webnovel

Meninggalkan Kota Rao Zhou

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Pintu gerbang Han Residence dibuka; hampir 100 orang penjaga dan pelayan mengantar Han Ning ke luar rumahnya. Han Chengan dan istrinya berdiri di samping Han Ning, sambil terus menasihatinya. Sudah jelas, perjalanan jauh yang akan ditempuh putri mereka membuat mereka sangat khawatir.

Selama dua bulan ini, Mo Wuji selalu takut seseorang akan membunuhnya. Ia terus-menerus menyembunyikan dirinya di halaman kecil rumahnya. Maka dari itu, ia tidak tahu berapa banyak orang yang akan ikut bersama Han Ning ke Ibukota Kekaisaran. Melihat hampir seratus orang yang mengantar Han Ning sejak dari gerbang rumahnya, Mo Wuji terkejut dan bertanya pada Ding Bu'Er, "Bu'Er, orang sebanyak ini akan ikut Nona Han ke Chang Luo?"

Ding Bu'Er tertawa dan berbisik ke telinga Mo Wuji, "Selain Nona Muda, hanya empat orang yang ikut ke sana. Berkat kamu, aku bisa ikut ke sana. Dua orang lainnya adalah Peng Maohua dan Shao Lan."

"Sedikit sekali?" Mo Wuji mulai merasa tidak tenang. Pasti akan susah untuk tetap merasa aman jika hanya sedikit yang ikut dengan mereka.

"Aku dengar Duke tua itu ingin mengirim 20 penjaga untuk ikut dengan Nona Muda. Tapi menurut peraturan kekaisaran, setiap peserta Konferensi Spring Immortal's Gate hanya boleh membawa maksimal 4 pengikut," Jawab Ding Bu'Er.

Ketika kerumunan orang itu terus berjalan hingga sampai ke batas Kota Rao Zhou, Mo Wuji akhirnya mengerti mengapa jumlah mereka dibatasi. Ada kerumunan besar di batas Kota Rao Zhou; mereka semua sedang mengucapkan selamat tinggal. Sepertinya, Han Ning bukan satu-satunya warga Kota Rao Zhou yang berpartisipasi dalam Konferensi Spring Immortal's Gate. Mo Wuji melihat ada sekitar 20 hingga 30 orang yang akan pergi ke sana.

Jika dijumlahkan dengan para pengikut peserta konferensi, akan ada lebih dari seratus orang. Ini hanya dari satu negara. Ada negara-negara lain di Kekaisaran Xing Han. Jika harus menjumlahkan semuanya, ada berapa banyak orang? Awalnya, Han Chengan mengatakan bahwa Negara Cheng Yu dapat mengirimkan sepuluh peserta, dan ini tidak termasuk peserta dari prefektur-prefektur.

Beberapa orang itu mulai membentuk kelompok-kelompok. Setelah mengucapkan selamat tinggal kepada keluarga mereka, mereka berangkat dengan kereta yang ditarik binatang. Mo Wuji melihat Han Chengan di belakang yang tampak sedang bernegosiasi dengan beberapa orang. Setelah beberapa saat, Peng Maohua berkata pada Mo Wuji dan Ding Bu'Er, "Perwakilan Han Residence akan berangkat bersama Pangeran dari Prefektur Wu Xue, Cao Hao. Ada juga cucu Marquis Ji, Ji Changhe. Kemudian ada putra semata wayang Kepala Cabang Regional Wan Pu Corporation, Yang Junsong. Yang harus kau ingat, tidak ada yang boleh menyinggung orang-orang ini. Jadi kalian jangan ceroboh saat bersama mereka."

Ding Bu'Er menepuk dadanya, "Jangan khawatir, Kepala Penjaga Peng. Aku bukan orang yang suka mencari masalah. Karena kita berada dalam satu kelompok, kita semua bisa dianggap sebagai kawan. Maka dari itu, kita harus bekerja sama."

Peng Maohua mengangguk. Ia hanya ingin mengingatkan mereka. Ding Bu'Er tahu bagaimana caranya bersikap baik, jadi ia tidak akan berbuat kekacauan. Saat itu juga Mo Wuji tidak bersikap sombong sebagaimana orang-orang menceritakannya. Selain kejadian saat ia terlambat berkumpul di lapangan pelatihan dulu, ia jarang sekali meninggalkan rumah kecilnya. Bagaimana mungkin ia menganggapnya sebagai tukang pembuat onar?

Han Ning selesai mengucapkan salam perpisahan, lalu memanggil Mo Wuji serta pengikutnya yang lain untuk naik ke kereta. Apa yang membuat Mo Wuji curiga adalah Han Chengan tidak memanggilnya sama sekali untuk mengucapkan salam perpisahan.

"Ayo naik, kita akan pergi." Ding Bu'Er menarik badan Mo Wuji untuk naik.

Saat itu juga, Mo Wuji merasa merinding di sekujur tubuhnya. Ia menoleh ke sekelilingnya; ia merasa seolah-olah ada seseorang yang hilang dari kerumunan itu.

Mo Wuji tidak tahu apakah ada seseorang ada di situ untuk berurusan dengannya. Bagaimana caranya ia bisa merasa nyaman? Mo Wuji tidak berani berdiri di situ lebih lama, sehingga ia bergegas naik kereta binatang liar milik Klan Han.

Kereta itu memiliki dua ruangan. Han Ning dan Shao Lan berada di ruangan dalam, sementara tiga orang lainnya di ruangan luar. Kedua ruangan itu tidak begitu kecil. Mereka berlima tidak merasa berdesak-desakan di sana. Ketika pengemudi kereta berteriak "He!", kereta binatang itu mulai bergerak. Kereta milik tiga keluarga lainnya juga berangkat.

Mo Wuji hanya tahu sedikit tentang kereta binatang ini. Bentuk keretanya mirip dengan kereta kuda. Namun kereta itu ditarik oleh binatang liar yang lebih besar dan memiliki lebih banyak stamina, daya tahan, dan kekuatan.

Namun, kereta binatang itu tetap tidak bisa dibandingkan dengan kecepatan mobil. Di jalan-jalan Negara Cheng Yu, terdapat kendaraan roda empat yang mirip dengan mobil dan bus di Bumi. Sayangnya, mobil-mobil itu hanya dapat digunakan di dalam Negara Cheng Yu. Tidak ada jalan yang bisa dilewati oleh mobil di luar Negara Cheng Yu.

Alasan utamanya adalah karena semua penduduk di dunia ini tidak menghargai teknologi. Alasan lainnya bisa jadi karena hubungan yang buruk antar negara. Banyaknya perang yang berkelanjutan antara negara-negara itu pasti membuat mereka kesulitan untuk mengirim perwakilan diplomat masing-masing, dalam rangka membicarakan tentang pembangunan jalan antarnegara.

Sebaliknya, penduduk dunia ini sangat menghargai tanaman obat dan sumber daya mineral. Maka dari itu, mereka selalu berusaha menemukan berbagai inovasi dalam meramu tanaman obat dan menggali sumber daya mineral.

Jalan-jalan di luar Kota Rao Zhou masih lebar dan mulus. Tetapi ketika mereka menempuh jarak lebih jauh, jalannya menjadi tidak rata dan bergelombang. Untungnya, setidaknya kereta binatang liar ini mampu meredam guncangan dengan lumayan baik.

Di sepanjang jalan, mereka bertemu banyak kereta binatang liar lain yang juga menuju Ibukota Kekaisaran. Mo Wuji memperhatikan bahwa orang-orang itu hanya peduli dengan perjalanan mereka sendiri, kecuali mereka bertemu dengan kenalan, Bahkan dalam kelompoknya yang beranggotakan empat keluarga, mereka hanya akan berinteraksi saat waktu makan tiba. Selain itu, mereka tidak akan berinteraksi satu sama lain.

Setelah satu bulan, kelompok itu berhenti di dekat sebuah laut yang tampak tak berbatas. Ketika kelompok Mo Wuji tiba, sudah ada banyak orang di sana. Mo Wuji melihat ke sekelilingnya; jumlah orang-orang itu mungkin puluhan ribu. Semua jenis kereta binatang liar berhenti di sana. Bahkan ada beberapa binatang liar yang bisa terbang.

Saat Mo Wuji hendak bertanya apakah binatang liar yang bisa terbang itu juga digunakan untuk transportasi, ia melihat seekor binatang liar terbang yang sangat besar meluncur dari kejauhan. Binatang itu mendarat di sebuah lahan kosong. Meskipun Mo Wuji berada di jarak puluhan meter dari binatang itu, ia bisa merasakan angin yang dihasilkan oleh kepakan sayapnya.

Di punggung binatang terbang itu, ada sebuah tenda besar berbentuk setengah lingkaran. Ketika binatang itu mendarat, tenda itu terbuka dan beberapa orang keluar darinya.

Tentu saja, binatang terbang itu untuk transportasi, dan binatang itu pasti jauh lebih nyaman daripada binatang yang hanya bisa melakukan perjalanan di darat. Bahkan pesawat terbang tidak akan senyaman binatang terbang ini. Tidak heran mengapa penduduk dunia ini tidak terlalu peduli dengan mesin. Dengan adanya binatang terbang ini, siapa yang mau repot membuat pesawat terbang?

"Sial, kapan Negara Cheng Yu punya binatang terbang seperti itu? Jika kita punya, maka kita tidak akan butuh waktu lama untuk sampai ke sini," Mo Wuji mendengar seseorang memaki dari jauh.

Mo Wuji tidak perlu menoleh untuk mengetahui siapa orang itu. Ia sudah tahu itu adalah Pangeran Prefektur Wu Xue, Cao Hao. Orang itu memiliki temperamen yang mengerikan. Setiap kali ia merasa tidak senang, ia akan mulai berteriak dan marah-marah dengan suara keras. Saat perjalanan itu, ia pernah berdebat dengan seorang pangeran dari prefektur lain ketika keretanya disalip.

"Bu'Er, apakah kereta binatang terbang itu mahal? Mengapa Cheng Yu State tidak memilikinya?" Mo Wuji berbisik pada Ding Bu'Er.

Ding Bu'Er tertawa, "Ini bukan perkara harga, tapi identitas. Tidak mudah untuk membeli kereta binatang terbang, karena kau tidak bisa membelinya hanya dengan uang saja. Aku dengar, ada sekte yang merupakan spesialis pemelihara binatang terbang. Kalau tidak salah, namanya…"

"Jangan terlalu banyak bicara, masuklah ke dalam penginapan dan beristirahatlah. Kita akan menginap di sini untuk menunggu sebuah kapal."

Cao Hao menatap Mo Wuji, lalu berkata dengan jijik, "Saudari Ning, kemampuan kultivasimu tidaklah buruk. Tapi caramu menilai orang benar-benar tidak bagus. Mengapa kau mengajak sampah seperti itu, yang tidak tahu apa-apa, untuk ikut ke Chang Luo? Haha ..."

Mo Wuji mendengar perkataan Cao Hao. Sepanjang perjalanan, Mo Wuji tidak pernah memberi hormat kepadanya, dan itu memperburuk suasana hati Cao Hao. Dengan statusnya sebagai seorang pangeran, seharusnya Mo Wuji berlutut dan menjilat sepatunya setiap kali mereka bertemu.

Wajah Han Ning mengkerut, tapi dia tidak membantahnya. Melihat bahwa Han Ning tidak berani membantahnya, Cao Hao menjadi lebih sombong, "Saudari Ning, orang tua kita telah mengatur kita untuk berada di kelompok yang sama. Sebenarnya, kami tidak ingin kelompok kami memiliki orang lemah seperti itu. Sejujurnya, aku cukup khawatir terhadap diriku sendiri. Dua bulan terakhir ini telah menjadi masa-masa paling berbahaya dalam hidupku."

Mo Wuji tidak pernah melakukan apa-apa pada orang ini, namun dirinya dipanggil sampah? Tentu saja Mo Wuji tidak senang. Pangeran Prefektur cuma bisa dianggap seperti kentut. Di Bumi, Mo Wuji adalah ahli biologi dan ahli botani terkenal di dunia. Orang berkuasa mana yang tidak ingin mengincar perhatiannya?

Mo Wuji tertawa, lalu ia dengan ramah berkata kepada Cao Hao, "Menurutku, kau tidak usah terlalu khawatir. Bahkan kotoran pun akan diambil oleh kumbang kotoran. Kau tidak perlu terlalu cemas. Bahkan jika kau tidak masuk ke dalam sekte apapun selama Konferensi Spring Immortal's Gate, masih akan ada yang mau menerimamu."