webnovel

kecupan Kecil Dari Alam Mimpi

sosok gadis rupawan menjelma menjadi sosok yang menyeramkan, yang membuat orang disekitarnya merasa jijik hanya untuk berada didekatnya. hingga akhirnya kecantikannya terlihat dan membuat beberapa laki-laki berkuasa memperebutkan hatinya..

Great_Goddess03 · Others
Not enough ratings
117 Chs

Tangisan Bahagia.

" Ada yang ingin kuberitahukan padamu! " ucap Indah sambil menatap langsung kemata Rafael.

Mereka duduk cukup dekat, saat Indah berbalik wajah mereka hanya berjarak sebahu saja.

DEG... DEG... DEG...

Berada dekat dengan Rafael dan bahkan saling bertatapan langsung, membuat jantung Indah berdegub tidak karuan.

Wajah pria di hadapannya sungguh sempurna, tidak terlihat sedikitpun kecacatan pada figure wajahnya yang sebening giok. Bibirnya yang semerah delima mengingatkan Indah saat dia merasakan bibir itu sepenuhnya sebelumnya.

Indah tenggelam dalam pesona Rafael untuk sesaat sebelum menyadarkan dirinya.

" Kamu ingin memberitahuku apa? " tanya Rafael sembari mencondongkan wajahnya lebih dekat ke arah Indah, membuat wajah Indah merona seketika.

" Aa... aku.. " Indah tergagap saat merasakan wajah mereka begitu dekat.

" Bukan apa-apa, lupakan saja! " kata Indah dan segera memalingkan wajahnya. Dia dapat merasakan jantungnya semakin berdetak kencang, seolah jantungnya dapat meledak pada saat itu juga.

Apakah dirinya sungguh tidak memiliki perasaan pada Rafael? Mengapa dirinya merasa gugup dan berdebar ketika mereka bersama?

Rafael tersenyum kecil melihat ekspresi malu Indah, dia akan membuat Indah jatuh cinta pada dirinya bagaimanapun caranya.

" Sunguh? Kupikir kamu akan mengatakan sesuatu yang penting tadi, jangan malu dan katakan saja apa yang ada di pikiranmu! " kata Rafael sambil memeluk pinggang Indah dan menariknya mendekat.

" Ah.. " Indah yang tidak siap membiarkan dirinya di tarik.

Rafael menyandarkan kepalanya di pundak Indah dengan nyaman.

" Jangan menyimpan masalahmu sendiri, itu akan terasa lebih ringan jika kamu bisa membaginya dengan seseorang! " ucap Rafael sambil menikmati bau harum tubuh Indah.

Indah ingin melepaskan dirinya dari dekapan Rafael, namun entah mengapa tubuhnya tidak merespon, dia bahkan merasa nyaman dan hangat dalam pelukan Rafael.

Melihat tak ada tanggapan dari Indah, Rafael mengangkat kepalanya dan melirik ke wajah Indah yang menatapnya dengan tatapan tersirat.

Rafael tak mampu menahan diri saat melihat kedua bola mata Indah yang cantik dan berair, menatapnya dengan tatapan yang menggoda.

Dengan perlahan namun pasti, Rafael semakin mendekatkan wajahnya dan mengecup bibir Indah dengan lembut.

Mendapati tak ada perlawanan sama sekali, Rafael segera mengubah kecupannya menjadi ciuman yang sangat bernafsu dan penuh gairah. Hingga beberapa saat kemudian Rafael tiba-tiba berhenti.

" Gadis bodoh, bernafaslah! " ucap Rafael saat memperhatikan Indah yang sedang berusaha menghirup udara dengan cepat.

Wajah Indah semakin memerah hingga ke daun telinganya. Ini.. Sangat memalukan! Mengapa jantungnya berasa semakin berdetak hebat. Indah bahkan seperti menginginkan lebih.

Dalam ciuman yang cukup Intens barusan, Indah seolah mendapat pemahaman yang baru.

Dia bisa merasakan dirinya menyukai Rafael, bahkan dia mungkin telah jatuh cinta pada Rafael.

Dengan tubuhnya yang sedikit bergetar, Indah memaksakan dirinya melihat ke arah Rafael sekali lagi. Indah telah mengumpulkan segenap tekadnya lebih dari sebelumnya.

" Aku mengandung anakmu! " ucap Indah dengan suara pelan namun dapat terdengar ke telinga Rafael dengan jelas.

DEG... DEG... DEG...

Indah menjadi semakin gugup, seolah dia menunggu putusan hukuman kematian untuk dirinya.

Namun tanpa di duga, Indah tak dapat melihat tanda terkejut ataupun rasa tidak senang di wajah Rafael saat dia memberitahu Rafael tentang bayinya.

Beberapa saat kemudian Rafael pun bersuara. " Benarkah? " tanya Rafael dengan ekspresi sedikit terkejut, seolah dia tidak perna mengetahui tentang kehamilan Indah sebelumnya.

" A.. aku tau ini cukup mengejutkan untukmu, dan jika kamu tidak menginginkan bayi ini aku tidak akan keberatan tentang hal itu. Tapi satu hal yang aku minta, kumohon jangan menyuruhku untuk menggugurkan bayi ini. Aku bisa merawatnya sendiri tanpa menyulitkanmu baik sekarang maupun di masa depan! " kata Indah dengan air matanya yang mulai mengalir dari ujung matanya yang menawan.

Mendengar perkataan Indah, wajah Rafael yang semula lembut berubah menjadi gelap. Indah berfikir bahwa dirinya akan begitu tega untuk membunuh anaknya sendiri? Gadis ini bahkan mengatakan tidak akan mengganggu Rafael baik sekarang ataupun di masa depan? Indah sungguh ingin memisahkan Rafael dengan anaknya hingga akhir? Perasaan Rafael saat mendengar perkataan Indah tak dapat di jelaskan.

Seolah-olah sesuatu yang tak terlihat menghujam jantungnya hingga remuk, menghancurkan setiap sendi-sendi tubuh Rafael dan membuatnya menjadi kaku seketika. Rafael tidak ingin di jauhkan dari anak kandungnya sendiri, hanya Tuhan yang tau apa yang akan terjadi jika seseorang berusaha melakukan hal itu.

" Aku akan bertanggung jawab! " kata Rafael.

Indah yang mendengar perkataan Rafael terpaku. Rafael sungguh ingin bertanggung jawab? batin Indah.

Seketika Indah mengingat saat Rafael melamarnya di antara hamparan bunga-bunga yang bertebaran, memberikan senyuman yang menawan ke arahnya dengan sebuah cincin pertunangan di tangannya.

Indah kini yakin bahwa semua itu bukanlah ilusi, Rafael sungguh memiliki perasaan terhadap dirinya.

Dengan pertanggung jawaban Rafael dan kenyataan bahwa dia mengakui perasaannya sendiri terhadap Rafael, membuat air mata Indah mengalir lebih deras dari sebelumnya.

Indah terseduh-seduh di hadapan Rafael dengan kepala tertunduk dan kedua tangannya yang menutup wajahnya.

Rafael dengan sayang memeluk Indah dan mengusap kepalanya dengan lembut.

Indah merasakan dekapan Rafael dan memperdalam dirinya ke arah tubuh Rafael.

Perasaan ini seperti yang dia inginkan, aman dan nyaman. Air mata kebahagiaan terus mengalir di pipinya, dia sungguh bahagia.

____________________________________________________

Di ruang kerja, Rafael menerima beberapa informasi dari bawahannya. Mereka tidak bisa menemukan banyak informasi dari hilangnya Ibu Indah, meskipun begitu Rafael masih bisa melihat garis besarnya.

" Orang-orang yang tinggal di sekitar rumah Nona memberikan ciri-ciri yang sama tentang gerembolan yang membawah Ibu Nona, dan sudah di pastikan 85 persen bahwa mereka berasal dari pasukan khusus istana kerajaan! " kata si bawahan dengan yakin.

Bawahan itu merupakan orang Kepercayaan Rafael setelah Aldy, dia merupakan intel terbaik yang di miliki oleh Rafael.

Bawahan ini juga yang telah mengawal Indah dalam bayang-bayang setiap saat, jadi tentu saja dia juga mengetahui tentang wujud Indah yang sebenarnya.

Jika bawahan ini saja tau maka begitu pula dengan Aldy, Aldy bahkan tidak menyangka bahwa perempuan yang selama ini terlihat buruk rupa dan sangat menjijikan, ternyata memiliki wujud yang sangat cantik bak bidadari.

" Keluarga kerajaan! " kata Rafael sambil mengetukkan jarinya di atas meja.

" Bukankah dalam waktu dekat ini keluarga kerajaan akan mengadakan sebuah perayaan? " tanya Rafael pada Aldy yang setia berdiri di sampingnya.

" Benar Tuan, tujuh hari lagi putri sulung Raja akan berulang tahun, dan pestanya akan lebih megah dari sebelumnya. Menurut informan yang kita miliki, keluarga kerajaan ingin mengadakan seleksi untuk pemilihan putra mahkota. Karena keturunan Raja semuanya adalah wanita, maka mereka tidak memiliki pilihan lain! " jelas Aldy.

Hanya segelintir orang yang tau tentang seleksi pemilihan putra mahkota tersebut. Masing-masing setiap petinggi dan keluarga cabang kerajaan akan menyimpan informasi ini hanya untuk keluarga mereka sendiri.