webnovel

LEGENDA PENDEKAR AMBO TUWO, SI PENDEKAR TENGIL DARI WAJO

Pendekar Ambo Tuwo adalah nama dari seorang pendekar sakti yang disegani dan ditakuti oleh musuh-musuhnya. Dendam yang begitu membara dari seorang ratu jahat yang bernama Ratu Besse Rini Markonah telah membawanya untuk membalaskan dendamnya terhadap wanita keji itu atas kematian Ibunya. Dengan bantuan Kakek La Bote dan Nenek Indo Balobo, dia pun tumbuh menjadi seorang pendekar sakti yang siap membalaskan dendamnya. Bukan hanya membalas dendam atas kematian Ibunya, dia pun akan menyelamatkan bumi ini dari kekuasaan para makhluk jahat yang ingin menghancurkan kedamaian bumi ini. Mampukah dia menuntaskan dendamnya sekaligus menyelamatkan bumi ini dari kehancuran? Semua itu akan terjawab dalam cerita PENDEKAR AMBO TUWO SI PENDEKAR TENGIL DARI WAJO.

andi_astar · Fantasy
Not enough ratings
44 Chs

Bagian 27 Sang Raja Mengadakan Pesta Rakyat Di Istana Kerajaan

Di Istana Kerajaan....

Sementara itu di istana kerajaan yang sangat megah sedang diadakan pesta besar-besaran dalam rangka rasa syukur sang raja kepada Tuhan karena akan dianugrahi seorang putra yang kelak akan menjadi penerus tahta Kerajaan Wajo. Oleh karena itu sang raja, dengan kesepakatan dengan ayah dan ibunda beserta istrinya, maka mereka pun mengadakan pesta rakyat yang dilangsungkan selama tiga hari tiga malam untuk mengungkapkan rasa syukur mereka. Raja pun mengundang para tamu mulai dari kaum bangsawan hingga masyarakat biasa. Semuanya tumpah ruah dalam pesta rakyat tersebut.

Nampak berbagai macam makanan, kue dan minuman khas dari Sulawesi Selatan seperti; coto makassar, kapurung, pisang ijo, barongko,, bandang, dll. Selain itu minuman khas dari Sulawesi Selatan yairu sarebba jjuga dihidangkan untuk menjamu para tamu yang hadir menghadiri pesta rakyat tersebut.

" Weh...massappoda ladde sah iye bandang sibawa sarabbae. " ( weh...enaknya rasanya ini sarebba bersama bandang ) ujar salah satu warga yang hadir pada pesta rakyat tersebut.

" Weh, dedeh! Massappoda tongeng iya uaseng iyewe bandang sibawa sarabbae. Macenning ladde, mappada cenninna tappaku! " ( weh! Enak sekali ini kue bandang dengan sarebba. Manis sekali, semanis wajahku! ) ucap yang lain menimpali.

" Hai para rakyatku! Iye essoe mancadi hari yang sangat spesial nasaba engka manengki akkoe ke istanae untuk menghadiri pesta rakyat dalam rangka sebagai ungkapan rasa syukkuru ke Puange atas anugrah-Nya ke iya sekeluarga berharap toh decengna pada idi maneng. " ( Hai para rakyatku! Hari ini menjadi hari yang sangat special karena kaliah semua hadir di sini ke istana untuk menghadiri pesta rakyat dalam rangka sebagai ungkapan rasa syukur kita ke Tuhan atas anugrah-Nya ke keluarga kami. Berharap juga kebaikannya untuk kita semua ) ujar Raja Ambo Enre Ratulangi dengan senyum sumringah yang terus mengembang dari bibirnya yang sudah dipenuhi dengan brewok yang tebal. Dia tidak seorang diri karena di sebelahnya juga ada Ratu Besse Rini Markonah yang setia mendampingi suaminya.

Ucapan selamat pung tidak henti-hentinya menghampiri sang raja dan ratu. Silih berganti orang-orang yang menghadiri pesta tersebut menyalami mereka berdua. Mereka hadir untuk memberi selamat pada raja dan ratu mereka yang tidak lama lagi akan menimang jabang bayi dari hasil buah cinta mereka berdua sebagai pasangan suami istri.

Semua orang yang berada di istana kerajaan nampak begitu menikmati pesta rakyat yang diadakan oleh sang raja. Mereka nampak mengekspresikan rasa bahnagia mereka dengan tertawa, bernyanyi, menari-nari, menikmati hidangan yang disajikan, dll. Tiga hari tiga malam pesta tersebut akan diadakan. Pastinya kemegahan dan kemeriahan peata itu begitu terpampan nyata dari luar istana kerajaan.

Di luar istana kerajaan, ternyata tak disangka-sangka Ratu Indo Cempaka Puspita Maharani menyaksikan dari luar betapa megahnya pesta itu. Dengan memakai penutup kepala untuk menutupi seluruh wajahnya serta gaun hitam yang sangat panjang hingga menyapu jalanan, sang ratu ditemani oleh Kakek La Bote dan Nenek Indo Balobo berdiri di sudut jalan raya yang penuh dengan debu-debu jalanan. Mereka bertiga jauh-jauh dari hutan belantara dengan berjalan kaki dengan jarak yang sangat jauh untuk menuju ke istana kerajaan dengan maksud memberitahukan pada sang raja jika dia ( sang ratu ) sedang mengandung anaknya dab sebuah kabar yang sudah lama mereka berdua harap-harapkan. Akan tetapi niat mulia itu urung sang ratu lakukan tatkala menyaksikan dengan kedua matanya sendiri bahwa Raja Ambo Enre Ratulangi telah mendapatkan kebahagiaan yang baru bersama Ratu Besse Rini Markonah. Untuk kesekian kalinya, Ratu Indo Cempaka Puspita Maharani tidak sanggup menahan air mata bercucuran dari wajahnya. Sakit hati dan dendam seakan merasuk dalam tubunnya kini.

" Lisuni! " ( Ayo kita pulang saja! ) ucap sang ratu mengajak kedua orang tua itu.

" Iye, Nak! lisuni! ( Iya, Nak! Kita pulang! ) ucap keduanya serentak.

Akhirnya mereka bertiga pun meninggalkan istana kerajaan dengan hati yang sedih dan pilu tatkala niat mereka terpaksa tidak tersampaikan dikarenakan sang raja sudah menemukan kebahagiaan yang baru bersama istri barunya.

~~~~~

[ LANTAS APAKAH YANG AKAN DILAKUKAN OLEH RATU INDO CEMPAKA PUSPITA MAHARANI SAAT RATU SETELAH DIA MENGETAHUI JIKA SANG MANTAN SUAMI AKAN MENDAPATKAN SEORANG BAYI DARI RATU BESSE RINI MARKONAH? AKANKAH DIA AKAN MEMBAWA PERGI ANAKNYA SELAMA-LAMANYA DAN BETUL-BETUL MENJAUHKAN ANAKNYA ITU DARI SOSOK AYAH KANDUNGNYA? ]