webnovel

Boti

Hari sudah malam, akhirnya Felix dan Seungmin memutuskan untuk pulang ke rumah. Mereka berdua berjalan menuju ke luar rumah dan diikuti oleh Hyunjin dan Changbin dari belakang. Di ruang tamu mereka bertemu Dahyun yang baru saja meletakkan tasnya di atas sofa. Melihat ada Dahyun, mereka langsung menghentikan langkah.

"Eh, ada Felix sama Seungmin." Kata Dahyun sambil tersenyum.

"Iya nih. Kita mau pamit pulang." Jawab Seungmin.

"Oh gitu ya. Yaudah, hati-hati di jalan ya." Kata Dahyun.

"Iya makasih Mama Dahyun." Kata Felix dan Seungmin sambil mencium tangan Dahyun.

"Mah, aku nganter Seungmin sama Felix dulu ya." Kata Hyunjin.

"Eh kamu mau boti?" Tanya Dahyun.

"Iya selo aja, selamet sampe tujuan kok mah." Kata Hyunjin.

"Aku yang nganter Felix." Sahut Changbin.

"Nah, bener itu. Daripada kalian boti." Kata Dahyun.

Akhirnya Felix pulang dibonceng Changbin dan Seungmin pulang dibonceng Hyunjin. Dahyun pun melambaikan tangannya sebelum mereka berempat pergi. Mereka berempat pun membalas lambaian tangan Dahyun. Changbin dan Hyunjin mulai menggas motor mereka masing-masing dan jalan pergi.

"Eh, jangan ngebut-ngebut bego!" Teriak Seungmin sambil menoyor kepala Hyunjin.

"Iya. Makanya pegangan yang bener, sayang." Jawab Hyunjin dengan lembut.

"Berani bayar berape lo manggil gue sayang?" Tanya Seungmin dengan lantang.

"Bayar berapa pun aku sanggup, sayang." Kata Hyunjin dengan lembut.

"Najis ya ampun." Sahut Seungmin.

Disisi lain, Changbin dan Felix hanya diam-diaman. Felix duduk tanpa berpegangan. Felix sudah tidak ingin mengulangi hal yang dia perbuat lagi. Jarak yang sekarang, sudah cukup baginya. Jika dia mencoba untuk menebas jarak antara dia dan Changbin sedikit saja, mungkin hal yang buruk akan terjadi.

"Fel." Kata Changbin.

"Hm?" Jawab Felix.

"Gue pengen nambah kecepatan. Pegangan Fel." Kata Changbin.

"Iya." Jawab Felix, tapi dia tidak melaksanakan perintah Changbin.

"Gue mulai ngebut ya." Kata Changbin dengan lembut.

Felix sontak kaget saat Changbin menggas motor dengan kencang. Tangan Felix reflek memeluk perut Changbin. Changbin dapat merasakan sentuhan kehangatan yang berada di punggungnya. Felix mencoba melonggarkan pelukannya, tapi dia terlalu takut karena motor melaju dengan sangat kencang. Changbin mulai menyeringai karena tangan Felix masih setia bertengger di perutnya.

"Kalo mau pegangan, yang kuat biar gak jatuh dari motor." Kata Changbin.

"Jangan ngebut-ngebut makanya!" Teriak Felix.

"Hehehe.... Udah lama ya kita gak kayak gini lagi." Kata Changbin.

"Hm." Jawab Felix.

"Pulang sekolah nanti kakak jemput." Kata Changbin.

Felix tidak menanggapi perkataan yang keluar dari mulut Changbin. Tidak ada percakapan lagi di antara mereka, hingga mereka sampai tujuan.

"Sampe sini aja kak" Kata Felix.

"Bener sampe sini aja? Kakak parkir dulu deh." Jawab Changbin.

"Gak usah kak. Tolong kak, gak usah." Sahut Felix dengan wajah yang tidak bisa diartikan.

"Oh gitu. Yaudah kakak pulang dulu ya." Kata Changbin dengan lesu.

"Maaf kak." Jawab Felix dengan pelan.

Changbin berniat mengusap kepala Felix, tetapi tangannya ditepis oleh tangan Felix. Changbin lumayan terkejut, biasanya Felix sangat suka jika dia mengusap kepalanya. Felix langsung pergi meninggalkan Changbin sendirian.

"Gue gak suka lo kayak gini Fel." Gumam Changbin.