webnovel

Liburan Penjaga Dimensi

Peperangan Penjaga Dimensi dan Makhluk Kehampaan baru saja berakhir. Dampak perang itu terjadi, banyak alam semesta yang hancur akibat peperangan tersebut. Dengan peperangan yang menghancurkan banyak alam semesta, semua itu terbayar dengan banyak Makhluk Kehampaan yang telah dihancurkan oleh Penjaga Dimensi. Akan tetapi tidak semua Makhluk kehampaan hancur melainkan hanya Makhluk Kehampaan tingkat kapten kebawah yang bisa dihancurkan oleh Penjaga Dimensi. Shirou adalah seorang Penjaga Dimensi. Setelah peperangan dengan Makhluk Kehampaan selesai, Shirou menginginkan liburan untuk dirinya bersantai. Setelah mendapatkan waktu liburan, Shirou yang ditemani seorang perempuan yang bernama Sakura pergi berlibur sambil berpetualang dan menikmati waktu bersama mereka. Lalu bagaimana kelanjutan kisah mereka? Ikuti cerita ini dengan menyimpan cerita di perpustakaan teman-teman sekalian. ===== Pemberitahuan!... Saya hanya akan mengaupload cerita ini setelah setiap saya selesai menulis 15.000 kata. Karena hal itu cerita ini akan lama updatenya karena saya butuh banyak ide untuk menulis. Selamat membaca teman-teman sekalian.

Kudo_Rey · Anime & Comics
Not enough ratings
8 Chs

Bab 7 : Rumah Baru

Negara Jepang, Kota Tokyo, Jalanan Kota Tokyo.

Kota Tokyo adalah ibukota dari Negara Jepang. Dengan memegang nama sebagai Ibu kota, Kota Tokyo memiliki tingkat kepadatan penduduk yang lumayan tinggi berbeda dengan kota-kota lainnya yang ada di negara Jepang. Bukan hanya masalah tingkat kependudukan yang tinggi, Kota Tokyo juga memiliki banyak perkembangan teknologi dan bangunan-bangunan pencakar langit serta memiliki banyak pahlawan-pahlawan top yang tinggal dan menjaga kota ini. Dengan tingkat kependudukan yang tinggi, Koto Tokyo akan mulai padat pada saat matahari mulai terbenam. Terlihat di trotoar jalanan Kota Tokyo banyak warga baik dari yang muda sampai yang tua lalu lalang serta di jalanan juga banyak kendaraan yang bergerak kesana kemari.

Salah satu kendaraan itu adalah Mobil BMW i8 yang bergerak menuju ke arah bukit perbatasan antara Kota Tokyo dan Prefektur Saitama. Mobil BMW i8 itu menarik banyak perhatian orang-orang pada saat berhenti di lampu merah. Mobil BMW i8 itu memiliki warna tampilan dominan putih serta bagian bawah body mobil memiliki tampan warna hitam yang membuat kombinasi warna ini menjadi lebih menambah keindahan dari mobil tersebut. Di dalam mobil BMW i8 terdapat 3 orang yang sedang berada di sana. Satu orang sedang duduk di tempat sopir sedangkan dua orang lainnya duduk di belakang.

Ketiga orang ini adalah Sebastian yang duduk di depan sambil menjadi supir, Shirou dan Sakura adalah orang yang duduk di kursi belakang. Shirou yang melihat kaca mobil yang lumayan gelap langsung melihat ke arah Sakura yang berada di sampingnya "Kami sudah bisa melepaskan masker dan topi" Kata Shirou sambil melepaskan masker dan topinya.

Sakura mengangguk dan melepaskan miliknya juga yang memperlihatkan kecantikan sejati. Sebastian yang sedang mengemudi tiba-tiba menatap ke arah belakang lewat kaca mobil langsung terkejut dengan penampilan Sakura akan tetapi dirinya langsung kembali ke dirinya semula sambil berkata dengan suara bahagia "Kamu sangat-sangat cantik, Sakura-Sama. Beruntung kamu menggunakan masker dan topi, kalau tidak, akan banyak orang yang melirik dirimu" Kata Sebastian sambil tersenyum.

Sakura tersenyum dengan komentar yang diberikan oleh Sebastian "Terima kasih atas pujiannya, Sebas. Shirou Lah yang memberikan saya masker dan topi ini agar orang-orang tidak melirik saya" Kata Sakura sambil mendekat ke arah Shirou.

Mendengar perkataan Sakura ini, Shirou menjadi sangat bahagia sambil tangannya memeluk Sakura dari belakang. Sebastian tersenyum "Itu langkah antisipasi dari Shirou-Sama, Sakura-Sama. Shirou-Sama tidak ingin orang lain melirik dirimu dan Shirou-Sama ingin hanya dia yang memilikimu. Bahkan mungkin saya tidak akan diizinkan jika sampai keluar bersama Sakura-Sama jika Sakura-Sama sampai memakai penampilan seperti ini" Kata Sebastian.

Sakura terkejut dan menatap Shirou "Apa seperti itu?" Tanya Sakura dengan nada penasaran.

Shirou mengangguk "Iya. Saya tidak ingin kamu keluar dengan orang lain menggunakan penampilan seperti ini. Saya ingin kamu hanya keluar dengan saya seperti ini bahkan dengan Sebas, saya tidak mengizinkannya" Kata Shirou.

Sakura langsung memerah dan tersipu "Baiklah. Saya juga melakukan ini hanya untukmu" Kata Sakura yang langsung membenamkan wajahnya ke bahu Shirou karena malu sambil Shirou mengelus kepala Sakura dengan lembut. Shirou tersenyum kepada Sebastian karena bisa memberikan komentar seperti itu yang dijawab tersenyum lagi oleh Sebastian.

"Ngomong-ngomong, Sebas. Bagaimana dengan masalah tanah? Apakah tanah itu sudah pernah dibuatkan rumah atau belum?" Tanya Shirou sambil mengelus kepala Sakura.

"Tanah itu memang sudah pernah dijadikan sebuah rumah oleh salah satu orang kaya di Negara Jepang ini. Akan tetapi karena masalah uang dan hutang yang menumpuk, Tanah itu telah digadaikan olehnya alhasil sekarang rumah dan tanah tersebut sudah tidak ada lagi yang mengurus mereka. Saya melihat dari foto-foto yang diperlihatkan penjual, rumah itu sudah rusak serta rerumputan tempat itu lumayan tinggi" Kata Sebastian.

"Hmmm ~ Lalu berapa luas halaman rumah itu?"

"Luas tanah 3000 meter pesegi dengan rumah lama mengambil 500 meter persegi, sebuah garasi mobil 70 meter persegi, dan juga sebuah pagar yang menutupi area tersebut. Apakah Shirou-Sama ingin mempertahankan rumah itu?" Tanya Sebastian.

Shirou menggelengkan kepalanya "Saya belum tahu. Nanti saya sampai disana saya bisa mengambil keputusan. Tapi mungkin jika pagar rumah itu lumayan tinggi, hanya pagar yang akan saya pertahankan untuk digunakan kembali" Kata Shirou.

"Melihat dari foto yang diberikan oleh penjual, rumah itu memiliki pagar yang lumayan tinggi sekitar 4 meter. Untuk standar dunia ini itu sudah lumayan tinggi, Shirou-Sama" Kata Sebastian.

"Begitu" Kata Shirou sambil terus mengusap kepala Sakura yang matanya tertutup menikmati sentuhan Shirou kepada dirinya. Shirou yang melihat ini mendekatkan mulutnya ke telinga Sakura "Bagaimana? Apakah enak?" Tanya Shirou.

Sakura membuka matanya dan menatap Shirou sambil mengangguk dengan lembut, Shirou tersenyum "Kalau Sakura mau, istirahatlah terlebih dahulu. Mungkin akan memakan beberapa waktu untuk kami sampai di sana. Nanti pada saat sampai, saya akan membangunkan, Sakura" Kata Shirou dengan lembut.

Sakura mengangguk dan menutup matanya sambil Shirou terus mengelus kepalanya dan menikmati pemandangan jalanan yang lumayan indah. Sebastian yang mengemudi tersenyum melihat interaksi antara Shirou dan Sakura "Pasangan yang sempurna. Mereka berdua saling melengkapi. Yang satu mempunyai kekuatan yang sangat kuat, yang lainnya mempunyai pengetahuan sangat luas. Mereka melengkapi satu sama lain. Saya senang bahwa Sakura-Sama bisa hadir di kehidupan, Shirou-Sama. Sebelum Sakura-Sama hadir, kehidupan Shirou-Sama hanya fokus kepada pekerjaannya tanpa memperhatikan dirinya sendiri. Karena itu saya sangat senang menjadikan Sakura-Sama anak saya" Pikir Sebastian sambil terus fokus mengendarai mobil ke bukit perbatasan Prefektur Saitama dan Kota Tokyo.

******

Perbatasan Prefektur Saitama dan Kota Tokyo, Daerah bukit.

Daerah perbatasan antara Kota Tokyo dan Prefektur Saitama berada di daerah berbukit. Daerah ini masih sedikit penduduk yang tinggal yang menjadikan wilayah yang sangat segar dengan pepohonan yang hijau. Jalanan di wilayah ini juga sudah cukup bagus karena di lokasi ini yang menjadi jalan penghubung antara wilayah Prefektur Saitama dan Kota Tokyo yang menjadi favorite pengendaraan kendaraan. Jalanan bukit, terlihat sebuah mobil dengan merek BMW i8 dengan cepat melaju menuju ke arah atas bukit dengan jalanan yang cukup sunyi.

Mobil itu dengan cepat berhenti di depan gerbang sebuah halaman yang memiliki pagar telah ditumbuhi oleh berbagai tanaman dan lumut. Mesin mobil berhenti dan tiba-tiba pintu mobil sisi sopir terbuka memperlihatkan seorang laki-laki dengan penampilan rambut putih pendek yang diatur rapi, mengenakan setelan jas berjalan keluar dari dalam mobil sambil berjalan menuju ke sisi lain dari mobil sambil membuka pintu. Orang itu adalah Sebastian.

Setelah pintu dibuka, terlihat seorang laki-laki yang keluar dari dalam mobil dengan penampilan rambut putih panjang, mengenakan pakaian kaos yang cukup longgar, celana pendek hitam serta mengenakan sepatu basket. Laki-laki ini adalah Shirou yang sudah tidak mengenakan masker dan topi berhubung wilayah tempat mereka datangi tidak terlalu banyak penduduk. Shirou yang baru saja keluar langsung membantu seorang perempuan keluar dari dalam mobil yang memiliki penampilan rambut hitam panjang, wajah yang sangat cantik, mengenakan kemeja lengan panjang yang bagian bawah kemeja dimasukan kedalam celana panjang, serta mengenakan high heels. Perempuan ini adalah Sakura.

Melihat Shirou dan Sakura yang telah keluar dari mobil, Sebastian langsung mengunci kembali pintu mobil "Apa ini tanah yang kamu beli, Sebas?" Tanya Shirou sambil melihat ke arah depan bersama Sakura yang ada di sampingnya.

Sebastian mengangguk "Iya, Shirou-Sama" Kata Sebastian sambil berjalan ke arah depan diikuti oleh Sakura dan Shirou di belakang. Sesampainya di gerbang, Sebastian mengeluarkan sebuah kunci yang diberikan kepadanya dan membuka kunci gerbang tersebut. Berhubung gerbang sudah lama tidak pernah dibuka, serta berbagai tanaman telah tumbuh di sekitarnya, kunci gerbang itu telah berkarat. Sebastian yang melihat hal ini langsung menyimpan kembali kunci gerbang dan langsung membukanya menggunakan kekuatannya sendiri.

"Apa ada sesuatu, Sebas?" Tanya Sakura yang melihat Sebastian yang membuka gerbang menggunakan kekuatannya.

"Pintu gerbang ini telah berkarat. Kunci yang saya punya tidak bisa membuka nya. Jadi saya ingin menggunakan kekuatan untuk membuka gerbang ini" Kata Sebastian.

Sebastian dengan mudah langsung membuka pintu gerbang tersebut dan mendorong setiap sisi ke sisinya masing-masing. Setelah gerbang itu terbuka, terlihat sebuah halaman yang cukup luas, sebuah jalanan aspal yang cukup untuk satu mobil gunakan, rerumputan yang sudah tumbuh sampai 10 cm serta sebuah rumah tua yang sudah terlihat tidak terawat sama sekali.

"Lumayan ~ Halaman rumah ini cukup luas. Dan juga seperti katamu, halaman belakang bisa memperlihatkan Kota Tokyo" Kata Shirou sambil melihat sekitarnya sambil berjalan maju diikuti Sakura "Sebas, kamu jaga area ini. Jangan sampai ada satu orang masuk ke wilayah ini karena saya tidak ingin menampilkan sebuah keributan dengan saya membangun rumah di sini serta memperbaiki halaman ini dengan baik. Tapi jangan membunuh mereka melainkan gunakan saja kekuatan agar mereka tidak bisa melihat apa yang terjadi di wilayah ini" Kata Shirou.

"Baik, Shirou-Sama" Kata Sebastian sambil menghilang dari lokasi.

Shirou langsung berjalan masuk ke halaman diikuti dengan Sakura. Setelah masuk, Shirou langsung mengunci gerbang tersebut dan perlahan-lahan tubuhnya naik ke udara diikuti dengan Sakura sambil melihat ke arah bawah. Shirou melirik ke arah Sakura sambil mengeluarkan beberapa cetak biru desain rumah "Itu beberapa desain rumah yang nyaman kami tinggali. Kamu bisa memilih rumah yang paling cocok untuk kami bangun di sini selagi saya membersihkan wilayah ini" Kata Shirou.

"Baik" Kata Sakura sambil mengambil setiap cetak biru dan mulai melihatnya.

Pandangan Shirou mulai fokus ke depan "Kami mulai dari rerumputan terlebih dahulu" Pikir Shirou sambil menggunakan kekuatan elemen angin memotong rerumputan yang ada sampai memiliki ukuran tinggi 2 cm. Melihat sampah dari potongan rumput, Shirou menggunakan energinya dengan mengangkat rerumputan itu ke atas langit. Tubuh Shirou perlahan-lahan turun dari udara, dia mendarat di jalanan halaman rumah sambil menggunakan energinya kembali untuk memperbaiki jalanan ini.

Jalanan yang sebelumnya telah rusak dan juga warna hitam telah pudar perlahan-lahan mulai kembali menjadi baru. Shirou tidak berhenti sampai disitu, Shirou melayang kembali dan bergerak menuju ke arah garasi rumah yang cukup tidak terawat dengan atap sudah rusak, berbagai tanaman yang merambat serta berbagai keluhan lainnya. Shirou menghela nafas "Setidaknya ada satu dan dua yang masih bisa dimanfaatkan" Pikir Shirou sambil menggunakan kekuatannya untuk memperbaiki garasi itu kembali menjadi baru.

Melihat garasi yang telah selesai, Pandangan Shirou menatap ke arah dinding pagar rumah yang cukup terlihat rusak. Tetapi juga ada beberapa unsur seni dengan melihat tanaman merambat di pagar tersebut "Apa saya harus mempertahankan tanaman itu?" Pikir Shirou. Merasa bahwa tanaman itu lebih menambah keindahan pagar, Shirou langsung memperbaiki pagar tersebut tanpa menghilangkan tanaman merambat. Gerbang yang sebelumnya rusak akibat Sebastian langsung kembali menjadi baru akibat kekuatan Shirou.

Selesai dengan pagar, pandangan Shirou menatap ke arah rumah yang telah rusak. Tubuh Shirou perlahan-lahan melayang kembali ke udara dan mulai menggunakan kekuatannya untuk mengangkat rumah tersebut. Perlahan-lahan rumah itu melayang mengakibatkan tanah yang ada di sekitar menjadi rusak. Shirou menghela nafas "Kerusakan tambahan. Saya harus memperbaikinya setelah ini" Pikir Shirou sambil rumah tersebut telah berada di ketinggian yang sama dengan rerumputan sebelumnya. Shirou langsung mengepalkan tangannya yang membuat semua yang melayang langsung dikompres oleh Shirou menjadi sebuah bola kecil dengan diameter 3 cm dan langsung dibuang oleh Shirou ke halaman sebelah.

Pandangan Shirou menatap ke arah tanah yang rusak dan mulai menggunakan energinya untuk meratakan kembali tanah tersebut. Selesai dengan urusan tanah, Shirou terbang kembali mendekati Sakura yang Shirou lihat sudah memegang sebuah cetak biru desain rumah "Apa kamu sudah memilih?" Tanya Shirou.

Sakura mengangguk dan menggunakan kekuatannya untuk membuat cetak biru melayang di depan Sakura dan Shirou "Ini yang saya pilih" Kata Sakura sambil Shirou melihat sebuah rumah yang terlihat minimalis dengan warna dinding putih. Rumah itu memiliki dua lantai serta terlihat rumah itu cukup terbuka dengan berbagai ruangan seperti ruangan tamu dan ruangan santai bukan menggunakan dinding melainkan menggunakan kaca.

Rumah yang dipilih Sakura memiliki enam kamar tidur, ruangan santai, satu ruangan tamu, satu dapur yang lengkap dengan tempat pembuatan minuman, ruangan makan, ruangan perpustakaan, serta memiliki halaman belakang yang mempunyai kolam renang yang cukup luas. Shirou juga cukup suka dengan rumah itu, Shirou mengangguk "Ayo kita gunakan rumah ini" Kata Shirou dengan singkat sambil mengambil cetak biru rumah dan perlahan-lahan turun dari langit dengan Sakura mengikutinya di samping.

Berhenti di tanah depan rumah sebelumnya, Shirou melihat kembali cetak biru sambil menghafal setiap wilayah rumah. Selesai menghafal, Shirou menyimpan cetak biru kembali ke ruang penyimpanan dan menatap Sakura "Kami mundur beberapa meter, rumah ini cukup besar untuk kami bangun serta tempat kami berada sekarang mungkin akan masuk ke wilayah rumah" Kata Shirou.

Sakura mengangguk dan mundur beberapa meter dari lokasinya sekarang, Shirou melihat ke arah samping garasi rumah mulai mengangkat garasi itu dengan memindahkannya beberapa meter karena tidak ingin rusak akibat pembangunan rumah baru mereka. Tanah dari garasi itu kemudian diperbaiki kembali oleh Shirou. Shirou yang telah selesai mempersiapkan itu mundur beberapa meter dan mulai menutup mata dan memvisualkan seluruh desain rumah yang baru saja hasilnya sambil menggunakan energi penciptaannya. Perlahan-lahan di depan Shirou muncul rumah yang sama persis dengan yang Sakura pilih sebelumnya.

Rumah itu dengan cepat terbentuk baik dari bagian depan maupun bagian belakang rumah. Hanya butuh satu menit sampai rumah tersebut telah selesai dibangun. Shirou membuka matanya kembali dan melihat rumah yang Sakura pilih sudah dibangun. Sakura yang melihat rumahnya yang telah dibangun tersenyum dan bersemangat mendekati Shirou.

Sakura berdiri di samping Shirou, Shirou yang melihat Sakura langsung berjalan ke arahnya dan memeluk pinggang Sakura. Sakura tidak melawan dengan tindakan Shirou melainkan dia mendekatkan tubuhnya ke Shirou dan bersandar di lengan Shirou sambil melihat rumah dengan penuh kerinduan "Ini akan menjadi rumah kami sekarang" Kata Sakura dengan lembut.

Shirou mengangguk "Iya. Kami akan tinggal di sini. Akan tetapi kami juga perlu berubah menjadi seorang anak kecil" Kata Shirou.

Sakura mengangkat kepalanya sambil menatap Shirou "Apakah kami akan berubah sekarang?" Tanya Sakura.

Shirou menghela nafas dan mengangguk "Iya. Kami harus berubah sekarang. Ayo kita berubah dan mengagetkan Sebas setelah dia kembali" Kata Shirou.

Sakura mengangguk sampai dia terkejut melihat Shirou mencium kepalanya dengan lembut "Saya selalu ingin melakukan itu" Kata Shirou yang membuat wajah Sakura memerah.

"S-shirou M-mencium S-saya" Pikir Sakura yang tergagap karena tindakan Shirou itu.

Shirou tersenyum melihat wajah Sakura memerah karena tindakannya, dia sangat suka menggoda Sakura karena sikap yang Sakura miliki setelah digoda itu. Shirou langsung menepuk kepala Sakura yang membangunkan dirinya "Ayo kita berubah sekarang" Kata Shirou yang mendapatkan anggukkan dari Sakura yang menatap ke bawah karena malu melihat wajah Shirou secara langsung.

Shirou dan Sakura sedikit memisahkan diri dan perlahan-lahan tubuh mereka mulai bercahaya. Shirou mulai mengalami perubahan dari tubuhnya yang sebelumnya tinggi sekitar 180 cm turun menjadi 170 cm, wajahnya yang sebelumnya dewasa langsung berubah menjadi seorang wajah remaja tetapi dari aspek lainnya, Shirou masih mempertahankan semuanya. Sedangkan untuk Sakura, perubahan yang terjadi tinggi Sakura yang sebelumnya 170 cm turun menjadi 165 cm, wajah Sakura juga berubah menjadi wajah seorang remaja. Tetapi dari aspek lain, dia sama seperti Shirou, masih mempertahankan semuanya mulai dari kekuatan, kecantikan dan berbagai hal lainnya.

Membuka mata keduanya, Shirou dan Sakura saling melihat perubahan mereka. Shirou tersenyum kepada Sakura "Sepertinya kami sekarang tidak berbeda jauh tingginya, tidak seperti tubuh kami yang asli" Kata Shirou.

Sakura mengangguk dengan semangat sambil berjalan ke sisi Shirou dan mulai melihat bahwa tinggi keduanya sudah hampir sama, apalagi dengan Sakura yang menggunakan high heels yang membuat keduanya hampir sama tinggi sekarang "Ayo panggil Sebas sekarang, Shirou. Rumah sudah selesai" Kata Sakura.

Untuk sekarang sudah sampai 15.000 kata. Saya akan update cerita selanjutnya atau bab selanjutnya setelah menyelesaikan 15.000 kata. Untuk jadwanya, saya tidak tahu kapan selesai. Tetapi saya berusaha untuk bisa update dengan cepat.

See you

Kudo_Reycreators' thoughts