webnovel

Kau Anugerah dalam Hidupku

Seorang Perempuan yang bernama Ananta harus berjuang sendiri untuk menghidupi anaknya. Akankah Ananta mampu menghadapi kerasnya hidup bersama anaknya? Ataukah Ia akan tenggelam bersama anaknya? Inilah cerita novel ku di Webnovel, salam kenal dari ku Maisyarunadi

maisyarunadi · Teen
Not enough ratings
5 Chs

Ep. 2 Tegar

#Ananta POV

Aku harus kuat dalam menapaki beringasnya hidup ini, ku lihat anakku sudah tertidur di dalam gerobak yang ku dorong.

Hatiku sakit melihatnya kelaparan, orangtua mana yang tega melihat anaknya kelaparan? nggak akan ada yang tega. Aku pun menguatkan prinsipku.

Anakku adalah belahan jiwaku, demi anakku aku akan bekerja apa saja asal yang halal. Aku melihat, seseorang dari jauh sedang membuang makanannya. Aku berlari menuju ke arahnya.

Aku mengambil dan mengais makanan dari tong sampah. Air mataku tak mampu ku bendung, tumoah ruah di pipiku. Aku menangis dengan keadaan ini.

" Ma, Alisa lapar."

" Iya sayang, ini ada sedikit rezeki ya."

Aku pun menyuapkan makanan itu ke dalam mulutnya.

Ku lihat, ia tersenyum kepadaku.

" Ma, makanannya enak."

Aku kembali menangis dibuatnya, ia langsung memelukku dan menghapus air mataku.

" Ma, ketika Alisa sudah besar. Alisa akan membelikan mama makanan yang enak dari ini."

Aku pun memeluknya dan berkata " tentu sayang, kamu akan membelikan mama makanan paling enak."

" Ma, Alisa ingin ketemu Papa? Alisa ingin tahu Papa seperti apa orangnya? apakah papa tidak sayang sama Alisa?"

Pertanyaan Alisa bertubi-tubi kepadaku, aku harus menjelaskan kepadanya dengan penjelasan yang mudah ia pahami.

" Sayang, nanti ya nak. Karna papa kerjanya sangat jauh, ia akan kembali 15 tahun ke sini menjenguk kita. Papa orangnya tampan, wajahnya mirip Alisa sayang. Papa sangat sayang sama Alisa."

" Benarkah Ma, papa sayang sama Alisa? tapi 15 itu lama banget ma?"

" Sabar ya sayang, kita berdoa sama Allah ya. Agar Alisa ketemu sama papa."

Alisa pun mengangguk tanda ia mengerti, aku pun kembali memeluk dan menciumnya. Aku berdoa kepada Allah, agar anakku Alisa tumbuh menjadi gadis yang sholiha, baik hati dan suka membantu.

Aku pun melanjutkan pekerjaan mulungku, aku mendorong gerobak dengan sisa-sisa tenagaku.

Aku tidak sanggup lagi mendorong gerobakku, aku beristirahat sebentar memulihkan tenagaku.

Ku lihat, sosok laki-laki yang aku kenal selama ini! Ia berpegangan tangan dengan seorang wanita dan seorang anak kecil laki-laki berusia kurang lebih lima tahun.

Aku ingin memanggilnya, meneriaki, dan bahkan ingin menghajarnya. Tapi semua itu ku renungkan. Ini bukan waktu yang tepat untuk meminta keadilan darimu mas.

Aku masih istri sahmu, kamu bahkan tidak pernah menceraikanku sama sekali..

.

.

.

Tinggalkan jejak kalian ya, like, vote and komen ya😍