melihat kawah yang terbentuk ditempat dimana serangannya dan sihir dari senjata senjata legenda beradu yang berjarak tidak jauh darinya, kemudian ia menoleh ke arah tiga muridnya yang tak jauh dari kawah yang kini telah tewas dengan api biru yang masih berkobar diseluruh tubuh mereka.

Ia pun menghela napasnya, raut sedih terlihat diwajahnya, bagaimana tidak, murid muridnya yang ia rawat dan besarkan sejak kecil dengan tangannya ini harus menemui ajalnya ditangannya juga.

"Aku harus segera kembali dan akan kucari sosok akar dari permasalahan ini" Ucapnya sambil meninggalkan lokasi pertarungannya.

"Keluarlah rantai terkutuk dari dasar bumi dan ikatlah musuh dihadapanku. [Bind]"

Tiba-tiba, dari bawah kaki lelaki tua, muncul sebuah rantai yang mengikatnya. 'Rantai ini?! lagi lagi Witchcraft?!'. Ia berusaha melepas dirinya dari rantai itu, namun, semakin ia berusaha terbebas maka rantai itu semakin kuat menahannya.

"Mengapa terburu buru, Gang-Sa?"Tanya seorang laki laki yang melayang tepat didepannya.

"Kau…!"Sahut lelaki tua, mengenali sosok yang ada didepannya.

"Bagaimana rasanya muridmu sendiri mengkhianatimu?"Tanyanya lagi sambil tersenyum dengan licik. Tentu saja lelaki tua itu mengetahui bahwa pelaku utamanya adalah pria didepannya. Ia ingin sekali menghabisinya, namun karena ia sebelumnya lengah yang kini membuatnya terperangkap oleh rantai [witchcraft] yang dirinya pun tidak mengetahui cara melepaskannya.

"Kamu tidak akan bisa melepaskan rantai itu selama kamu tidak tahu cara kerja rantai tersebut, selagi kamu berusaha melepaskannya, maka rantai itu akan semakin mengikatmu. Rantai itu memang dikhususkan untuk menjebak monster sepertimu."

"Oh iya, kamu memang monster ya, gak kusangka kamu bisa memenangi pertarungan ini, dimana lawanmu sendiri adalah pengguna senjata legenda ditambah lagi kamu bisa memenangi adu kekuatan dengan witchcraft kuno yang bersemayam disana." Lanjutnya dengan raut wajah tidak percaya.

"Mengapa kau membuat muridku sendiri memberontak terhadapku?"Tanya lelaki tua

"Hahaha, mau tau bagaimana aku memanipulasi muridmu sendiri dan juga memporak porandakan sektemu?"balas laki laki itu.

Lalu iapun bercerita mengenai alasan ia melakukan semuanya, dari bagaimana caranya dirinya mampu memanipulasi semua murid satu persatu yang awalnya sangat setia hingga kini berhasil membuat mereka memberontak, selain itu, ia juga membuat aliansi dengan petinggi sekte lain yang tersisa untuk membuat berbagai macam kekacauan di sekte Lembah Naga Surgawi.

Ia menjelaskan alasannya melakukan semua itu karena atas dasar benci dengan lelaki tua dihadapannya yang menjadi pemimpin sekte itu dan keinginannya menguasai dunia. Karena salah satu langkah dalam menguasai dunia adalah mampu menghancurkan sekte Lembah Naga Surgawi yang sudah menguasai seperempat dunia.

Mendengarnya, lelaki tua itu hanya bisa menyeringai. "HAHA itu tidak mungkin, karena orang sepertimu akan bernasib sama sepertiku."

Terpancing mendengarnya, laki laki itu memukul lelaki tua itu, kemudian menarik kerah bajunya. "Kamu lihat saja nanti bagaimana aku menguasai dunia dari neraka sana, tua sialan. Dan aku pasti akan berhasil."

"Heh, dan jika suatu saat nanti aku terlahir kembali, akan kucari kamu dan kamu akan kuhabisi beserta keluargamu hingga keturunan keturunanmu "Lanjut lelaki tua masih dengan raut wajah yang sama.

Melihat raut wajah lelaki tua juga ancamannya yang ia ucapkan, laki laki ini pun spontan menjauh, menjaga jarak dari lelaki tua yang saat ini masih terbelenggu dengan rantainya dengan sedikit rasa takut menyelimuti dirinya.

"Bisa bisanya kau mengancamku meskipun dengan situasi seperti ini! Sialan! Kalau begitu matilah kau tua bajingan, temui murid muridmu yang mengkhianatimu di neraka sana. [Scatter Storm]!"

BOOM

Dalam sekejap, puluhan petir menyambar lelaki tua dari langit. dan laki laki tua inipun hanya bisa pasrah dengan kematian yang sudah didepan matanya.

.....

....

Disebuah tempat seperti diluar angkasa dimana bintang-bintang dengan beragam warna menghiasi setiap celah yang ada, terlihat sebuah roh berbentuk manusia yang baru saja terbangun.

"Hmm ? dimana ini ?"Suaranya menggema. Bagaimana dirinya bisa ditempat seperti ini?

Ia mencoba mereka ulang kejadian yang membawanya ketempat ini, tapi ia tidak bisa mengingatnya.

Kemudian, ia memutuskan berjalan mengitari tempat ini yang tidak berujung, dengan harapan mencari sebab ia bisa terdampar disini.

"Apa ini..dunia lain?" tanyanya bingung. Karena, dalam waktu yang lama ia berjalan, tidak ada satupun yang memberi petunjuk, ia hanya melihat bintang bintang di langit, dan ketika melihat kebawah, ia melihat kegelapan yang tidak berujung.

"Lebih tepatnya 'Perantara antar dunia' "Balas dari sebuah suara gabungan pria dan wanita yang menggema satu ruangan.

Roh itu terkejut ketika mendengar sebuah suara yang entah darimana, kemudian dirinya pun bertanya"Bagaimana aku bisa ditempat ini ?"

"Tak perlu terkejut. Kamu, berada ditempat ini sudah menjadi takdirmu."Balasnya dengan suara seperti anak kecil.

Mendengar kalimat 'sudah menjadi takdirmu.' roh tersebut terpancing untuk bertanya kepada pemilik suara. "Siapa kamu? dan apa maksudmu dengan pertemuan ini merupakan sebuah takdir?"

"Namaku, dan wujudku tak usah kau hiraukan wahai jiwa yang telah menjalani kehidupan sebanyak 2 kali."balasnya dengan suara menggelegar.

"Apa Maksu—" ketika roh tersebut ingin bertanya maksud dari ucapannya tersebut, kedua pundaknya ditepuk oleh 2 orang dari belakang.

Spontan saja, roh tersebut menengok kearah belakang dan iapun melihat 2 orang berjenis kelamin pria.

Pria yang pertama adalah seorang lelaki tua dengan berambut ungu panjang dan bermata merah dengan memakai jubah hitam, namun pakaiannya tersebut tidak menutupi bagian dadanya, sehingga tubuh atletis terlihat jelas dan pria kedua adalah seorang pemuda berambut dan bermata hitam dengan memakai seragam sekolah.

"Gang-Sa, Rendy Ferdian. Terimakasih telah menjalani kehidupan masing masing hingga akhir."Ucap suara yang entah darimana, yang kini terdengar seperti suara ibu yang bangga terhadap anaknya.

"Kalian siapa?"Tanya roh yang berbentuk manusia kebingungan.

"Kami adalah 2 orang sebelum kamu. Kami berdua adalah entitas kamu yang hidup sebelum kamu."Balas pria bernama Gang-Sa.

"Mudahnya begini, namaku Rendy, aku adalah jiwa pertama, lalu aku mati dikehidupanku, lalu bereinkarnasi menjadi Gang-Sa dan diapun sudah menyelesaikan kewajiban di dunianya dan kini saatnya kami berdua bereinkarnasi menjadi kamu nanti."Ucap anak muda bernama Rendy, menjelaskan maksud dari Gang-Sa.

"Dan sekarang kalian akan membuat keputusan penting. Dan nasib sekaligus masa depan ada dihadapan kalian"lanjut suara tadi dengan suara yang sekarang mirip dengan suara wanita.

"Mengapa kamu membuatku hidup untuk ketiga kalinya?!"Bingung roh tersebut dan dia pun bertanya ke suara tersebut.

"Ini adalah takdirmu dari kami, dan kami tidak akan memberikan alasan apapun mengenai itu."Ucap sang suara mirip dengan suara kakek tua yang menggema.

"Gerbang didepan kalian nanti adalah kunci dari kehidupan selanjutnya nanti, setelah ini kesanalah, dan isilah apa yang ada disana"perintah suara itu yang sekarang mirip dengan suara anak kecil, yang perlahan menghilang.

Dan dalam sekejap mata, sebuah gerbang besar muncul didepannya, Gerbang tersebut mirip dengan gerbang torii yang berada di setiap kuil jepang. Didepan gerbang tersebut terdapat sebuah patung komainu berukuran besar berwarna keemasan. Setelah itu, mereka bertiga tanpa ragu berjalan menuju kearah gerbang didepannya.

Ketika sampai di depan gerbang tersebut, Gang-Sa, Rendy, dan roh berbentuk manusia dihadapkan dengan banyak anak tangga , dan dipuncaknya terdapat sebuah tumpukan batu tersusun secara vertikal yang disetiap batu tersebut terukir sebuah tulisan kuno yang menyala dengan warna biru muda.

Lalu mereka pun mulai menaiki anak tangga, menuju kearah tumpukan batu tersebut.

Setelah kurang lebih 100 anak tangga berasil dilewati, ketiga entitas itu akhirnya sampai di puncak, tempat dimana tumpukan batu tersebut berada. Ketika berjalan mendekati tumpukan batu tersebut, sebuah gulungan besar muncul tiba tiba sambil mengeluarkan cahaya keemasan. Kemudian Gang-Sa mengambil gulungan tersebut lalu membukanya.

{Kalian akan diberikan … kesempatan hidup di dunia lain, masing masing diberi 1 permintaan dengan syarat, memori kalian yang berkaitan dengan dunia baru sebagian besar akan menghilang.. Ucapkanlah permintaan kalian.}

'Permintaan ya…'gumam mereka bertiga, memikirkan hal yang sama

Mereka tidak bisa berkata apa apa ketika melihat perintah di gulungan tersebut, Tentu saja, mereka menyadari untuk tidak asal memilih, karena pilihannya ini akan berpengaruh dengan tingkat bertahan hidup mereka di dunia baru nanti.

Kemudian, mereka bertiga dengan bergiliran mengutarakan permintaan mereka.

"Permintaanku…

1. Kemampuan bertarung dikehidupan kedua. (Gang-Sa)

2. Ingatanku dan personalitas di 2 kehidupan. (Roh berbentuk manusia)

3. Mata Sharingan yang berasal dari komik yang selalu dibaca adikku dikehidupan yang pertama. (Rendy Ferdian)"

Setelah itu, tiba tiba, gulungan yang Gang-Sa pegang mengeluarkan cahaya emas yang lebih terang dari sebelumnya hingga membuat ketiga entitas itu memejamkan mata, kemudian diikuti oleh suara yang mirip seperti suara anak kecil perempuan.

"Wahai 3 entitas! akan kuberi dua berkat tambahan yang nantinya akan kuberitahu ketika sudah sampai didunia baru."

Mendengarnya, mereka mengangguk dan mengucapkan terimakasih terhadap suara tersebut sambil memikirkan bonus berkat yang diberikan kepada mereka.

"Pergilah! Nikmatilah hidup tanpa terkekang oleh siapapun ! walaupun itu 'Dia' sekalipun." Perintah Suara tersebut yang kini terdengar seperti campuran suara kakek tua, anak kecil perempuan, dan perempuan dewasa yang diikuti oleh menghilangnya ketiga entitas dalam cahaya emas.

Roh yang berbentuk manusia ini terlihat sedikit panik ketika tubuhnya dan kedua orang dihadapannya perlahan menghilang.

Melihatnya, Gang-Sa dan Rendy tersenyum. "Sekarang, giliranmu, memenuhi harapan kami. Untuk hidup bahagia."

Ini Prolog bagian kedua :), Bilamana ada saran dan kritik, boleh dikomentar yaa :)

Cirysecreators' thoughts