webnovel

Legacy Falls

Antara lahir di saat dunia menghadapi kehancuran dan tidak pernah merasakan yang namanya kedamaian. Waktu masa kecilnya orang tuanya dibunuh lalu dia diadoposi oleh seseorang dan mempunyai teman masa kecil yang bernama Risa. Sekian tahun berlalu, dia pun menjadi seorang pemimpin dari cabang organisasi dan bertugas untuk mengantarkan logistik ke kota yang terkena dampak dari kehancuran. Dengan harapan yang dia miliki dia berjuang agar dunia ini kembali seperti semula. Di kesehariannya sebagai pemimpin di GajahMada Logistic (GML), Antara menghadapi semua masalah yang menghadapi pengiriman logistik. jadi, apakah benar-benar dunia akan hancur atau kembali menjadi damai seperti dulu kala?

Nochyu · Fantasy
Not enough ratings
80 Chs

Kedatangan Anggota Baru

(POV ANTARA)

Setelah dua hari berada di desa Kerinci, akhirnya Aku dan Risa kembali ke GajahMada Logistic lagi. Setelah kembali dari desa Kerinci Aku juga dapat libur satu hari sebelum mengantarkan logistik ke daerah Sulawesi dan Kalimantan.

Masalah tentang pasukan Baratayudha sudah di tangani oleh paman Kario bersama pasukan Garuda. Mungkin para pasukan Baratayudha sedang disiksa dan diintrogasi oleh om Kario sekarang ini.

Sedangkan masalahku yang menjadi Sang Tingkas, paman Kario bilang "Bagus, pertahankan"…

Intinya sekarang ini Aku punya roh harimau putih yang siap melindungi ku kapan saja dan satu Cindaku yang ikut bersamaku karena dia dipilih menjadi penjagaku.

"Raka bisa angkat kan kotak-kotak itu?," Ucap Risa.

"Ah baiklah," Jawab Raka.

Ya, Raka ikut bersamaku untuk menjadi penjagaku dan menjadi anggota GajahMada Logistic. Pekerjaan nya di GajahMada Logistic adalah menjadi babu.

Bercanda, di GajahMada Logistic dia bertugas menjadi kurir yang menemani Aku mengantarkan logistik. Raka sendiri yang menawarkan dirinya menjadi kurir bersamaku karena dia berkata 'Aku sebagai pelindung sang Tingkas tidak boleh membiarkan Sang Tingkas bertarung sendirian'. Padahal pekerjaan ku cuman mengantarkan logistik ke berbagai daerah dan tidak bertarung melawan Mutan ataupun pasukan Baratayudha.

———

Karena dapat satu hari libur, Aku menyempatkan diri untuk memeriksa robot-robot yang memproduksi beberapa logistik seperti obat-obatan dan makanan siap saji. Lalu Aku pergi ke peternakan yang berada dipaling belakang markas GajahMada Logistic.

Untuk pengiriman selanjutnya Aku akan pergi ke Sulawesi tepatnya di kota Gorontalo dan mereka membutuhkan beberapa telur dan susu sapi, karena itu hari ini akan memeras susu sapi secara manual dan memanen telur secara manual juga.

Aku juga butuh madu dan rempah-rempah untuk permintaan di Balikpapan, Kalimantan Timur.

Beginilah keseharianku sebelum mengantarkan logistik ke berbagai daerah. Pekerjaan ini lebih menyenangkan dibandingkan bertarung digaris depan melawan para Mutan.

"Antara apa kau sedang sibuk?," Risa mendatangi sambil membawa keranjang yang penuh dengan jagung.

"Gak liat Aku memerah susu sapi?".

"Berarti sibuk ya. Kalau sudah selesai bantu Raka sana, dia lagi membersihkan halaman depan."

Membersihkan halaman depan? "Oh maksudmu membersihkan para Mutan?".

"Iya. Setelah kedatangan Knight dan Rook para mutan sangat agresif."

Efek samping dari kedatangan mutan kelas S seperti Knight dan Rook adalah para mutan gelisah serta sangat agresif karena mereka ketakutan dengan kedatangan para mutan kelas S.

"Baiklah. Bilang ke Raka sisakan sedikit untukku."

Lalu Risa pergi meninggalkan aku sendirian yang masih memeras susu sapi.

Kedatang Raka sebagai anggota baru GajahMada Logistic membuat pekerjaan ku dan Risa bisa berkurang secara signifikan. Raka juga bekerja tanpa harus disuruh seperti yang dia lakukan sekarang ini. Tapi kalau pekerjaan yang berhubungan dengan hewan ternak maka akan ku larang dia karena aku takut Raka akan memakan semua hewan ternak yang ada disini.

———

Setelah selesai memeras susu sapi, aku menyusul ke halaman depan untuk membantu Raka melawan para Mutan. Tapi sepertinya yang dilawan oleh Raka adalah mutan kelas C, terlihat dari mereka yang menyerang secara bergantian dan sangat berhati-hati saat menyerang Raka.

"Sang Tingkas!".

"Yo Raka aku kesini untuk membantumu."

"Tidak perlu repot-repot membantu saya Sang Tingkas! Biarkan saya yang mengurus mahluk yang tidak tahu malu ini!".

Raka semakin beringas dan semakin ganas mengalahkan para mutan. Dia mencakar dan mengigit para Mutan dengan sangat ganas, Aku melihatnya menjadi agak ngeri karena dia seperti melakukan mutilasi terhadap para mutan.

"Laskara, bulu Garuda."

Yah dengan kemampuan bulu Garuda Aku dapat mengalahkan para mutan ini dengan cepat. Jumlah mereka juga sangatlah banyak dan kalau Aku membiarkan saja Raka mengalahkan mereka satu persatu itu akan memakan waktu yang lama.

Aku menarik busur dan meluncurkan bulu Garuda ke angkasa lalu turun dengan ukuran yang sangat kecil dan saat terkena tubuh mutan bulu itu langsung meledak dan membunuh para mutan itu dalam sekejap. Cara ini hanya bisa berlaku untuk mutan kelas D dan C, jika mutan diatasnya tidak bisa karena tubuh mutan kelas B, A, dan S sangatlah keras dan susah untuk dilukai.

"Hebat sekali Sang Tingkas! Anda memanglah Sang Tingkas yang telah diramalkan."

Serius aku agak risik kalau dipanggil Sang Tingkas.

"Panggil aja Antara. Rasanya gak enak dipanggil Sang Tingkas."

"Kalau begitu Tuan Antara, sudah berapa tahun anda menjadi seorang Laskar?".

Walaupun dia sudah tidak memanggil aku Sang Tingkas, tapi tetap saja dia sangat formal kepadaku.

"Aku sudah jadi Laskara saat berumur 15 tahun. Pernah bertarung di garis depan tapi tidak betah. Karena tidak betah, aku pun menjadi pemimpin sekaligus kurir GajahMada Logistic."

"Wah hebat! Sudah menjadi Laskara di umur 15 tahun. Sekarang umur anda berapa?".

"20 tahun."

"Heh?! Saya dan Tuan Antara seumuran?! Saya kira anda berumur 30 tahunan."

Serius dah... setua itukah aku sampai dikira berumur 30 tahun?!.

"Karena kita seumuran jangan terlalu formal kepadaku. Santai saja, anggap saja aku teman."

"Tapi—".

"Ini perintah dari Sang Tingkas!".

Mendengar perintah dariku Raka tidak bisa melawan dan sepertinya akan menuruti perintah ku.

Apakah ini disebut penyalahgunaan wewenang? Ah mungkin tidak.

"Baiklah, aku akan menuruti perintah mu Antara."

Nah begini lebih baik.

"Kalau begitu Raka ayo kembali bekerja. Kau bantu Risa di kebunnya ya."

"Baik."

———