webnovel

bab 14

Riki yang masih mencerna perkataan Hardi sejenak terdiam hingga dirinya tersadar dan langsung melihat ke arah Keyla yang hanya terpaku sambil melihat ke arah Hardi yang beberapa saat lalu mengakui dirinya sebagai seorang istri tentunya dia tidak percaya Hardi akan mengatakan hal itu

"key, apa yang di katakan pria ini benar?" tanya Riki yang ingin mendapatkan jawaban dari perkataan yang beberapa saat lalu dia dengar

Keyla yang mendengar itu langsung memalingkan pandangannya ke arah Riki begitu juga dengan Hardi yang tahu jika pria yang berdiri di sampingnya tidak tahu bahwa Keyla sudah menikah karena dia bisa melihat jelas raut wajah kaget pada pria itu

Keyla yang mendapatkan pertanyaan seperti itu tentunya bingung harus berkata seperti apa kepada Riki karena dirinya belum siap untuk mengatakan tentang statusnya yang telah menjadi istri orang lain

Ayumi serta Adit hanya bisa terdiam mendengarkan perdebatan keduanya karena mereka hanya bisa dia tentunya mereka tidak bisa ikut campur jika sudah berusaha dengan urusan rumah tangga keduanya.

"jadi Lo belum tahu jika wanita yang ada di hadapan Lo ini sudah menikah dan gue adalah suaminya" ucap Hardi dengan bangga saat mengatakannya

Riki sama sekali tidak peduli saat Hardi mengatakannya lagi karena yang dia butuhkan hanya jawaban dari Keyla namun kini Keyla hanya terdiam seribu bahasa hingga Riki yang tahu sikap Keyla langsung memundurkan langkahnya karena dirinya kecewa keyla sahabatan masa kecilnya telah berbohong kepada dirinya

Keyla yang melihat Riki bersikap seperti itu merasa bersalah tentunya dia tidak bermaksud untuk membohongi sahabatnya itu karena dia sengaja menyembunyikan pernikahannya dengan Hardi karena baginya pernikahan itu hanya sebuah kesepakatan saja.

Keyla langsung membanting pintu kamarnya setelah sampai di rumah dirinya begitu marah dengan Hardi yang memperlakukannya dengan seenaknya bahkan Hardi telah membuat Riki salah paham kepada dirinya karena pengakuan Hardi

Hardi yang melihat tingkah Keyla hanya bisa menarik napas apalagi saat mendengar pintu kamar di banting dengan sangat kasar oleh Keyla

Adit yang ikut ke rumah Hardi hanya bisa menggeleng ternyata jika wanita sedang marah begitu menakutkan tetapi dia masih bingung dengan sikap Hardi di restoran bahkan dia tidak menyangka bahwa sahabatnya itu mengakui Keyla sebagai istrinya

Hardi yang sudah bisa mengontrol dirinya segera duduk di sopa dan langsung menyandarkan tubuhnya sungguh dia masih teringat bagaiman keyla bisa tertawa lepas saat bersama pria lain

dengan rasa penasaran dia langsung melangkah dan mendudukan dirinya di hadapan Hardi yang sedang menyandarkan tubuhnya sambil memejamkan mata tentunya dia penasaran mengapa sahabatnya itu mengatakan itu tadi di restoran

"Ar, apa sekarang Lo sudah mengakui Keyla sebagai istri Lo?" tanya Adit dengan wajah dipenuhi rasa penasaran

"Lo gila bertanya seperti itu" ucap Hardi yang langsung membenarkan posisi duduknya saat mendengar Adit berkata seperti itu

"gue tidak gila hanya gue penasaran saja sama kejadian tadi di restoran saat Lo dengan jelas mengakui Keyla sebagai istri Lo"

"jadi tentang hal itu mengapa Lo sampai berkata seperti itu! Adit Lo tentu mengenal gue lebih baik mana mungkin gue beneran mengakui dia sebagai istri gue sedang Lo tahu pernikahan ini tidak pernah gue inginkan semua yang gue katakan di restoran tadi semata-mata karena gue takut jika sampai ada yang melihat kejadian itu bagaimana pendapat orang lain jika melihat Keyla bersama dengan pria lain"

Adit yang mendengarkan perkataan Hardi panjang lebar tentu saja menurutnya itu tidak masuk akal apalagi di restoran tadi Keyla tidak hanya berdua tapi bersama Ayumi juga bagaimana orang lain akan berpikir buruk tentang Keyla begitulah yang Adit pikirkan

Hardi yang mengatakan alasan itu tentunya tidak mungkin mengatakan dirinya tidak suka jika melihat Keyla bersama dengan pria lain apalagi keduanya tampak begitu akrab dan intim hingga membuat dirinya begitu marah saat melihatnya

Adit yang memerhatikan wajah sahabatnya itu tentu tahu betul bahwa apa yang terjadi di restoran karena Hardi sedang cemburu namun dia tahu Hardi berusaha untuk mengenal dari perasaan itu

Hardi yang kembali membayangkan saat Keyla bisa tertawa lepas dengan pria lain membuatnya kembali kesal bagaimana bisa Keyla bisa bersikap seperti itu kepada pria itu sedangkan saat bersamanya Keyla selalu saja cemberut bahkan dia belum pernah melihat sekali pun Keyla tersenyum kepadanya

kenan sudah mempersiapkan diri untuk pulang karena semua urusannya telah selesai di sana, dia sudah tidak sabar lagi ingin bertemu dengan Keyla dengan semangat dia mengemas semua barangnya ke dalam koper

Winda yang kebetulan berada di sana memerhatikan setiap gerak gerik sahabatnya itu walau jauh di dalam lubuk hatinya Winda merasa tidak suka saat kenan bersikeras untuk kembali ke tanah air karena tentunya Winda sudah tahu jika setelah di sana dirinya harus menerima kenyataan jika melihat Kenan kembali bersama dengan Keyla

"Ken, apa kamu akan berada lama di sana?" tanya Winda yang penasaran

"sepertinya aku tidak akan kembali ke sini"

"apa? lalu bagaimana dengan perusahaan kalau kamu tidak kembali kesini?"

Kenan yang sudah merapihkan semua barangnya segera membalik badan menghadap ke arah Winda. "aku serahkan perusahaan ini kepada kamu"

"jangan bercanda Ken, itu tidak mungkin kamu tahu sendiri aku belum begitu mengerti mengutus perusahaan lagi pula kamu tahu aku selama di sini hanya mendampingi kamu saja"

Kenan tersenyum tentunya dia paham dengan keraguan Winda untuk mengurus perusahaan miliknya tetapi dia sangat yakin bahwa sahabatnya itu sanggup untuk mengurusnya apalagi setelah memerhatikan cara kerja Winda selama mendampinginnya sebagai asisten pribadinya

Winda yang terdiam tentunya begitu terkejut karena Kenan akan memberikan kuasa kepada dirinya untuk mengurus perusahaan miliknya tentunya dia tidak yakin bisa melakukannya walau perusahaan itu sebagian ada sahamnya

Kenan yang melihat Winda tampak bingung segera berjalan menghampiri sahabatnya itu akhirnya Winda tersadar dari lamunannya saat melihat Kenan berjalan ke arahnya

"aku yakin kamu bisa mengurus perusahaan ini Win" ucap Kenan sambil mendudukan dirinya di samping Winda.

"tapi ken, aku tidak yakin bisa melakukannya"

"kamu jangan seperti ini, karena aku yakin jika perusahaan ini akan semakin sukses di tangan kamu"

"kamu kenapa bisa yakin seperti itu itu! bukannya dulu kamu yang menginginkan membangun perusahaan kamu sendiri, tetapi kenapa setelah sukses dan menjadi salah satu perusahaan besar kamu malahan ingin meninggalkannya?"

"karena aku memutuskan akan menetap di Jakarta dan pastinya aku akan kembali memperjuangkan cinta aku tetapi jika aku terus berada di sini bagaimana semua itu akan terjadi"