webnovel

Part 5

Tiga hari kemudian, Ron sedang bersiap untuk pergi ke lokasi syuting. Ia masih tetap bekerja seperti biasa. Sedangkan Anne masih lebih sering mengikuti Ron ke manapun ia pergi. Sudah menjadi hal biasa untuk Ron selama berada dalam genggaman Anne. Ia akan terus diikuti oleh wanita yang ia anggap gila itu.

"Kau sudah siap?" tanya Ron.pada Anne

"Ya, ayo. ku antar." Anne tersenyum melihat Ron

Mereka menggunakan mobil milik Anne, seperti biasa Granger yang mengantarkan mereka. Anne selalu bermanja-manja dengan Ron. Meski Ron tidak menanggapi Anne, tetapi wanita itu tetap saja tidak menyerah.

"Siang ini aku ada meeting dengan klien dari GT entertaintment. Kau mau ikut?" ujar Anne.

"Baiklah, aku akan ikut.."

Anne sangat tau cara untuk membuat Ron menempel padanya. Cukup menyebutkan nama perusahaan yang akan bekerja sama dengannya, secara otomatis Ron akan ikut ke manapun Anne pergi. Ron tidak akan menyiakan kesempatan emas itu, bertemu dengan semua orang dari perusahaan besar.

Beberapa orang yang melihat kedekatan Ron, mereka membicarakannya di belakang. Banyak yang berkata bahwa hubungan mereka hanya untuk menaikkan pamor Ron sebagai selebriti.

Ron melakukan syuting hingga lima jam lamanya, sedangkan Anne hanya duduk diam. Anne sedang memeriksa beberapa berkas yang ia bawa. Ia tidak begitu peduli dengan kegiatan Ron.

"Hi, Anne" sapa Casie

"Oh, hi"

"Kau sedang sibuk?"

"Hemm, ada apa?"

"Kalian benar-benar mengejutkanku, apa kalian sudah resmi?"

"Untuk saat ini hubunganku dengan Ron sedang dalam pendekatan saja, kami belum meresmikannya."

"Ah, sayang sekali. tapi ini berita bagus, melihat Ron selalu kesal denganmu,"

"Hahaha, kau benar"

"Ron hampir selesai, setelah ini kalian akan ke mana?"

"Aku ada meeting, Ron akan ikut bersamaku"

"Begitu rupanya, baiklah. Aku senang melihat kalian seperti ini,"

"Terima kasih, Casie,"

Ron mendekati Anne, ia memberitahu wanita itu jika kegiatannya telah selesai. Anne merapikan berkasnya, Granger dengan sigap membawa barang-barang milik Anne. Mereka berpamitan pada Casie dan tim di lokasi itu.

Ron dan Anne masuk ke dalam mobil, Anne langsung memberitahu Granger untuk menuju ke sebuah restoran yang menjadi tempat meeting dengan GT entertainment.

"Kau pasti lelah, setelah meeting kita langsung pulang," ujar Anne.

"Ya," jawab Ron.singkat

Anne berkutat dengan ponselnya, ia seperti sedang mengirim pesan pada seseorang. Sedangkan Ron hanya memandang layar ponsel yang sama sekali tak ada balasan pesan dari Fabio kekasihnya.

"Kita sudah sampai, Nona," ujar Granger

Granger turun terlebih dahulu, ia membuka pintu untuk Anne. Sedangkan Ron memilih untuk membuka sendiri pintunya.

Mereka berjalan masuk ke dalam restoran, Anne menuju lantai dua dengan ruangan bertuliskan VIP Room di bagian pintu. Saat Anne masuk, sudah hadir di sana orang dari GT entertainment.

"Selamat malam, Nona Anna," sapa lelaki berwajah maskulin itu

"Selamat malam, Tuan Anderson"

Anderson adalah direktur utama perusahaan. Ia sudah beberapa kali bekerja sama dengan Anne.

"Bukankah kau Ronald, senang bertemu denganmu di sini," ujar anderson

"Sama-sama, aku juga senang bertemu dengan orang penting dari GT," ujar Ron berbasa basi

"Apakah kalian sedang menjalin hubungan, Tuan Ron?" tanya Anderson

"Ya, kami sedang dalam masa pendekatan. Anne adalah wanita yang sempurna, tidak mungkin aku melepaskannya."

"Hahahaha, kau benar. satu keberuntungan mendapatkan wanita seperti Nona Anne," ujar Anderson

"Kalian terlalu memuji, mari kita mulai meetingnya,"

Meeting berjalan lancar hingga dua jam, setelah itu mereka melanjutkannya dengan makan malam. Hidangan berkelas sudah terseia diatas meja, mereka mulai menyantap makanannya hingga tak tersisa.

***

Anne dan Ron sudah berada di mansion Evacska. Wajah Ron tampak lelah hari ini, ia masuk terlebih dahulu kekamar untuk membersihkan diri. Anne menyusul Ron ke dalam kamar. Ia lebih memilih merapikan barangnya terlebih dahulu.

"Kau tak mandi?" tanya Ron.

"Iya, sebentar lagi." jawab Anne

Selesai merapikan barangnya, Anne masuk ke dalam kamar mandi. Ia mengguyur tubuh indahnya di bawah shower dengan air hangat. Anne menghela napas kasar, ia menjadi sedikit jenuh karena Ron yang tak kunjung menjamah dirinya.

Setelah membersihkan diri, Anne hanya mengenakan lingeri seksi berwarna merah. Ia melihat Ron yang hanya mengenakan celana pendek dan bertelanjang dada sedang duduk di sofa yang ada di kamar itu. Anne kesulitan menelan salivanya melihat pemandangan indah di hadapannya.

"Aku akan tidur terlebih dahulu," ujar Anne yang kini naik keatas ranjang.

Anne memejamkan matanya, cukup padat jadwalnya hari ini. Karena ia juga mengikuti setiap jadwal milik Ron. Anne memang belum terbiasa dengan itu.

Baru saja ia akan terlelap, tiba-tiba saja matanya terbuka. Ia merasa seseorang tengah menyentuh tubuhnya. Anne melihat disamping, ia menatap mata Ron yang terlihat berbeda.

"Kau ingin mencobanya?" tanya Ron

Anne mengangguk kaku, wajah mereka sangat dekat, hingga bibir Ron menempel dibibir Anne.

Ron melumat bibir Anne perlahan, seakan ia masih belajar mencium seorang wanita. Cukup lama ciuman itu terjadi, Ron mulai menjulurkan lidahnya, menelusuri rongga mulut Anne. Hingga mereka saling bertukar saliva.

Tubuh Ron kini berada diatas Anne, Ron menopang tubuhnya dengan satu tangan. Sedangkan tangan lainnya dengan ragu memegang bagian dada Anne.

"Ehem" desah Anne tertahan oleh ciuman.

Ron terlihat sedikit kaku saat melakukan hal itu. Tangannya kini menelusup masuk ke dalam lingeri yang menutup payudara Anne. Ia meremas payudara Anne sedikit keras dan memainkan putingnya. Berkali-kali terdengar desahan Anne tertahan.

Ron menghentikan ciumannya, mata mereka saling bertemu. Anne sudah terlihat bergairah hanya dengan ciuman yang Ron lakukan. Ron mengeluarkan payudara Anne dari sarangnya, ia memulai lagi permainannya dengan mengulum puting berwarna merah muda itu.

"Aakhh" desah Anne

Ron melanjutkan kegiatannya, ia mengeksplor bagian leher dan dada Anne, bahkan Ron meninggalkan bekas kemerahan di sana.

"Akkhh. Ron, kau membuatku frustasi." desah Anne yang tak tahan karena Ron hanya memainkan bagian atas saja.

"Anne, kau mau melakukannya?" tanya Ron.sembari mengarahkan tangan Anne untuk memegang kejantanannya.

Anne mengangguk, kini ia bangkit dari posisi tidurnya. Anne melepaskan celana pendek Ron hingga dalamannya. Tampak kejantanan Ron yang belum begitu tegak. Anne memegang kejantanan itu, ia membuat gerakan pada kejantanan milik Ron. Membuat Ron sedikit tersentak dan memejamkan mata. Ron mencoba santai agar ia bisa bergairah dengan wanita di hadapannya.

Anne memasukkan kejantanan Ron ke dalam mulutnya. Anne sedikit menggigit dan melakukan gerakan keluar-masuk.

"Ahh ... sial!" desah Ron yang merasakan kejantanannya sedang dimanjakan dalam mulut Anne.

Anne terus melakukan gerakan itu, hingga ia merasa kejntanan Ron berkedut. Ron melepaskan kuluman Anne, ia membuat Anne berbaring kembali. Setengah tubuh Ron menindih Anne. Ia menyambar bibir wanita itu dengan kasar.

Tangan Ron menggesek di area sensitif milik Anne. Membuat desahan Anne tertahan. Ciuman itu sungguh bergairah, hingga membuat tubuh mereka panas.

Jari Ron menelusup masuk ke dalam liang kewanitaan Anne. Membuat Anne sedikit tersentak. Ron mengaduk liang kewanitaan Anne dengan tempo tak beraturan. Hingga Ron merasakan bibir kewanitaan Anne berkedut dan mengeluarkan cairan orgasme.

Ron melepaskan ciumannya, ia menatap kembali mata Anne.

"Kau sudah mendapatkan pelepasan, cukup untuk malam ini," ujar Ron yang kini turun dari ranjang dan masuk ke dalam kamar mandi.

Anne terlihat lemas di atas ranjang, ia masih menelaah kejadian yang baru saja terjadi. Senyumnya mengembang perlahan. Lalu ia menutup tubuhnya dengan selimut dan memejamkan mata.

Ron yang baru saja membuat Anne puas. Kini harus melakukan solo di kamar mandi. Ia terus mengocok kejantanannya yang masih menegang itu. Hingga ia mengeluarkan cairan spermanya.