webnovel

Menjadi-Mob dalam Novel Petualang

Ren Searon adalah anak yatim piatu, dia mendapatkan keterampilan yang disebut [Past-Memories] dan karena keterampilan tersebut ia mendapat kenangan masa lalunya, di kehidupan masa lalunya ia berada didunia lain. Dunia tersebut disebut Bumi dan kebetulan ingatan masa lalunya pernah membaca novel yang disebut The Adventure Myth-Raka The Slayer. The Adventure Myth-Raka The Slayer adalah dunia tempat dia berada sekarang ini. Dengan bekal pengetahuan masa depan dan berbagai jenis harta yang seharusnya di dapat protagonist, Ren merampok semua harta benda tersebut dan menjadi terkenal. "Aku menjadi Mob dalam novel petualang terus apa??!!" "Dengan bekal pengetahuan ini, aku akan menjadi petualang rank SSS!! aku super Mob!!" Ikuti petualangan Ren Searon untuk merubah masa depan dari novel yang dibaca ingatan masa lalunya.

KucingNakal · Fantasy
Not enough ratings
10 Chs

Past-Memories

Rava adalah pemuda berusia 24 tahun, ia adalah pemuda biasa yang dapat ditemukan dimana saja di Bumi karena karakternya terlalu umum.

Tapi kehidupan kesehariannya bisa di katakan cukup sulit.

Pendapatannya setiap harinya hampir tidak mencukupi untuk mendukung kehidupnya sendiri.

Hari demi hari telah ia lewati dengan lelah setiap harinya, tidak ada hiburan selain membaca novel di webnovel.

Novel kesukaannya adalah The Adventure Myth-Raka The Slayer.

Pada suatu hari, ia ingin untuk membeli minuman dingin yang terkenal di Jembatan Belengking. Minuman dingin buatan Mbah Bayu emang yang terbaik.

Rava pun pergi ke sana dan membeli minuman dingin tersebut.

Namun nasib berkata lain.

Truck-kun menjadi nakal dan mulai beraksi, ia menabrak kedai minuman dingin tersebut dan menewaskan Rava.

Ketika Rava sekarat dan apa yang ia keluhkan serta sesalkan pada saat itu adalah...

"Mengapa sih?!! aku harus sekarat sebelum meminum minuman dingin itu!!! Setidaknya biarkan aku minum itu!! TOLONGLAH!!!"

Rava berusaha untuk menggapai minuman dingin yang tergeletak tak jauh dari tempatnya sekarat.

Sayangnya ia telah menghembuskan nafas terakhirnya tapat setelah menggapai minuman dingin itu.

Ia kehilangan nyawanya.

Jadi penyesalan terbesar Rava adalah tidak bisa meminum minuman dingin tersebut.

◇◇◇

Panti asuhan Maqueen adalah panti asuhan yang terlihat biasa saja, bangunan disana terlihat cukup tua dan ada banyak anak-anak yang sedang bermain dengan bahagia disana.

Pandangan polos dari seorang anak kecil terlihat tak berdosa dibandingkan kerasnya kehidupan di kota Dungeon and Tower.

Walaupun kota ini disebut kota impian dimana setiap petualang mendapatkan harta tetapi kenyataannya tidak seperti itu, pekerjaan petualang memang sangat menjanjikan tetapi Kebanyakan petualang meninggal dalam berburu monster di dungeon dan meninggalkan anak-anak mereka menjadi telantar.

Panti asuhan membesarkan anak-anak tersebut baik dengan niat tulus maupun dengan niat tertentu.

Panti asuhan Maqueen. Anak-anak panti asuhan ini kebanyakan dari mereka berasal dari anak haram seorang pelacur atau yatim piatu akibat orang tua mereka adalah petualang yang meninggal dalam dungeon dan beberapa anak dengan berbagai jenis keadaan khusus.

Tanah panti asuhan itu cukup besar namun mereka terletak jauh dari pusat kota, panti asuhan itu berada dibagian ujung barat dari kota Dungeon and Tower.

Pada bagian belakang panti asuhan ada halaman yang luas disertai rerumputan hijau, ditengah halaman itu ada sebuah pohon beringin besar, pada pohon beringin itu terdapat ayunan yang terikat dari cabang pohon beringin tersebut.

Mereka di buat dengan rapi oleh seorang suster yang menjaga anak-anak dari panti asuhan untuk mereka bermain disana dikala bosan.

Dibawah ayunan itu ada seorang anak laki-laki yang terlihat sedang tak sadarkan diri dan gadis kecil yang menjaganya. Tidak lama kemudian anak laki-laki itu secara perlahan-lahan membuka matanya.

Ia mencoba bangkit dari rerumputan itu.

Seorang gadis kecil yang berada disampingnya menatap anak laki-laki itu dengan tatapan polos.

Gadis kecil itu mangedipkan matanya beberapa kali sambil mengawasi anak laki-laki tersebut.

Ia ingin berbicara namun gadis kecil itu tidak memiliki keberanian untuk berbicara kepada anak laki-laki tersebut, meskipun mereka sudah saling kenal sejak dulu tapi gadis kecil itu masih tidak berani.

"Aduh...? Sakit..." Keluh anak berusia 14 tahun itu sambil memegang kepalanya yang terasa sangat sakit.

Ia mengarahkan sudut pandangnya untuk melihat sekitar tempat ini, entah mengapa tempat asing ini terlihat sangat akrab baginya.

Gadis kecil itu tidak dilihatnya karena gadis kecil itu juga bergerak dibelakang anak laki-laki itu dan mengikuti gerakannya.

"Dimana... aku?" Gumam anak laki-laki tersebut dengan agak linglung.

Seketika dua kenangan yang tumpang tindih memasuki kepalanya.

Siapa aku?

Ren Searon atau Rava Ramadan?

Ren Searon adalah seorang petualang tingkat rendah, ia seorang anak yatim piatu dan rakyat jelata.

Jika bukan karena panti asuhan yang merawatnya mungkin ia telah menjadi pencopet atau gelandangan dan kemungkinan terburuknya Ren Searon telah mati karena kelaparan disuatu tempat di kota Dungeon and Tower ini.

Sedangkan Rava Ramadan adalah pemuda biasa di Bumi dengan penghasilan rendah untuk menopang hidup sendiri setiap harinya.

Rava memiliki harapan untuk berpetualang ke dalam dungeon dan kehidapan yang menantang.

Tapi ia masih bisa membedakan kenyataan dan khayalan, Rava tahu kalau itu tidak mungkin untuk berpetualang ke dungeon di dunia modern seperti itu.

Rava juga telah mati muda karena Truck-kun.

Penyesalan terakhir Rava sebelum mati adalah ia tidak bisa meminun minuman dingin dari Kedai minuman dingin Mbah Bayu.

"Haa.... Haa..." Anak laki-laki itu kekurangan oksigen untuk bernafas dan perlahan-lahan ia mengatur nafasnya untuk berusaha tetap tenang.

Gadis kecil yang disebelahnya panik dan mencoba untuk berbicara namun ia terlalu malu untuk melakukannya.

Jadi dia berdoa untuk keselamatan anak laki-laki dari belakang anak laki-laki tersebut.

Setelah menenangkan diri dan menjadi tenang, anak laki-laki itu mencoba mengingat semua kenangan itu.

"Siapa aku? Ren atau Rava? Sudah jelas bukan?!!"

"Tubuh ini adalah Ren Searon dan keinginan yang kuat untuk berpetualang adalah Rava Ramadan, jadi siapakah diriku? sudah jelas aku Ren dengan pikiran Rava yang kuat mendominasi tubuh ini" Gumam anak itu sambil menunjukan senyum bahagia.

Tidak ada lagi kepolosan dalam ekspresinya dan hanya tatapan dewasa yang telah mengalami beberapa maju dan mundurnya kehidupan.

"Walaupun aku Rava yang mendominasi pikiran ini dengan ingatanku.... tapi identitas ini adalah Ren...."

"Jadi mulai sekarang aku disebut Ren Searon dan apa yang harus aku lakukan dengan tubuh lemah ini?" Gumam Ren dan mulai memikirkan beberapa hal.

Lalu Ren Searon menatap langit biru yang cerah, tempat ini tidak jauh berbeda dari Bumi dan hanya saja ditempat ini ada yang namanyaa monster.

Terlebih lagi dia ingat novel yang telah dibacanya di kehidupan masa lalunya.

The Adventure Myth-Raka The Slayer.

Latarbelakang dunia novel itu mirip seperti dunianya sekarang ini kan? tapi ia tidak bisa tidak mengatakan kalau dunianya ini tidak sama seperti dalam novel karena dunia ini memang terlihat persis sama seperti dalam novel tersebut dan Rava telah melihat ilustrasinya.

Nama, tempat, ras dan ciri khas dari system status memang semuanya terlihat sama seperti dalam novel itu.

Jadi ada kemungkinan ia telah terlahir kembali di dunia seperti novel itu dan menjadi karakter mob yang sepertinya beruntung mendapatkan keterampilan [Past-Memories] ini.

Terlebih lagi Truck-kun adalah penyebab kematiannya, mungkin karena itulah alasannya terlahir di dunia lain?

Sebenarnya, Ren Searon juga agak curiga ada seseorang yang mengaturnya agar ia mendapatkan keterampilan itu tapi itu hanyalah tebakannya liarnya saja.

Namun jika dipikirkan lagi ketika ia melawan goblin aneh itu memang tidak masuk akal, terlebih lagi Ren tahu kalau tidak mungkin ada jenis seperti itu di lantai 1 bahkan jika itu adalah varian sekali pun.

Tapi mau bagaimana pun selalu ada pengecualian, mungkin itu ada di dalam novel yang Ren tidak ketahui dan lagian ini adalah dunia nyata sekarang, bukan lagi novel yang dia baca seperti novel di dunianya.

Ia tidak boleh terlalu fokus dalam novel dan harus memikirkan kemungkinan lain, karena perubahan kecil apapun bisa mengubah banyak hal dan efek kupu-kupu selalu ada dimana-mana.

Masa depan selalu berubah-ubah, tidak ada yang tahu pasti.

Jadi Ren tidak ingin mengambil banyak resiko kecuali untuk harta karun cheat si protagonist.

Ren tertawa jahat.

Ini mungkin akan menyebabkan protagonist menjadi lemah tapi itu tidak akan membunuh protagonist karena protagonist memiliki 'Halo Protagonist' yang melindunginya.

Protagonist pasti akan bangkit dan menjadi lebih kuat setelah mengalami kemunduran.

Sedangkan untuk dirinya? Ren Searon hanya seorang mob yang memiliki keterampilan Past-Memories ini yang mendukungnya untuk bertahan hidup.

Dengan keinginan dan semangat Rava lah yang akan membuatnya menjadi kuat.

Ren tahu betapa lemah dan mudah dilemanya dirinya sendiri dalam ingatan Ren Searon sebelumnya.

Tapi sekarang ia berbeda.

"Aku menjadi Mob dalam novel petualang... terus apa??!!" Kata Ren dengan senyuman, lalu ia menengaskan tekad nya. "Dengan bekal pengetahuan ini, aku akan menjadi petualang rank SSS!! aku super Mob!!"

"Kakak.. kakak Ren... apakah kakak Ren gila?" Kata seorang gadis kecil dari panti asuhan itu yang tidak tahan lagi untuk berbicara.

Ia telah mengamati dan memperhatikan Ren Searon dari belakang Ren Searon, gadis kecil ini adalah gadis pemalu.

Dia khawatir dengan kondisi Ren yang pingsan setelah berteriak beberapa menit yang lalu.

Namun wajah gadis kecil itu memerah karena bukan itu yang ingin ia katakan sebelumnya.

Gadis itu ingin menanyakan bagaimana kabar Ren Searon.

Pidato Ren Searon terganggung dengan pose yang aneh, ia perlahan menenangkan dirinya dan menoleh kesamping.

Ia menatap gadis kecil itu dalam-dalam.

Lalu menarik nafasnya dalam-dalam dan mengeluarkannya, Ran tahu tindakan sebelumnya agak memalukan, tapi itu bukan dirinya di dunia modern jadi tidak apa-apa ia bertingkah konyal bukan?

Lagian ia tidak perlu peduli tentang pikiran orang lain tentang dirinya.

Ia menganggap mereka semua hanya seorang NPC.

Mau bagaimana perilaku Ren Searon ketika dihadapam NPC dia tidak peduli.

Mata Ren berkedip beberapa kali menatap gadis kecil itu dan tertawa.

Ia menari kecil dengan cara yang konyol dan membuat gadis kecil itu terkejut.

"Hahaha, iya tentu saja dong, aku kan gila! Gila karena terlalu bersemangat!!! Hey, Girl menikah lah denganku" Jawab Ren dengan senyuman gila dan alisnya sebelah kirinya terangkat dan alis kanan diturunkannya sedikit.

Wajahnya terlihat seperti penjahat gila.

Dan Ren Searon menari dengan tarian canggung yang menggelikan.

Gadis kecil itu melihat Ren Searon menjadi gila membuatnya ketakutan dan menangis, lalu ia berlari sambil menangis menuju bangunan panti asuhan.

"Suster!!! Kakak Ren telah gila!! huuu huuu!!"

Menatap gadis kecil menangis tersebut, Ren Searon menyipitkan matanya melihat kearah bangunan panti asuhan itu.

Panti asuhan Maqueen, ia sangat ingat panti asuhan ini karena volume ke-11 dalam novel itu cerita berfokus pada kejahatan yang dilakukan panti asuhan ini.

Volume ke-11 adalah volume terakhir yang Ren baca sebelum kematiannya dan itu hanya beberapa bab ketika Ren membaca volume ke-11, karena status novel masih dalam on-going.

Ia menantikan bab berikutnya.

Mungkin ketika pengetahuannya tentang novel tidak bisa berguna lagi Ren Searon akan menjadi sungguh-sungguh menjalani kehidupan yang menantang di dunia lain ini.

Ren juga memiliki pilihan untuk menjadi teman protaginist kalau plot masa depan tidak berubah banyak dan membantunya membongkar kejahatan para suster.

Tapi itu agak tidak mungkin karena masa depan akan terus berubah dan mengikuti alur yang berbeda dari aslinya.

Untuk saat ini Ren tidak ingin mengganggu mereka orang-orang panti asuhan karena ia terlalu lemah untuk melakukannya.

"Aku harus meningkatkan kekuatanku terlebih dahulu sebelum menghadapi mereka" Gumam Ren dan pergi meninggalkan panti asuhan menuju Dungeon Origin.

Dalam perjalanan menuju Dungeon Origin, Ren berhenti sebentar dan melihat menara Babel.

Disana adalah menara tertinggi yang diciptakan oleh suku yang menentang dewa, menurut forum yang diciptakan oleh fans dan dalam forum tersebut mereka mengatakan ada rahasia di balik fraksi Serikat Aruta.

Beberapa beranggapan kalau Serikat Aruta yang mengendalikan kota Dungeon and Tower adalah suku yang menentang dewa.

Bangunan serikat Aruta juga berada di lantai 1, 2 dan 3 dari menara Babel.

Di pintu masuk Dungeon juga berada dalam lantai 1 menara Babel.

Jadi mereka beranggapan begitu, pasti ada hubungannya serikat Aratu dan suku yang menentang para dewa tersebut.

Semuanya dikarenakan mereka mengelola hampir seluruh kota.

Ren Searon jelas tidak terlalu setuju dengan hal itu karena serikat Aruta selalu mempertahankan netral terhadap siapapun.

Terlebih lagi ia tahu resepsionis dan beberapa petugas serikat Aruta adalah orang yang baik.

Namun dalam novel akan ada selalu orang-orang baik bisa menjadi penjahat karena untuk menutupi kejahatannya mereka berpura-pura baik dan orang paling tak terduga itu selalu bisa menjadi bos terakhir.

Meskipun Ren tidak setuju dengan anggapan tersebut namun begitulah novel terkenal selalu tidak terduga, klise dan Ren serta para fans hanya bisa berspekulasi dalam fantasi mereka sendiri.

Semuanya tergantung pada penulis mau dibawa kemana cerita tersebut.

Para pembaca hanya bisa mengomentari apa yang mereka suka dan tidak suka atau hanya membaca saja, lalu memutuskan tidak melanjutkan untuk membaca atau memutuskan untuk mendukung penulis.

Ren berada di fraksi yang mendukung serikat Aruta dan fraksi yang menentang serkat Aruta terus memojokan mereka dulu ketika ia masih di Bumi.

Terlebih lagi serikat Aruta adalah fraksi tunggal yang mengatur segala data dan memonopoli dungeon dan tower.

Hal itulah yang membuat mereka terpojok namun fans dari fraksi Aratu memiliki anggapan lain.

Mereka yakin serikat Aratu memiliki alasan mereka sendiri untuk melakukannya.

"Haaa.... mari lupakan itu untuk sejenak" Gumam Ren karena kepalanya menjadi sakit hanya memikirkan hal itu.

Ren terus melanjutkan perjalanannya namun ia melihat seorang gadis yang ia lihat tadi pagi setelah kembali dari meminta saran.

"Gadis itu....." Pikir Ren sambil menatapnya.

Itu adalah gadis berusia sekitar 14 atau 15 tahun.

Rambut biru panjang dengan gaya twins tail serta wajah imut yang tampak ceroboh.

Mata berwarna emas dengan tatapan polos menaikan nilai keimutan seorang gadis muda.

Gadis itu memakai pakaian standard seorang pejuang beladiri dengan sarung tangan yang indah dan sepatu boots yang manis berwarna merah muda.

Itu adalah gadis muda yang mengalahkan sekelompok pria pagi ini dan gadis tersrbebut juga lah yang membuat Ren Searon jatuh cinta pada pandangan pertama.

Ren Searon sekarang ini bukan Ren Searon yang dulu dan ia tahu siapa gadis itu.

Namun hati perjaka Ren Searon dipengaruhi oleh tubuh bawaan ini dan membuatnya sedikit terganggu.

Dari wajahnya saja, Ren Searon tahu siapa gadis itu.

Itu adalah salah satu ceweknya protagonist, tapi saat ini gadis itu adalah versi mudanya ketika protagonist bertemu dengan gadis itu.

Nama gadis itu adalah Liliana Goen, seorang petualang rank S dimasa depan dan ia adalah petualang rank S pertama yang di temui oleh protagonist.

Ren Searon menenangkan dirinya.

Jujur bukan saatnya dia mengejar seorang cewek dan bersenang-senang, karena ia butuh untuk menjadi kuat hingga benar-benar merubah nasibnya.

Plot masih belum di mulai, Ren masih memiliki waktu 3 tahun lagi untuk menuju timeline dari awal cerita novel.

Saat ini dia harus menjadi kuat untuk melindungi apa yang ingin ia lindungi.

Ren hanya bisa mengabaikannya untuk saat ini.

Menguatkan tekadnya, Ren Searon melanjutkan perjalanannya menuju Dungeon Origin.

Apakah kamu menyukainya? Tambahkan ke koleksi!

KucingNakalcreators' thoughts