webnovel

Love To My Daddy

Seorang gadis berumur 22 tahun yang bekerja sebagai sekretaris CEO ternama yang mengharuskan ia mengenal Kim Hyun Woo sang CEO dan Kim Sheera anaknya. Pertemuan yang dimulai dari keduanya yang berakhir dengan bahagia atau sebaliknya? "Apa salah aku menginginkan seorang mommy? (Kim Sheera) "Jangan memberikan harapan kepada seseorang jika kau tidak bisa mengabulkannya" (Kim Hyun Woo) "Saya sanggup menjadi ibu untuk Sheera tapi aku tidak sanggup menjadi istrimu" (Lee Seo Hyun)

Fika_Karunia · Teen
Not enough ratings
99 Chs

Lee Seo Hyun

Seorang anak kecil yang berumur 7 tahun,hari ini ia bisa dikatakan sebagai siswi Sekolah Dasar di salah satu daerah Gamcheon. Senyuman yang terus terpatri dalam dan mata yang polos nan berbinar-binar.

"Eomma...Appa? Kapan Seo Hyun berangkat? Seo Hyun ingin bertemu dan berkenalan dengan teman-teman di sekolah. Kajja eomma...kajja appa" rengek anak itu sambil menarik-narik tangan kedua orang tuanya.

"Iya sayang, sebentar lagi kita akan berangkat. Kajja kita naik ke mobil" ujar Nyonya Lee tersenyum menatap putrinya yang semangat untuk ke sekolah.

° ° °

Selama diperjalanan..

Canda dan tawa menyelimuti suasana di mobil ini. Sesekali putrinya yang masih senang belajar menyanyi dan berceloteh ria, membuat mereka terkekeh-kekeh dan menggeleng-geleng kan kepala mereka mencoba memaklumi.

Sesampainya di sekolah Seo Hyun bersama kedua orang tuanya.

"eomma...appa . Seo Hyun berangkat sekolah ya? Jangan lupa jemput Seo Hyun, arraseo?" celoteh anak ini yang tak henti-hentinya.

Kedua orangtuanya hanya bisa menggelengkan kepalanya heran dan senang melihat putri mereka tumbuh menjadi gadis yang periang dan cerdas.

"Nanti eomma yang menjemput Seo Hyun. Jadi berjanjilah untuk tidak membuat ulah dan masalah. Arraseo?" Ujar Nyonya Lee memperingati anaknya yang akan masuk ke sekolah dasar yang dimana ini semua adalah dunia baru dan perlu adaptasi yang cukup besar.

"Baiklah eomma,aku pamit. Sampai jumpa eomma.....appa" Ujar Seo Hyun pergi meninggalkan mobil dan memasuki gerbang sekolah.

Seo Hyun masuk menuju lapangan sekolah dengan dirinya yang masih berdiri terdiam menatap seluruh gedung yang berada di depannya. Tatapannya berbinar binar dengan senyuman yang terus terukir indah. Melangkah dengan kaki mungilnya memasuki setiap lorong lorong kelas yang akan mengantarkan ia pada kelasnya.

Seo Hyun kecil yang tersenyum melihat banyak anak anak seumurannya duduk dan ada yang berlari-lari kecil.

Guru perempuan yang akan mengajar kelas Seo Hyun cukup senang melihat banyak anak yang antusias.

Satu persatu anak anak mulai memperkenalkan diri pada teman seumurannya.

"Annyeong Lee Seo Hyun immida. Seo Hyun harap kalian mau menerima dan berteman denganku" ujar Seo Hyun tersenyum manis menatap teman-temannya.

° ° °

Hari Hari Seo Hyun terus ia jalani hingga akhirnya ia menemukan seseorang yang ia sayangi sebagai seorang kakak lelaki. Hari ini ada sebuah keluarga yang datang dari Melbourne,Australia.

"Sayang... berkenalan lah dengan " ujar eomma padaku yang masih menundukkan kepala karena malu.

"Sayang..." Panggil eomma yang mulai menyamakan tingginya denganku.

"Baiklah eomma"

Seo Hyun yang tersenyum malu-malu mendekati anak laki laki itu dengan perasaan senang.

"Hai,aku Lee Seo Hyun. Nama kamu siapa?" Ujar Seo Hyun memperkenalkan dirinya dengan senyuman hangat.

"Hai aku Park Jiwon . Kamu bisa memanggilku Ji-yeon "

Sejak saat itulah aku mengenal seseorang yang bernama Park Jiwon,orang yang aku sayangi sebagai seorang kakak dan sahabat. Canda dan tawa yang terus kami ukir tanpa beban, hingga akhirnya...

Malam Hari ini di Kediaman Keluarga Park,Seo Hyun yang terus menangis sendu karena akan kehilangan sahabatnya. Cukuplah lama mereka mengenal dan menghabiskan waktu bersama.

"Oppa... kenapa oppa pergi? Bukankah oppa berjanji untuk tidak pergi dari Seo Hyun" ujar Seo Hyun yang terus menangis.

"Seo Hyun-ah...oppa akan kembali di suatu hari nanti. Tunggulah oppa...jangan buat ulah dan tumbuhlah menjadi seorang gadis yang cantik dan baik. Arraseo?" Ujar Jiwon oppa padaku sambil memelukku.

"Apakah oppa berjanji?" lirih Seo Hyun yang masih menangis.

"Iya sayang, sudah jangan menangis"

Esok paginya Keluarga Lee mengantar keberangkatan keluarga Park menuju Melbourne, Australia. Kepergian seorang Park Jiwon menjadikan sosok Seo Hyun dewasa dan tulus.

° ° °

15 Tahun kemudian...

Annyeonghaseyo Lee Seo Hyun immida,Seo Hyun.Aku lahir dan dibesarkan di Busan oleh paman dan bibiku. Appa dan eomma ku meninggal pada saat aku berumur 9 bulan. Appa angkat ku yang sebenarnya adalah pamanku memiliki nama Lee Taewan sedangkan eomma angkat ku yang sebenarnya bibiku bernama Lee Min Seo. Aku dibesarkan dengan kasih sayang, walaupun aku hanya keponakan paman dan bibi. Tapi mereka menyayangi ku seperti anak kandungnya. Aku dilahirkan degan kondisi ekonomi cukup untuk menghidupi ku. Untung saja aku mendapatkan beasiswa untuk masuk perguruan tinggi dengan susah payahnya aku lulus dari Universitas Busan dengan kurung waktu 3 tahun bahkan aku mendapatkan peringkat satu parallel. Aku dididik untuk menyayangi orang lain tanpa adanya syarat sebagai manusia untuk saling menyayangi dan membutuhkan.

Di pagi hari cerah nan indah, matahari bersinar melewati batas tirai yang menyinari ruang bernuansa white blue yang membuat sepasang mata mengerjap untuk membuka berserasi dengan suara lenguhan lirih yang menandai seorang insan untuk mengerjap bangun dan bersiap untuk kehidupan hari ini. Senyuman yang terukir indah dari wajah cantiknya yang menarik siapapun untuk melihat,terbukanya mata indah coklat yang berbalut pupil besar dan bulu mata panjang. Selimut yang menutupi seluruh tubuhnya pun berubah menjadi tirai ranjang,langkah kaki sedang yang beranjak dari tempatnya duduk menuju ruang kecil yang digunakan untuk menyegarkan tubuh.

Hari ini Seo Hyun yang sudah cantik menggunakan pakaian untuk wisuda dan berbekal senyuman.

"Ayo sayang...nanti kita telat" ujar eomma mengetuk pintu ku.

"Baiklah eomma,aku sudah selesai"

Akhirnya Taewan,Min Soo dan Seo Hyun pergi menuju gedung universitas untuk mengikuti acara wisuda. Sungguh tak terasa bagi mereka,putri mereka yang baru saja kemarin merengek-rengek meminta permen sekarang sudah tumbuh menjadi gadis dewasa dan cantik.

Acara wisuda yang terjadi dengan suasana bahagia dan haru. Untuk kesekian kalinya sosok Jiwon tidak datang padanya disaat ia tersenyum bahagia.

Disinilah Seo Hyun yang masih duduk termenung menatap langit-langit malam yang singgah di rumahnya.

"Bukankah oppa berjanji untuk datang saat aku bahagia? Tapi kenapa ia tidak datang hari ini? apa aku sudah tidak ia anggap sebagai seorang penting dalam hidupnya?" Ujar Seo Hyun yang masih terdiam menatap langit dan bintang yang bertaburan di angkasa.

Ribuan bintang akan terus ada dikala Tuhan mengijinkannya,apa seperti inilah Seo Hyun?

Keesokan harinya dikediaman keluarga Lee...

Setiap pagi hari yang menyambut senyuman

Seo Hyun, dengan hari ini aku akan mengurus seluruh keperluanku untuk lusa pergi ke kota Seoul,Korea Selatan.

"Selamat pagi eomma,apa ada yang Seo Hyun bantu?" tanyaku sambil tersenyum tipis mendekati eomma yang sedang menata meja makan untuk sarapan.

"Ah?! Bawalah,sup kimchi dan ttetobokki di dapur lalu taruhlah di meja makan ya sayang. eomma mau menemui appa dulu" ujar eomma padaku.

"Baiklah eomma,aku akan melakukannya"

Eomma meninggalkan aku yang tengah merapikan meja makan dan makanannya. Serasa selesai,aku mencuci tanganku sebelum makan.

Akhirnya eomma dan appa datang kesini dengan wajah tersenyum,aku senang melihat mereka selalu tersenyum tanpa ada rasa beban.

"sudah siap sayang?" Tanya Eomma.

"Sudah eomma,appa. Kajja kita makan"

Kita makan dengan suasana hening karena inilah peraturan di keluarga Lee yang sebagai bentuk hormat dan sopan.

"Eomma...Seo Hyun berangkat dulu ya?" Ucapku pada eomma.

"Iya sayang,hati hati ya? Kalau ada sesuatu kabari eomma atau appa" ujar Eomma.

"Baiklah, sampai jumpa eomma"

"Yasudah aku berangkat dulu ya? Kamu jagalah rumah" ucap appa pada eomma.

Setelah berpamitan kami pergi masuk menuju mobil yang akan kami kendarai. Selama diperjalanan,appa selalu mengucapkan kata kata semangat dan bijak yang memotivasi ku. Aku beruntung memiliki keluarga seperti mereka,yang menyayangiku tanpa syarat dan alasan. Hah...tuhan begitu baik..

Aku berhenti di universitas yang aku pernah aku singgahi. Universitas besar dan memiliki prestasi yang cukup baik di negara ini. Masuk universitas dengan senyuman hangat ku, beberapa kali aku membungkukkan badannya hormat pada dosen dan sesama teman angkatan.

Hingga aku memilih pergi ke ruang dosen untuk mengambilnya beberapa berkas yang aku perlukan.

Hingga...

Brukkk...

"Maaf tuan,saya tidak sengaja" ujar Seo Hyun yang tak sengaja menubruk salah seorang lelaki.

"Tidak apa, apakah kamu baik-baik saja" ujarnya sambil tersenyum manis.

"Iya,saya baik-baik saja"

"Apa boleh saya tahu namamu?" Tanya seseorang itu pada Seo Hyun yang masih terdiam ditempatnya.

"Seo Hyun,Lee Seo Hyun" jawab Seo Hyun singkat.

"Begitu rupanya. Apa kamu bisa mengantarkanku ke ruang dosen?" Tanyanya pada Seo Hyun.

"Tentu saja,mari saya antarkan"

Seo Hyun yang senang hati mengantarkan sosok itu sambil berbincang-bincang ringan. Hingga tak terasa telah sampai di Ruang Dosen.

"Ini Ruangannya,Tuan. Kalau begitu saya permisi" ujar Seo Hyun sedikit membungkukkan badannya hormat.

"Terimakasih"

'aku rasa kamu pantas bersanding dengannya' batin seseorang itu tersenyum manis menatap punggung kecil Seo Hyun.

Seo Hyun pergi dari tempat itu menuju ruang dosen pembimbing dan ruang lainnya.

"Permisi pak? Apakah saya boleh masuk?" Ujar Seo Hyun meminta izin.

"Silahkan masuk. Apa ada sesuatu yang membawamu kesini?" Tanya dosen itu pada Seo Hyun.

"Saya hanya ingin mengurus beberapa dokumen karena lusa saya harus pergi ke Seoul untuk mencari pekerjaan" ujar Seo Hyun menjelaskan tujuan kedatangannya.

"Jadi begitu ya? Baiklah,kamu bisa datang ke ruang dosen yang mengurus semua data mahasiswa dan mahasiswi"

"Baiklah pak. Saya permisi"

Seo Hyun meninggalkan ruang dosen pembimbingnya dulu dan menuju ruang lainnya.

Senja pun datang dengan Seo Hyun yang akhirnya memilih pulang menuju rumahnya. Ia tersenyum melihat seluruh kota Busan yang akan ia tinggalkan untuk mencari mimpinya di Seoul.

'hah..aku lahir dan tumbuh disini. Aku ingin suatu hari nanti akan menemukan seseorang yang aku sayang juga disini' batin Seo Hyun tersenyum tipis melihat seluruh pemandangan kota Busan yang akan ia tinggalkan.

Perjalanan singkat yang ia tempuh menuju kediaman keluarga Lee. Sesampainya ia dirumah ia menemukan eommanya sedang menghidangkan makanan untuk makan malamnya.

"Aku pulang eomma"

"Masuklah nak, sekarang kamu mandi dan berpakaian lalu kita makan bersama Appa"

"Baiklah eomma"

Seo Hyun yang masuk menuju kamarnya untuk membersihkan badannya dan memakai pakaian tidurnya. Serasa selesai, Seo Hyun pergi menuju meja makan untuk makan malam bersama.

"Apa ada yang Seo Hyun bantu?" Tanya Seo Hyun yang baru saja memasuki ruang makan.

"Semuanya sudah selesai,kamu duduklah dan tunggu appa ya?"

"Iya eomma"

Setelah selesai makan Seo Hyun masuk menuju kamarnya untuk mempersiapkan semuanya yang akan ia bawa ke Seoul. Dari pakaian, berkas, koper dan tiket kereta.

"Aku akan pergi besok ke stasiun untuk membeli tiketnya. Takutnya kehabisan" ucap Seo Hyun.

Serasa semua siap,Seo Hyun memilih untuk beristirahat dan memejamkan matanya.

Keesokan paginya..

Seo Hyun yang terbangun dari mimpinya dan melangkah menuju kamar mandi. Selesai berpakaian dan berdandan, Seo Hyun menuju meja makan untuk makan bersama kedua orang tuanya.

"Apakah appa bisa mengantarkan aku ke stasiun untuk membeli tiket?" Tanya Seo Hyun pada appanya yang baru saja selesai makan.

"Nanti appa antarkan Seo Hyun ya?"

"Iya appa"

Selama diperjalanan appa selalu mengucapkan kata kata bijak dan lucu,aku akui appa memiliki sifat yang humoris dan penyayang walaupun aku bukan putri kandungnya appa selalu menyayangiku tanpa syarat dan tulus.

"Kamu berhati-hatilah, jangan pulang terlalu senja ya? Appa berangkat dulu,sampai jumpa nak" ujar appa padaku sambil mengecup keningku.

"Iya appa, sampai jumpa"

Seo Hyun yang memasuki ruang penjualan tiket dengan sesekali ia tersenyum tipis mengingat seseorang yang ia temui disini. Park Jiwon,dimana dia? Apakah dia sudah melupakanku? Semoga saja tidak,aku merindukan dirinya yang hangat dan tulus.

Hingga akhirnya aku memilih menunggu sambil sesekali tersenyum melihat anak kecil yang suka berlari lari mengelilingi bangku yang ia tempati.

'lucunya..' batin Seo Hyun.

Serasa loket keretakan dibuka akhirnya Seo Hyun mulai mengantri dan membeli tiket untuk besok hari.

Akhirnya ia memilih pergi untuk pulang karena hari mulai siang. Mungkin hari ini akan lelah menyiapkan pakaian dan berkasnya.

Keesokan paginya di stasiun kereta di Busan..

"Kamu jagalah diri disana ya nak? Jika terjadi sesuatu kabari eomma atau appa ya,nak?" Ujar eomma yang memelukku dengan nada sendu.

"Iya eomma. Aku akan selalu mengabari eomma. Jadi sudahlah jangan menangis" ujar ku tersenyum menatap eomma sambil menghapus jejak-jejak air mata di pipinya.

Seo Hyun akhirnya masuk menuju kereta yang, akan membawanya ke Seoul. Selama diperjalanan ia hanya bisa menatap setiap pemandangan alam yang ada di sepanjang jalan kereta. Ada rasa sepi tanpa kedua orang tuaku,hah... padahal baru saja aku berpisah dari mereka tapi aku sudah merindukannya. Hah...apa apaan aku ini...

Menempuh perjalan hampir dua jam lamanya akhirnya Seo Hyun sampai di stasiun kereta. Membawa kopernya dan pergi kemana ia akan tinggal. Sudah lama Seo Hyun menyewa apartemen ini,jadinya ia mudah mencari dan menemukan tempat apartemen itu berada.

Menaiki taksi sambil melihat berbagai bangunan dari yang sederhana hingga mewah yang dibangun di kota ini. Sesekali ia tersenyum tipis melihat banyak sekali wajah wajah idol yang menghiasi beberapa poster dan spanduk yang terpasang di setiap toko maupun jalanan.

Tak terasa ia sampai di apartemen yang akan ia tinggali di Seoul. Ruangan yang cukup luas dan nyaman bagi seseorang yang baru di kota besar seperti Seoul.

Seo Hyun membawa koper yang ia bawa menuju kamar yang ditempati untuk istirahat. Terasa cukup untuk istirahat ia mulai membersihkan dan menata perlengkapan demi perlengkapan id tempatnya. Dari ruang tamu, ruang televisi, dapur dan beberapa ruang lainnya.

"Hah...ini sungguh melelahkan. Lebih baik aku bersih-bersih dan berpakaian lalu tidur" gumam Seo Hyun yang berpeluh.

Senja menjelang malam..

Kota Seoul yang mulai memancarkan cahaya dan suara yang menjadi khas kota yang sibuk akan manusia yang memiliki tujuan masing-masing. Berbeda dengan mereka yang berjalan menuju tujuan malamnya. Seo Hyun yang masih setia di kamarnya dengan mata masih terpejam menikmati mimpinya. Alarm pun berbunyi menandakan waktunya Seo Hyun untuk membuka matanya.

Malam harinya ia terbangun karena perutnya yang terus berdemo meminta makan. Ia mulai memasak ramyeon untuk ia makan, setidaknya untuk malam hari ini. Setelah selesai makan malam ia masuk menuju kamarnya untuk beristirahat.

'semoga aku bisa diterima di perusahaan itu. Jika iya aku akan selalu bekerja keras dan membuat eomma,appa bangga padaku' batin Seo Hyun yang tersenyum menatap langit-langit kamarnya.

'aku ingin tahu bagaimana rasanya bekerja di kota yang pada akan berbagai pesona ini' batin Seo Hyun yang membayangkan esok hari.

°

°

Lee Seo Hyun,itulah nama gadis yang bersiap untuk menyapa indahnya pagi,dan hirup pikuknya kota Seoul,South Korea. Berpakaian rapi dengan kemeja putih berpadu padan dengan celana panjang hitam,rambut gerai,make up sederhana,dan sepatu yang senada.

Langkah kaki jenjang yang indah mengiringi perjalanan Seo Hyun seorang gadis cantik yang memiliki harapan untuk menggapainya.

'Tidak salah seseorang memiliki harapan. Karena harapan itu adalah impian setiap orang untuk menggapainya dan mengabulkannya'

(Lee Seo Hyun)

Hari ini aku pergi ke sebuah perusahaan yang sangat besar yang bergerak pada bidang konstruksi.

KSJ company perusahaan besar yang akan aku kunjungi pagi ini.

"Semoga saja aku diterima..."ucap Sheera dengan harapan.

Hinggap tak terasa ada sebuah panggilan masuk dari ponselnya yang tertera namanya disana.

"eomma?! ada apa eomma menelpon ku?" gumam Seo Hyun mengambil ponsel dari nakas dan mulai mengangkat panggilannya.

"Hallo eomma?"

"Hai sayang... bagaimana kabarmu? Apa kamu sudah sarapan?"

"Belum eomma,aku akan sarapan setelah ini"

"Yasudah,kamu sarapan ya? Eomma tutup teleponnya. Annyeong"

"Nee Eomma. Annyeong"

Panggilan pun terputus dan Seo Hyun menuju meja makan untuk makan sarapannya yang tadi ia buat. Menu sarapannya adalah bibimbap dan teh hijau.

Seo Hyun yang selesai makan malam pun bergegas untuk berangkat menuju perusahaan yang akan ia lamar.

Menutup pintu apartemen dan melangkah pergi ke tempat yang akan ia tuju.

Setelah menempuh perjalanan selama 12 menit, sampailah aku di sebuah gedung tinggi dengan 40 lantai dengan 2 lantainya di bawah.

Sungguh luar biasa bukan.

Aku melangkah memasuki gedung tersebut dengan langkah yakin untuk memenuhi harapanku. Dengan keyakinan Seo Hyun masuk untuk menuju meja resepsionis. Matanya yang disuguhkan berbagai interior mewah dan design ruang yang cukup mewah untuk sebuah lobby kantor. Ia tersenyum tipis mengingat jika ia menjadi salah satu karyawan disini.

'aku harap bisa diterima disini. Bagaimana rasanya bekerja disini dengan fasilitas lengkap dan ruangan yang bagus. Sungguh tempat kerja idaman. Apa pemilik perusahaan ini sangat kaya? Aku rasa iya, dilihat dari segi semua yang ada ini sungguh menakjubkan' batin Seo Hyun yang masih setia menatap semua orang yang ada di sekitar lobby. Setelah ia puas melihat dan menatap lobby,ia mendekati meja resepsionis untuk menanyakan lowongan dan tempat dimana ia akan melakukan interview pekerjaan.

"Permisi,saya ingin melakukan interview. Apakah nona tahu dimana ruangan interview?"ucapku dengan nada sopan dan tersenyum ramah.

"Nee,kau bisa mengikuti interview. Ruangan interview ada di lantai 3 dengan letak 3 pintu ke kanan. Apa kau paham ???"

"Eoh Nee saya paham"

"Kalau begitu saya permisi, kamshamida"

"Nee"

Aku pun pergi ke ruangan interview. Sesampainya disana banyak sekali wanita cantik dengan pakaian yang kurang bahan dan make up tebal.

Bahkan ada yang sedang berdandan menambah merah bibir mereka

'ya Tuhan ada ada saja' batinku

"Ck, lihatlah dia wanita yang menggunakan pakaian putih kemeja itu,(menunjuk ku). Tanya wanita dengan bibir super merah.

"Eoh,wae?"wanita dengan pakaian minim

"Aish kau ini, lihatlah cara dia berpakaian dan berdandan. Bahkan pakaiannya tertutup sekali dan wajahnya tanpa make up. Mana mungkin dia akan diterima dengan penampilan seperti itu"ucapnya dengan sombong.

"Arra tapi dia tetap sangat cantik dan manis bagi ku"ucap wanita itu dengan menatapku

"Sudahlah jika kau tidak maksud dengan kata kata ku"ucapnya dengan nada kesal.

'Apa yang salah dengan pada penampilan ku' batin ku dengan memandang diri ku sendiri.

Beberapa saat kemudian...

"Lee Seo Hyun, silahkan masuk"ucap seorang wanita dengan ramah.

"Eoh nee, khamsahamida"ucap ku dengan senyum ramah.

Saat aku masuk ke ruangan interview terdapat dua orang tampan dengan duduk di kursi besar hitam.

"Lee Seo Hyun,nama yang cantik dan wajahmu pun cantik" ucapnya dengan nada menggoda

"Nee khamsahamida"ucap ku ragu.

'seperti mengenal salah satu dari mereka,tapi dimana itu?' batin Seo Hyun mencoba mengingat kembali.

"Perkenalkan aku Kim Hyun Joong Direktur Utama di kantor ini"ucap lelaki tampan dengan kemeja putih dan jas abu abu.

"Dan saya Jeon Kyuhyun,Kepala HRD disini." Ucapnya ramah dengan senyum yang menawan.

'sebenarnya ini kantor atau agensi,kenapa semua orang disini tampan dan cantik. Pantas saja wanita tadi di depan dengan penampilan seperti itu' batin ku.

"Baiklah saya akan menginterview kamu. Pertanyaan saya pertama, kau sudah memiliki kekasih atau belum"ucap Tuan Taehyung

"Saya belum mempunyai"ucap ku

"Dan pertanyaan kedua apakah kau sudah pernah berpacaran sebelumya?" Ucap Tuan Jeon

"Saya belum pernah memiliki kekasih sebelumnya"ucap ku

"Apakah kau menyukai anak kecil?"ucap Tuan Hyun Joong

"Nee,saya sangat suka anak kecil".

"Baiklah dari pertanyaan yang kami ajukan dan melihat biodata dan riwayat pendidikan mu bagus. Maka kau diterima sebagai sekretaris CEO dan kau bisa bekerja mulai besok" ucap Tuan Jeon dengan menjabat tanganku.

" Jjinja,aku diterima bekerja. Tapi bukankah saya mendaftar sebagai karyawan biasa bukan sekretaris CEO??"ucapku dengan kebingungan.

"Nee kau diterima. Kau diterima menjadi sekretaris CEO karena saya lihat kau memiliki kemampuan yang sesuai dengan Sekretaris CEO" ucap tuan jeon dan diangguki oleh Tuan Hyun Joong

"Ah, Arraseo. Kalau begitu saya permisi dan terima kasih banyak"

Ucap ku dengan senyum manis dan ramah

"Nee,sama sama"ucap mereka bersamaan.

Setelah itu aku pergi keluar dari ruangan interview.

"Kook,dia sangat cantik ,baik,ramah dan cerdas bukan???" Ucap Taehyung dengan senyuman.

"Nee Hyung,andai aku bisa menjadi calon suaminya"ucap Jungkook dengan penuh harapan.

"Yak,ingat misi kita!"ucap Hyun Joong kesal.

"Tapi kalau dilihat memang aku juga mau menjadi kekasih atau calon suaminya"

"Aish kau Hyung,kau memarahiku tapi kau sependapat dengan ku" ucap Kyuhyun kesal.

"Hahahaha, arraseo aku minta maaf".

Aku pun pergi beranjak untuk keluar gedung tinggi nan megah itu, berjalan menuju sebuah supermarket untuk membeli segala keperluan bulanan ku dan beberapa keperluan lainnya.

Berjalan jalan sambil memandang orang berlalu lalang. Tiba tiba sepasang mata ku  menangkap seorang gadis kecil cantik dengan pakaian sekolah dengan tas dan sepatu warna white pink. Manik mata indah nan menggemaskan terlihat mengeluarkan cairan putih bening dengan suara senggukan tangis,hidup nan mata merah dan penglihatan yang mengintai semua orang lewat di hadapan.

Aku mendekatinya dengan perasaan khawatir dan kasihan.

"Annyeong gadis kecil. Kau kenapa,hm??ucap ku dengan lembut.

"Eonnie siapa???"ucapnya dengan suara tertahan tangis.

"Eoh?! annyeong Lee Seo Hyun immida. Jadi,nama mu siapa gadis kecil nan cantik ini???" Ucap ku menatap manik mata coklatnya.

"Namaku Kim Sheera ,eonnie cantik. Apa eonnie baik pada Sheera ??"ucapnya polos.

"eonnie baik kok"ucap ku dengan senyum ramah.

"Eoh, berarti eonnie mau bantu Sheera???"ucapnya dengan nada penuh harap

"Tentu saja ,jika eonnie bisa"

"Eonnie, Sheera kecewa kenapa Daddy terlambat menjemput ku? Padahal Daddy sudah berjanji pada Sheera tadi pagi"

"Sheera dengarkan eonnie. Daddy Sheera mungkin masih sibuk dengan pekerjaannya jadi Daddy telat menjemput Sheera, arraseo"

"Nee tapi Daddy selalu berjanji dan mengingkari. Apa Sheera salah menginginkan seorang keluarga utuh eonnie?"

"Maksud Sheera apa?,eonnie tidak paham"

"Tadi pagi Daddy janji pada ku akan menjemput ku dan janji akan selalu bersama Sheera saat hari libur. Daddy menyetujuinya. Tetapi saat Sheera mengatakan bahwa Sheera ingin seorang mommy, Daddy hanya diam dan mengalihkan pembicaraan"

Ucapnya dengan nada lemah dan lembut.

"Sheera, sebuah harapan itu tidak salah hanya saja kita harus bisa menyesuaikan kondisinya. Maksud eonnie itu Sheera menginginkan seorang mommy itu tidak salah karena Sheera masih membutuhkan kasih sayang dari kedua orang tua Sheera hanya saja waktu Sheera menyampaikan kurang tepat. Arraseo"ucap ku

"Nee eonnie sekarang Sheera paham kalau Daddy membutuhkan waktu untuk mengabulkan harapan Sheera kan eonnie?" Ucap nya semangat dengan menatapku.

"Nee Sheera,kau anaknya pandai ya. Ngomong ngomong dimana mommy mu?"

"Mommy Sheera meninggalkan Sheera saat Sheera berusia 2 bulan dan pergi entah kemana" ucapnya sedih dengan tatapan teduh.

"Maaf Sheera ,eonnie seharusnya tidak mengatakannya"

"Gwenchana eonnie" ucap nya dengan senyum tulus.

Aku menemani gadis itu dengan senang hati. Menunggu waktu sekitar 30 menit datanglah sebuah mobil hitam mewah dengan seseorang yang turun dengan berpakaian supir

"Annyeong non Sheera. Mianhe samchon Son datang terlambat karena tuan Kim tidak bisa menjemput non. Jadi saya yang akan menjemput nona Sheera. Mari masuk nona."

Ucapnya ramah nan lembut.

"Nee gwenchanayo. Aku akan pulang bersama Samchon Son. Kalau begitu,eonnie Seo Hyun, Sheera pulang dulu ya. Sampai jumpa. annyeong" ucapnya mulai berjalan dengan lambaian tangan mungilnya. Senyuman yang terukir manis nan tulus.

'semoga kamu mendapatkan kebahagiaan dan keinginan mu Sheera. Aku yakin kamu akan mendapatkan apa yang kamu inginkan di suatu hari nanti' batin Seo Hyun menatap mobil yang membawa pergi Sheera menuju kediamannya. Setelah itu aku memutuskan pergi ke supermarket itu untuk membeli berbagai keperluan untuk aku nantinya.

Saat di supermarket ia menuju rak sayuran,buah dan beberapa makanan ringan. Seo Hyun adalah tipikal orang yang suka makan makanan rumahan,baginya makanan rumahan dapat membuat seseorang tahu berhemat,makanan yang bersih dan sehat, menghemat waktu juga pastinya.

Seo Hyun yang asik memilih berbagai bahan makanan untuk ia beli tidak sengaja menubruk seorang wanita yang berpakaian minim dan terbuka.

"Maaf saya tidak sengaja" ujar Seo Hyun merasa bersalah.

"Makanya kalau jalan itu pakai mata" Seru wanita itu yang tidak terima pakaiannya terkena minuman yang ia bawa.

"Bukankah jalan pakai kaki ya? Kalau mata untuk melihat" ujar Seo Hyun polos yang masih terdiam ditempatnya.

"Ck.." decih wanita itu yang pergi meninggalkan Seo Hyun yang masih mematung mencerna setiap kalimat nona itu.

'bukankah benar? Kalau jalan pakai kaki bukan pakai mata? Kalau pakai mata bagaimana jalannya?' batin Seo Hyun yang masih terdiam.

Akhirnya Seo Hyun memilih pergi ke kasir untuk membayar belanjaannya dan membawanya pulang dengan menaiki bus.

Pergi meninggalkan tempat perlahan menuju rumah untuk beristirahat. Menunggu bus selama beberapa menit,dan datanglah bus pada pukul 15.00.Menaiki bus dan sampai di halte depan apartemen ku, setelah itu aku turun untuk pergi memasuki lobby apartemen dan menaiki lift menuju lantai 10 kamar no 345. Dan sampailah aku disini dengan membuka pintu apartemen dan masuk. Ku rebahkan beban tubuhku,menuju kamar mandi untuk bersih-bersih dan kembali untuk istirahat.

Sesampainya ia di apartemen ia meletakkan semua belanjaannya pada tempat-tempatnya. Merasa sudah selesai, Seo Hyun pergi ke kamar untuk mandi dan berpakaian. Seo Hyun yang baru saja selesai mandi dan berpakaian menuju dapur untuk memasak makan malamnya.

Ia berniat masak sup rumput laut dan ttetobokki. Menyiapkan semua bahan bahan dan peralatan,ia mulai memotong dan memasaknya. Tak perlu waktu lama, makannya sudah jadi dan siap untuk dihidangkan, hingga..

"Yeoboseo?" Seru Seo Hyun sambil menempelkan benda pipih itu di pipinya.

"Hai nak, bagaimana kabarmu disana? apakah kamu baik-baik saja? Sudahkah kamu makan malam? Apa kamu diterima bekerja di kantor itu?" Tanya Eomma dengan begitu banyak pertanyaan.

"Jika eomma ingin bertanya, bertanyalah satu satu. Aku bingung akan menjawab apa nantinya pada eomma"

"Maaf nak,eomma khawatir"

"Aku baik-baik saja,aku juga sedang makan. Untuk pekerjaan aku diterima disana sebagai sekretaris CEO" ujarku menjelaskan.

"Eomma bangga padamu nak. Yasudah kamu makan yang banyak dan istirahatlah yang cukup" ujar eomma menasehati.

"Iya eomma, annyeong"

"Nee, annyeong"

Makan malam pun selesai dengan Seo Hyun yang membereskan semua piring dan peralatan kotor.

Pukul 20.00

Aku memutuskan untuk kembali ke kamar dan bersiap tidur agar besok aku tidak kesiangan.

'semoga besok berjalan lancar dan buatlah atasanku orang yang baik dan penyabar' batin Seo Hyun yang terbayang-bayang atasannya galak.

Seo Hyun yang bergidik ngeri mengingat jika ia memiliki bos yang galak dan pemarah. Ada ada saja.

'Tidak salah seseorang memiliki harapan. Karena harapan itu adalah impian setiap orang untuk menggapainya dan mengabulkannya'

(Lee Seo Hyun)