webnovel

JULING

Pergerakan bola matanya tak tentu arah, tapi aku terlalu naif "ah tidak apa-apa! itu bisa di operasi". Jarinya hampir tak pernah lelah mengendorkan celana jeans dan menggaruk bagian selangkangan, sesekali berpindah membetulkan posisi celana dalam yang terhimpit. Selalu begitu sepanjang obrolan selama beberapa jam ngapel di malam minggu ke-empat kami.

Tilikan matanya selalu mengarah ke lorong sempit bagian samping paviliun rumah. Sering kudapati mulutnya komat kamit tak bersuara sebelum ia bicara. Kuabaikan! seringkali kuabaikan tanda-tanda Tuhan bahwa ada sesuatu yang tak wajar darinya. Suaranya seringkali terlalu pelan ataukah mendadak aku terserang penyakit budeg!

Di seberang jalan ia mulai terlihat, aku menunggu dengan sabar ia menyeberang. Tetiba rasa gugup mulai menghampiri seiring hampiran ia berjalan mendekat ke arahku.

"Hai .. pa Kabar pak?"

"baikk .. " jawabnya pendek

Lalu langkah kami searah tanpa arahan, melangkah menuju rumah ibu