webnovel

Kau Anugerah dalam Hidupku

Seorang Perempuan yang bernama Ananta harus berjuang sendiri untuk menghidupi anaknya. Akankah Ananta mampu menghadapi kerasnya hidup bersama anaknya? Ataukah Ia akan tenggelam bersama anaknya? Inilah cerita novel ku di Webnovel, salam kenal dari ku Maisyarunadi

maisyarunadi · Teen
Not enough ratings
5 Chs

Ep. 1 Menangis

" Ma, mama, mama aku lapar," rengek Alisa.

Suara rengekkan itu membuat Ananta menangis, ia berusaha untuk menghidupi anak semata wayangnya.

Aku pun menjelaskan kepada Alisa, Alisa pun mengerti.

Alisa, anak yang ku lahirkan 5 tahun yang lalu. Alisa tumbuh menjadi anak yang cerdas, cantik dan pengertian.

Aku membesarkan Alisa tanpa seorang suami. Ketika aku mengingat masa lalu, aku selalu menangis dan menyesali kebiadaban laki-laki yang menikahiku, menghajarku dan membuatku cacat seumur hidup.

#Ananta POV

Aku Ananta, hari ini adalah hari pernikahanku. Aku sangat bahagia. Ia adalah laki-laki yang ku cintai.

Laki-laki itu pun menyebutkan dengan suara lantang, sah lah pernikahanku saat itu.

Aku tidak pernah tahu, apa yang terjadi selanjutnya. Ku lihat, mama dan papanya tidak pernah menyetujui pernikahan kami.

Sedih rasanya, tapi aku menjalaninya dengan sabar.

Usia pernikahanku sekarang sudah mencapai lima bulan, aku hamil anak pertama. Senang rasanya aku akan menjadi seorang ibu.

Malam itu, malam yang mengerikan bagiku. Malam yang membuatku trauma sampai saat ini.

Aku selalu menangis, karna kejadian itu sangat mengerikan.

Aku tak sengaja menumpahkan sup ke baju ibu mertuaku. Aku meminta maaf kepadanya, ia malah memarahiku. Ia tidak terima denganku, aku dijambak dan disuruh mengelap dengan mulutku. Aku sempat menolak, tapi mereka begitu kuat.

Aku menangis, tapi mereka tidak peduli denganku.

Siksaan mereka tidak sampai disitu, pipiku ditampar dan bahkan aku disuruh makan bekas mereka.

Ku lihat suamiku hanya diam, ia tidak berbuat apa-apa. Aku meminta ampun, tapi tidak digubris oleh mereka. Aku pun pingsan sebentar, ternyata mereka mengikatku di gudang.

Aku menangis sejadi-jadinya, tapi ibu mertuaku tak menghiraukan diriku. Aku sudah tidak berdaya, ku lihat ada sedikit darah yang keluar dari kakiku. Mereka semakin senang, mereka malah menambah siksaan kepadaku.

Eksekusi akhir diserahkan kepada suamiku, aku memelas memohon ampun kepadanya. Tap, ia malah berkata yang menyakitkan kepadaku, " Hai wanita jalang, aku tidak akan mengakui anakmu itu sebagai anakku. Aku tidak ingin mempunyai anak darimu. Kamu hanya sebagai pemuas nafsuku."

Aku semakin menangis, ia malah tertawa.

" Aku akan membuatmu cacat Ananta. Ketika kamu cacat, aku akan membuangmu dan menikah kembali." Katanya kepadaku dengan nada kasar.

Kejadian naas menimpaku, aku dibuat cacat di wajahku. Ia menggunakan pisau dicampur dengan air keras, ia mengoleskan di wajahku. Aku berteriak kesakitan, tapi mereka malah tertawa denganku.

" Tolong, tolong aku," ketika itu aku kembali pingsan."

*****

Aku kembali menitikkan air mata ketika mengingat kejadian itu, aku hanya bisa berdoa semoga hari ini mendapat uang untuk makan.

Aku tidak pernah pulang, karna orangtuaku sudah mempercayakan diriku kepada suamiku.

Aku pun melangkahkan kaki dan membawa anakku untuk mencari uang. Aku bekerja hanya sebagai pemulung, pendapatanku perhari cuma 5rb. Ironis rasanya, tapi demi buah hatiku. Aku akan tetap bertahan untuk hidup.

.

.

.

.

Tinggalkan jejak kalian, like, komen and vote ya. terimakasih