webnovel

The Ursu Village

Suasana desa menjadi senyap, seluruh orang tengah memandangi hal yang sama. Seorang Orc berdiri ditengah-tengah desa mereka, menghajar bandit yang tadinya menyerang desa mereka. Sungguh sebuah ironi yang menyedihkan, seorang Orc yang awalnya mereka usir kini menyelamatkan mereka dari serangan bandit.

Setelah memastikan bahwa Skarr sudah tidak akan bangkit lagi Gorr berjalan kearah Julia.

"Sudah selesai kan? Sekarang aku mau meminta imbalanku"

Hal ini merupakan Tindakan yang diajarkan Barsmith kepada Gorr, di dunia manusia jika kau menolong seseorang atau sebuah desa kau pantas menerima imbalan. Julia dan warga desa khawatir dengan apa yang akan diminta oleh Gorr. Wanita? Makanan? Emas? Mereka sama sekali tidak tahu. Ini pertama kalinya mereka dimintai imbalan oleh seseorang dari ras Orc.

Julia memberanikan diri bertanya kepada Gorr

 "Hadiah macam apa yang kau inginkan?"

 "Aku baru saja keluar dari dalam hutan, aku sama sekali tidak tahu informasi tentang dunia ini. Berikan aku informasi aku meiminta itu sebagai imbalan"

 "Baiklah aku mengerti, aku menyanggupi permintaan tersebut"

Gorr meletakkan kapaknya ke punggungnya sebagai pertanda dia siap untuk pergi melanjutkan perjalanannya. Disaat Julia mengajak Gorr untuk diberikan informasi yang dia minta, seorang anak dari desa tersebut menarik celana Gorr.

 "Tuan, apakah tuan akan langsung pergi?"

Gorr menoleh kearah anak itu, dia sangat terkejud melihat seorang manusia yang lagi-lagi berbeda. Namun dengan ukurannya yang lebih kecil dari manusia lain, Gorr menyadari bahwa yang dihadapannya ini adalah anak kecil dari Ras manusia. Gorr berlutut dan memegang kepala anak tersebut.

 "Aku sudah tidak diterima disini, kalau aku tinggal lebih lama para penduduk desa akan merasa terganggu".

Warga desa tersebut hanya diam mendengar jawaban Gorr kepada pertanyaan anak kecil itu. Disaat semua terdiam seorang lelaki berteriak kearah Gorr

 "Kau tidak boleh langsung pergi!! Lihat apa yang sudah kau lakukan terhadap rumahku? Kau harus bertanggung jawab"

Gorr dan seluruh warga desa sekejap mengarahkan pandangan mereka ke lelaki tersebut. Di sisi lain lelaki itu tengah dalam perjudian besar, jika Gorr tersinggung bisa saja dia akan langsung mati sekarang. Namun dia melakukan ini karena dia ingin menjamu Gorr yang sudah menyelamatkan Desanya.

 "Tapi kalau aku tidak ada, kau tidak akan mungkin bisa menikmati rumahmu lagi kan?"

Pertanyaan Gorr membuat suasana menjadi mencekam, seluruh warga desa merasa bahwa setelah ini mereka akan dihancurkan. Disaat saat menegangkan itu laki-laki lain dari kerumunan berkata

 "Kau kan bisa mengalahkannya tanpa menggunakan tebasan yang meruntuhkan rumah"

 "Ya itu benar" Seluruh Warga desa sepakat dengannya

Gorr mulai merasa kesal dengan kelakuan warga desa, namun anak kecil disampingnya menarik- narik celana Gorr dia meminta Gorr untuk menunduk. Gorr menurunkan kepalanya, anak kecil itu membisikkan sesuatu kepada Gorr.

Gorr nampak terkejut mendengar ucapan dari anak itu, tak lama kemudian Gorr tersenyum dan berkata.

 "Begitu ya, baiklah aku akan tinggal dan membantu memperbaiki rumah kalian"

Seluruh warga desa bersorak dengan keputusan yang diambil oleh gorr, gorr juga menggendong anak kecil tadi dipundaknya karena dia memintanya. Disisi lain Julia menghampiri kakeknya.

 "Kakek, kakek tidak apa-apa kan? Aku melihat kakek disiksa, apakah kamu mengalami luka yang berat?"

 "Tidak apa-apa, aku hanya mengalami luka kecil. Omong-omong kau nampaknya telah menemukan sesuatu yang menarik"

 "Begitulah, aku juga terkejut setelah melihatnya"

Mereka berdua memandangi Gorr yang sedang dikelilingi oleh anak anak desa, mereka meminta untuk duduk diatas bahu Gorr.

Siang hari yang Terik kala itu kini berganti menjadi sore, Gorr telah melakukan tugas pertamanya yaitu meratakan rumah yang sudah ia potong menjadi dua. Butuh waktu cukup lama bagi Gorr untuk membersihkan kekacauan yang ia buat. Para warga desa memberi Gorr minuman dan buah-buahan saat dia beristirahat.

Disore hari ini para warga tengah Bersiap untuk membuat sebuah hidangan makan malam, mereka menyiapkan sebuah kuali besar yang diletakkan ditengah tengah desa. Gorr hanya memandangi para warga desa yang sedang bekerja, dia tidak diperbolehkan mendekat karena dikhawatirkan akan menghancurkan kuali besar yang disiapkan. Disaat Gorr sedang menyaksikan kegiatan itu, Julia datang menghampiri Gorr

 "Kau lihat itu,Malam ini kami akan melakukan perayaan"

 "Perayaan? Bukankah manusia biasa memakan seperti itu?"

Julia merasa terheran dengan pertanyaan Gorr. Gorr hanya mengetahui cara makan manusia dari Barsmith yang selalu melakukan hal yang saat ini dilakukan oleh warga desa.

 "Tidak, mereka biasanya akan makan sendiri dirumah, namun Karena kami berhasil menjaga hasil panen kami dan selamat dari penyerbuan bandit maka kami melakukan perayaan ini"

 "Seperti itu ya"

 "Benar seperti itu, terima kasih Gorr karenamu kami bisa melakukan perayaan ini"

 "Tidak usah terlalu dipikirkan

Pandangan Gorr tidak beralih dari warga desa, dia teringat Kembali kondisi desanya dulu sebelum insiden itu terjadi. Desa Arcxtala Sama persis seperti yang dia lihat sekarang, sangat hangat, suka ria terpancar dari wajah mereka. Ditengah lamunannya Gorr berkata

 "Sungguh desa yang indah"

Mendengar ucapan dari gorr Julia menjadi terkejut, Seorang orc yang terkenal bringas dan barbar ternyata memiliki sisi lembut pada dirinya.

 "Kau benar, Begitulah Desa ini. Desa Ursu sebuah desa kecil yang selalu diselimuti kebahagiaan"

Julia menjawab perkataan Gorr dengan perasaan lega. Pada saat ia pertama kali melihat Gorr, Julia merasa sangat ketakutan. Dia teringat dengan legenda bahwa Orc suka menyerang manusia yang mereka lihat dengan bringas, lalu Orc akan memakan manusia tersebut jika itu laki-laki, dan akan diperkosa jika itu perempuan. Namun Orc yang dihadapannya sangatlah berbeda dia hangat dan penuh kasih sayang, hal itu membuat Julia mulai menerima bahwa legenda yang beredar itu salah.

Julia berlalu pergi untuk membantu para warga desa, sedangkan Gorr masih melamun memperhatikan mereka. Malam pun tiba perayaan di desa Ursu kini dimulai, semua orang tertawa dan berdansa satu sama lain. Tak lupa seorang yang ahli bermain music membunyikan lagu dari alat muskinya sebagai pengiring perayaan tersebut.

Gorr Menikmati pesta terebut dengan duduk di samping Kakek dari Julia, ditengah sorak sorai tersebut Kakek Julia bertanya kepada Gorr

 "Apakah ini pertama kali kau melihat perayaan?"

 "Tidak, Didesaku dulu juga ada sebuah perayaan"

 "Oh ya, perayaan macam apa yang dilakukan oleh bangsa Orc?"

 "Perayaan pergantian pemimpin, namun di hari yang sama seorang manusia datang dan membakar teman-temanku"

Mereka berdua terdiam, keheningan terjadi ditengah gemuruh perayaan yang terjadi

 "Aku meminta maaf atas nama manusia"

 "Tidak perlu, selama di Forbidden Forest aku bertemu dengan manusia yang membantuku"

 "Oh ya?"

Selanjutnya Gorr menceritakan tentang Barsmith kepada kakek Julia, Gorr sangat antusias saat menceritakan manusia tuaa satu itu. Disaat Gorr bercerita banyak dari wagra desa memberikan makanan kepada Gorr, Gorr mencicipi makanan tersebut dan terlihat sangat menyukainya. Sungguh suasana yang sangat berharga bagi Gorr, sekali lagi dia merasakan sebuah kehangatan.

Kakek Julia meminta izin untuk beristirahat terlebih dahulu, kini Giliran Julia yang menemani Gorr dipesta tersebut, Gorr memperhatikan seorang yang sedang bermain alat music.

 "Hei Julia, apa itu? Bagaimana benda itu mengeluarkan suara yang indah apakah dia menggunakan mana"

 "Hahahaha tidak dasar bodoh, itu Namanya alat music kau tidak memerlukan mana untuk memainkannya, namun diperlukan Teknik yang bagus agar menghasilkan suasan yang indah".

Gorr hanya mendengarkan Julia sampai dia mengucapkan kalau benda tersebut tidak menggunakan mana, sisanya Gorr menikmati permainan pemusik tersebut. Sesekali Gorr mencicipi hidangan yang ada dan dia terlihat sangat menyukainya

 "Masakan manusia memang sangatlah lezat, apakah ini hasil berkebun kalian?"

 "Wah kau tahu berkebun?"

 "Guruku di forbidden forrest juga berkebun, dari sana dia menciptakan sebuah hidangan yang lezat"

 "Kau benar olahan hasil berkebun adalah yang terbaik"

 "Namun sayang sekali tidak ada daging"

Julia terdiam mendengar ucapan dari Gorr, dia merasa sangat bersalah karena tidak mampu menyajikan daging kepada penyelamat desanya. Julia membungkukkan badannya karena bersedih, Gorr yang menyadari hal tersebut langsung jatuh kedalam kepanikan

 "Jangan terlalu dipikirkan, masakan ini sudah sangat enak kau tahu"

 "Aku minta maaf, Makhluk di dalam hutan terlalu kuat kami tidak bisa berburu, seluruh pemuda yang mempunyai kemampuan berburu dibawa ke ibukota dikarenakan keperluan berperang"

Gorr terdiam karena memahami keadaan dari Julia, desa yang bahkan tidak mampu selamat dari serangan Bandit akan sangat Sulit untuk melawan Makhluk seperti Basor dan sebagainya. Ditengah tangisan Julia Gorr pun berkata.

 "Tenanglah suatu akan kubuat kalian bisa memakan daging setiap hari"

Mendengar Ucapan Gorr, Julia berhenti dari tangisannya. Dia menatap Gorr dan tersenyum, dalam senyumannya dia berkata

 "Janji Ya?"

Gorr Senang karena berhasil membuat perasan Julia membaik, Dia menerima janji itu dan mereka berdua Kembali menikmati perayaan tersebut.

Perayaan usai para warga tidur dirumah masing-masing, sedangkan Gorr tidur di sebuah pondok yang dimiliki desa tersebut. Sebuah hari yang berharga bagi Gorr dan warga desa Ursu.

 

 

/~~~~~~~/