webnovel

KU HIDUP KARENAMU

Angelica_4353 · Fantasy
Not enough ratings
9 Chs

9. Indah nya kebersamaan

keesokan hari nya, aku mempunyai tekat untuk mempersatukan keluarga ini. aku pun berniat menemui ibu dan ayah nya Farrel. aku berusaha menemukan rumah nya Farrel, dengan bertanya ke teman teman Farrel akhirnya aku berhasil menemukan nya. sesampainya di rumah nya Farrel aku mengetuk pintu. ternyata ayah nya Farrel yang membuka kan pintu dan bertanya "ada apa ya?". "halo saya kesini mau bertemu dengan ibunya Farrel, apakah ada?". "oh yaa silakan masuk". "baik terimakasih". ketika Farrel melihat ku masuk ia terkejut. aku pun tersenyum ke arahnya, tetapi ia menghiraukan ku, tetapi aku tidak perduli. ketika ibu Farrel datang ia terkejut melihat ku. ia berkata "ada apa ya nak?". "maaf lancang, tapi aku datang kesini mau membicarakan soal Erik". "Erik kenapa?". "ehmm bu, apa bapak tau kalo ibu sudah mempunyai anak?". wanita itu langsung menutup mulut ku dan berkata "mohon bicara nya agak pelan sedikit, saya belum beritahu suami saya, yang suami saya tahu anak saya ada di luar negeri" kata wanita tersebut. "kenapa ibu bilang begitu?" tanya ku pada nya. "saya takut suami saya tidak bisa menerima nya". "tapi Bu kalo ibu mau bicara dengan pelan pasti ia mau menerima nya" kata ku pada nya. "ya saya akan berusaha untuk memberi tahu nya, tapi tidak sekarang" kata ibu itu. "oh ya gimana kabar anak saya?" tanya ibu itu. "anak ibu baik baik saja koq" kata ku sambil tersenyum. "oh ya ngomong ngomong kamu siapa nya anak saya?". "saya adalah orang yang ditolong oleh nenek nya anaknya ibu waktu kecelakaan. "ohh gitu" baik lah saya mengerti. "oke Bu mohon di pikiran lagi ya Bu saya pergi dulu..". "ya hati hati di jalan ya nak". "ya Bu terimakasih". sesampainya di kedai aku melihat Erik sedang sibuk membuat pesanan, aku pun membantunya agar cepat selesai. selesai itu aku duduk di depan toko bersama dengan Erik. "kemana aja tadi" tanya Erik. "emm jalan jalan" kata ku sambil tersenyum. "oww". aku berusaha menyembunyikan nya karena takut Erik marah pada ku.

keesokan hari nya aku terkejut melihat ibu nya Erik di depan kedai sedang tertidur dengan barang bawaan nya. aku pun membangun kan nya dan bertanya "kenapa ibu bisa ada di sini" tanya ku pada nya. "ibu di usir karena suami saya salah paham pada ibu, suami saya kira saya mau meninggalkan nya dan pergi dengan anak saya sehingga saya di usir" kata ibu itu. "aduhh ayo masuk masuk" kataku sambil membantu ibu itu berdiri. saya meminta ibu itu untuk duduk sebentar " ibu duduk sebentar ya, saya buat kan teh dulu". "maaf merepotkan". "tidak papa" kata ku sambil tersenyum. ketika Erik melihat mama nya Erik pun mulai marah dan mengusir nya, tetapi aku memintanya untuk tenang. "Erik tenang dulu, mama mu baru di usir sama suami nya demi kamu, kasian tau" kata ku ke Erik. "emang siapa yang perduli, dia sudah membuang ku" kata Erik. "maafin mama nak, mama salah" kata wanita itu sambil menangis. Erik pun mulai kasihan melihat mamanya yang menangis, tetapi ia masih belum bisa menerima kenyataan ini. "oke aku maafin, tapi ku mohon kembali lah pada keluarga Farrel, aku ga mau merusak rumah tangga kalian". "tapi mama mau tinggal bersama dengan mu juga nak" kata nya sambil menangis. "aku ga bisa, maafin aku" kata Erik meninggalkan ibu nya yang sedang menangis. "ibu istirahat di sini dulu ya Bu aku ada keperluan". "baik nak". aku meninggalkan ibu Erik sendiri di ruang tamu. aku mencari Erik keluar "Erik.. aku tau kalau kamu masih sayang sama ibu mu, kenapa kamu sakitin dia Erik?". "aku ga mau bermusuhan dengan Farrel Na". "kan bisa di bicarakan pelan pelan, Erik tunggu aku donk". Erik terus berlari meninggalkan aku, aku terus mengejarnya. tiba tiba langkah ku menjadi pelan, kepala ku jadi pusing, kemudian tiba-tiba badan ku lemas tak berdaya. lalu Erik berlari menghampiri ku, ia mengangkatnya ku dan membawa ku ketepi. setela aku enakan aku pun mulai melanjutkan perkataan ku "jangan benci sama mama mu ya Rik, kamu harus janji sama aku" kata ku dengan lemas. " nanti kita bicarakan lagi ya sekarang kamu minum dulu. aku pun menggelengkan kepalanya dan berkata "aku mau jawab an itu sekarang Rik". Erik pun terdiam sejenak dan berkata "baik Na aku aku janji". aku pun tersenyum dan meminum air yang di berikan Erik pada ku. ketika aku sudah baikan kamipulang ke rumah. di rumah mama nya Erik sedang menunggu dan memohon lagi pada Erik. Erik pun datang dan memeluk erat mama nya dan berkata "maafin aku ya ma sudah kasar sama mama" kata Erik sambil memeluk mama nya. "ga Rik, mama pantas digituin mama memang ibu yang kejam, mama ga pantas jadi ibu Rik" kata ibu tersebut. "ga ma, mama pantas jadi ibuku". "makasih ya Rik" ibu Erik pun langsung memeluk erat Erik seakan takut kehilangannya lagi. ketika ibu Erik melihat ku, ia tersenyum kemudian memelukku juga, ia berkata kepada ku "terimakasih, mulai dari hari ini aku akan mengganggap kau seperti anak ku sendiri, kamu boleh memanggil aku ibu". aku pun terkejut dan membalasnya dengan pelukan hangat . setelah itu aku bertanya kepada mereka "sekarang bagaimana cara mendamaikan papa dengan mama?". "ibu juga ga tau nak" jawab ibu itu. "hmm, mendingan kita datang aja ke rumah nya Farrel, kita jelaskan yang sebenarnya pada mereka" kata ku sambil tersenyum. "bener juga ya nak" kata ibu Erik sambil tersenyum pula pada ku. "ayo cepetan kita ke rumahnya Erik" kata ku tidak sabaran. "Ayuk"

sesampainya di sana aku mengetok pintu, kemudian ku lihat bahwa ayah Farrel yang membuka kan pintu. ketika ia melihat ibu ia terkejut dan berusaha menutup pintu, tetapi Erik menahannya dengan kaki nya. "dasar anak kurang ajar, pergi kalian" kata ayah Farrel emosi. "sayang kumohon dengarkan aku dulu" kata ibu. "ga ada yang perlu di jelasin lagi, aku tahu kalo kamu ingin bercerai kan dengan ku?!" kata lelaki itu kesal. "aku sayang sama kamu, aku ga mau menceraikanmu, aku mau keluarga kita bahagia" kata ibu sambil menangis. mendengar omongan istri nya ia pun tersadar dan memeluk istrinya "maafin aku ya ma sudah kasar sama kamu" kata lelaki itu. "ga papa yah". "cuma sekarang aku mau cerita sama kamu, ini Erik dan Ina mereka adalah anak ku... apakah boleh kita tinggal bersama? apakah kamu mau menganggap nya seperti anak mu sendiri?". tanya ibu. "siapa Ina?". "Ina adalah anak yang ditolong Erik, dia sudah tidak mempunyai keluarga lagi mangkanya aku anggap dia sebagai anakku sendiri" kata ibu itu. ketika Farrel mendengar cerita ibunya ia terkejut dan melihat ke arah ku. aku meisyaratkan dia untuk diam dengan tangan ku. "hmm itu tergantung pada Farrel sih" lelaki itu berkata sambil menoleh kearah belakang. "enak aja ga mau" kata Farrel. aku pun melihat Farrel dengan wajah penuh belas kasihan. Farrel pun menghela nafas dan akhirnya mengiyakan kita untuk tinggal bersama. aku pun senang,begitu pula dengan Erik dan ibu. kami pun tinggal bersama dengan keluarga Farrel. rumah yang penuh hutang dari ayah Erik kami jual dan kami lunas kan pada para penagih hutang. sehingga keluarga kami sudah tidak memiliki hutang lagi. dan kami pun hidup bahagia selamanya.

TAMAT