webnovel

Sudah dinodai

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Saat Yan Xiruo berlari keluar dari elevator, sudut mata Lu Jingchen kebetulan melirik leher halus Yan Xiruo. Tepat di lehernya terlihat ada sebuah noda berwarna merah tua.

Bibirnya yang tipis langsung mengatup dengan rapat. Ia mendorong gadis yang masih bersandar di pelukannya dan keluar mengejar Yan Xiruo dengan langkah yang lebar.

"Tuan Lu, bukankah kita akan sarapan bersama?" Gadis itu menarik lengan baju Lu Jingchen serta mengerutkan bibirnya yang lembab dan halus. Ia mengatakannya dengan suara yang lembut.

Sayangnya, Lu Jingchen menangkis tangan gadis itu. Wajahnya yang tampan tidak lagi tampak lembut, berekspresi dingin, dan dengan serius berkata, "Aku masih ada urusan. Kali ini kamu harus sarapan sendiri."

Tidak lama setelah Yan Xiruo berlari keluar dari hotel, pergelangan tangannya yang kurus dan lembut ditangkap erat oleh Lu Jingchen. Ia dengan kasar mendorongnya masuk ke dalam mobil Maybach yang telah terparkir di tepi jalan.

Setelah memerintah supirnya untuk mengemudi, Lu Jingchen menatap Yan Xiruo dengan tatapan mata yang dingin dan tajam, "Semalam kamu bersama siapa?"

Muka Yan Xiruo memucat secara tiba-tiba. Sebelum Yan Xiruo menjawab, Lu Jingchen langsung merobek bajunya dengan kasar. Parahnya, perlakuannya itu sampai membuat sobekan kecil di bajunya.

Ekspresi Lu Jingchen seketika menjadi suram, pupil mata yang coklat bagaikan tertutup badai. Yan Xiruo sampai mengira Lu Jingchen akan mencabik-cabiknya menjadi serpihan kecil.

Memang benar, kejadian semalam merupakan penderitaan yang kejam dan berat bagi Yan Xiruo. Ia sendiri masih belum bisa menenangkan diri dan sekarang disuruh Lu Jingchen untuk menjelaskan kejadian yang terjadi semalam.

Nyatanya, Lu Jingcheng sudah memahami situasi Yan Xiruo semalam. Dirinya merasa malu dan panik, namun pada waktu yang sama juga merasakan banyak keluhan yang ingin diceritakan kepadanya.

Sambil menggigit bibirnya, dengan suara yang gemetaran Yan Xiruo berkata, "Jingcheng, semalam saya di kamar 8088..."

Sayangnya, belum selesai berbicara, ucapannya itu diputus oleh Lu Jingchen secara emosional, "Bukankah aku sudah mengirim kabar ke telepon selulermu! Aku sudah tidak memesan kamar itu lagi kepada pihak hotel dan memintamu untuk pulang ke rumah? Jangan-jangan kamu pura-pura tidak tahu dan pergi berhubungan intim dengan pria liar di luar sana?"

Dengan gerakan yang tegas, Lu Jingchen mencubit dagu Yan Xiruo dengan kuat. Setelah itu, ia menatapnya dingin, "Yan Xiruo! Sejak masa sekolah, aku sudah pernah dengar sebuah rumor kalau kamu suka bermain gila dengan beberapa pria. Ternyata kamu memang adalah gadis yang tidak tahu malu, ya!" 

Mendengar hal itu, mata Yan Xiruo yang jernih dan indah menjadi termenung, sedih. Ia baru menyadari bahwa di dalam hati orang yang dicintainya, ia begitu tidak layak di matanya.

Yan Xiruo merasakan denyut-denyut kesakitan di hatinya. Sejauh ini, seperti yang sudah dijelaskannya, ia juga tidak akan mempercayainya lagi. Sebenarnya, ia sama sekali tidak menerima kiriman pesan darinya mengenai pembatalan pemesanan kamar.

Sambil memejamkan mata, Yan Xiruo menahan rasa sesak yang ada di dadanya. Dengan suara serak ia berkata, "Lu Jingchen, kita harus bercerai sekarang!" 

Astaga! Di dunia ini, apa ada hubungan pernikahan yang lebih pendek dari ini? Semalam baru menikah, namun hari ini sudah minta bercerai!!!

"Hah! Cerai?" Lu Jingchen melepaskan tangan yang mencubit dagu Yan Xiruo. Mulutnya berulang kali mengulang kata 'cerai' ini, kemudian tersenyum dengan dingin, "Yan Xiruo, kamu kira pernikahan ini mudah. Kamu yang bilang bersedia untuk menikah denganku. Lalu, kenapa kamu mau bercerai? Sebelum aku menjadi direktur keluarga Lu, kamu sebaiknya dengan patuh menjadi Nyonya Lu! Jikalau kamu berani lagi keluar mengkhianatiku dengan pria lain, maka waspadalah pada dirimu sendiri!" 

Berpikir kalau semalam Yan Xiruo telah tidur bersama pria lain, sebuah amarah yang besar muncul di dalam hati Lu Jingchen.

Walaupun Lu Jingchen tidak menyayangi istrinya ini, namun Yan Xiruo juga tetap tidak bisa lepas dari ancamannya!

Lu Jingchen pun menahan keinginan untuk menyakiti hati Yan Xiruo lebih parah lagi. Ancaman itu sudah cukup membuatnya tidak bisa melakukan apapun. Lalu ia mengambil telepon selulernya dan menghubungi asistennya yang bernama Li Chuan. Ia meminta Li Chuan untuk mencari tahu pria yang tidur dengan istrinya.

Sebelum sampai ke rumah keluarga Lu, Li Chuan diminta menelpon balik Lu Jingchen untuk memberikan informasinya. Sayangnya, ia kesulitan mendapatkan informasi itu meski menggunakan kekuasaan keluarga Lu. Li Chuan tetap tidak mendapatkan informasi mengenai pria yang tidur bersama dengan Yan Xiruo di kamar hotel 8088 itu.