Byakko Awakening

(POV ANTARA)

"MANUSIA!!! KALI INI AKAN KUBUNUH KALIAN!!!".

Aku kembali berdiri sekuat tenaga ku. "Bunuh lah kami kalau kau bisa!".

Aku mengangkat Excalibur namun apa daya, energi dan tenagaku habis karena memanggil Nyi Roro Kidul.

"Antara serahkan kepada kami!," Ucap Sieg.

"Suzakky, ayo kita tunjukan kekuatan gabungan kita!".

Phonse dan Sieg berdiri di depanku seperti sedang melindungi ku dari Bishop. 

"Genbu!".

"Suzaku!".

"POWER BOND!," Ucap mereka berdua.

Api yang hangat dan air yang dingin langsung mengelilingi mereka berdua. Pedang Sieg langsung bersinar emas serta perisai Phonse langsung bersinar biru.

Mereka berdua berlari kearah Bishop untuk mulai menyerang. Bishop melancarkan satu pukulan namun di tahan Phonse, lalu Sieg dengan cepat menebas tangan Bishop yang ditahan Phonse.

Melihat tangannya ditebas, Bishop dengan cepat mengambilnya kembali lalu memasang tangannya yang lepas akibat tebasan Sieg. Tubuhnya sama seperti mainan Lego, bongkar pasang.

Sieg kemudian menyerang Bishop lagi tanpa memberi Bishop menyerang juga. Bishop hanya bisa menghindari serangan Sieg karena kecepatan sudah sangat cepat.

"M-MAHLUK RENDAHAN DAPAT MEMBUATKU TERPOJOK?!! JANGAN BERCANDA!!!".

Bishop ingin meraih kaki Sieg agar dia bisa menghentikan serangan Sieg namun sayangnya Phonse menghalangi niat Bishop dengan perisai air yang berada di sekitar kaki Sieg.

"Water Shield, hehe."

Hehe?.

"Hidden Technique : Scorched Slash!".

Satu tebasan yang sangat kuat dibandingkan yang sebelumnya. Bahkan garis tebasan Sieg sampai tertinggal di udara dan terlihat sangat jelas. 

Bishop terjatuh dan badan Bishop dipenuhi oleh api yang sepertinya tidak akan padam jika Bishop mati, dan sepertinya regenerasi Bishop berhenti karena api itu. Aku sangat kagum melihat kekuatan mereka berdua yang dapat membuat Bishop seperti ini.

Kalau sudah begini aku yakin Bishop sudah kalah. 

"K-Kami berdua mengalahkannya…."

Lalu mereka berdua langsung terjatuh di tanah. Dengan cepat aku mendatangi mereka—

"Manusia rendahan, apa kau yakin serangan tadi dapat mengalahkan mu?!!".

Bishop kembali berdiri lalu dia mengangkat kepala Phonse dan Sieg.

"Si-Sialan!!!," Teriak Sieg.

"M-Mahluk apa sebenarnya kau?!!," Teriak Phonse.

Bishop membenturkan kedua kepala mereka lalu Bishop melempar mereka jauh. Aku yang terkejut dan tidak percaya jika dia masih bisa berdiri, hanya bisa terdiam kaku melihat mereka berdua dilempar seperti batu.

"Selanjutnya kau!!".

Bishop berlari ke arahku namun aku tidak bisa menghindar karena tubuhku tidak menuruti perkataan ku. Aku sangat ketakutan hingga tubuhku tidak bisa bergerak.

Bishop mengangkat kepalaku dan meninju perutku dengan keras lalu membanting ku ke tanah dengan sangat keras dan dia kembali meninjukku berkali-kali.

…

Aku mencengkram tangannya yang ingin memukulku lagi. Aku melihatnya dengan tatapan amarah lalu aku memasang Garuda Full Body.

"Mode Change, Support : Corruption!!".

Tangan Bishop yang kucengkram langsung hancur dan urat ungu yang tadi menghancurkan tangan Bishop terus menggerogoti tubuh Bishop.

Sial, padahal aku tidak ingin menggunakan kekuatan ini!.

(Mau bagaimana lagi, jika kau tidak menggunakan nya kau bisa mati Antara,) ucap Lana.

Bishop berteriak karena tangan kanannya hancur akibat kekuatanku. Karena Bishop sedang kesakitan, aku langsung menjauh darinya.

"Sial, cepat sekali menggerogoti ku!".

Corruption adalah kemampuan tersembunyi dari mode Support yang dapat menggerogoti tubuh mahluk hidup hingga hancur lebur. Namun jika aku menggunakan kekuatan ini kepada musuh, maka aku juga akan mendapatkan dampaknya. 

(Antara, apa kau ingin menggunakan kekuatan ku?,) Ucap Byakko.

"Tentu, tenagaku sudah kering sekarang."

(Baiklah, Awakening.)

Tubuhku tiba-tiba dikelilingi aura putih yang sangat hangat. Luka-luka ku yang tadi langsung hilang, serta urat ungu yang menggerogoti tubuhku langsung hilang. 

Apakah ini kekuatan Awakening Earthmate.

"Byakko, Awakening."

Kedua tanganku tiba-tiba dialiri listrik putih dan aku merasakan jika kekuatan dari petir ini sangatlah kuat .

Aku melihat Bishop yang sedang melawan urat ungu yang menggerogoti tubuhnya. Namun urat ungu itu sangat lambat menggerogoti tubuh Bishop karena tubuhnya itu sangatlah tebal dan keras.

Aku yakin juga Awakening Bishop juga telah selesai dan kondisinya telah kembali normal. 

Dengan kekuatan Byakko Awakening, aku yakin dapat membunuhnya dengan mudah.

"Lightning Punishment!".

Aku meluncurkan petir dari kedua tanganku dan mengenai tubuh Bishop. Bishop yang terkena petir ku berteriak kesakitan hingga pupil matanya hilang.

"Kau akan mati disini Bishop." 

Aku mendatangi Bishop yang sudah tergeletak ditanah tidak berdaya.

Aku mengangkat kepalanya Bishop lalu mencengkram erat dahi Bishop. "Oi monster, apa kau tidak melawan?".

"MAHLUK RENDAHANN! AKU AKAN MEMBUNUHMU!!!".

Aku semakin mencengkram dahinya hingga dia berteriak. "Seharusnya aku yang berkata seperti itu."

Aku mengalirkan semua kekuatan petir putih ke tangan ku yang mencengkram erat dahi Bishop.

"Secret Art : White Thunder Execution."

Kekuatan petir putih langsung menembak Bishop hingga dia mati terpanggang karena petir putih. 

Tak kusangka kekuatan Awakening Byakko sangat kuat seperti ini. Tapi kenapa dia baru saja memberiku kekuatan Awakening?.

(Karena kau belum melihat Power Bond.) jawab Byakko.

"Begitu? Tapi apa itu Power Bond?".

(Itu adalah kekuatan gabungan antar Earthmate. Power Bond sangatlah kuat apalagi element nya saling mendukung.)

"Jadi Power Bond Phonse dan Sieg itu tidak terlalu kuat karena element nya tidak mendukung?".

(Benar, jika Sieg tadi melakukan Power Bond dengan Iffy maka kekuatan Power Bond akan lebih kuat 2 kali lipat dari yang tadi.)

Aku jadi ingin melihat seberapa kuat Power Bond dengan element yang saling mendukung.

Tapi aku harus mencari keberadaan Sieg dan Phonse yang dilempar oleh Bishop tadi. Aku takut mereka berada di tumpukan rumah yang hancur.

…

…

…

—!!!

Tiba-tiba ada bayangan yang bergerak secepat kedipan mata menggores pipiku hingga mengeluarkan darah.

"A-Apa itu barusan?".

———

*To be continued-