webnovel

berharap

Setelah beberapa hari yura di perbolehkan untuk pulang. dia sudah bisa beraktivitas tapi belum bisa seperti biasa

bagaimanapun ini terlalu sulit untuk yura,

dulu dia hanya gadis biasa dan tidak mudah untuk beradaptasi dengan keadaanya yang sekarang

dia juga harus terbiasa dengan 2 pengawal yang mengikutinya kemanapun termasuk sekolah. Dia masuk kedalam kelas dengan kaki agak tertatih

"selamat pagi yura bagaimana keadaanmu?"

ternyata jung yeon yang menyapanya

"selamat pagi aku sudah lebih baik"

Yura berkata di iringi senyuman.Dia sedikit tersentak melihat Jung Yeon yang memapahnya. "kenapa tidak pakai kursi roda saja? kau masih terlihat sangat kesakitan!" ucap Jung Yeon.

"Tidak terlalu sakit! Lagipula aku ingin melatih kaki ku"

Chan young beserta murid yang lain terkejut melihat Yura tangan dan kakinya di pasang gips, dan beberapa bekas lukanya juga masih terlihat. beberapa hari baru masuk sekolah langsung absen rupanya dia kecelakaan gumam Chan young.

Yura sedikit risih dengan mata teman sekelasnya yang melihat kearah dirinya.

apalagi Hani yang sinis melihatnya

hingga bel istirahat berbunyi

"Yura kamu mau ikut ke kantin?" tanya chaesuk

"aku di kelas aja kalian aja " Yura tak mau merepotkan mereka.

"loh kenapa apa kamu tidak lapar? tambah bo ram

"gak apa apa aku bawa bekal dari rumah"

kebiasaan Yura dari dulu memang tak berubah

dia selalu bawa bekal dari rumah nya

"kalian pergilah aku juga akan disini, "Jung Yeon berkata pada mereka berdua

tinggallah Jung Yeon dan Yura di dalam kelas

Yura kesulitan menyendokkan makanan ke mulutnya karena lukanya.

"sini aku saja yang suapi"Jung Yeon mengambil sendok dari tangan Yura

"g-gak usah aku bisa kok" Yura gugup dengan Jung Yeon yang tiba-tiba

"gak apa-apa

aaaa buka mulutmu"

Yura tak bisa lagi menolaknya

jantung nya berdetak kencang

ini pertama kali dia di suapi oleh seorang cowok.

deg deg deg

mungkin begitulah suara jantung Yura yang berdetak kencang

"duh ini jantung lagi kenapa bisa serasa mau melompat" Yura bergumam dalam hati

"kenapa wajahmu memerah kamu apa ada yang sakit? jung yeon cemas

"ahh bu-bukan ,aku baik baik saja"

"kalau ada bagian yang sakit, jangan ditahan ya....bilang saja! kamu dalam tahap pemulihan sekarang"

"ya aku baik baik saja kok" Yura berusaha menunjukkan senyumnya walaupun dia sedang gugup.Apalagi saat Jung yeon menatapnya dengan intens.

*************************************************Aku sangat lelah mencarimu. Tapi kamu malah muncul sendiri disaat aku hampir menyerah...ini sedikit membuat hatiku terluka. kamu tak mengenaliku,padahal disaat pertama kali melihatmu aku tau kalau yang kucari selama ini adalah kamu.Tapi tidak apa-apa, aku akan membuatmu mengingatku secara perlahan.Aku akan melindungimu kapanpun,dan aku aka selalu jadi pengobat lukamu.Aku selalu berharap senyuman di bibirmu takkan pernah pudar*************

Jung yeon menyuapi Yura sampai makanannya habis.Di pintu kelas seorang wanita terlihat marah melihat orang yang selama ini di puja pujanya begitu perhatian dengan orang lain. "Kenapa,kenapa dia sangat perhatian dengan murid baru itu?? Kenapa dia malah sangat dingin padaku,padahal dia tau aku sangat mencintainya! Kenapa dia bahkan tak melirikku sedikitpun! tapi lihat saja tidak ada yang bisa memilikinya selain aku!!!gumam Hani.

"Wah-wah,kenapa dengan wajah bunga sekolah kita ini?"ucap Chaesuk meledek.Dari tadi dia dan Boram berada dibelakang Hani bahkan mereka juga mendengar perkataan Hani dengan jelas walau dia bergumam.

Chaesuk menjulurkan kepalanya melihat ke dalam kelas lalu mengalihkan pandangannya kearah hani lagi."Mereka sangat serasi bukan? hahaha ...kondisikan wajah anda nona,itu sudah seperti tomat merah yang busuk,jangan sampai asap keluar dari telingamu!" Chaesuk tergelak melihat wajah Hani yang terlihat menahan amarahnya.

"Jangan pernah coba cari mati kepadaku! atau kau akan tau apa yang bisa kulakukan padamu!" Ucap Hani penuh penekanan.

"oh...kau mau menggunakan kekuasaan ayahmu? tidak takut tuhhh!" ucap Chaesuk dengan nada songong.

Hani semakin kesal dengan Chaesuk. "Lihat saja nanti..aku akan membuatmu keluar dari sekolah ini"ucap Hani penuh ancaman.

"hiks...hiks..jangan" Chaesuk membuat ekspresi wajah takut " aku takut sekali..hahaha dalam mimpimu" lanjutnya lagi. Boram hanya geleng geleng kepala melihat Chaesuk..lalu menarik tangannya "Sudah jangan meladeninya lagi" ucap Boram.

Sebelum mereka beranjak Chaesuk menjulurkan lidahnya kepada Hani..

"Kauuu...." Hani menggeram.

- - -- -