webnovel

LYTLM (S1) : When Our Love Began

Ada yang hilang sebagai konsekuensi atas hal yang dipilih. Tapi saat hal itu kembali, kenapa aku harus kehilanganmu...lagi? "Aku tak ingin kehilanganmu, kumohon tinggallah." Xiaozhan "Apa yang harus aku lakukan untuk membuatmu tetap di sini?" Xiaozhan "Ada hal yang tak perlu kau ketahui." Yibo "Kau akan mengerti saat tiba waktunya nanti." Yibo "Aku tetap mencintaimu sampai nanti," Yizhan

alinamoey · LGBT+
Not enough ratings
37 Chs

Chapter 37

Tak terasa karena Yibo telah memberontak cukup keras, akhirnya kotak itu jatuh di antara Yibo dan Xiaozhan. Black bubble yang ia sembunyikan di jubahnya jatuh. Karena gerakan Yibo juga, darah dari luka di perutnya menetes mengenai bagian atas black bubble.

Xiaozhan heran dengan kotak itu tapi ia mengabaikannya. Ia tetap mendekatkan panah itu pada dada Yibo dengan air mata yang makin deras turun melewati pipinya.

Tanpa mereka sadari, air mata Xiaozhan juga jatuh di atas black bubble. Panah yang sebentar lagi bahkan sudah menancap di dada Yibo pun terpental karena pancaran sinar dari black bubble.

Black bubble hanya bisa dibuka dengan darah vampir murni ( darah Yibo) dan Jade Vine (air mata Xiaozhan).

Jade Vide adalah bunga yang pernah dijadikan sebagai obat oleh ibu Xiaozhan saat ia melahirkan Xiaozhan karena ia terancam mati. Jadi Jade Vine juga terkandung dalam tubuh Xiaozhan begitupula air matanya.

Pancaran sinar ungu dan pink dari black bubble menyebar dan berputar-putar di sekeliling Xiaozhan.

Kepala Xiaozhan pusing. Ia memegangi kepalanya yang sangat sakit. Semua berputar putar. Ada ingatan seperti film yang tiba-tiba berputar di kepalanya.

Semua ingatannya kembali.

Tentang ia bersama orangtuanya.

Tentang masa kecilnya.

Tentang kisah cintanya bersama Yibo.

Tentang kematian orang tuanya.

"Mamamu mati karena kau menghisap darahnya sampai kering dan dia membiarkan itu asal kau selamat. Dan babamu mati karena berusaha melindungimu dari mereka yang ingin mengambil kekuatanmu."

Yibo menjelaskan itu dengan lirih disertai senyum.

"Aku...sengaja menyimpan mereka...karena aku tahu kau akan merindukan mereka...dan mereka akan menjadi pengingatmu juga."

"Y-Yibo....hiks....aku...maafkan aku...aku mencintaimu...sky...."

Xiaozhan terisak. Ingatannya. Ia mencintai pemuda ini. Sangat mencintainya.

He Peng tak bisa membiarkan ini. Jika begini, Xiaozhan akan berbalik memihak Yibo dan menyelamatkannya. Akan sia-sia yang selama ini yang ia lakukan untuk menyingkirkan Yibo karena dendam pribadinya.

Dendam pribadi karena Yibo lebih kuat darinya. Dan itu menyebabkan Peng tak bisa menjadi raja vampir selanjutnya. Maka dengan cepat Peng meraih panah yang sempat dilempar Xiaozhan tadi.

Peng mendekati mereka. Dengan cepat ia menusukkan panah itu tepat pada dada Yibo. Yibo terbatuk dan Xiaozhan terkejut dengan itu.

"Yibo....hiks...t-tidak....jangan...."

Xiaozhan berusaha mencabut panah itu, tapi sia-sia. Walaupun panah itu tercabut, racunnya sudah tertanam. Yibo tersenyum lembut pada Xiaozhan.

"A-aku tak a-apa....j-jangan menangis...aku j-juga mencintaimu...t-tetap hiduplah u-untukku...dan i-ingatlah aku...s-sampai a-aku kem-bali....t-terimakasih dulu..m-menyelamatkan k-ku...b-biar ak-ku yang m-menyelamatk-kanmu k-kali in-ni"

Lirih Yibo terbata menahan sakitnya.

"X-xiao-zhan...m-my Seann...."

Yibo kembali berucap semakin lirih di akhir dan hampir tak terdengar.

Xiaozhan menggeleng, ia tak mau. Ia tak mau kehilangan Yibo.

"Yibo...hiks...ku mohon..."

Xiaozhan mendekap Yibo erat.

Yibo tersenyum lembut, lembut sekali. Ingin menenangkan kekasihnya, tapi ia sudah tak bisa menahannya lagi. Tubuhnya mulai menguap menjadi serpihan-serpihan berwarna merah yang berterbangan lalu menghilang.

"YIBO!!!! hiks...Yibo...."

Xiaozhan meraung bersamaan dengan semua air mata yang terus mengalir. Ia menangis pedih. Menyayat hati siapapun yang mendengarnya. Terus memanggil nama Yibo lirih.

Sinar dari black bubble masih belum hilang. Sinar itu justru semakin kuat dan berputar di sekitar Xiaozhan. Semakin pekat warnanya dan menghitam.

Xiaozhan yang masih dalam kesedihannya, tanpa sadar terangkat dan melayang di kelilingi oleh sinar itu.

Bersamaan dengan sinar itu lenyap masuk ke dalam tubuh Xiaozhan, sepasang sayap hitam lebar muncul di punggungnya membuat pakaiannya robek.

Sebuah tulisan dan gambar serupa tato tampak di lengannya. Taringnya muncul dan matanya memerah. Ia menapaki lantai di bawahnya.

Ia menatap Peng tajam. Peng ketakutan dan shock.

Sean telah kembali.

Peng berangsur mundur dari jangkauan Xiaozhan. Ini pertanda buruk.

Xiaozhan yang melihat itu tersenyum miring dan mendekat ke arah Peng. Mencengkram lehernya kuat.

"Kau harus membayar untuk apa yang telah kau lakukan pada kekasihku. Nikmati hidupmu di neraka."

Xiaozhan melempar tubuh Peng dan membantingnya beberapa kali.

Ia membiarkan tubuh He Peng melayang, kemudian dengan teganya memotong tubuh itu menjadi beberapa bagian. Membiarkan darahnya menetes kemana-mana. Ia tertawa kemudian membuangnya ke sembarang arah.

Keluar dari gudang itu dan membumihanguskannya. Ia terbang meninggalkan gudang yang mulai terbakar dan runtuh itu.

Aku akan tetap menunggumu sampai kau datang lagi.

Entah sampai kapan itu, aku akan tetap mencintaimu.

Walau kau mungkin tak mengingatku lagi, aku akan tetap bersamamu.

Kita akan tetap bersama, karena kita dilahirkan untuk bersama.

Yibo, my Sky. Cepatlah kembali dan bawa pulang hatiku.

Aku selalu mencintaimu.

Thanks sudah membaca cerita ini dan menemaniku sampai season 1 ini tamat.

Aku akan kembali memikirkan untuk penulisan season 2, mungkin akan memakan waktu yang lama. Tapi, semoga kita bisa bertemu lagi di season 2.

Thanks and see you

alinamoeycreators' thoughts