webnovel

Decak Kagum

Tiba-tiba saja jantung Zoya berdetak lebih kencang. Ia merasakan getaran yang tak biasanya, seketika ia mendorong tubuh suaminya itu, lalu berkata. "Ihh sana!"

Nafas Narendra terengah-engah, bercanda dengan Zoya cukup melelahkan baginya. Ia pun duduk di kursi sambil menikmati secangkir cokelat hangat yang tadi sudah ia buat.

"Bagi dong!" Pinta Zoya.

"Buat sendiri sana!"

"Aku takut, ayo anterin!"

"Takut sama apa sih? Kan nggak ada apa-apa."

"Tapi tadi kan ada yang ketok-ketok pintu. Masa iya tikus? Nggak mungkin kan tikus ada di rumah ini! Begitu mau masuk aja, tikusnya udah insecure duluan karena dia merasa ini bukanlah tempatnya."

"Ha ... Ha ... Ha ... "Narendra tertawa mendengar ucapan Zoya.

"Ssstttt ... Ketawanya jangan kenceng-kenceng, nanti ada yang ketuk-ketuk pintu lagi!" Bisik Zoya.

"Aku mau membuatkan aku secangkir cokelat hangat, tapi setelah itu pijitin aku ya!?" Pinta Narendra.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com