webnovel

Making New Axe

"Mandi? Apa makudmu mandi?

Gorr tidak mengerti maksud dari perkataan dari Barsmith, wajar saja bangsa Orc tidak pernah mengenal istilah mandi atau apapun yang bersifat membasuh diri dengan air. Mereka menganggap bahwa bau badan merupakan parfum pemikat yang sangat ampuh, semakin bau mereka semakin disukai oleh Orc yang lain karena dianggap mereka telah berburu dan berlatih dengan sangat keras.

 "Pantas saja bau badanmu sangatlah menyengat, baumu seperti Gourmeth yang baru jatuh dari kotoran basor beberapa bulan yang lalu"

 "Jangan asal bicara sialan! Aroma ini adalah aroma kejantanan yang sangat dihortmati oleh bangsa Orc"

Gorr dengan bangga mengatakan hal tersebut, ditengah rasa bangga yang dimiliki oleh Gorr Barsmith mengatakan hal yang sangat menyakitkan di telinga Gorr

 "Tapi, sudah tidak ada Orc yang tersisa untuk menghormati bau badanmu itu"

Mendengar ucapan dari Barsmith Gorr menjadi marah dan melempar batu kearah Barsmith. Dengan mudah Barsmith menghindari Batu tersebut namun dia juga marah dengan perilaku dari Gorr.

 "Woooaaahhh! Kurang ajar kau bangsat, kenapa kau melempar benda itu padaku

 "Kau duluan dasar bajingan! Kau tidak perlu mengatakan hal itu"

 "Lalu apa yang akan kau lakukan makhluk hijau bau? Menyerangku?"

Tanpa basa basi Gorr langsung bergerak kearah Barsmith untuk menyerangnya, namun tidak butuh waktu lama bagi Barsmith untuk menjatuhkan Gorr ketanah

 "Terlalu cepat bagimu untuk melawanku, bocah sialan!"

 "..."

Gorr tergeletak ditanah dan Barsmith kini duduk diatas badan Gorr, mereka terdiam sejenak setelah pertarungan singkat yang mereka lakukan.

 "Kau harus membersihkan dirimu, semua itu supaya kau tidak mengganggu umat manusia dengan bau badanmu yang menyengat itu, ..."

Barsmith terus mengoceh, namun Gorr sama sekali tidak mau mendengarkan apa yang dikatakan oleh Barsmith. Dia percaya bahwa diluar sana pasti ada manusia yang cukup gila untuk menyetujui bahwa bau badan adalah symbol kejantanan.

 "Jadi apakah kita akan mencari senjata baru untukku hari ini?" Gorr memotong ocehan dari Barsmith.

 "Yaahhhhh. Kita akan menuju air terjun disebelah barat , aku yakin disana ada material yang cukup bagus untuk dijadikan senjata"

 "Lalu setelah itu, apakah kau akan mengajariku cara menggunakannya?"

 "Menurutmu?"

 "….."

Gorr terdiam mendengar jawaban dari Barsmith, orang itu selalu membantunya selama ini. Mulai dari menyarankan dia berlatih fisik, cara hidup manusia, cerita tentang ketiga ras dan kali ini dia akan membantunya membuat dan menggunakan senjatanya.

 "Kenapa kau membantuku sejauh ini Barsmith?"

Gorr sudah tidak mampu menahan rasa penasarannya

 "Aku juga tidak tahu"

Suasana canggung datang setelah adanya jawaban dari Barsmith. Ditengah kecanggungan itu Barsmith turun dari badan Gorr, dia berjalan dan berkata.

 "Ayo pergi Gorr"

 "Baiklah ayo pergi !!!!!"

Gorr menjawab dengan penuh semangat, siang hari itu merekapun berangkat ke bagian barat dari Forbidden Forrest. Forbidden forrest terbagi menjadi empat bagian, desa Arcxala berada tepat ditengah Forbidden forrest.

/~~~/

 Jauh dari Forbidden forrest di sebuah istana yang dipenuhi oleh aura kegelapan. Pria bertopeng yang meluluh lantakkan desa Arcxtala sedang berjalan di Lorong, sepanjang jalan dia disapa oleh para penjaga disana, Pria bertopeng memasuki sebuah ruangan. Dalam ruangan itu terlihat sesosok orang yang membantunya menghabisi Desa Arcxtala

 "Meninggalkan dia sendirian apa kau yakin tidak apa-apa?"

Mendengar pertanyaan dari pria bertopeng orang itu menjadi marah, dia langsung menghajar makhluk dihadapannya hingga hancur berkeping keping.

 "Apa kau tidak percaya padaku?"

 "….."

 "Dia hanyalah Orc yang lemah, meskipun berhasil kaur dia akan mati tidak lama setelahnya. Kalaupun dia masih hidup saat kita bertemu aku pasti akan membunuhnya"

Pria bertopeng tersenyum dan memandangi apa yang ada dihadapan orang itu, terlihat banyak sekali mayat yang jatuh akibat dihajar oleh Orang itu sebagai percobaan kekuatan yang baru ia dapatkan, selain mayat ada juga puing puing yang runtuh akibat kekuatannya.

 "Benar sekali, apakah kau menikmati kekuatan barumu?"

 "Yahhh sungguh kekuatan yang luar biasa, aku yakin dengan kekuatan sebesar ini tujuan yang kuimpikan bisa kuraih"

 "Yaa, begitulah seharusnya"

Tatapan mata Pria betopeng terlihat sangat misterius terhadap orang yang membantunya.

/~~~/

 Gorr dan Barsmith telah melakukan perjalanannya menuju air terjun untuk mencari material yang akan digunakan untuk membuat senjata untuk Gorr. Gourmeth tidak ikut dalam perjalanan ini, Barsmith memerintahkan Gourmeth untuk tinggal guna menjaga tanaman Barsmith supaya tidak di rusak oleh hewan hewan disana.

 Dalam perjalanan tersebut Gorr tidak membawa apapun sedangkan barsmith membawa Tulang kering dari Mathmorr, karena penasaran Gorr pun bertanya

 "Apa benda yang kau bawa itu barsmith?"

 "Ini adalah Tulang kering dari Mathmorr"

 "Kenapa kau membawanya? kau kan hanya butuh dahan pohon untuk bertarung"

 "Ini bukan untukku dasar bodoh! Ini akan digunakan sebagai gagang dari kapak yang akan kau gunakan, Tulang kering dari Mathmorr sangatlah keras dan aku yakin dia tidak akan hancur meskipun kau mengayunkannya dengan sangat keras".

Setelah mendengar penjalasan dari Barsmith gorrr mengangguk dan mereka berdua melanjutkan perjalanan menuju air terjun.

 Beberapa saat berlalu mereka sudah hampir sampai di air terjun. Terlihat Gorr menyeret Tigress yang telah mereka kalahkan. Dalam perjalanannya mereka telah bertemu dengan Tigress yang secara tiba tiba menyerang Barsmith yang sedang duduk disamping sungai. Tentu saja hanya dengan beberapa serangan Barsmith berhasil menjatuhkan hewan buas tersebut.

 Ditengah perjalanan mereka, nampak sesosok makhluk besar yang sedang mengintai. Makhluk tersebut terus mengikuti dibalik Semak Semak, pergerakannya sangat tenang sehingga Gorr tidak bisa mendengar bahwa ada yang sedang mendekat.

 Dikala Gorr sedang tidak berkonsentrasi. "SRAAAASSS" Makhluk itu menampakkan dirinya, terlihat sosok Sanca (makhluk jenis ular) yang besar berusaha menggigit Gorr. Gorr terkejut namun dia berhasil menghindari serangan dari hewan tersebut.

 "Dasar bajingan, makhluk apa ini? Dia sungguh besar"

Mendengar keributan dibelakang Barsmith menoleh, jauh dilubuk hatinya dia senang karena pada akhirnya ada makhluk yang bisa digunakan untuk Latihan Gorr

 "Itu sanca, dia salah satu predator yang sangat berbahaya. Dia punya kemampuan untuk mengeluarkan bisa dari dalam dirinya berhati hatilah"

Gorr pun sangat senang dengan kehadiran sanca, dia tidak pernah merasakan daging hewan ini sebelumnya dia benar-benar ingin memakannya sebagai hidangan makan malam.

 Sanca Kembali menyerang Gorr, dengan sigap gorr berhasil menangkap bagian tubuh dari hewan tersebut. Namun sanca melawan dengan mengibaskan ekornya kearah muka Gorr yang menyebabkan cengkraman dari Gorr merenggang, kesempatan itu dimanfaatkan dengan baik oleh sanca dia secara cepat melepaskan diri dari genggaman Gorr.

 Dia kemudian menggigit kaki dari Gorr, gigitan itu mengandung racun sehingga membuat gorr lumpuh disalah satu kakinya. Dengan keadaan gorr yang melemah, Sanca melilit tubuh Gorr yang membuat Gorr kesulitan bergerak dan bernafas. Hewan itu terlihat hendak melahap gorr yang sudah tidak berdaya, namun Barsmith yang melihat kejadian itu melempar batu kearah Sanca. Hal itu membuat Sanca kesal dan sedikit merenggangkan lilitannya karena hendak menuju kearah Barsmith.

 Melihat suatu kesempatan Gorr mengeluarkan tangannya dan dia meninju tubuh sanca. Pukulan yang sangat kuat sehingga membuat Binatang itu terpental, Gorr memegang tubuh sanca dan membantingnya berulang kali, meskipun hanya dengan satu kaki yang sedang lumpuh namun Gorr masih bisa melakukan serangan yang bagus terhadap sanca.

 Tak tinggal diam Sanca Kembali melilit tubuh Gorr, namun kali ini Gorr berhasil melepaskan tangannya. Hal ini membuat Sanca hanya berhasil melilit bagian perut kebawah dari tubuh Gorr. Pertarungan berlanjut Gorr berulang kali meninju sanca tinjuan itu membuat sanca geram, Binatang itu membuka mulut lebar diatas kepala Gorr. Barsmith sangat terkejut dikarenakan Binatang itu akan melakukan sesuatu yang mengerikan.

 Gorr tak tinggal diam, dia memasukkan tangannya kemulut Sanca dan menariknya kebawah. Kali ini dia berhasil mencengkram leher hewan tersbut, Gorr dengan kekuatannya berulang kali meninju muka Sanca hingga dia lemas. Melihat tidak adanya perlawanan gorr pun merobek mulut dari Sanca. Hal itu mengakhiri pertarungan mereka

 Barsmith terlihat sangat puas dengan peningkatan yang dialami gorr, kini ia berhasil meningkatkan Ketahanan fisiknya. Sangat beruntung Gorr menyumpal mulut Sancadengan tangannya, kalau tidak Gorr akan terkena cairan racun yang dikeluarkan dari mulut hewan itu.

 Tidak berapa lama setelah itu Gorr bangkit, mereka kemudian melanjutkan perjalanan menuju Air terjun. Selama perjalanan Gorr menggunakan Tulang Marmooth sebagai tongkat sedangkan Barsmith membawa bangkai kedua hewan yang sudah dikalahkan.

/~~/

 Akhirnya mereka sampai di Air terjun, pemandangan yang sangat indah suasana yang sangat sejuk. Disana Barsmith mencari material Bernama Ocktar sebuah material yang lebih keras dari batu, disisi lain gorr sedang bersostirahat untuk memulihkan kakinya. Tak butuh waktu lama Barsmith menemukan material tersebut, dia mengajak Gorr untuk mengambil sedikit dari material tersebut.

 Dengan susah payah Gorr berhasil mendapatkah material sesuai yang dia inginkan.

 "Jadi ini bahan yang akan kugunakan sebagi senjata?"

 "Benar, aku tadi juga mengambil akar pohon Kruta untuk mengikat orcktar dan tulang mathmorr"

Akhirnya Gorr berhasil membuat senjata barunya, dia berlari menuju kebawah air terjun, dia mengangkat kapaknya dan berteriak

 "GRAAAAHHHHH!! GORR YANG PERKASA TELAH TIBA!!!"

Rupanya teriakan Gorr menganggu salah satu makhluk disana, dari dalam gua tak jauh dari air terjun terlihat sorot mata yang tajam melihat kea rah Gorr.

 

 

 

/~~~~~~~~/