webnovel

06 Kamu Suka Ice cream

"tock...tock...tock" suara ketukan dipagi hari, kakek joe mengernyitkan dahi sembari memandang jam kecil di atas rak buku pita pukul enam pagi.

" hmm...siapa yang bertamu dipagi hari seperti ini" bathin kakek sembari menaruh koran di atas meja kecil lalu beranjak berdiri menghampiri pintu.

"kryeett..." suara pintu dibuka kakek.

" selamat pagi " sapa seorang pemuda berpakaian seragam sekolah menengah atas.

" pagi..." jawab kakek dengan senyum ramah.

" cari siapa nak? " tanya kakek joe.

" cari pita kek " ucap pemuda itu.

kakek mengerntitkan dahi kembali.

" pita ?.... ada perlu apa cari cucu kakek " tanya kakek joe dengan mimik heran.

" mau serahkan nilai hasil mengisi soal soal latihan ujian kemarin, maaf bila deon mengganggu pagi kakek dan pita" jelas deon dengan senyum ramah.

" ujian ? .....hmm....pita sedang mandi, bila kamu tidak keberatan bisa tunggu didalam" ucap kakek lagi sembari mempersilahkan deon.

" sepertinya anak orang kaya, apakah dia mau masuk dalam gudang penyimpanan alat kebersihan" bathin kakek.

" baik kek...terimakasih " ucap deon riang sembari masuk dalam ruang kecil lalu duduk pada sofa keci dan kakek terlihat duduk pada kursi lainnya disebelah sofa.

" Tuhan...pita singguh sungguh tinggal dalam gudang pengap ini " bathin deon miris, hatinya merasa terluka.

tidak lama terlihat pita keluar dari kamar mandi dengan rambut panjangnya yang masih basah, air menetes dari ujung rambutnya yang hitam panjang membasahi kemejanya yang berwarna biru muda.seketika mata pita terbelalak menatap deon yang sedang duduk disebelah kakek yang sedang pura pura membaca koran.

" hallo pita, selamat pagi..." sapa deon dengan mata berbinar binar.

pita tersenyum namun matanya terbelalak karena terkejut.

" ehm ...hm..." kakek joe berdehem merasa di abaikan membuat pita tersadar.

" kenalkan saya deon kek" ucap deon ramah sembari berjabat tangan dengan kakek joe.

" jabat tangan yang kuat menandakan pria berkarakter" bathin kakek.

" panggil kakek dengan kakek joe " ucap kakek joe ramah.

" pita baru tau kalau kakak namanya deon" bathin pita sembari menyisir rambutnya yang hitam panjang.

lalu pita beranjak ke dapur menyiapkan teh untuk deon dan juga sarapan pagi lalu menatanya di atas meja kecil.

" kalau kamu mau bisa sarapan bersama kami pagi ini cuma sarapan sederhana" ucap kakek joe.

" tapi tunggu kakek mandi dulu" ucap kakek joe lagi.

" maaf jadi merepotkan kakek dan pita" ucap deon.

" oya kek...deon bawa sedikit makanan kecil untuk pita" ucap deon lagi sembari menyodorkan paper bag besar pada kakek.

" oya ...terima kasih, pita ..." jawab kakek joe sembari memberi isyarat pada pita untuk menerima bingkisan deon lalu beranjak masuk ke kamar mandi.

pita mengangguk pada deon sebagai ungkapan terima kasih lalu pita menyajikan roti pemberian deon di atas meja kecil didepan sofa.

pita merapikan tempat tidur kakek lalu memulas baby talk pada wajah mungilnya lalu duduk di sebelah deon dan menulis pada notes.

" ada apa kak cari pita pagi pagi"

deon membaca isi notes lalu tersenyum

" kakak mengantar nilai dari soal soal latihan kemarin" ucap deon sembari menyodorkan amplop besar berwarna coklat pada pita.

pita menerima lalu mengeluarkan isinya dan menatap nilai yang tertera pada kertas jawaban , wajahnya seketika tersenyum cantik menatap nilai sempurna miliknya lalu menulis notes lagi.

" kakak dapat nilai berapa ?"

deon tersenyum lalu menjawab.

" 90 matematika dan 95 kimia, kakak kalah darimu" jawab deon dengan wajah pura pura sedih.

pita kembali menulis notes dan menunjukkan pada deon.

" belajar terus kak pasti nanti kakak juga dapat nilai sempurna".

tidak lama kakek joe keluar dari kamar mandi lalu menyisir rambut putihnya yang lebat lalu menghampiri meja mini.

" ayo kita sarapan pagi" ucap kakek joe.

sebelum kakek menikmati sarapannya pita menyodorkan amplop coklat . kakek menatap pita dengan penuh makna lalu membuka dan menarik lembaran kertas dalam amplop...tidak lama kakek joe menatap penuh makna pada pita.

" cucu kakek sungguh cerdas,kakek bangga padamu" ucap kakek joe lembut sembari mengusap puncak kepala pita.

pita tersenyum malu malu dengan wajah merona, deon menatap lembut pita saat wajahnya merona.

" pita sungguh sungguh cantik saat wajahnya memerah " bathin deon.

" kakek...bolehkah deon membawa pita ke sekolah deon,karena dua guru deon ingin sekali bertemu dengan pita yang begitu genius." ucap deon hati hati.

" hmm...kapan" ucap kakek dengan nada ragu.

" bila tidak keberatan hari ini kek, deon akan antar pita kembali sore hari sepulang sekolah" jelas deon.

" baiklah tapi siang selepas pita selesai bekerja di perpustakaan" ucap kakek tegas.pita terlihat ragu dan khawatir karena belum lama mengenal deon.

kakek joe memahami kegelisahan pita.

" jangan takut sayang...bila cucu kakek suka dengan sekolah kakak, pita juga boleh sekolah" ucap kakek lembut pada pita.

pita menggelengkan kepalanya berulang kali,airmatanya mulai menetes menatap kakek joe.deon terlihat bingung dengan sikap pita.

" ok baik...pita tidak perlu sekolah, tapi pita harus menghormati guru guru kak deon yang ingin bertemu cucu kakek yang cerdas" jelas kakek joe lembut.pita mengangguk tanda setuju.

" deon ..berikan nomor ponselmu pada kakek agar kakek bisa menghubungimu bila nanti ada hal yang mendesak" ucap kakek joe.

" tuliskan dikertas ini alamat rumahmu, nama lengkapmu dan juga nama sekolahmu" ucap kakek joe lagi.

" baik kek, deon akan tuliskan " ucap deon cepat lalu menuliskan semua yang kakek joe minta.

kakek joe tersenyum puas saat menerima secarik kertas dari tangan deon lalu menekan tombol ponsel, tidak lama ponsel deon bergetar lalu deon angkat.

" itu contak kakek" ucap kakek joe.

" terima kasih kek" jawab deon dengan wajah berseri.

₩....

" loe ajak gue kemana bro" tanya coky menemani deon usai keluar dari ruang guru usai meminta ijin keluar sekolah.

" jangan banyak tanya kalo loe mau iku...ikut aja, ntar loe bakal tau" jawab deon acuh sembari berjalan menghampiri mobil sport deon.

" yang penting loe traktir gue makan, perut gue laper nih" ucap coky konyol.

" iya...iya...pulangnya ntar gue traktir loe makan" janji deon sembari menyalakan mesin mobil lalu berlahan berjalan menyusuri area parkir keluar dari pintu gerbang sekolah.

sepanjang jalan coky berceloteh konyol menceritakan perempuan perempuan cantik yang mengejarnya.

" sumpah, dian hot banget nyosor aja bawaannya ampe gue geli sendiri" ucap coky bersemangat namun deon tidak menanggapi.

"ngomong ngomong kabar nesya gimana bro? " tanya coky.

" emang gue bapaknya loe tanya ama gue" jawab deon ketus.

" parah loe ..gitu amat ama calbin loe"ucap coky dengan mimik konyol.

" kalo loe mau ambil aja cok" ucap deon tampa beban.

" beneran ikhlas loe bro" tanya coky antusias.

" banget ikhlasnya" jawab deon tegas.

" kalo gitu comblangin gue ya" ucap coky dengan mata dibuat seimut mungkin.

" usaha donk,pan loe pemuda paling tampan di internasional school" jawab deon dengan senyum konyol.

" ah eloe mah kaga setia kawan" ucap coky lunglai. tidak lama mobil sport deon memasuki area parkir gedung perpustakaan.

" lah napa kita ke sini" ucap coky heran.

" iya ...kita jemput pita dulu baru ntar gue traktir makan" ucap deon sembari keluar dari mobilnya dengan diikuti coky.

"eith...jangan bilang loe lagi pedekate ama pita...parah loe bro..doi pan masih ncritt" ucap coky konyol.

" lama lama gue beri nih klo kebanyakan bacot " ucap deon kesal dengan menunjukkan kepalan tangan pada coky.

" woles bro...jangan emosi ntar pita kaga mau ama loe" jawab coky dengan senyum meringis.

mendengar ucapan coky deon geram sembari memberikan tatapan tajam pada coky.

" ampun..." ucap coky dengan mimik konyolnya lagi.

saat menaiki tangga menuju ruang perpustakaan deon dan coky bertemu pita.

" hallo pita...sudah siap" sapa deon lembut.

" ehm...modus" gerutu coky menyaksikan sikap lembut deon.

pita menunjukkan notesnya pada deon. " pita siapkan makan siang kakek dulu baru pita ikut kakak"

" ok..tidak masalah" ucap deon lalu mengikuti langkah pita diikuti coky.

selama mengikuti langkah pita coky dengan bingung memikirkan mengapa langkah mereka menuju gudang dibelakang gedung.

" doi ngapain kesini bro" bisik coky heran.

" macul" jawab deon asal.

coky terlihat konyol mendengar jawaban deon.

pita membuka pintu lalu bergegas masuk diikuti deon dan coky.deon dan coky duduk berhimpitan di sofa kecil sementara pita terlihat sibuk menyiapkan makanan untuk kakek lalu menatanya di atas meja kecil tidak lupa meninggalkan secarik kertas berisi pesan untuk kakek joe.

coky terpana memandang pita yang begitu cekatan menyiapkan makanan dan menatanya dengan baik di atas meja kecil.matanya menyapu ruangan kecil yang tertata dengan rapi walau penuh dengan perlengkapan kebersihan gedung.

tatapan coky menjadi lembut dan genangan airmata mulai membasahi mata sipit coky.

" napa gue jd mewek gini sih" bathin coky sembari mengusap matanya.

"napa loe ...nangis" bisik deon.

" kaga...mata gue kemasukan debu.

" ayo kak" tulisan dalam notes.

" ayo.." ucap deon lalu berdiri dan keluar dari ruang penyimpanan diikuti coky.pita meninggalkan kunci di balik tumpukan papan.

₩₩...

" tock...tock..tock" suara ketukan deon pada pintu ruang guru.

" siang pak " ucap deon dan coky bersamaan pada guru guru yang sedang berdiskusi.

" siang juga deon, masuklah...loh coky juga ada" ucap guru kimia ( firman).

" apa pita kamu bawa ?" tanya guru matematika ( adam).

" iya pak ...pita ada bersama kami" ucap deon lalu memanggil pita yang berdori dibalik dinding luar ruang guru.coky mengernyitkan dahi bingung mengapa pita ditanyakan firman dan adam.

" dek..ayo masuk" ucap lembut deon pada pita.

dengan ragu ragu pita memasuki ruang guru bersama deon.

saat pita masuk semua guru terhenyak menatal pita.

" hallo pita " sapa seorang perempuan tua bersahaja dengan ramah dan penuh senyum (martha).

martha lalu berdiri menghampiri pita.

" kenalkan dek..ibu cantik ini kepala sekolah kakak namanya ibu martha" ucap deon pada pita.

" hmm..deon" ucap martha dengan pura pura marah.deon tersenyum menanggapi sikap ibu martha.

pita berjabat tangan dengan martha lalu matha membawa pita duduk dikursi sebelah kursi martha.

" deon , coky bisa duduk dikursi kosong yang tersedia" ucap martha tegas.lalu terlihat deon dan coky duduk disebelah firman.

" baiklah bapak ibu guru kita kedatangan tamu kecil bernama pita.saya pribadi terkejut saat pak firman dan pak adam menunjukkan hasil latihan soal soal ujian nasional dengan nilai sempurna keduanya." jelas marrha sembari menunjukkan copy jawaban pita.

coky dan beberapa guru terpana dengan kertas jawaban pita yang terpampang pada slide.

" mungkin kita dapat meminta penjelasan pada pita bagaimana pola belajarnya hingga mampu meraih angka sempurna, harapan kita bersama pola belajar pita dapat kita tularkan pada siswa siswa disekolah kita" jabar martha dengan jelas dan tegas.pita tertunduk malu mendengar penjelasan martha.

" pita sayang bisa kenalkan dirimu pada bapak ibu guru disini " ucap martha lembut

pita mengangguk lalu menatap pada deon dan deon memahami tatapan pita.

" maaf bu pita tidak dapat berbicara lalu deon memberikan spidol pada pita lalu menuntun pita pada whiteboard disebelah layar slide.

" adek tulis disini ya setiap apa yang ditanyakan bapak ibu guru" bisik deon dengan senyum lembut.pita mengangguk lalu menulis diwhiteboard.

* nama saya Pita Lisara ,umur sebelas tahun, saya yatim piatu tinggal bersama kakek joe, saya tidak bersekolah dan saya belajar dari semua buku yang saya temui.

saat ini saya belajar dan membantu bekerja di perpustakaan nasional.

membaca adalah hal yang paling saya senangi dan membuat saya bahagia karena saya dapat mengenal banyak hal didunia ini.

saya menguasai lima bahasa, inggris, prancis, arab, jepang dan china.*

semua mata yang hadir diruang guru terpana menatap tulisan indah pita beserta isinya tidak terkecuali deon dan coky.

" luarbiasa..." ucap martha kagum.

" apakah ada orang yang mengajarimu? " tanya martha dengan tatapan kagum.

pita menggeleng lalu menghapus whiteboard lalu menulis lagi.

* saya belajar dari semua buku yang ada dipanti tempat tinggal saya dulu dan juga pada kios kios buku loak saat saya diminta ibu panti mengemis *

deon merasakan semakin terluka hatinya saat membaca tulisan pita, pandangannya semakin lembut menatap pita.seluruh ruang terdengar bisik bisik guru guru.

" panti asuhan ? " ucap martha terheran heran. pita mengangguk.

" lalu bagaimana kamu bisa mengerjakan soal matematika dan kimia dengan sempurna" tanya martha lagi.deon dengan sigap meraih penghapus lalu membantu pita menghapus whiteboard.pita menatap deon dengan senyum tersingging lalu kembali menulis.

* setiap hari saya menemukan buku buku soal soal ujian nasional beserta cara pemecahannya dari tahun tahun sebelumnya *

seisi ruang guru terdengar suara suara riuh disertai kekaguman pada pita.

" sejak usia berapa kamu belajar sayang " tanya martha lagi.

* usia lima tahun *

tiba tiba seisi ruang bertepuk tangan disertai ucapan ucapan kekaguman pada pita.

matha terlihat berpikir keras sembari menatap pita.

" sayang...maukah kamu mengerjakan semua soal soal dari semua mata pelajaran disekolah ini " ucap martha dengan senyum lembut.

pita terlihat ragu ragu lalu menatap deon, deon tersenyum lalu berbisik pada pita.

" ini adalah tantangan buat adek...buat kakek joe bangga".

pita tersenyum lalu mengangguk pada martha.

" ok...bapak bapak dan ibu guru yang terkasih silahkan menyiapkan soal soal ujian untuk pita dengan waktu yang ditentukan sesuai standar nasional, satu hari tiga mata pelajaran" jelas martha dengan tegas.

" baik kita sudahi diskusi kita kali ini.terima kasih" ucap martha lagi.

" oya deon coky dan pita...kalian tunggu dulu ibu ingin bicara secara pribadi diruangan ibu" ucap martha pada deon.deon dan coky mengangguk dengan hormat.

semua guru menjabat tangan pita sembari memberikan pujian lalu keluar dari ruang guru.

₩₩₩....

" deon..dengan kecerdasan yang dimiliki pita sangat disayangkan bila pita tidak sekolah formal, bila pita mau ibu dapat memberi kesempatan pita untuk ikut ujian nasional bersama kalian dengan catatan pita meraih nilai sempurna disemua mata pelajaran yang akan di uji dibeberapa hari kedepan " ucap martha.

" coba nanti saya bicara dengan pita dan kakek joe bu.saya tidak dapat menjanjikan yang pasti karena semua tergantung keputusan pita" jelas deon.pita terlihat menatap piala pila yang berjajar rapi di lemari kaca.

" baiklah ibu percayakan padamu, kabari ibu bila kamu telah mendapat kepastian" ucap martha.

" baik bu..terimakasih ibu berkenan memberi perhatian pada pita" jawab deon demgan rasa hormat.

deon,coky dan pita lalu keluar dari ruang kepala sekolah.

" hari ini gue hampir gila liat kecerdasan pita" ucap coky pada deon.deon tersenyum menanggapi ucapan coky.

saat tiba di area parkir deon dan coky berpisah sembari melambaikan tangan sebelum memasuki mobil masing masing.

deon membantu pita menggunakan sabuk pengaman lalu melaju meninggalkan area parkir gedung sekolah.

" kamu suka ice cream ? " tanya deon.

pita mengangguk malu malu.

" baik ...kita makan ice cream dulu ya sebelum pulang juga sekalian kita beli oleh oleh untuk kakek joe" ucap deon riang.

# Calbin ; calon bini.

Ncritt ; kecil.