webnovel

Cemburu

Hari ini kuliah hari pertama Kayla aktif kuliah, berangkat bersama dengan Alan,sampai di parkiran kampus mereka turun dari sepeda Alan, dan Kayla meraih tangan Alan untuk bersalaman. Alan pun mengecup kening Kayla. "Ingat ya, jangan lirik lirik cowok lain, adek sudah punya Kakak lho ya?" pesan Alan sebelum mereka masuk kedalam. "Tergantung dong" jawab Kayla, Alan pun menatap tajam Kayla, "maksudnya bagaimana tu?" Alan mencubit pipi istrinya gemas. "Ya tergantung cowoknya cakep apa nggak gitu, terus dia ngajakin adek ngomong Nggak, kan gak sopan kalok gak liat orangnya pas lagi ngobrol" Kayla membuat Alan kelimpungan. Kayla pun melkangkah ringan kedalam Area kampus memasuki Fakultas keperawatan. Alan yang dibuat kesal dengan kalimat Kayla menghembusakn nafas kasar. "liat saja Hubby, berani dekat dekat ngobrolnya ma cowok lain habis dirumah nanti" Ancam Alan tanpa di dengar Kayla yang sudah jauh darinya. Alan segera masuk ke area Kampus, menemui dosen pembimbingnya. Ya sekarang Alan akan mengajukan judul skripsi. Sebelum kemudian mengikuti mata kuliah yang sudah di berikan jadwalnya sebelum masa kuliah aktif.

Kayla duduk di kursi paling depan, setelah meletakkan tasnya di kursi dia pun menghempaskan tubuhnya di kursi itu, tak lama kemudian teman teman Kayla pun memasuki kelas. Dan di sebelah Kayla duduklah seorang mahasiswi memakai rok krem model payung dengan renda berwarna emas, baju berwarna kuning dan jilbab yang sama dengan bawahannya. Kayla memberi senyuman tulus pada mahasiswi itu, dan di balas dengan senyuman yang sangat singkat. "Hai aku Kayla," Kayla mengulurkan tangan untuk bersalam kenal dengannya. "Rifka," gadis itu itu hanya menyentuh sedikit puncak jari Kayla. Kayla tersenyum kikuk dengan perbuatan gadis di sampingnya. Beruntung dosen segera masuk dan memperkenalkan diri dan memulai membuka mata kuliah hari pertama itu. Kayla pun tenggelam dalam fokus pikirannya pada pelajaran yang diberikan oleh dosennya itu. Tak lama kemudian mata kuliah pertama selesai. Kayla melangkah ke arah Kantin yang berada di sebelah utara kampus. Kayla memesan makanan yang di inginkan. Lalu mencari tempat duduk untuk dirinya. Kayla mengeluarkan Hpny. Dan mengirim seseorang pesan.

Tring. Sebuah notifikasi masuk kedalam ponsel Alan yang membuat Alan harus mengeluarkan ponselnya untuk melihat pesan tersebut. Alan tersenyum melihat nama si pengirim pesan. Netranya menatap sayu kearah ponselnya.

📩Hubby: Zaujiy..... masih sibukkah? Adek sudah ada di kantin nih, lagi sendiri. Adek takut 😫😫

Dan tak lupa Kayla mengirim foto dirinya sedang duduk manis di Kantin sedang sendiri

📩Zaujiy : tunggu sebentar lagi ya hubby? Tinggal sedikit lagi tugas Kakak akan selesai. Sabar ya? Jaga hatimu (😘😘😘)

📩Hubby : ok.. jangan lama lama ya? Nanti aku di ambil orang loh? Hihihihi (🤭🤭🤭)

Alan membaca pesan terakhir istrinya seketika berubah masam wajahnya. Alan segera menyelesaikan tugasnya dengan cepat dan segera mengumpulkan jawabnnya pada dosennya. Dan segera pergi menyusul istrinya kekantin. Ghani yang tahu situasi sahabatnya itu hanya geleng geleng kepala. "be'en Laaaaaaan, pas tak engak pole ka kancanah, polanah lah andi' kancah tedung siah, pas maen dinah satiyah, seddih tang ateh Sahlan Mahardika, kau duakan cinta ku huhuhuhuhuhu (Kamu Laaaaan, pas gak ingat lagi sama kawanmu ini, mentang mentang sudah punya teman tidur, sekarang kamu main tinggal saja sekarang, sedih hati aku di giniin sama kamu Sahlan Mahardika)" Alan bergidik melihat tingkah Ghani, dan segera meninggalkan sahabatnya itu tanpa kata.

Alan mencari sosok istrinya, hingga dia melihat istrinya sedang bersama seorang laki laki yang Alan tak mengenalinya. 'siapa dia? Dan perlu apa dengan Mikayla?' Alan berbicara di dalam hati sambil terus melangkahkan kakinya ke arah Kayla. "Assalamualaikum Hubby." Sapa Alan. "waalaikum salam Zaujiy" Kayla mencium tangan Alan, 'Ciiiiiiih, sudah kayak suamio istri saja pakek panggilan mesrah, cium tangan segala' batin si lelaki yang memang tak mengetahui hubungan keduanya. "Hubby, ini siapa? Teman kamu kayaknya yang cowok cuman 4 orang saja di kelasmu? Aku kenal semua sama mereka, yang ini siapa?" Alan bertanya sambil menatap ke arah cowok itu. "Kenalin kak, aku calon suaminya Mikayla, Aku Hadyan Danur dara" Kata si cowok membuat Kayla tersedak minuman yang sedang di minumnya, dan membuat Alan tertawa terpingkal pingkal sampai mengeluarkan airmata. 'Mampus gue sama kak Alan nanti malam, di kira gue ngeladenin ini cowok gak waras pasti ini. Memang sekarang beliau lagi tertawa, ntar di rumah pasti di babat habis gue' pikiran Kayla yang memang asli urakan mulai keluar. "kamu dari fakultas mana? Berani beraninya kamu ngaku calon suami cewekku?" Alan masih tak membuka hubungan mereka. " Saya dari fakultas ilmu pendidikan Kak, semester 5". Alan memperhatikan penampilan Hadan. "memang kamu kenal sama Kayla mulai kapan?" Alan bertanya. "sudah lama kak, sudah sejak pendaftaran awal pertama kali kami bertemu" terang saja Kayla membukatkan matanya, menahan tawa, karena di tatap sadis oleh Alan suaminya. Alan menahan tawanya atas kebohongan yang di buat oleh Hadyan, "ooooo, memang kamu tahu siapa nama lengkap Kayla?" tantang Alan, "taulah kak, Mikayla Putri, iyakan sayang?" jawaban Hadyan membuat Kayla benar benar frustasi menahan tawanya, Kayla menyembunyikan kepalanya di balik punggung Alan, dan meremas lengan Alan, untuk pegangan agar tawanya tak benar benar meledak. Alan membiarkan Kayla melakukan hal itu pada dirinya. 'sekalian pamer, siapa pemilik dan yang dimiliki Kayla' Batin Alan kesal. "Hubby, sejak kapan nama kamu ada putrinya begitu? Memang kamu putri dari mana? Oooh aku lupa kamu Putri bapak Rama Aditya Adanan kok ya?" Kayla memukul lengan Alan pelan karena sembarangan menyebutkan nama ayahnya. Sumpah Kayla benar benar gak tahan dengan kekonyolan cowok di depannya. Apa lagi di buat kesempatan oleh Alan mengerjai dia. "sudah ah Kak, bilang aja atuh, biar dia gak berharap lebih." Kayla benar benar tak ingin menjadi sumber masalah di mana pun dirinya berada. "biarkan dia dengan pemikirannya itu Hubby". Alan masih ingin bermain main dengan Hadyan. "ohya Hady, kamu tahu nggak status Kayla sekarang itu apa?" Alan kembali mengetes Hadyan. "Ya sekarang memang lagi pacaran lebay sama Kak Sahlan, kan janur kuning belum melengkung kak? gimana kalok kita bersaing scara fair saja buat ngedapetin hati Kayla, kamu mau kan Kayla ngasih aku kesempatan buat ngejar kamu, untuk dapetin hati kamu, dan aku janji akan bikin kamu bahagia jadi pacar aku." Mendengar itu Kayla sontak geleng geleng kepala dengan keras. "nggak, aku nggak mau. Iiih apaan sih kamu kak? Aku sama kak Alan itu....." belum selesai kalimat Kayla "Aku tau sekrang kamu masih mencintai Kak Sahlan beb, tapi kalok kamu beri aku kesempatan untuk dapetin kamu, aku yakin aku akan membuat kamu berpaling dari kak Sahlan. Pliiiiisss kasih aku kesempatan ya? Aku itu sudah jatuh cinta sama kamu dari pandangan pertama tadi" pinta Hadyan dengan wajah di pasang memelas. "Lhoooo kamu bilang kamu sudah liat Kayla saat daftar, berarti pandangan pertama kamu saat itu dong, kok bilangnya tadi? Sebenarnya kapan kamu ketemu sama Kayla pertama kali hemmm?" Alan membuka kejanggalan pada kisah cinta Hadyan dengan Kayla versi Hadyan sendiri. Hadyan mendapat serangan seperti itu merasa di telanjangi, "ya maksud aku itu kak, sejak aku liat Kayla daftar dulu." Alan melengos.

"kamu tahu nggak tempat tinggal Kayla dimana? Kayla ini anak mana?" Alan kembali bertanya. Hadyan masih tak mau menyerah, padahal seharusnya dari salah menyebut nama Kayla tadi seharusnya dia sudah tahu bahwa dirinya salah. "Kayla anak Bluto kak, aku pernah kerumahnya kok" Alan tepok jidat dan Kayla sudah tak tahan dengan tawanya. Kayla tertawa terpingkal pingkal di belakang punggung Alan. "Hubby, tawa kamu akan membuatnya semakin ingin mengejarmu kamu tahu?" Alan sebal sekali dengan Hadya. "Hady, kami mengundang kamu untuk ke tempat Kayla bagaimana? Biar kamu tahu aku dan Kayla itu seserius apa sich dalam berhubungan" Alan masih stay cool dan tak ingin mengumbar rasa cemburunya, karena Alan ingin Kayla tetap memilihny karena merasa nyaman berada di samping Alan, bukan karena paksaan atas tali yang mengikat mereka saja.

"Baikalh kak, aku juga ingin berkenalan dengan calon mertuaku hehehehe" Hadyan benar benar sudah putus urat malunya. "ok, nanti pulang dari Kampus kamu tunggu Kami di parkiran sebelah depan ya?" Alan menggenggam tangan Kayla. Akhirnya Kayla dan Alan mencari tempat lain untuk istirahat. "Hubby, ada mata kuliah lagi kah?" Alan tak menunjukkan emosi sama sekali di depan Kayla. "Kak, Kakak marah ya?" Kayla menggenggam tangan Alan dan menatap wajah Alan, "Hubby, kakak gak akan bisa marah sama kamu, karena kakak percaya sama kamu, tapi kakak juga gak bisa menyalahkan orang orang yang jatuh cinta padamu, karena kamu memang memiliki pesona, tapi aku juga cembru sayang." Alan memeluk Kayla posesif, Untung tempat mereka adalah tempat yang jarang di lewati oleh mahasiswa. "zaujiy, kita ,asih di kampus." Kayla mengingatkan. "biarin. Kalok ketangkap basah dan di bawa ke kantor rektor aku sudah jaga jaga kok, tenang saja." Kayla tak mengerti dengan maksud jawaban Alan. Pelan dan dengan berat hati Alan melepas pelukannya pada Kayla. "kamu berhenti dong jangan tebar pesona" Pinta Alan dengan wajah cemberut yang membuat Kayla gemas, "iiiih aku harus gimana? Pakek cadar begitu ta?" Kayla menatap Alan yang mengangguk. Kayla kempos. "ohya Hubby, kalok kamu pindah ke kebidanan aja gimana? Jadi nanti kamu bisa jaga di klinik yang di bangun oleh yayasan sebagai bidan bukan sebagai perawat." Kayla memikirkan hal itu sebentar, dan akhirnya mengambil keputusan "Baiklah kak, aku mau pindah ke kebidanan. Tapi bagaimana caranya?" Kayla menatap suaminya lagi. "nanti biar kakak ya yang ngurus kepindahanmu dan nanti adek akan kakak ikutkan program ekslarasi, biar gak lama adek kuliahnya, gimana? Sanggup nggak?" Kayla menatap wajah suaminya lekat mencari keyakinan di dalam netra suaminya. "insya Allah sanggup deh kak, asal kakak yang bimbing Kayla nanti ya?" Kayla manja pada Alan. Alan tersenyum dan mengangguk. Sebenarnya Alan memiliki tujuan dengan mengikut sertakan Kayla pada program ekslarasi itu, ya karena Alan tak bisa terus terusan menahan rasa cemburunya melihat Kayla harus didekati oleh mahasiswa yang tak pernah tahu identitas Kayla sebenarnya. Akhirnya Alan melepas Kayla untuk kembali kekelasnya mengikuti mata kuliah berikutnya, Alan yang sudah selesai menunggu Kayla di tempat yang sama tadi, sambil terus menggoda Kayla melalui wa.

📩zaujiy: "hubby, belajar yang benar ya? Jangan lirik lirik sama domud" pesan pertama.

📩 Zaujiy :"hubby kok gak balas sich?"

📩Zaujiy :Memang makunya apa sich? Serius amat"

📩Zaujiy : "hubby cinta kan sama aku?"

📩Zaujiy : "Hubby, aku sayang kamu"

Kayla yang fokus pada makul menjadi buyar gara gara pesan dari Alan yang berulang Kali mengirim spam, akhirnya Kayla membalas dengan satu kalimat.

📩Hubby : "Ana uhibbukki jiddan, tunggu aku, aku akan jadikan kamu raja malam ini, dan akan menjadi raja di hatiku selamanya" kirim. Dan centang itu berubah jadi biru yang menandakan pesan telah dibaca. Taka ada balasan. Kayla tersenyum, di tempat yang tak terlalu jauh Alan juga tersenyum senang dan mengecup Hpnya.