Kehilangan [Nanti Percaya]

Asak memejamkan matanya sebentar, ringisan tak luput keluar dari bilah bibirnya. Sungguh pukulan adik kecil amat kuat, namun dimana harga dirinya sebagai seorang Azmata jikalau kalah hanya dengan satu pukulan kosong.

Ingat Pelajaran Kosong adalah martabat bagi semua, harga diri tinggi nan mahal. Lantas alasan terbaik apapun akan kalah jikalau dibandingkan dengan perihal terkait Pelajaran Kosong. Asak berdiri, mengusap mulutnya dengan lengan jubah, membuat jubah merah darah itu tampan lebih kelam.

"Aku memang bukan Azmata sepertimu, tapi yang aku tau seorang Azmata tidak ada yang gagal. Segagal apapun diriku, tidak akan pernah menurunkan presentase keberuntunganku, " ucap Asak rintih.

Adik kecil berdecih, dia kembali meludah sembarangan. "Selain pintar menjilat, kamu juga pintar berucap heh? Lengkap sudah karekteristiknya, kamu memang bedebah, Asak!" teriaknya sembari berlari ke arah Asak.