webnovel

LEGENDA PENDEKAR AMBO TUWO, SI PENDEKAR TENGIL DARI WAJO

Pendekar Ambo Tuwo adalah nama dari seorang pendekar sakti yang disegani dan ditakuti oleh musuh-musuhnya. Dendam yang begitu membara dari seorang ratu jahat yang bernama Ratu Besse Rini Markonah telah membawanya untuk membalaskan dendamnya terhadap wanita keji itu atas kematian Ibunya. Dengan bantuan Kakek La Bote dan Nenek Indo Balobo, dia pun tumbuh menjadi seorang pendekar sakti yang siap membalaskan dendamnya. Bukan hanya membalas dendam atas kematian Ibunya, dia pun akan menyelamatkan bumi ini dari kekuasaan para makhluk jahat yang ingin menghancurkan kedamaian bumi ini. Mampukah dia menuntaskan dendamnya sekaligus menyelamatkan bumi ini dari kehancuran? Semua itu akan terjawab dalam cerita PENDEKAR AMBO TUWO SI PENDEKAR TENGIL DARI WAJO.

andi_astar · Fantasy
Not enough ratings
44 Chs

Bagian 37 Kenangan Di Masa Lalu

Raja Ambo Enre Ratulangi dan para pengawalnya telah keluar dari istana kerajaan menuju ke hutan untuk berburu. Mereka ke sana dengan menunganggi kuda-kuda yang selalu setia menemani mereka ke manapun mereka hendak pergi termasuk dalam kegiatan berburu yang merupakan hobi sang raja. Di usianya sekarang yang telah menginjak usia ke 45 tahun, sang raja masih terlihat sehat bugar dan nampak gagah dengan jubah kebesarannya apalagi jika dia sudah menunggangi kuda kesayangannya.

Sang raja dan para pengawalnya melewati setiap sudut jalan dan menyapa setiap warga yang melambaikan tangan untuknya. Di balik sifatnya yang keras dan tegas, sang raja juga memiliki sifat ramah dan penolong. Dia tidak segan-segan melemparkan senyuman pada semua orang yang menyapanya serta membantu rakyatnya yang kesusahan. Akan tetapi, orang-orang belum memahami betul mengapa dia dengan tega mengkhianati kesucian cinta suci dari istri pertamanya yaitu Ratu Indo Cempaka Puspita Maharani dan tega mencampakkannya begitu saja. Apalagi sang ratu juga terkenal sangat baik, ramah, dan penolong. Banyak rakyatnya yang mencintaii dan menyayanginya. Sifat sang ratu yang lemah lembut serta murah senyum menjadi penarik simpati bagi semua rakyatnya di Kerajaan Wajo. Tidak banyak rakyat Kerajaan Wajo yang membanding-bandingkan Ratu Indo Cempaka Puspita Maharani dan ratu yang sekatang menghuni Istana Kerajaan Wajo yakni Ratu Besse Rini Markonah.

Sifat antara ke dua wanita itu bagaikan langit dan bumi. Sifat Ratu Indo Cempaka Puspita Maharani yang baik hati sangat berbanding terbalik dengan sifat Ratu Besse Rini Markonah yanh terkesan sombong, angkuh, egois, dan juga senang menghambur-hamburkan uang rakyatnya. Banyak rakyat mulai merasakan dampaknya setelah dia menjadi istri raja dan digelari sang ratu.

Bagaimanapun itu adalah pilihan hidup sang raja. Seperti pepatah lama mengatakan ' Nasi sudah menjadi bubur ' dan itu semua sudah tidak bisa dikembalikan lagi seperti semula. Atau mungkin juga jodoh antara Raja Ambo Enre Ratulangi dan Ratu Indo Cempaka Puspita Maharani hanya sampai di situ saja. Toh, sang ratu juga telah tiada sebab dia sudah menghadap ke Sang Khalik. Dia kini tenang di surga bersama dengan amal kebaikannya selama hidup di dunia. Bahkan sang raja pun sudah tidak mau tahu menahu keberadaan mantan istrinya itu. Mengetahui jika sang ratu sudah meninggal pun dia tidak mengetahuinya sama sekali apalagi mengetahui jika dia memiliki seorang putra dari mantan istrinya itu. Sang raja hanya mau menatap terus ke depan, dan tidak mau menatap ke belakang. Baginya masa lalu adalah sesuatu yang hanya bisa dikenang dan dikubur dalam-dalam agar tidak muncul lagi di masa sekarang yang bisa merusak kehidupan yang dijalaninya hari ini dan juga akan menghambat semuanya di masa yang akan datang akibat terus-terusan mengusik peristiwa-peristiwa di masa yang lalu.

Raja Ambo Enre Ratulangi sedang menunggangi kuda warna hitam yang selalu menjadi kuda kesayangannya selama bertahun-tahun. Terkadang dia selalu berpikir dalam hati mengapa dia belum ditakdirkan memiliki seorang putra dan hanya ditakdirkan memiliki seorang putri yang tidak berarti apa-apa baginya. Awalnya dia bisa menerima kenyataan tersebut dan berharap pada kesempatan berikutnya dia masih bisa diberikan kepercayaan dari Tuhan untuk memiliki seorang putra dari istrinya, Ratu Besse Rini Markonah.

Namun harapan hanya tinggal harapan! Setelah kelahiran putri pertama mereka ke dunia, para sandro yang diutus untuk membantu proses melahirkan sang ratu telah menegaskan jika Ratu Besse Rini Markonah tidak akan bisa hamil lagi untuk kedua kalinya. Hal itu dikarenakan ada masalah pada rahimnya. Hal itulah yang membuat sang raja tidak bisa menerima kenyataan itu. Apalagi keinginan besarnya untuk memiliki seorang putra begitu menggebu-gebu. Perlahan tapi pasti itu mengakibatkan rasa sayang dan cintanya kepada wanita itu lambat laun mulai memudar setelah istrinya itu divonis sudah tidak mampu memberikan keturunan lagi untuknya.

~~~~~