webnovel

MENUKAR MIMPI DENGAN KEBERSAMAAN

Dan saat ini apakah hal yang sama harus aku ikhlaskan..??? menjalani mimpi burukku untuk kesekian kalinya dan berusaha untuk membuat mereka bahagia… hanya untuk menyenangkan hati mereka, lalu kapan aku meraih mimpiku sendiri..??? kapan ku pikirkan untuk kebahagiaanku sendiri..??? kapan ku jalani mimpi indahku…??? kapan ku jalani hidup sesuai dengan inginku…???.ini adalah hidupku, tolong berikan kebebasanku untuk sekali ini saja dalam hidupku, untuk sekali ini saja dalam hidupku aku melangkah sesuai dengan inginku, ku mohon, tapi meskipun aku menangis darah keluargaku seperti binatang buas yang akan memangsa anaknya sendiri dengan tertawa seperti tawa nenek sihir yang berhasil mengalahkan semua panglima perang yang menghadangnya, bukankah mereka lebih ganas dari harimau sendiri…??? Apa kata adat dan dunia itu yang selalu kalian katakan untuk buatku mengerti dan menerima hukum adat yang berlaku itu, mengapa tidak kalian katakan apa kata hatimu dan dengarlah itu, bukankah air matamu adalah obat mujarab…??? Mengapa kau menangis untuk berdoa yang tidak-tidak ketika aku melangkah melanggar adat orang tuaku…???mengapa obat mujarab itu malah menjadi bisa ular yang bisa mematokku ketika aku melangkah melanggar adatmu…??? Mengapa kau lebih mencintai adat daripada aku putrimu..??? mengapa kau tidak berdoa untuk kebahagianku meskipun di mata adat itu salah…??? Bukankah aku melangkah mengikuti ajaran islam…??? Mengapa kau menangis untuk kesialanku dalam doamu, mengapa kau selalu berdoa agar aku menderita ketika aku sekali saja melakukan sesuatu yang sesuai dengan inginku..??? bukankah seharusnya kalian berdoa untuk kebahagianku meskipun menurut kalian jalan yang aku pilih adalah jalan yang salah..??? ketika aku menderita karena doamu maka kalian akan mengatakan inilah akibat dari melanggar adat tapi sebenarnya bukan karena adat yang aku langgar tapi doa kalian namun ketika aku bahagia ketika melanggar maka kalian akan mengatakan bahwa itu adalah azab Allah dalam bentuk kebahagian, sebenarnya kalian benar-benar mencintaiku atau menanggapku robot yang harus mengikuti semua program yang telah engkau instal ke otakku meskipun program itu telah eror akibat dari perlawanan anti virus otakku..??? aku tidak akan menyalahkan takdir jika aku terluka karena pilihanku, aku tidak akan menyalahkan apapun ketika semuanya hancur karena langkahku yang salah tapi ketika semuanya membuatku menangis karena pilihan mereka yang menurut mereka benar.

"Aku sudah tidak punya putri ketika kamu memilih untuk melanggar adat…" astagfirullah… dunia akhirat aku adalah putrimu, Allah telah memilihmu untuk menjadi orang tuaku dan Allah telah memilihku untuk menjadi anakmu, sekejam itukah kau memilih adat dari pada kebahagianku…??? Bukankah orang tua lebih tahu kebahagian anaknya dari pada adat itu sendiri…??? Tega sekali kau ibu lebih memilih adat dari pada aku, tega sekali kau ibu rela menggantikan kebahagianku dengan air mataku, kau rela aku menderita seumur hidup dari pada mengizinkanku untuk melanggar adat, padahalkan atas doa restumu semuanya akan baik-baik saja karena kau adalah Tuhanku di dunia ini. Siapa yang harus aku hormati maka Rasulullah menyebut ibu sebanyak tiga kali setelah itu ayah… lalu apakah yang mesti aku lakukan..??? menghormatimu bukanlah masalah buatku namun tunduk pada adat yang kadang kala melanggar syariat itu yang memberatkan pundakku untuk tetap berbakti padamu.

"Ku haramkan jerih payah yang telah aku usahakan yang telah kau makan…" hanya alasan adat dan bukan karena alasan agama kau bersedia untuk mengharamkan semuanya…??? Adat,.. tolonglah kompromi sedikit saja dan mengalah pada hukum Allah, adat… jangan pisahkan seorang anak dengan ibunya, adat jangan izinkan semuanya hancur karena keegoisanmu, adat.. mengalahlah untuk kebahagiaan satu keluarga yang utuh meskipun untuk sekali dalam ribuan atau bahkan miliar tahun sejak kamu ada dalam dunia setelah manusia membuatmu dan menjadikanmu Tuhan ke dua bagi mereka.

Tapi apa yang aku lakukan untuk masa depanku…??? Saat ini aku hanya berdiri di depan pintu kamarku dengan linangan air mata, harus aku persalahkan siapa dan apa…??? Harus aku salahkan, diriku yang tidak mampu untuk berbuat apapun..??? atau takdir yang membuatku terpaku pada keadaanku, mengapa Allah tidak membuat konsep hidupku jadi indah..???. Allah apa aku memang tidak pantas untuk mendampingi kak Suthe…??? Atau ini hanya aturan dunia yang bisa hancurkan semua yang telah aku miliki…???.

Aku kasihan pada sahabatku yang menungguku keluar dari kamar seperti seorang super hero yang akan menyelamatkan hidupnya dan masa depannya sendiri, yang akan merebut medali kebahagian dari tangan keluargaku, yang akan mengenggam erat tropi kemenangan cintaku, tapi itu hanya puing-puing reruntuhan semangatku untuk memperjuangkan cinta suci itu, aku kalah sebelum bertanding… aku jatuh sebelum aku bangkit, aku menangis sebelum sempat untuk tertawa.

Aku kasihan pada diriku sendiri yang tidak mampu berbuat apapun untuk masa depanku, aku kasihan pada kekasih hatiku yang harus menerima kenyataan pahit penolakan dari keluargaku, mengapa hidupku tidak hanya jadi milikku tapi berstempelkan hidup adalah milik keluargamu. Di jidatku telah terukir jelas bahwa masa depan adalah pilihan keluargaku, Astagfirullah mengapa aku merasa bahwa semua ini sangat sulit dan berat aku hadapi, aku tidak kuat yach… ALLAH. Mengapa selalu saja ada ujian untuk menjalani sesuatu yang baik…??? Mengapa untuk memilih yang baik itu harus melalui jalan yang terjal dan berliku…???.

Yang tahu diriku bahagia atau tidak itu bukan orang lain tapi mengapa mereka seakan-akan seorang peramal jitu yang akan mengatakan bahwa aku akan menderita dengan orang yang aku cintai. Apa jaminannya bahwa adat yang mengatur kebahagianku dengan sempurna ketika aku mampu untuk mengikutinya, kasihan semua perempuan dalam keluargaku yang hanya dinilai dengan uang semata, pantaslah terjadi KDRT (kekerasan dalam rumah tangga) karena menurut suami bahwa pernikahan adalah wujud dari jual beli keperawanan yang dilegalkan oleh hukum adat dan pemerintah hingga mereka mampu untuk berbuat seenak hatinya karena telah berhasil untuk membeli gadis impiannya.

Dia punya pekerjaan tetap meskipun dengan gaji yang sedikit, dia sholeh, dia baik, dia bertanggung jawab, apalagi yang harus aku cari dalam dirinya? Harta..??? bukankah harta itu bisa jadi lawan suatu ketika jika kau tidak mampu untuk menggunakannya sebagaimana mestinya, kemiskinan memang rawan dengan kekafiran namun bukankah aku menjalani kemiskinan itu karena cinta apa Allah, landasan itulah yang membuatku yakin bahwa semiskin apapun aku kelak dengan kak Suthe bukan masalah buatku, bukankah aku akan selalu ikhlas untuk menjalani jalan hidup yang telah Allah pilihkan sebagai yang terbaik…??? Jika saja kak Suthe tertolak dengan alasan agama maka aku akan bersedia dengan ikhlas untuk jalani semuanya namun ini berdasarkan dengan adat yang dengan setengah hatipun tidak bisa aku terima, mengapa hukum adat begitu berkuasa..?? padahal dalam agama tidak ada yang bisa jadi alasan untuk menolak kak Suteh, jika kak Suthe memiliki kekurangan maka itu artinya bahwa tidak ada manusia yang sempurna, lagipula aku mencintainya karena Allah… bukankah ketika aku mengambil keputusan untuk mencintai seseorang itu artinya aku bersedia menerimanya dengan satu paket kelebihan dan kekurangannya, aku bisa bersyukur dengan kelebihannya dan bersadar dengan kekurangannya, bukankah itu akan menjadikan ladang amal dalam pernikahan kami…??? Bukankah aku bisa bahagia dengan tetap beramal sholeh..???.

Rahayu melangkah mendekatiku, dia menatapku dengan linangan air mata, seakan sedang menuntutku untuk menjadi Ami setahun lalu yang berjuang mempertahankan cinta dan juga masa depan dari Rahayu Nunggu Hakim.

"Kemana Ami yang kami kenal.." ucap Rahayu disela isak tangisnya.mungkin Ami yang telah kamu kenal itu telah mati ditelan oleh reruntuhan luka dan juga kekecewaan terhadap adat, jangan cari ami yang kau kenal kini karena tidak seorangpun yang kini mengenalnya, jangan cari Ami yang pernah kau temui di luar sana karena Ami yang saat ini ada dihadapanmu berbeda dengan ami yang dulu berjuang untuk cinta kalian.

"Aku tidak bisa melawan keluargaku."

"Hal yang sama seperti dulu ketika kami akan menikah.." ucap Selvi dengan sangat halus. Selvi.. bukankah akupula yang memperjuangkan pernikahannya dengan kak Adit…??? Asmi dengan Tiara…??? Lalu kapan aku berjuang untuk cinta seorang Ami dengan Suthe… kapan cinta itu aku perjuangkan hanya untuk cinta yang murni itu dengan melawan keluargaku.

"Ternyata berat yach.. tadinya ku pikir kalian bodoh tidak mampu pertahankan mimpi dan cinta kalian, tapi hari ini aku tahu bagaimana rasanya, aku tidak bisa melakukan apapun, tidak bisa memilih diantara dua hal yang sangat kusayangi."

"Lalu siapa yang mesti kita andalkan..??? saat ini siapa yang mesti perjuangkan cinta kalian..??? tidak mungkin kami, karena kami tahu siapa keluargamu, keluarga yang keras, keluarga yang lebih memilih adat daripada kebahagian anaknya sendiri… Astagfirullah ini sudah salah, tidak sesuai dengan syariat Islam" ujar Asmi menatapku.

Yach.. Allah… apa yang mesti aku lakukan…??? Allah apakah mesti aku terima kenyataan hidup ini… aku terima takdir ini..??? atau aku harus melawan semuanya untuk bisa jalani mimpi indahku.. mimpi berumah tangga dengannya. Mimpi untuk menyempurnakan sebagian Imanku dengan menikah dengan lelaki yang taat dan cinta pada-Mu, bukankah dia adalah pemuda yang pantas untuk aku perjuangkan…??? Bukankah dia pemuda yang pantas untuk bahagia…??? Bukankah dia pemuda yang pantas aku banggakan karena kesolehannya ataukah dunia saat ini hanya bisa terima kekayaan semata…??? Aku ingin dunia yang bisa terima aku dan Suthe apa adanya. Dunia yang benar adalah dunia yang berpedoman dengan Islam dan hukumnya. Astagfirullah.. haruskan aku berlutut di depan mereka untuk kebahagian dan hidupku sendiri…???. Bukankah aku adalah milikku sendiri…??? Mengapa keluarga selalu ikut campur dan selalu benar, aku memang selalu takut melangkah karena larangan orang tua, bukankah orang tua adalah Tuhan kami di dunia…??? Tapi mengapa mereka kadang kala menjadi iblis yang kejam yang tidak mau tahu tentang kebahagianku…??? Mengapa mereka tidak mengizinkan aku bahagia…??? Mengapa mereka selalu benar dengan kebenaran mereka, mengapa semuanya harus berlandaskan adat bukan agama..???.

Aku tahu bahwa aku adalah orang yang gegabah… selalu ingin memiliki sesuatu yang aku inginkan saat ini juga karena aku adalah orang yang selalu menuntut untuk memilikinya hanya saja aku cepat bosan dan kadang tidak menghargai sesuatu yang telah aku peroleh, aku juga kadang cepat melupakan apa yang aku inginkan karena selama ini orang tuaku memberikan apa yang menurut mereka baik meskipun tidak aku inginkan dan tidak menyerahkan apa yang aku inginkan ketika mereka beranggapan bahwa itu tidak benar hanya saja dua hal yang mungkin seumur hidup tidak mungkin aku lupakan keinginanku yaitu ketika aku bermimpi untuk menjadi seorang penulis dan istri seorang Suthe.

Allah… mengapa semua yang aku inginkan sulit aku dapatkan…??? Namun hal yang tidak pernah aku inginkan datang dengan sendiri tanpa mau peduli bahwa aku tengah terluka, aku mungkin termasuk orang yang bodoh yang beranggapan bahwa Engkau sangat jauh dariku, mungkin karena alasan itulah Engkau ingin mendekatkanku dengan-Mu dengan adanya musibah ini, Tapi Allah… jika boleh aku meminta dan jika masih pantas aku diberi maka aku rela untuk menukar semua mimpi dan inginku dengan kebersamaanku yang halal dengan kak Suthe.