webnovel

JONGOS QOE

Seorang wanita cantik, seksi, pintar dan pemimpin perusahaan yang sudah terkenal di Asia dan Eropa. Tidak ada seorangpun pria yang bisa membuatnya jatuh cinta dan mencintai. Semua berubah saat cinta datang membuat hidupnya porak poranda, semua kebiasaan dan kesukaannya berubah drastis karena cinta. Apa yang membuat dia seperti itu? Apakah dia bisa mendapatkan cinta sejati atau hanya karena materi yang dimilikinya? Ini Novelku yang ke-6, semoga suka dan jangan lupa ya reviews, comment dan PSnya...

Ms_Azr · Urban
Not enough ratings
44 Chs

ALEX DAN RENCANANYA 3

" Berarti yang tidak serius banyak?" tanya Luciano memancing reaksi Kinan.

" Mereka yang datang pada saya, Tuan! Saya seorang pria yang pantang menyakiti hati wanita!" jawab Leon santai, membuat Kinan kesal mendengarnya.

" Sayang!" panggil Luciano.

" Sayang!" panggil Luciano lagi.

" Eh! Ya, Kek?" sahut Kinan terkejut.

" Kamu sakit?" tanya Luciano.

" Tidak, Kek! Sedang berkirim pesan saja!" jawab Kinan. Dia terus saja membayangkan milik Leon itu dan itu membuat miliknya menjadi basah. Sepertinya obat yang diberikan Leon memang bereaksi, senyum smirk Leon terhias diwajah pria itu. Kamu akan datang sendiri padaku Kinan! Dan aku akan membuatmu bertekuk lutut di kakiku gadis sombong! batin Leon.

Waktu telah menunjukkan jam 10 pagi, tapi belum terlihat akan adanya tanda-tanda kegiatan pagi mereka akan berhenti.

" Aku capek, sayang! Aku bisa-bisa nggak akan bisa berjalan selama beberapa hari!" rengek Kyra yang merasa tubuhnya lemah tak bertulang setelah semalaman dan pagi hingga jam segini Lingga terus saja memasuki miliknya.

" Aku sangat merindukanmu, sayang! Kamu ingat sendiri jika kita bersama kamu nggak akan pernah bisa keluar dari kamar!" kata Lingga yang memompa tubuhnya dibelakang tubuh Kyra.

" Akhhhhhh!" teriak Kyra saat mendapatkan lagi pelepasannya bersama dengan suaminya.

" Iya, Please, Lingga Budiono! Stop it!" kata Kyra lemah.

" Iya, maaf!" jawab Lingga kemudian memeluk istrinya itu dari belakang.

" Kamu sebenernya kemarin-kemarin bener-bener lumpuh ato pura-pura, sih?" sindir Kyra kesal.

" Aku beneran lumpuh, sayang! Hanya saja Edwin memberikanku terapi pijatan dan obat hingga aku bisa cepat sembuh!" jawab Lingga sambil memainkan dada istrinya.

" Kondisikan tanganmu, Al!" kata Kyra sambil memejamkan matanya.

" Dadamu semakin besar saja, sayang!" kata Lingga.

" Akukan masih menyusui!" jawab Kyra.

" Apa? Apa maksud kamu dengan kamu masih menyusui?" tanya Lingga yang langsung terduduk.

" Bisa kita bicara nanti? Aku ngantuk!" jawab Kyra.

" Kyra Hutama Adi Budiono! Bangun dan bicara padaku!" kata Lingga kesal.

" Apa kamu menikah degan seseorang dan melahirkan anak?" cerca Lingga.

" Astaga! Apa kamu sudah gila? Itu anakmu, sayang! Kamu membuatku hamil saat sebelum kecelakaan itu!" tutur Kyra.

" Benarkah? Kenzie memiliki adik?" tanya Lingga bersemangat.

" Iya! Namanya Liora!" jawab Kyra.

" Perempuan?" tanya Lingga lagi. Kyra menganggukkan kepalanya.

" Aku ingin memasukimu lagi, sayang!" bisik Lingga. Kyra langsung membuka matanya dan memutar tubuhnya.

" Apa kamu sudah menjadi seorang hyper, Al?" tanya Kyra kesal.

" Aku sangat bahagia, sayang!" jawab Lingga menggaruk-garuk kepalanya.

" Tapi nggak harus gitu juga! Sudah! Aku mau pulang saja!" kata Kyra membuka selimutnya dan menurunkan kakinya.

" Aaaaaa!" teriak Kyra yang merasakan tubuh dan intinya sakit.

" Aku akan menggendongmu, sayang!" kata Lingga yang bangun dan menggendong istrinya.

" Trima kasih karena mau melahirkan kedua anakku!" kata Lingga.

" Sama-sama! Karena aku mencintaimu, Al!" jawab Kyra sambil mengalungkan kedua tangannya dan menempel di dada bidang suaminya.

" Satu ronde di bathtub?" kata Lingga berbisik.

" Big No!" jawab Kyra memukul dada suaminya.

" Hahahaha! Aku harap jagoanku akan hadir di dalam sini!" kata Lingga meraba perut Kyra yang sedikit besar karena melahirkan 2 orang anak.

" Aku akan memberikanmu berapapun anak yang kamu mau, asalkan kamu selalu bersamaku!" kata Kyra menatap mesra suaminya yang menggosok tubuhnya untuk mandi.

" Janji, ya, sayang! Karena aku sangat suka memiliki banyak saudara!" kata Lingga. Kyra mengangguk.

" Pertama, keluarkan kita dari sini!" kata Kyra.

" Linggamu ini sudah kembali, sayang! Kamu membuatku kembali!" kata Lingga yang kemudian memaksa Kyra melayaninya lagi meski hanya satu kali penyatuan.

Leon sedang berbincang-bincang serius dengan seorang wanita cantik dan seksi di balkon sebuah Ballroom Hotel. Malam ini sedang dilangsungkan pesta penghargaan dokter terbaik di dunia dan papa angkat Kinan diundang oleh Leon sebagai salah satu kandidat. Ternyata dia seorang pria yang jenius juga! batin Kinan saat mendengar jika Leon adalah nominator penghargaan ilmuwan terbaik dunia.

Kinan melihat mereka dari jarak yang cukup jauh. Dia penasaran melihat keakraban mereka dan sengaja berjalan mendekati mereka. Kinan segaja bersembunyi di balik dinding dan masih bisa mendengar percakapan mereka sambil pura-pura memainkan ponselnya dan sesekali meminum winenya.

" Ayolah, Leon sayang!" rayu wanita itu manja.

" Maaf, Bell! Aku menyukai seseorang!" kata Leon.

" Apakah aku lebih hebat dari dia?" tanya Bella.

" Iya! Dia sangat cantik dan seksi! Aku sangat ingin bersamanya!" kata Leon melirik ke arah dinding. Leon bisa tahu jika Kinan berada dibalik dinding itu karena orang kepercayaannya memberitahukan dia.

" Apa dia lebih hebat saat diranjang daripada aku?" tanya Bella lagi.

" Hei! Aku masih virgin dan kamu tahu itu!" jawab Leon.

" Uhukk! Uhukk! Uhukk!" Kinan tersedak mendengar perkataan Leon yang menurutnya tidak masuk akal itu. Virgin? Hari gini? Pria dengan segede itu itunya? Astaga, aku beruntung banget! batin Kinan lalu meninggalkan tempat itu. Leon hanya tersenyum smirk melihat Kinan yang berjalan menjauhinya.

" Thanks darling!" kata Bella.

" Anytime, Lee! To bad we had to broke up!" kata Bella menyesali putusnya hubungan mereka.

" You the one who want it!" kata Leon memandang wanita di depannya itu dengan tatapan nanar.

" Ya! Because i hate your possessiveness!" jawab Bella.

" Are you happy?" tanya Leon.

" No! But at least he gave me the freedom to go anywhere i want!" jawab Bella.

" Is he play hard to you?" tanya Leon penasaran.

" No! He love me so much!" jawab Bella.

Bella adalah mantan kekasih Leon, mereka adalah pasangan ilmuwan yang sangat dikagumi saat itu, hingga Leon merasa jika dia mencintai Bella begitupun sebaliknya. Tapi sikap posessif Leon membuat Bella seperti dipenjara, sementara dia menyukai travelling dan shopping dimana Leon tidak pernah memberikannya izin untuk melakukan semua itu sendiri atau bersma teman-temannya. Sedangkan Leon adalah tipe pria penyendiri dan susah bergaul dengan orang lain. Jadi Bella memutuskan untuk meninggalkan Leon dan menikah dengan pemilik RS di London.

" Sayang! Kita makan, yuk!" ajak Lingga pada Kyra yang seharian hanya tidur saja.

" Aku masih ngantuk, sayang!" jawab Kyra malas.

" Dengarlah bunyi cacing di dalam perutmu itu!" kata Lingga yang beberapa saat lalu mendengar jika perut istrinya berbunyi meminta diisi.

" Aku ngantuk!" jawab Kyra masih dengan mode mata terpejam.

" Aku akan memasukimu lagi jika kamu tidak membuka matamu, Kyra Budiono!" kata Lingga mengancam.

" Ccckkk! Dasar pria diktator!" sahut Kyra kesal. Lalu dia sekuat tenaga membuka kedua matanya dan duduk bersandar di headboard ranjang. Lingga tersenyum melihat kekesalan di wajah istrinya. Lalu dengan sabar dia menyuapi Kyra makanan yang dibuatnya sendiri.

" Kenapa rumah ini jadi sepi, ya? Pada kemana semua orang?" tanya Lingga, Kyra hampir saja terdesak mendengar perkataan Lingga. Dia hampir lupa jika dia memiliki perjanjian dengan Alex.

" Kamu janji akan membawa kita pergi, bukan?" tanya Kyra sedih.

" Kenapa? Kamu meragukan kemampuan suamimu ini?" tanya Lingga mengerutkan dahinya.

" Kamu harus berhasil, Al! Atau ..."

" Atau apa?" tanya Lingga.

" Nggak! Pokoknya kamu harus berhasil!" kata Kyra.

" Apa ada yang kamu sembunyikan, Key?" tanya Lingga. Istrinya itu tidak bisa berbohong jika bersama Lingga.

" Nggak! Aku mau nambah lagi!" alih Kyra.

" Katakan dulu!" kata Lingga.

" Tidak ada! Pergilah!" kata Kyra mendorong bahu Lingga. Lingga berdiri setelah meletakkan piringnya di atas nakas.

" Kyra Budiono, mama Kenzie dan Liora! Istri Lingga! Katakan ada apa? Sumpah demi putra dan putrimu!" kata Lingga. Deg! Tidak! Jangan mengatakan itu, Al! batin Kyra.

" Aku memiliki perjanjian dengan Alex!" kata Kyra pelan.

" Apa?" tanya Lingga sabar.

" Dia meminta bersamaku sehari semalam!" jawab Kyra pelan dengan airmata yang telah menetes dipipinya.