webnovel

Cemburu (2)

Alan menunggu Kayla di parkiran. jam kuliah hampir usai. Tak lama terlihat Kayla datang. Kayla menyalami Alan dan mendapat pelukan dan kecupan di keningnya dari Alan. Lalu datang Hadyan dengan setengah berlari "Iiiis Kakak, belum muhrim gak boleh bertingkah kayak gitu. dosa tau" Alan memutar bola matanya malas. "Iiih,,, emang kakak tau apa tentang hubungan kami kak?" Lama lama Kayla jengah juga dengan tingkah Hadyan. "Kayla sayang, kamu itu calon pacar aku." Alan menarik Kayla untuk segera naik ke motornya. dan tak menggubris Hadyan. "Kamu masih pengen kerumah Kayla kan?" Alan bertanya ke Hadyan yang di jawab dengan percaya diri "Tentu saja, karena hari ini aku akan meminta restu dari orang tua Kayla agar di ijinkan pacaran" Alan segera melajukan motornya pelan tanpa menunggu jawaban Hadyan selesai.

"Zaujiy, ngapain ngundang dia kerumah sih?" Kayla tak suka dengan kedatangan Hadyan.

"Biar dia berhenti ngejar dan mengharapkan kamu, karena apa pun yang terjadi aku gak bakal ngelepasin kamu hubby." Alan menarik tangan Kayla dan melingkarkan di perutnya. Kayla mengikuti dengan patuh tuntunan Alan. Tak lama sampailah mereka di rumah, dan kebetulan orang tua Kayla sedang packing untuk kembali ke jakarta, sedangkan kakak kayla sudah kembali lebih dulu dari beberapa hari yang lalu.

"Assalamualaikum. ayah ibu" Kayla dan Alan masuk kedalam rumah, tak lama kemudian Hadyan segera menyusul. "Waalaikum salam. Kalian udah pulang rupanya. Makan dulu gih, cuci tangan setelah itu tolong antar kami ke bandara ya nak Alan? kami harus segera kembali ke jakarta." Ibu dan Ayah Kayla memjawab salam. saat melihat Hadyan, Ayah mengernyitkan dahi.

"temen kamu Lan?" Ayah bertanya pada Alan. "Adek tingkat Ayah."Alan menjawab.

"assalamualaikum om, saya Hadyan Om, om bisa panggil saya Hadi. saya pacar Kayla Om" dengan Pedenya Hadyan memperkenalkan diri dan menyebut dirinya pacar Kayla. Melihat itu Kayla menggelengkan kepalanya dengan keras, dan di tatap horror oleh sang ayah, "Kayla jelas kan apa maksud semua ini" Ayah Kayla hampir meluapkan emosi, jika saja Alan tak menenangkan dan menjelaskan. "Ayah jangan marah dulu, itu hanya gurauan Hady saja ayah, dia belum tahu hubungan kami." Alan menjelaskan. "Kalo begitu cepat kalian jelaskan pada pemuda itu untuk tak mengganggu istrimu Alan."baik Ayah" Alan patuh.

"Hady, kamu sudah lihat kan? ayah Kayla tak menerima kamu sebagai pacar apa lagi sebagai suami Kayla. karena beliau tak mau putrinya berpoliandry" senyum Alan mengejek. "Apa maksudmu kak?" Hady masih bingung. "Kami, aku dan Kayla adalah suami istri Hady. jadi sudah tak ada kesempatan kamu untuk menaklukkan hati Kayla."Alan masih memasang senyum. tapi Hadyan menjadi pucat, "gak mungkin, kapan kalian menikah? apa buktinya kalian menikah?" Alan menunjukkan surat nikah mereka yang dari KUA jakarta.

"Hady, aku percaya kamu suka Kayla dari pandangan pertama saat kalian bertemu tadi, aku juga tau kamu bohong bilang kalian saling kenal, karena Kayla yang membawa dia ke kampus itu adalah aku Hady. aku yang mengantar dia daftar. Orang pertama yang dia kenal di madura ini adalah aq, karena Kayla bukan anak madura, tidak kamu bisa menilai dari logat bicaranya yabg memang tak pernag berbahasa madura Hady? kamu belum mengenal Kayla aku sudah menikah dengannya. dan 'Tidur' dengannya" kata terakhir Alan membisikkan dengan penuh penekanan, membuat Hadyan semakin pucat dan lemas. Hadyan benar benar sangat menyukai Kayla. dan sekarang dia bahakan tak memiliki cela untuk mendekatinya. Hadyan menatap kosong Alan.

"Hady, silahkan duduk" Alan memberi kesempatan Hadyan untuk memikirkan dan mencerna semua kalimat Alan. Hadyan pun mengepalkan tangannya, dan membalik badan keluar tanpa pamit pada keluarga Kayla.

Alan yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya pelan.

"sudahlah, lebih baik dia sakit hati sekarang kan? dadi pada nanti, setelah kenal dan lebih sayang lagi. jadi makin terobsesi kan?" Alan berbicara pada Kayla. dan mendapatkan anggukan tanda setuju dari ayah Kayla.

Alan dan Kayla berpamitan untuk ke dapur dan makan masakan yang di sediakan ibu Kayla.

selesai makan mereka segera membersihkan diri dan bersiap siap untuk melaksanakan shalat maghrib. setelah sepesai shalat maghrib Alan dan Kayla mengantar orang tua Kayla ke bandara untuk kembali ke jakarta. "baiklah nak, kami harus segera Take off, kalian jaga diri baik baik, Alan titip Kayla ya?, jadilah keluarga sakinah mawaddah wa rahmah kalian berdua." pesan ibu.

"Titip Kayla, jangan sampai dia terluka lagi, kalok Kayla menangis kamu yang akan saya pecat jadi Mantu". Ancam Ayah Kayla. Alan tersenyum mengangguk menanggapi kedua mertuanya. Kemudian kedua orang tua itu segera menuju pesawat yang akan membawa mereka kembali kejakarta. setelah melihat pesawat yang di tumpangi kedua orangtuanya lepas landas Kayla dan Alan segera mencari hotel di sekitar bandara. "Hubby, kita sementara menginap di hotel dulu ya? kakak gak sanggup kalok nyetir kembali ke madura sekarang, ngantuk banget." Alan meminta persetujuan Kayla. "baiklah kak, sebaiknya memang harus istirahat, dari pada gak konsen nyetirnya nanti." Balas Kayla. akhirnya, mereka check in di sebuah hotel. "Kak, sebaiknya kita segera tidur. biar besok kita bisa bangun pagi. dan segera kembali ke sumenep." Alan tak menggubris perkataan istrinya. Alan semakin dekat ke arah Kayla. membuat Kayla mundur perlahan lahan, dan jatuh ke tempat tidur. Alan mengungkung tubuh istrinya dengan tubuh dan kedua tangannya. netra mereka saling menatap dalam, jantung keduanya pun berdetak semakin kencang. Alan mengambil tangan Kayla dam meletakkan di dada kirinya, "Kamu tau nggak kenapa jantungku berdetak lebih cepat?" tanya Alan, di jawab Kayla dengan gelengan, pelan pelan Alan membuka jilbab yang menutup mahkota istrinya. "itu karena kamu nakal sayang" bisik Alan di telinga Kayla. Kayla mendorong Alan dengan kuat tapi sia sia,"enak aja, kakak ih yang nakal, liat sekarang, tadi bilangnya ngantuk, sekarang ngapain coba deket deket Kayla gini hem?" Kayla protes. "Ya kalok aku wajar dong nakalin adek, adek kan istri kakak?" Alan mengusap rambut Kayla. menyelipkan beberapa helai anak rambut yang nakal menghalangi wajah merona Kayla ke belakang telinganya. "Emang adek nakal gimana sih kak?, Kayla kan gak godain kakak?" Kayla menempelkan tangannya di dada Alan, dan tangan lainnya melingkar di pinggang Alan. "Nih, contohnya yang ini nih, adek sekarang berani ya? pegang2 tubuh kakak?" Alan pura pura gak suka. "Ooooh, jadi gak boleh ni? yah sudah, besok besok aku pegang tubuh Hadyan aja deh" Kayla melirik Alan nakal. Alan pun mencium bibir Kayla dan menggigitnya sampai Kayla membelalakan matanya. "Berani bikin aku cemburu. habis kamu malam ini Hubby" Alan memulai aksinya, menggerayangi Kayla, sampai Kayla merasa geli dan tertawa terpingkal pingkal, kadang di buat mendesah oleh Alan, Kayla merasa dikerjai oleh Alan. "Ampun ampun ampun Kak, ya Allah Zaujiy, Aaaaahh, sssshhhh, Kak, ampun, jangan gini, aku geli" Kayla sudah tak bisa membandingkan ekspresi suaranya akibat ulah Alan padanya."Kamu suka kan hubby?" Alan membuka semua baju yang ada di tubuh Kayla, sambil terus meluncurkan aksi nakalnya. hingga Kayla merasa tubuhnya melayang, "Kak Alan, uuuuuuhhh" Tak sadar Kayla semakin mengundang suaminya. "Masih tak merasakah kamu sayang? kalo kamu itu nakal sama aku? kamu godain aku terus. sampai aku selalu menginginkanmu jika aku melihatmu." Alan terus mengerjai Kayla. samapi mereka kelelahan, Kayla sudah terlelap saat Alan melepaskan dirinya dari tubuh Kayla. Alan tersenyum menatap Kayla yang pulas. "Kau selalu nakal di hadapan ku Hubby, tapi aku suka itu. asalkan Kau tak nakal pada cowok Lain. Aku cemburu. dan kau tau akibatnya jika aku cemburu hubby. kamu akan kelelahan meladeni aku. karena aku sudah bilang padamu, aku gak akan pernah puas saat bersama mu. kamu adalah candu bagi ku." Alan mengecup seluruh wajah Kayla. dan memeluk tubuh Kayla posesif.

💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙

Fathoni menemani Anita berbelanja keperluan rumah tangga di sebuah super market. Anita sedikit mulai terbiasa dengan kehidupan barunya bersama Toni. tapi Anita merasa Toni tak lagi sehangat saat mereka berselingkuh dulu. Kini Toni lebih dingin. Bahkan sekarang Toni tak lagi menyentuhnya sejak pertengkaran mereka yang heboh waktu itu. tapi bagi Anita itu lebih baik, dari pada dia harus melayani Toni sedangkan suasana hatinya sedang galau.

"Sayang, ada lagi yang mau di beli nggak? pulsa kamu masih ada? atau kebutuhan kamu, kosmetik atau apa mungkin?" Toni menjaga keharmonisan rumah tangganya di depan publik. "Gak usah" Jawab Anita ketus. Toni tersenyum. setelah melakukan pembayaran Toni dan Anita segera kembali ke mobil dan menuju rumah mereka.

melepas penat, Anita menghempaskan tubuhnya di sofa, dan Toni meletakkan barang belanja di dapur. "sayang nanti kamu tata barang barang itu di dapur ya?" ujar Toni lembut, dengan tatapan mengancam. Anita menatap Toni malas. 'benar benar laki laki S**lan.' umpat Anita dalam hatinya. Setelah beristirahat sejenak Anita pun segera menuju dapur. Menata hasil belanjaan tadi kedalam kulkas dan lemari di atas kitchen set. setelah selesai menata, Anita membuat kopi untuk Toni mengantar ke ruang kerja Toni. setelah mengetuk pintu namun tak ada sahutan dari dalam, Anita segera masuk ke dalam, dan melihat Toni menelungkupkan kepala di meja. Hpnya tergeletak di samping lengan Toni yang menjadi bantalan kepalanya. Anita mengambil Hp itu, dan menyalakannya, 'Kurang *j*r. dia masih suka mengenang mantan istrinya yang masih anak anak itu' Anita kesal, lalu mendelete gambar Kayla dari Hp Toni, meneriksa isi Hp suaminya, dan semakin kesal, saat mendapati pesan Toni pada seseorang untuk mencari keberadaan Kayla. entahlah, Anita cemburu atau hanya karena kesal melihat suaminya berbuat demikian. "Mas, bangun Mas, kamu apa apaan sih nyari informasi gadis ingusan itu? apa lagi sekarang dia sudah jadi istri orang lain Mas. kamu gak lagi jatuh cinta sama dia kan?" Kayla menatap suaminya yang menggeliat dan segera menghentikan geliatannya mendengar kalimat tetakhir istrinya. Toni memiir sebentar. "Bisa jadi aku jatuh Cinta padanya. jika kamu masih belum merubah tingkah lakumu yang buruk itu sayang" Fathoni menatap mata Anita, dan kemudian berlalu tanpa melihat Anita yang mengepal tangannya kesal. ingin Anita menghamburkan barang yang ada di atas meja, namun dia tak ingin membuat Toni semakin membenci dan mengekang dirinya lebih parah lagi.

Haiiiii my lovely readers,

maaf kan Author yang Upnya suka Lama, namun untuk beberapa hari ini author emang lagi do sibukkan dengan kepentibgan keluarga yang author gak bisa ninggal barang sekejap pun. jadi, jangan pernah berhenti untuk selalu memberi suport pada Author ya readers? ILOVE yOU ALL. ????

cahaya_kekasihcreators' thoughts