webnovel

Love To My Daddy

Seorang gadis berumur 22 tahun yang bekerja sebagai sekretaris CEO ternama yang mengharuskan ia mengenal Kim Hyun Woo sang CEO dan Kim Sheera anaknya. Pertemuan yang dimulai dari keduanya yang berakhir dengan bahagia atau sebaliknya? "Apa salah aku menginginkan seorang mommy? (Kim Sheera) "Jangan memberikan harapan kepada seseorang jika kau tidak bisa mengabulkannya" (Kim Hyun Woo) "Saya sanggup menjadi ibu untuk Sheera tapi aku tidak sanggup menjadi istrimu" (Lee Seo Hyun)

Fika_Karunia · Teen
Not enough ratings
99 Chs

Kim Hyun Woo

Seorang pemuda tampan yang baru saja lulus kuliah berjurusan bisnis di salah satu universitas di Seoul. Senyumnya yang terus mengembang menjadikan lesung pipinya terlihat manis nan indah. Wajahnya yang berseri-seri mengingat ia sudah menyandang status sarjana.

Hari ini ia menemui seseorang yang kebetulan adalah sahabat karibnya, setelah sekian lama berpisah mereka bertemu di bandara Incheon, Seoul. Pelukan hangat yang ia terima dan ia kasihkan pada sahabat karibnya,rasa rindu dan ingin bersama mulai meninggalkan benak mereka. Karena mereka bisa bertemu lagi setelah 3 tahun berpisah.

"won-ah?! Sudah lama kita tidak bertemu. Bagaimana kabarmu dan keluarga?" Tanya Hyun Woo pada sahabatnya.

"Kabarku dan keluarga baik. Lalu bagaimana denganmu?" Tanya Jiwon pada Hyun Woo

"Kabar ku dan keluarga juga baik. Kebetulan hari ini aku tidak bisa lama-lama,karena aku harus survey tempat yang akan aku gunakan sebagai usahaku" ujar Hyun Woo yang tidak enak hati.

"Tidak apa-apa,lain waktu kita bisa bertemu lagi" ucap sahabatnya tersenyum dan menepuk bahu Hyun Woo mengerti.

"Ayo aku antar kamu pulang" Ajak Hyun Woo

"Hm,ayo"

Siang Harinya Hyun Woo pergi bersama salah satu adiknya menuju tempat yang akan ia gunakan untuk membuat bisnis kecil-kecilan. Ia memiliki tekad besar untuk membangun bisnis dikemudian hari setelah ia lulus kuliah dengan izin keluarganya yang setuju untuk mendukung mimpi Hyun Woo,hari ini dia dan adiknya yang pertama datang bersama untuk melihat lihat tanah yang akan ia gunakan sebagai perusahaan.

"Hyung?! Aku rasa tempat ini sesuai untuk membangun usaha yang kamu inginkan. Jika aku sarankan kamu mengambil tanah ini" ujar Hyun Bin adik Hyun Woo memberi pendapat.

"Kau benar Bin,aku akan mengambil tanah ini" ucap Hyun Woo menyetujuinya saran adiknya.

Hyun Woo dan Hyun bin menemui si pemilik tanah untuk melakukan negoisasi dan persyaratan penjualan tanah. Setelah selesai mereka berjabat tangan dan membungkukkan badan.

Siang berganti sore dengan Hyun Woo maupun Hyun Bin memilih untuk pulang dari lokasi ini. Namun disaat ia pulang ia menemukan sosok gadis yang sedang duduk di halte bus dengan wajah kesalnya. Hyun Woo yang melihat itu menghampirinya untuk menawarkan tumpangan.

"Permisi nona?! Apa anda mau saya antar?" Tanya Hyun Woo ramah.

"Tidak, Terimakasih" ucap wanita itu singkat dengan memandang arah lain.

"Baiklah kalau begitu permisi" ucap Hyun Woo meninggalkan wanita itu.

Tapi...

"Tunggu!" Seru wanita itu mendekati Hyun Woo.

"Yah?!" Seru Hyun Woo berbalik menatap gadis itu.

"Bisakah kamu antar aku ke apartemen?"Tanyanya sedikit ragu.

"Tentu saja,mari saya antar"

Hyun Woo pun mengantar gadis itu menuju apartemen gadis itu. Sesampainya mereka disana Hyun Woo menurunkannya dengan gadis itu juga berterimakasih.

"Terimakasih sunbaenim" ujar gadis itu membungkukkan badan.

"Iya sama sama" ucap Hyun Woo tersenyum dan menjalankan mobilnya menjauh dari area lobby apartemen gadis itu.

Keesokan harinya...

Hyun Woo dan Hyun bin memutuskan pergi untuk menemui beberapa orang yang akan ia ajak kerjasama. Melakukan reset dan pendataan tentang bagaimana bisnis yang akan ia lakukan. Rupanya nasib baik berpihak padanya dengan itu banyak sekali kalangan bisnis menyetujui kerjasamanya dengan Hyun Woo

Waktu menjadi petang dimana saatnya Hyun Woo dan Hyun bin pergi meninggalkan perusahaan kecil itu. Hyun Woo yang merintis usaha dengan bantuan adiknya sesekali bersyukur dengan nasib dan kemurahan Tuhan yang memudahkan semua urusannya.

1 tahun berlalu...

Hyun Woo sekarang yang menyandang status CEO dari perusahaan KHW Corp, kehidupannya yang bisa dibilang mengalami perubahan drastis. Hari ini Hyun Woo yang akan pergi ke sebuah universitas swasta di Seoul untuk memberikan beberapa kata motivasi pada mahasiswa maupun mahasiswi. Langkah demi langkah ia jalani hingga sampai dimana ia harus berada, Hyun Woo yang berdiri diatas mimbar memberi sambutan pada mahasiswa maupun mahasiswi yang sekarang berada di semester akhir. Kata demi kata menjadi kalimat untuk ia sampaikan,dari tekad,usaha dan doa yang ia lakukan untuk meraih kesuksesan.

Namun,ada di seseorang gadis cantik yang membuat Hyun Woo tersadar siapa gadis yang duduk disana. Gadis itu yang membuat Hyun Woo merasakan jatuh cinta untuk pertama kalinya.

Seminar pun selesai dengan Hyun Woo turun dari panggung dan pergi. Namun,saat ia melangkah mendekati pintu keluar ia tidak sengaja menubruk seorang gadis yang sedang membawa banyak sekali buku dan barang.

Sesaat Hyun Woo menatap mata dan wajahnya,tapi anehnya jantungnya berdegup kencang saat berdekatan dengan gadis itu. Bagaimana tidak? Hyun Woo yang menopang tubuh gadis itu dengan wajah yang hampir berdekatan.

Tersadar akan keadaan keduanya sama sama canggung. Hyun Woo sadar dengan banyak sekali barang barang yang berserakan karena ia menubruk gadis itu.

"Maaf nona, saya tidak sengaja menubruk anda tadi" ucap Hyun Woo yang tidak enak hati.

"Tidak apa tuan. Saya juga seharusnya berhati-hati"

Setelah mereka membereskan semua barang-barang itu dan membawanya pada suatu ruangan untuk diletakkan.

"Terimakasih sudah membantu saya" ucap gadis itu tersenyum menatap Hyun Woo

"Sama sama. Sepertinya kita pernah bertemu sebelumnya?"

"Iya,kita pernah bertemu saat di halte beberapa bulan yang lalu" ucap gadis itu.

"Oh iya! aku baru sadar. Siapa namamu?"

"Namaku Shin Hye Ra,Hye Ra" ucap gadis itu menyambut uluran tangan Hyun Woo

"Kim Hyun Woo, Hyun Woo"

Perkenalan mereka yang menjadi awal mereka dekat dan menjalin hubungan.

Hyun Woo yang selalu membuat Hye Ra tersenyum dan bahagia jika didekatnya maupun sebaliknya. Hingga tak terasa mereka menjalin hubungan sudah hampir 8 bulan lamanya,hari ini yang bertepatan Hye Ra yang menyandang status sarjana dan hari ini pula hari jadi mereka sebagai sepasang kekasih. Hyun Woo yang sudah menyiapkan kejutan untuk Hye Ra hari ini dengan perasaan bahagia.

Hyun Woo yang sibuk dengan beberapa pakaian yang ada di lemarinya untuk ia pakai di acara wisuda kekasihnya. Sesampainya ia di kampus Hye Ra disitu juga ia melihat gadis itu sedang tersenyum melambaikan tangan kearahnya.

"Kenapa kamu lama sekali? lihat bukan aku sekarang sudah jadi sarjana. Apa kau bangga?" Ucap Hye Ra dengan nada manja.

"Hahaha...iya iya maafkan aku terlambat tadi. Tentu saja aku bangga padamu,aku mencintaimu"

"Aku juga mencintaimu"

Mereka menghabiskan waktu dengan makan bersama dengan diakhiri sebuah suasana romantis.

"Hye Ra...aku bukanlah lelaki yang bisa bersikap romantis seperti mana kamu inginkan. Tapi aku akan berusaha untuk mencintaimu sebagai pendamping hidupku. Maukah kamu menikah denganku?" Ucap Hyun Woo dengan berlutut dan memberikan sebuah cincin cantik.

"Hm...aku mau" Jawab Hye Ra menganggukan kepalanya tanda ia setuju.

Keduanya yang saling berpelukan merindukan rasa kasih sayang sebagaimana sepasang kekasih.

Hyun Woo yang yakin akan Hye Ra bisa menjadi calon istrinya memutuskan untuk membawa Hye Ra menemui kedua orang tuanya dikediaman keluarga Kim.

Hyun Woo yang sudah berpakaian rapi dengan senyuman yang terus merekah menunggu seseorang yang ia cintai datang. Yah hari ini Hyun Woo mengajak Hye Ra untuk menemui kedua orang tuanya dan adiknya.

"Apa kamu sudah siap?" Tanya Hyun Woo pada Hye Ra.

"Sudah oppa"

"Baiklah,ayo kita berangkat"

Mereka berangkat menggunakan mobil pribadi Hyun Woo. Sesekali Hyun Woo terkekeh melihat Hye Ra yang gugup dengan wajah pucatnya,jari jarinya yang saling bertautan dan raut wajahnya yang cemas. Hyun Woo yang paham hanya bisa tersenyum tipis dengan tangan kanannya menggenggam tangan Hye Ra sesekali memberi usapan untuk menenangkan.

Perjalanan yang mereka tempuh akhirnya bisa berakhir dengan Hyun Woo yang sudah membukakan pintu mobil untuk Hye Ra. Hyun Woo yang paham akan kecemasan Hye Ra langsung menggandeng tangan Hye Ra lembut dan membawanya masuk ke rumah.

Sesampainya mereka masuk sudah di suguhkan tatapan lekat dari beberapa orang yang duduk di ruang tamu. Hye Ra yang melihat itu hanya bisa menghela nafas dengan sesekali tersenyum manis dan melirik Hyun Woo. Dengan perlahan tapi pasti Hyun Woo membawa Hye Ra mendekati keluarganya.

"eomma,appa?! Perkenalkan dia Shin Hye Ra,calon istriku" ucap Hyun Woo tersenyum tipis memberi penjelasan.

"Saya Shin Hye Ra, senang berkenalan dengan semuanya" ucap Hye Ra mencoba tersenyum.

Eomma Hyun Woo yang mempersilahkan mereka duduk untuk membicarakan tentang pernikahan mereka.

"Sudah berapa lama kalian saling mengenal?" Tanya appa Hyun Woo.

"Kami sudah mengenal hampir dua tahun, appa" Ujar Hyun Woo menjelaskan.

"Berapa usiamu?" Tanya Eomma Hyun Woo menatap Hye Ra penuh penilaian.

"Usia saya 21 tahun" jawab Hye Ra tersenyum.

"Apa pekerjaanmu?" Tanya Eomma Hyun Woo.

"Saya baru saja lulus kuliah lusa,jadi saya belum mendaftar pekerjaan" jawab Hye Ra gugup.

"Lalu apakah kalian serius ingin menikah?" Tanya Appa Hyun Woo menatap mereka bergantian.

"Aku yakin appa" Jawab Hyun Woo tegas.

"Baiklah,kami tidak bisa melarang semua yang akan kalian rencanakan kedepan. Kami hanya bisa mendukung dan memberi saran"

"Terimakasih appa"

Persetujuan sebuah keputusan pernikahan akhirnya mereka dapatkan,hari demi hari Hyun Woo maupun Hye Ra sibuk menata semua keperluan pernikahan dari dekorasi,gedung,baju pernikahan, catering, undangan, sovenir dan masih banyak lagi. Tapi nyatanya mereka bisa menjalani itu semua dengan bersama-sama.

Hingga hari yang mereka tunggu tiba. Hari dimana mereka mengucap janji sebuah pernikahan. Dengan Hyun Woo yang masih sibuk memakai dasi di ruang pakaian hingga Hye Ra yang sibuk memakai gaun dan make up. Persiapan yang matang dan sesuai keinginan membuahkan rasa puas dalam hati keduanya. Rasa gugup yang terus hinggap dalam benak keduanya.

Hyun Woo yang sudah berdiri tegap dengan wajah tersenyum berseri-seri dan rasa gugupnya. Puluhan doa yang terus keduanya ucapkan dalam batin. Hingga keluarlah Hye Ra dengan gaun pernikahan yang menjuntai indah, riasan wajah sesuai dengan parasnya. Langkah demi langkah yang Hye Ra tapak mendekati seseorang yang akan menjadi suaminya. Perasaan gugup dan bahagia bersamaan tak terasa tangan mereka saling bertautan dengan lembut.Tatapan yang mewakili ribuan kepercayaan keduanya.

Berdirinya keduanya mengucapkan janji janji pernikahan pun terlaksana. Keduanya yang saling memasangkan cincin pernikahan yang indah sebagai tanda keduanya sudah resmi menikah.

Puluhan mata menyorot mereka turut bahagia,ucapan selamat terus berdatangan hingga malam semakin larut. Keduanya memutuskan untuk beristirahat dan menikmati waktu bersama sebagai pengantin baru.

4 Bulan berlalu...

Pernikahan Hyun Woo dan Hye Ra yang menginjak usia 4 bulan dirundung kebahagiaan dengan kabar Hye Ra hamil yang baru saja memasuki 2 Minggu. Keluarga Kim yang terus mengucap syukur dan terima kasih pada Tuhan maupun kedua pasangan yang berbahagia.

Hari ini di Kediaman keluarga Kim lebih tepatnya di ruang tamu mereka berkumpul dengan saling bercengkrama kedatangan sosok adik bungsu Hyun Woo yang baru saja menyelesaikan kuliahnya di salah satu universitas di luar negeri. Kedatangan Hyun Joong yang disambut bahagia oleh keluarga Kim menambah kebahagiaan yang begitu lengkap pada hari ini.

"Hyung?! Maafkan aku tidak bisa datang di pernikahan mu dengan kakak ipar" ucap adik bungsu Hyun Woo yang merasa bersalah.

"Ssstt...aku paham kamu sedang sibuk dengan urusan pendidikanmu. Aku tidak mempermasalahkan itu,asalkan kamu datang hari ini saja sudah membuatku bahagia. Bagaimana kuliahmu?" ujar Hyun Woo mengerti keadaan adiknya.

"Terimakasih Hyung,aku hanya menunggu kabar kelulusan dan wisuda saja" ujar Hyun Joong tersenyum tipis.

"Aku bangga padamu. Walaupun aku tahu kau kadang aneh dan usil" ujar Hyun Woo terkekeh kecil.

"Aish Hyung...kau menyebalkan. Sudah aku bilang aku bukan aneh tapi unik" bela Hyun Joong yang tidak terima.

"Hahahaha... baiklah-baiklah. Ayo kita makan siang bersama" tawa Hyun Woo dengan keduanya yang memasuki ruang makan keluarga.

Makan siang Keluarga Kim akhirnya selesai dengan tiba tiba kedatangan seorang tamu. Hyun Woo yang mendengar suara bel rumah pun mendekati pintu dan membukakannya.

"Annyeong Hyun Woo-ya" sapa seseorang itu dengan tersenyum.

"Eoh? Jiwon-ah? Masuklah,kami sedang berkumpul" ujar Hyun Woo mempersilahkan sahabatnya masuk ke ruang keluarga.

Hyun Woo yang mengajak Jiwon mendekati keluarganya. Saling bertukar kabar dan berita dengan sesekali tertawa bersama.

"Hyun Woo-ya?! Dimana istrimu? Aku belum mengucapkan selamat padanya"ujar Jiwon pada Hyun Woo.

"Akan aku panggil"

Hyun Woo yang memanggil istrinya dengan Jiwon duduk di salah satu kursi ruang keluarga. Hyun Woo yang datang dengan istrinya disampingnya.

"Jiwon-ah? Kenalkan ini istriku Hye Ra. Hye Ra kenalkan ini Jiwon sahabat karibku" Ujar Hyun Woo saling mengenalkan.

Keduanya yang saling tersenyum dan menjabat tangan. Tatapan Hye Ra yang sulit diartikan pada seseorang yang tak lain sahabat suaminya ini. Siapa sangka perkenalan ini awal sebuah rasa sakit pada seorang Hyun Woo?

~~~~~~~~~

Bulan demi bulan berlalu dengan kabar sebentar lagi Hye Ra melahirkan buah hati keduanya. Kebahagiaan Hyun Woo yang semakin bertambah, Hye Ra yang sedang melahirkan di ruang operasi membuat Hyun Woo dirundung rasa gelisah dan cemas. Hampir 1 jam lamanya Hye Ra masih didalam sana hingga...

"oek...oek..." suara tangis bayi yang menggema hingga terdengar jelas ditelinga Hyun Woo. Rasa bahagia semakin membuncah dengan kabar putrinya sudah terlahir di dunia.

Hyun Woo yang boleh masuk ke ruang operasi melihat kedua orang yang ia sayangi dan cintai selamat dari maut.

"Terimakasih sayang" bisik Hyun Woo ditelinga Hye Ra yang pingsan.

4 jam berlalu dengan Hye Ra yang sudah siuman. Hyun Woo yang baru saja dari kantor karena urusan mendadak masuk mendekati keduanya.

"Hai sayang,kamu sudah sadar? Kamu mau makan atau minum?" Tanya Hyun Woo lembut.

"Aku tidak mau makan,aku ingin kamu disini saja"

"Baiklah, istriku"

"Kamu ingin menamai anak ini apa?" Tanya Hye Ra antusias.

"Bagaimana Sheera,Kim Sheera?" Saran Hyun Woo.

"Nama yang bagus"

6 bulan sudah Sheera lahir di dunia,senyuman dan tingkahnya yang menggemaskan menambah bahagia Keluarga Kim. Namun,dibalik kebahagiaan itu sesungguhnya sudah ada badai yang akan menerjang semuanya.

Hye Ra yang sudah berpakaian rapi dengan membawa koper mendekati Hyun Woo yang sedang menggendong Sheera yang baru saja tertidur. Hyun Woo yang melihat Hye Ra membawa koper pun langsung meletakkan Sheera pada keranjang bayi dan mendekati istrinya.

"Aku ingin bercerai denganmu" ucap Hye Ra tiba tiba.

"Hahahaha,becanda kamu tidak lucu sayang" ujar Hyun Woo.

"Aku ingin bercerai darimu,aku sudah tidak mencintaimu lagi dan untuk Sheera kamu yang urus" ujar Hye Ra dengan wajah tidak peduli.

"Apa kamu bilang? Bercerai? Apakah aku membuat kesalahan padamu sehingga kamu memintaku untuk menceraikan mu?" marah Hyun Woo yang tidak habis pikir.

"Tidak ada,hanya saja kamu tidak sekaya Jiwon dan aku muak dengan mu" ucap Hye Ra dengan nada tinggi.

"Jadi kamu mencintainya?" lirih Hyun Woo menatap jarinya yang berhiaskan cincin pernikahan.

"Iya aku mencintainya" ucap Hye Ra tidak peduli.

"Ck..kamu saja dengan wanita jalang diluar sana rupanya? Baiklah,aku akan menceraikanmu sesuai keinginan kamu dan kamu bisa pergi dari sini" ujar Hyun Woo melepas cincin pernikahan dan membukakan pintu untuk Hye Ra pergi.

"Ck...kau saja yang mau dibodohi" decih Hye Ra dengan membawa kopernya.

Hye Ra yang keluar membawa kopernya mendekati sebuah mobil hitam yang terlihat mahal yang tidak lain Jiwon

Hyun Woo yang melihatnya hanya bisa tersenyum miris dengan hati yang sudah tercabik cabik.

'ternyata ini alasan eomma dan appa tidak merestui aku diawal perkenalan' batin Hyun Woo menyesal karena tidak mendengarkan orang tuanya mengenai cara pandang mereka terhadap Hye Ra.

Hari demi hari Hyun Woo berlangsung sesuai apa yang ia bisa,menjadi sosok ayah dan ibu untuk putrinya bukanlah hal yang mudah bagi Hyun Woo. Hampir setiap hari ia harus berangkat pagi, pulang larut. Tengah malam Sheera yang selalu bangun ingin menyusu. Rintangan demi rintangan itu ia lalui dengan membuka lembaran baru bersama putrinya. Meninggalkan sosok rapuh yang terus mengenang kebahagiaan yang palsu dengan sadar bahwa dirinya sendiri dalam gelap.

'aku tahu Tuhan pasti memberi makhluknya cobaan sesuai kemampuannya. Semoga Sheera,putriku bisa merasakan cinta dan kasih sayang sesungguhnya disuatu hari ini nanti walau bukan eomma kandungnya' batin Hyun Woo yang tersenyum miris, tatapan sayu dan berkaca-kaca.

7 Tahun berlalu...

Lelaki tampan nan mapan bercirikan dingin , tatapan tajam,dan menarik siapapun. Dikaruniai malaikat kecil yang beranjak tumbuh,malaikat berusia 6 tahun dengan senyuman yang manis, tingkah ceria dan cerdas yang membuat siapapun ingin memilikinya. Kehilangan teman hidupnya dikarenakan perceraian yang dialaminya, perselingkuhan yang disebabkannya harus menelan rasa pahitnya penghianatan yang ia pendam yang mengubah hatinya membeku. Namun,kasih sayang dan rasa peduli yang ia miliki untuk putrinya tidak akan hilang sampai kapanpun. Ia rela kehilangan apapun asalkan jangan malaikat kecil yang mengisi kekosongan kehidupan yang ia jalani sepanjang waktu tanpa mengeluh.

Waktu menandakan pukul 6 pagi, terbangunlah lelaki tampan yang bangun bertepatan dengan suara ketukan pintu. Beberapa saat terlihatlah malaikat kecil yang ia sayangi dengan senyuman ceria yang ia perlihatkan untuknya.

"Daddy.....ayolah bangun,katanya akan mengantar Sheera sekolah hari ini" ucapnya manja dan kesal.

"Arraseo,Daddy bangun. Kiss morning nya mana sayang" ucapku dengan jari telunjuk mengarah pada pipi kanan ku.

Cup .....

"Sudah kan Daddy,ayo sekarang Daddy bersiap untuk mengantar Sheera sekolah"

"Nee chagiya"

"Arraseo"kekeh kecil putri cantik ku.

Aku berjalan menuju kamar mandi dan berpakaian sekitar 20 menit.

Kemeja hitam dengan celana senada dan lengan yang digulung keatas. Yah aku memang tidak bisa memasang dasi sendiri karena selama ini yang melakukannya adalah mantan istri ku dan eomma. Aku memilih tinggal di mansion yang kubeli sekitar 5 tahun terakhir agar aku bisa melupakan rasa penghianatan akan cinta pertamaku.

Aku berjalan menuruni tangga dan menuju ruang makan untuk sarapan bersama malaikat kecilku yang kubesarkan sendiri tanpa bantuan kasih sayang seorang ibu,tak peduli sesusah apapun aku akan menjaga,merawat, menyanyangi putri kecilku. Hari-hari ku yang berat terganti akan senyum ceria nan manis yang selalu kulihat tanpa ada pembatas waktu. Putri kecil yang merubah kebencian menjadi cinta yang selalu ku rasakan dari putriku. Terkadang wajahnya yang memang mirip dengan mantan istriku tapi aku tak memandang seseorang dari visual melainkan dari hatinya dan dampak yang ia berikan pada diriku. Sikap dingin yang ku perlihatkan akan berubah sekejap dengan hangat dan keceriaan kasih sayang seorang Daddy untuk putrinya.

Setelah sarapan aku pergi menuju halaman depan dan memasuki mobil hitam mewah yang ku beli dengan hasil jeri payah ku selama ini.

Menempuh perjalanan selama 20 menit, sampailah aku dan Sheera di sebuah sekolah milik adikku,Kim Hyun Bin.

Setelah mengantar Sheera ,ku lakukan mobilku menuju sebuah gedung dengan 45 lantai, perusahaan KHW Company. Perusahaan dengan berbagai pencapaian luar biasa atas jeri payah yang ia kerjakan selama ini. Merintis bisnis selama waktu 8 tahun tak lah mudah seperti membalikan telapak tangan.

Menempuh jalan dengan keramaian yang berkebalikan dengan hatinya yang kesepian akan luka hati yang ia peroleh karena masa lalu. Tapi itu adalah masa lalu, melupakan dan bangkit adalah keputusan yang ku pilih. Meninggalkan luka lama dengan membangun kasih sayang untuk putrinya.

Turun dengan wibawa, mata siapapun yang melihatnya akan teralihkan perhatiannya padanya. Tanpa memedulikan orang lain Berjalan dengan langkah panjang,wajah rupawan,tubuh tinggi,bahu lebar dan lengan kekar yang ia perlihatkan. Memasuki lobby,mata yang memandang akan menunduk dengan badan yang disejajarkan memberikan hormat.

Melawati tanpa peduli orang membicarakan tentang dirinya.

Menuju lift khusus untuk keluarga KIM dan sampailah dia dilantai 45 dengan suara dentingan lift menandakan ku sampai ditujuan ku,menuju ruangan milik CEO dengan nuansa monoton nan elegan. Berjalan menuju meja dengan atas nama 'Kim Hyun Woo,CEO KHW Company'. Yap itukah meja kebesaran yang ia gunakan untuk bergulat dengan pekerjaannya. Kesibukan yang ia miliki memiliki harapan tersendiri untuk menghilangkan ingatanku dimasa lalu yang pedih dengan luka yang ku pendam. Kesibukan yang mengubah waktuku yang sia menjadi keberhasilan. Walau kehilangan masa ku sebagai seorang Daddy untuk Sheera tapi ku tetapkan melangkah menuju pendirian ku yang kokoh.

Kehilangan sekretaris berkali-kali karena ulahku sendiri dan ulah mereka sendiri. Sekian banyak sekretaris yang menjabat pasti akan keluar dengan mengundurkan diri yah mungkin karena tak tahan dengan sikap ku yang kaku nan dingin. Maupun ada yang ku pecat karena sikap mereka yang melebihi batasan sekretaris dan atasan. Berkutat dengan kertas dan layar monitor, tiba-tiba pintu terketuk dengan masuknya seorang dua orang namja tampan yang berprofesi sebagai Direktur Utama dan Kepala HRD di KHW Company ini. Yah itulah,Kim Hyun Joong dan Jeon Kyuhyun. Sahabat,teman kerja,dan saudaraku yang sangat mengerti semua kehidupan yang kualami selama ini.

"Annyeong Hyung..."ucap ramah mereka secara bersamaan dengan senyum mereka.

"Hm,ada apa kalian kesini?" Ucapku datar sambil menatap monitor.

"Aish Hyung bisakah kau tidak kaku dan dingin pada adikmu dan sahabatmu?"ucap Hyun Joong dengan nada kesal.

"Anni,cepat ada keperluan apa kalian datang keruangan ku di pukul 9 ini" ucapku masih menatap monitor.

"Aish arraseo. Aku dan Kyuhyun untuk memberitahu mu bahwa hari ini ada interview dengan lowongan dibagian administrasi dan sekretaris CEO apakah kau setuju akan hal itu" ucap Hyun Woo diangguki Kyuhyun.

"Untuk dibagian administrasi aku setuju tapi untuk apa kau membuat lowongan kerja untuk Sekretaris CEO,sudah kubilang aku tak butuh seorang Sekretaris kau tahu?" Ucapku datar sambil menatap Hyun Woo dan Kyuhyun secara bergantian.

"Tapi Hyung, aku lihat kau sedikit kesusahan dan kerepotan karena tak ada sekretaris" ucap Kyuhyun sambil menatap ku dan diangguki setuju oleh Hyun Joong.

"Terserah kau,aku lelah berdebat dengan kalian berdua" ucap ku dingin dan menatap monitor lagi.

"Arraseo Hyung kau setuju. Kalau begitu kami pergi dulu" ucap Hyun Joong.

" Nee Hyung kami permisi" ucap Kyuhyun

"Hm Nee" ucap ku tetap menatap monitor.

Waktu tak terasa mencapai pukul 13.00,dan biasanya Sheera belum sudah pulang. Ku ambil kunci mobil dan keluar untuk menjemput putri kesayangan ku.

Sampai disana, menuruni mobil menuju gerbang sekolah dengan wibawa,langkah panjang menuju ruang kelas putrinya. Banyak mata yang memandang kearahnya. Wajah rupawan dengan kacamata bulat dengan pinggiran hitam. Sampai disana ia disuguhi para wanita atau wali dari anak anak yang bersekolah disana.

"Ommo,dia sangat tampan. Apakah dia menjemput putrinya atau keponakannya" ucap seorang ibu dengan memandang wajah Hyun Woo.

"Nee dia sangat tampan. Kurasa keponakannya bukan anaknya. Bahkan wajah sangat rupawan mana mungkin dia sudah punya putri."ucap ibu lainnya.

Sampai di kelas putrinya tanpa memedulikan orang yang menatapnya dengan lekat, beberapa menit kemudian keluarlah seorang malaikat yang ia tunggu dengan sabarnya.

"Annyeong Daddy. Sheera kira Daddy tidak akan menjemput Sheera. Ternyata Daddy menjemput Sheera"ucap Sheera dengan berlari menuju Daddy nya.

" Nee Daddy sudah berjanji maka Daddy akan menepati janji yang Daddy buat menjemput Sheera,Arraseo" ucap Hyun Woo dengan senyum hangat dan menggandeng tangan Sheera.

"Nee Daddy,Ayo Sheera lapar mau makan dan cepat kita pergi karena Sheera tak suka Daddy Sheera dilihat orang lain"ucapnya dengan kesal sambil mempout kan bibirnya. Sungguh menggemaskan.

"Nee sayangkuh" ucap Hyun Woo terkekeh.

Mereka berjalan menuju parkiran sekolah dengan bergandengan tangan. Memasuki mobil dan menuju sebuah restoran yang berada di Jalan xxx block A. Sebuah restoran mewah dengan makanan luar biasa.

Setelah makan mereka pergi menuju mansion untuk mengantar sheera dan Hyun Woo menuju ke kantor lagi.

Dikantor pukul 15.00

Hyun Woo turun dari mobilnya dengan berjalan tanpa melihat yang lain. Hingga ia sadar bahwa ada seseorang yang ia benci selama bertahun-tahun lamanya. Lelaki dengan wajah rupawan berbadan tegap dengan senyum menawan.

Sahabat adalah seseorang yang selalu ada untuk temannya entah dikala susah maupun senang. Dengannya menambah kesan pada kehidupan yang dijalani oleh seseorang.

Itu dulu,apakah sekarang ia masih sahabatku atau musuhku?

Permusuhan yang dimulai karena rasa kekecewaan yang mengkhianati kepercayaan seseorang padanya. Rasa kecewanya timbul dengan sendirinya seakan menyimpulkan semua keadaan yang mereka alami.

"Untuk apa kau kesini?"ucap datar nan dingin Hyun Woo tanpa menatap lawan bicara atau lawan kehidupan.

"Eoh,apa kabar sahabatku Hyun Woo. Bagaimana kabarmu dan putri kecilmu." Ucapnya menunjukkan senyum manis.

"Tak usah basa basi. Kau mau apa kesini"ucap Hyun Woo lagi.

"Hah(helaan nafas Jiwon). Aku datang kesini ingin memberitahukan bahwa yang kau paham kan adalah kesalahpahaman" ucapnya tak kunjung luput dari tatapan dingin Hyun Woo.

"Kau pikir aku peduli dengan itu. Aku sudah tak peduli dengan itu semua karena yang kuinginkan kau dan dia pergi dari kehidupanku kalau perlu untuk selamanya" ucap Hyun Woo yang menahan amarah.

"Dan tentang persahabatan bukankah seorang sahabat selalu memahami dan menghargai apa yang dimiliki seorang sahabatnya tanpa perlu mengatakan. Bahkan aku lupa kau sahabatku. Dan perlu kuingatkan bahwa kau bukan sahabatku. Maaf kata-kata ku kasar tapi yang kau lakukan lebih kasar dari ini" ucap Hyun Woo mulai melenggang pergi.

"Tunggu...aku bukan ingin merebutnya dari kehidupanmu. Tapi dia yang ingin bersamaku" ucap Jiwon hanya menundukkan kepalanya.

"Kau pikir itu mengubah masa lalu dan memaafkan mu. Tapi itu tak mengubahnya,aku sudah tak perduli dengan kau maupun wanita jalang itu " ucap Hyun Woo menahan diri.

"Tap-" ucapnya yang terpotong.

"Pergilah sebelum kau tahu akibat yang akan terjadi nanti. Selamat malam Tuan Park" ucap Hyun Woo pergi menuju roof top.

Malam yang hening dengan menatap langit yang dihiasi bintang dan bulan menyinari bumi di waktu malam. Mengingat masa lalu, memori yang selalu ku pendam dalam lubuk hati menyisakan luka hati yang tak kunjung sembuh bahkan membaik. Kebahagiaan berawal kesedihan, itu mungkin kata yang tetap untuk Hyun Woo sekarang.

Mengikhlaskan kepergian orang dicintai dan sahabat yang ia sayangi dan percayai. Namun, berbuah rasa kekecewaan,pedih dan muram dalam kehidupan. Musim yang berganti menunggu waktu untuk mengindahkan, peringatan untuk memulai suatu akan berakhir pun berarti sama baginya. Ucapan maaf beribu kali pun tak mengubahnya menjadi dulu. Kenyataan yang mengkhianati hidup mengubah seseorang tanpa memedulikan waktu yang mulai berjalan. Seakan itu adalah hujan yang bermakna kesedihan. Kubenci yang dinamakan cinta dan kubenci arti kepercayaan.

Helaan nafas yang menyatu dengan udara tak terasa waktu berjalan tanpa izin makhluknya. Waktu pun tak bisa diulang apalagi masa lalu. Jika bisa aku ingin masa lalu itu tidak ada. Dan memilih orang yang tepat. Penyesalan tak mengubah masa depan apalagi kekecewaan yang mengubah masa lalu.

Siang berganti malam itulah Hyun Woo. Disaat siang dia berubah menjadi laki laki yang dikagumi. Namun malam berubah sekejap menjadi laki laki yang rapuh akan masa lalunya. Hari hari mulai meninggalkan waktu sama dengan waktu yang kulalui bersama Sheera kuharap aku menemukan orang yang menyayangi aku dan Sheera tanpa syarat apapun.

Waktu menandakan pukul 10 malam aku mulai pulang ke mansion bersama mobilku.

Masuk menuju kamar ku yang menyaksikan aku siapa dan memahami aku siapa. Lelaki rapuh,rindu akan cinta,dan kasih sayang. Aku berharap menemukan cinta sejatiku.

Itulah Kim Hyun Woo,sang CEO.