webnovel

LOVE MASK

Sinopsis "LOVE MASK" Leyna Putri seorang guru muda, berasal dari kota Yogyakarta yang datang merantau ke Ibukota Jakarta. Baru satu tahun menjadi seorang guru di sebuah sekolah swasta, dengan gaji yang tidak seberapa. Sehingga membuat Leyna harus mencari pekerjaan tambahan, sebagai seorang pramusaji di sebuah tempat karoke. Hanya sekedar untuk menambah penghasilannya, agar dapat membuatnya bertahan hidup di Ibukota Jakarta. Sehingga dapat mengirimkan uang ke kampung, untuk biaya hidup Ibu dan adiknya yang sakit gagal ginjal Yang membutuhkan biaya banyak untuk pengobatannya. Tadinya semua berjalan lancar, tetapi seketika berubah. Sampai Leyna bertemu dengan seorang lelaki tampan Raiden Sebastian. Yang memaksa untuk menikah dengan dirinya. Akankah Leyna menerima tawaran dari Raiden tersebut? Apa mungkin Raiden benar-benar seorang lelaki penyuka sesama jenis? Bagaimana keseruan kisah ini, terus dibaca reader. Karena kamu, akan menemukan sebuah kisah yang bukan hanya menghibur, tapi juga penuh intrik yang tidak terduga enjoy it!

Ifan_Tiyani · Fantasy
Not enough ratings
387 Chs

BUKAN CINTA

Suasana menjadi tegang saat ini, hanya Raiden yang nampak santai sambil duduk bersandar di sofa berwarna merah maroon tersebut.

"Then, what are you waiting for at this time Mr. Bernadus?" tanya Raiden sambil tersenyum tipis dan menatap tajam ke arah Pak Bernadus.

"Ba-baiklah, a-aku akan pergi sekarang juga, permisi!" jawab Pak Bernadus akhirnya.

Dengan segera Pak Bernadus meninggalkan room nomor 8 tersebut, dengan pandangan mata yang nampak masih sangat kebingungan dengan sikap Raiden saat ini. Setelah Pak Bernadus keluar dari ruangan tersebut, sekarang tinggal Leyna yang nampak bingung menatap Raiden sambil menghela nafas penuh kelegaan.

"Apakah kau tidak ingin mengatakan sesuatu kepadaku Leyna?" tanya Raiden sambil tersenyum tipis.

"Bagaimana kau bisa sampai di sini Raiden?" jawab Leyna balik bertanya.

"Astaga! Setelah apa yang sudah aku lakukan kepada dirimu, kau malah bertanya seperti itu? Kau ini, benar-benar perempuan yang tidak tahu berterima kasih Leyna!" seru Raiden dengan ekspresi wajah yang terlihat kesal dan gemas terhadap Leyna.

"Me-mangnya apa yang seharusnya aku katakan Raiden?" tanya Leyna lagi semakin terlihat kebingungan.

"Bukankah seharusnya kau berterimakasih kepadaku, karena telah menyelamatkan dirimu dari lelaki kurang ajar tersebut Leyna?" jawab Raiden sambil bangun dari tempat duduknya, kemudian menghampiri Leyna lalu duduk persis di hadapannya.

"Astagfirullahalazim! Iya kau benar Raiden, terimakasih karena telah menyelamatkan aku. Tadi benar-benar suatu peristiwa yang sangat mengerikan sekali, tetapi bagaimana kau bisa sampai di sini Raiden?" ujar Leyna kembali bertanya.

"Seharusnya pertanyaan itu keluar dari mulut aku Leyna, kenapa kau ada di sini? Bukankah saat ini bukan waktunya kau masuk kerja? Kehadiranmu di "Edward Vista" ini seharusnya masih dua jam lagi bukan?" sahut Raiden sambil melihat ke arah jam tangannya, raut wajah Raiden saat ini masih nampak mengguratkan kecemasan dan juga rasa penasaran.

"Memang seharusnya begitu Raiden, tetapi tadi Mbak Ayu menelfon aku. Meminta untuk segera datang ke sini, karena ada teman aku yang hari ini tidak masuk bekerja, sehingga aku harus datang untuk menggantikannya," tutur Leyna menjelaskan.

"Oh ya, aku hampir lupa bertanya, siapa lelaki yang mengenakan seragam sekolah mengantarkan dirimu pulang Leyna?" tanya Raiden lagi masih dengan raut wajah, mengguratkan rasa ingin tahu yang sangat besar sekali.

"Oh, dia adalah Rico salah seorang muridku, bagaimana kau tahu jika aku di antar pulang oleh Rico tadi Raiden?" tanya Leyna sambil mengerutkan keningnya.

"Itu bukanlah hal yang penting Leyna, sekarang aku ingin mengajakmu pergi ke sebuah restoran, sesuai dengan perjanjian kita tadi pagi di sekolah. Sekarang tolong kau panggilkan Mbak Ayu, karena aku akan membooking kau penuh hari ini!" perintah Raiden kepada Leyna dengan tegas.

"Ba-baiklah ..." jawab Leyna sambil bangun dari tempat duduknya lalu berjalan keluar ruangan, untuk melakukan apa yang diperintahkan oleh Raiden.

Tidak berapa lama kemudian, Leyna kembali bersama Mbak Ayu mendatangi Raiden yang duduk menunggu.

"Leyna bilang, kau akan membookingnya seharian Mas Raiden?" tanya Mbak Ayu langsung sambil duduk dan tersenyum ramah di hadapan Raiden.

"Iya benar Mbak Ayu, aku akan membayar biaya untuk hal tersebut," jawab Raiden sambil mengambil handphone dari dalam saku jas yang dikenakannya.

"Tetapi biayanya lumayan mahal untuk hal tersebut Mas Raiden?" sahut Mbak Ayu sambil tersenyum penuh arti, sambil melirik ke arah Leyna yang duduk di sampingnya saat ini.

"Itu bukan masalah, sekarang sebut kan saja nominalnya dan nomor rekening yang harus aku transfer sejumlah uang yang harus aku bayarkan," jawab Raiden dengan cepat.

Mendengar perkataan Raiden tersebut Mbak Ayu langsung segera memberitahukan, sejumlah uang yang harus Raiden transfer beserta nomor rekeningnya.

"Done! Nanti kau bisa cek ke rekening tersebut, dan sekarang juga aku akan pergi bersama dengan Leyna!" ucap Raiden sambil bangun dari tempat duduknya dan tersenyum lepas.

"Okey, terimakasih Mas Raiden!" ucap Mbak Ayu sambil tersenyum manis.

"Aku tunggu kau di depan seperti biasanya Leyna!" seru Raiden memberitahukan sambil berjalan keluar ruangan dengan santai.

Aroma parfum mahal Giormano Armenia yang sangat harum dan lembut, langsung menyeruak masuk ke hidung Leyna pada saat Raiden lewat di hadapannya.

"Sebenarnya kau akan pergi kemana dengan Mas Raiden, Leyna?" tanya Mbak Ayu dengan rasa penasaran.

"Katanya dia ingin mengajak aku berbicara hal yang penting di sebuah restoran Mbak, aku juga tidak tahu apa yang akan dibicarakan oleh Raiden," jawab Leyna menjelaskan.

"Kau tahu Leyna, aku melihat cinta di mata Mas Raiden setiap memandang dirimu! Heheee," ucap Mbak Ayu sambil tertawa kecil memeluk lengan Leyna.

"Tidak mungkin Mbak Ayu, kami kan baru saja bertemu. Lagi pula lelaki seperti Raiden, mana mungkin bisa jatuh cinta terhadap perempuan seperti diriku. Strata kehidupan kami terlalu jauh berbeda Mbak Ayu, jangan ngaco deh! Sekali pun dia mendekati aku, paling hanya sebagai boneka mainannya saja!" sahut Leyna sambil tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

"Ah, kalimatmu itu membuyarkan khayalanku mengenai kisah Putri Cinderella saja Leyna, ga seru ahh! Hehehe," ujar Mbak Ayu sambil tertawa lepas.

Kemudian mereka berdua keluar dari dalam ruangan tersebut, lalu berjalan menuju ke ruang ganti lady escort. Pada saat mereka tiba di ruang ganti lady escort, terlihat Hanna sedang duduk di dalam ruangan tersebut sambil minum.

Mbak Ayu langsung duduk di hadapan Hanna, sedangkan Leyna langsung berjalan ke arah lokernya untuk mengambil tas miliknya.

"Kau akan pergi kemana Leyna?" tanya Hanna seketika, pada saat melihat Leyna mengambil tasnya, dan nampak ingin meninggalkan ruangan tersebut.

"Leyna mendapat bookingan lagi dari tamunya yang kemarin Hanna," sahut Mbak Ayu menceritakan.

"Oh ya? Luar biasa sekali kau Leyna!" komentar Hanna sambil tersenyum sinis, nampak sekali kecemburuan dari nada suaranya tersebut.

"Sekarang aku berangkat dulu ya Mbak Ayu, Hanna!" pamit Leyna sambil tersenyum, kemudian berjalan keluar dari ruangan.

"Siapa lelaki yang sering membooking Leyna tersebut Mbak Ayu? Apakah dia member di sini?" tanya Hanna penasaran.

"Setahu aku dia baru saja datang ke tempat kita ini Hanna," jawab Mbak Ayu sambil menuang air ke dalam gelas, yang memang sudah tersedia di hadapannya.

"Siapa nama tamu itu? Apakah aku pernah bertemu dengannya Mbak?" tanya Hanna lagi dengan rasa ingin tahu yang sangat tinggi.

"Aku tidak tahu kau sudah pernah bertemu dengannya atau belum Hanna, yang jelas lelaki tersebut bernama Raiden. Dia seorang lelaki yang sangat tampan sekali, wajahnya indo seperti campuran orang bule gitu. Aku saja gemes banget kalau melihat dia sedang tersenyum, hehehee," tutur Mbak Ayu menceritakan.

"Oh ya?" sahut Hanna nampak semakin cemburu dan iri terhadap Leyna, setelah mendengar cerita yang disampaikan oleh Mbak Ayu.