webnovel

BAB. 5 MENYENANGKAN HATINYA

"Rangga hari ini kamu ikut papa ya memantau perusahaan." Kata papa, tangannya sibuk mengemasi berkas berkas kedalam tas.

"Iya pa." Kata Rangga dia baru selesai membuat sarapan didapur.

"Pa ayo kita sarapan dulu." Sambung Rangga, hampir setiap hari Rangga yang memasak untuk dia dan papa, pembantu rumah tangga hanya membereskan rumah dan hanya sesekali membantu memasak didapur. Sejak kecil Rangga sudah diajarkan ibunya memasak. Sehingga sampai dewasa dia sangat senang memasak sendiri makanannya.

Setelah selesai sarapan papa dan anak itu pun berangkat kekantor untuk melihat langsung perkembangan perusahaan batu bara yang dikelola papa.

"Pa, akuu..merasa tidak percaya diri." Kata Rangga, terbata dia takut menyakiti perasaan papa karena ucapannya.

"Kenapa begitu, papa yakin kamu bisa. Kamu hanya harus sering belajar nak." Kata papa sembari tangannya menepuk pundak Rangga. Seolah dia memberi semangat untuk anaknya.

"Hhmm,, baiklah pa aku akan berusaha untuk papa." Kata Rangga dia ingin menjadi anak yang berbakti pada papanya. Selama ini apapun keinginan Rangga papa selalu memenuhinya.

"(Mungkin dengan begini papa akan senang)" bisik Rangga dalam hatinya.

****

Tok..tokk.tokkk....

"Masuk." Kata Dion

"Permisi pak, hari ini ada pertemuan dengan klien saat makan siang. Apakah bapak bersedia." Sekertaris Dion memberitahukan tentang pertemuannya.

"Baiklah siapakan tempat dan berkasnya." Kata Dion.

"Baik pak." Balasnya, dia pun undur diri dan keluar dari ruangan Dion.

"Nah nak sekarang kamu harus belajar menghadapi langsung klien mu." Kata Dion sembari tangannya membolak balik berkas dimejanya.

"Akan ku coba pa."

"Percaya dirilah yakin kamu bisa." Papa memberi semangat untuk anaknya.

****

"Selamat siang pak Aditya,,?" Sapa seorang anak muda, dia mengulurkan tangan kanannya.

"Ya, selamat siang dengan pak....?" Kata Aditya terputus karna dia baru pertama kali melihat anak muda tersebut. Karena seharusnya dia bertemu dengan Dion pemilik perusahaan Narendra Group.

"Rangga,, saya Rangga Putra Narendara" katanya, mereka pun berjabat tangan.

"Wah, ternyata ini. Anak tunggal dari Narendra group." Kata Aditya, "Mari silakan duduk Pak Rangga." Lanjut Aditya.

"Terima kasih Pak Aditya." Kata Rangga dengan wajah sedikit tersipu.

Setelah bercakap cakap dan akhirnya perusahaan keduanya pun sepakat menandatangani kontrak kerja sama.

mohon dukungannya ya kaka2...

sebab baru memulai menulis..

mungkin setiap kalimat tidak sebagus penulis2 lain sebab ini tulisan pertama saya...

jadi harap dukungannya ya kaka2 pembaca..

jangan lupa komen, dan vote nya..

???

bundahafidzcreators' thoughts