Kemudian paman membawa Qin feng kembali ke rumah nya. Sementara Li dong kembali ke akademi.
Belum juga sampai, beberapa anak nakal dari keluarga mendatangi nya.
"Yo... Bukan kah ini Qin feng kita."
Seorang pria, umur nya sekitar 18 tahun dengan rambut merah berdiri dan dahi nya di ikat dengan sepotong kain. Menatap Qin feng dengan senyum sinis sambil melipat tangan di dada nya.
Wajah paman Shao langsung gelap mendengar nya, ia tahu hubungan antara Qin feng dan anak ini. Qin Yan, seorang anak dari tetua ketujuh. Dia adalah salah satu anak yang paling tidak suka dengan keberadaan Qin feng di keluarga ini. Oleh karena itu ia akan selalu menggunakan segala cara untuk mempersulit Qin feng.
Tapi ia tidak punya alasan untuk berdebat dengan anak ini. Yang harus ia perhatikan sekarang adalah tubuh Qin feng yang sudah di penuhi banyak luka.
"Maaf tuan muda Qin yan, Nak Qin feng harus di obati dulu. Ia sekarang lagi terluka parah." Ucap paman dengan sopan.
Kemudian mereka pergi meninggalkan kelompok Qin Yan.
Sementara Qin yan tampak tidak senang dengan perkataan paman. Ia langsung mencibir.
"Oh, adik Qin feng terluka yah. Aku penasaran, kali ini kenapa ia terluka lagi."
Paman dan Qin feng tidak menjawab, mereka tetap pergi menjauh dengan wajah gelap.
"Ahaha.... Qin feng, maka nya. Jadi orang jangan terlalu pecundang. Ups, aku lupa. Kau kan anak bodoh mana mungkin kau akan mengerti dengan perkataanku."
"Pfft..."
Semua orang tidak bisa menahan tawa, mereka memandang Qin feng dengan penuh kejijikan. Ada yang mencibir, menghina, bahkan mengoceh tidak bermakna di sana.
Qin feng berhenti, terlihat senyum sinis di bibir nya. Paman berusaha agar ia melanjutkan dan cepat pergi dari sini. Namun Qin feng menolak membuat paman agak sedikit khawatir.
"Oh, tuan muda Qin yan. Bukan satu dua kali anda menjenguku seperti ini. Bukankah biasa nya anda hanya akan bertindak. Ups, aku lupa. Kau kan hanya pandai mengoceh. Bagaimana mungkin tau arti kata bertindak."
Seketika, wajah Qin yan jadi tampak lebih suram. Menatap Qin feng dengan penuh senyum licik.
"Oh, wah tampak nya adik kita sudah bisa berbicara dengan baik yah. Ku kira kau selama ini kau hanya bisu."
Qin feng tersenyum mendengar nya, sementara paman berusaha menarik agar cepat pergi dari sini.
"Kakak, Aku bukan nya bisu. Tapi religius, hanya orang bodoh saja yang terus mengoceh tanpa sebab."
'Apa.' Qin yan mengangkat alis nya dengan tsk percaya menatap Qin feng.
"Siapa yang mengoceh tanpa sebab. Bukankah sudah di ketahui kalau kau memang sampah."
"Kakak, mau aku ini sampah atau pecundang di matamu. Tapi bagiku kau juga seorang pecundang di mataku. Jadi kita sama sama pecundang, tidak perlu lah kita saling bertengkar."
Qin yan mengepalkan tangan nya dengan kuat, menatap Qim feng dengan penuh kemarahan.
"Qin feng, jangan samakan aku denganmu. Kau seorang cacat, sudah sepantas nya di panggil sampah. Kau seharus nya di buang dari keluarga. Sementara aku, Qin yan. Putra dari tetua ketuju yang bisa membangkitkan elemen api dan kau hanyalah pecundang."
"Heeeeh.... Kau pun sama. Sudah berumur 18 tahun tapi masih belum menembus tingkat putih. Apa masih ada hak untuk menghinaku." Qin feng mengangkat alis, memperbesar bola matanya pada nya.
Anak ini, Qin yan. Hanyalah seorang pecundang belaka, ia tak punya moral dan kebijakan. Dia hanyalah berandalan penggosip, suka memprovokasi orang lain. Berpikir kalau sampah ini sebenar nya sangat suka meremehkan orang lain tapi tak pernah memikirkan diri nya sendiri.
"Qin... feng... berani nya kau menganggapku seperti itu." Qin yan mengangkat tangan nya, dan maju memukul Qin feng.
Namun paman segera menahan nya, hingga ia tidak bisa apa apa.
"Tuan muda Qin yan, sudah cukup sampai di sini. Kami akan kembali, Qin feng tidak bisa bertahan lagi."
Kemudian dengan kasar Qin yan menarik tangan nya, menatap paman dengan nada marah.
"Huh, tunggu saja Qin feng. Aku pasti akan memberimu pelajaran." Ucap nya sambil menunjuk Qin feng penuh kebencian.
"Ck."
Qin feng hanya tersenyum lucu, sambil berjalan ke rumah. Di ikuti dengan paman yang membantu nya dari belakang.
Qin yan hanya berdiri di sana, menatap tajam kepergian Qin feng. Kemudian dua orang anak buah nya datang pada nya.
"Tuan muda Qin yan, apa yang harus kita lakukan selanjut nya." tanya mereka dengab sopan.
"Huh, tunggu saat kita punya kesempatan. Aku akan memberikan pelajaran pada si sampah itu." Ucap nya dengan kesal.
Kemudian mereka juga meninggalkan tempat itu.
"Qin feng, mengapa kau memprovokasi Qin yan tadi." Ucap paman nya dengan nada khawatir.
Qin feng tersenyum pada nya.
"Memang nya kenapa paman, tidak bisa gitu. Dia kan manusia, aku juga manusia. Gak mungkin aku takut pada nya."
"Bukan nya begitu nak, kau tau kan sifat Qin yan itu bagaimana. Dia orang nya pikiran nya sempit. Siapa pun orang yang ia musuhi pasti ia akan melakukan segala cara untuk berurusan dengan nya." Timpal paman nya lagi dengan khawatir.
"Ck, tidak apa apa. Siapa juga yang takut dengan nya."
Paman hanya menggeleng gelengkan kepala nya saat mendengar ucapan anak ini. Tapi entah kenapa ia merasa kalau hari ini Qin feng sangat berbeda dengan biasa nya. Qin feng yang begitu penakut sekarang benar benar berani memprovokasi orang.
*********
Tl:
Keluarga Bulu biru terdiri dari 3 keluarga cabang dan satu keluarga utama.
Hal ini di tandai dengan 4 tetua agung.
Tetua agung pertama merupakan pemimpin keluarga sekaligus pemimpin keluarga utama dan 3 lain nya adalah pemimpin keluarga cabang.
Untuk keluarga utama dan keluarga cabang, mereka hidup secara terpisah. Sehingga keluarga cabang tidak terlalu tau keadaan keluarga utama.
Sementara 3 keluarga cabang, hidup bersatu di kota Bintang. 3 tetua agung juga bisa di panggil dengan kakek besar. Masing masing dari mereka mempunyai anak dan cucu yang akan mewarisi generasi.
Untuk kelurga Qin feng, dia berada di keluarga kakek ke tiga atau kakek bungsu. Terdiri dari 6 kepala keluarga. Sementara Qin yan yang tadi berada di keluarga kakek kedua yang terdiri dari 8 kepala keluarga. Dan Keluarga kakek pertama terdiri dari 5 kepala keluarga. Untuk cucu, Keluarga pertama memiliki 10 generasi, keluarga kedua memliki 11 generasi dan keluaga ketiga memliki 8 generasi muda, di mana salah satu nya adalah Qin feng sendiri.