webnovel

Jangan Ambil Anakku

Venus, seorang gadis sederhana yang terjebak dalam permainan cinta pria dengan hati sedingin es. Perasaan yang tidak dapat dikendalikannya, membawanya ke dalam kehidupan yang rumit dan menyakitkan Merasa hancur dan putus asa akan perjalanan hidup yang dia jalani tanpa bisa dia kendalikan sehingga membuatnya terpuruk sedalam-dalamnya. (21+)

mel_az · Urban
Not enough ratings
32 Chs

Kecemasan yang beralasan

Hallo semua! Abis baca di comment ya! Kasih peringkat dong! Biar tahu kalo kalian suka apa nggak...

--------------------

"Venus!" kata Herlan kaget.

" Herlan? Apa dia baik-baik saja?" tanya venus cemas.

" Masuk aja!" suruh Herlan. Venus tidak perduli apa yang akan dipikirkan Herlan tentang dia, dilangkahian kakinya menuju kamar calleb. Dibukanya pintu itu perlahan, matanya langsung tertuju pada sosok pria yang terbaring dengan mata tertutup dan jarum infus tertanam ditangannya. Kemudian dia menutup pintu tersebut dan berjalan ke sofa dimana Herlan duduk memainkan ponselnya.

" Kenapa dia sampai harus diinfus?" tanya venus. Herlan mengangkat wajahnya.

" Dia mengalami dehidrasi dan depresi!" terang Herlan. Venus hampir saja meloncat ke arah Herlan untuk memohon, kalau saja dia tidak sadar bahwa dia bukan lagi kekasih calleb.

" Kenapa dia bisa seperti itu?" tanya venus berusaha untuk tenang.

" Rasa bersalah yang berlebihan dan rasa benci pada dirinya sendiri!" tutur Herlan. Venus terdiam mendengar penuturan Herlan.

" Apa kamu sudah memaafkan dia?" tanya Harlan.

" Belum! Dan nggak akan pernah!" jawab Venus datar.

" Lalu kenapa kamu ada disini? Apa kamu ingin dia mati pelan-pelan?" cerca Harlan.

" Come on, venus! Dia sangat menyesal karena menyakiti kamu, tapi di benar-benar mencintai kamu! Dia telah mendapatkan semua kemalangan dalam hidupnya," kata Herlan mencoba memberikan venus penjelasan.

" Kamu kira aku nggak? Kamu tahu rasanya dicampakkan begitu saja?" bela Venus pada Harlan.

" Tapi kamu masih punya Ben! Suamimu! Orang yang menyembuhkan lukamu!... Sedangkan Al? Dia hancur Ven! Setelah tahu kejadian yang sebenarnya dari mbok mira dan Aldo sahabat Dean, dia mencarimu untuk meminta maaf! Kemudian kecelakaan itu terjadi, 3 tahun dia berjuang, Ven! Demi sebuah kata maaf darimu. Kau kejam Venus! Kau akan menyesal jika sampe dia..." Herlan tidak melanjutkan ucapannya. Venus menahan sekuatnya airmata yang dari tadi ingin mendobrak keluar dari lubangnya. Venus menatap Herlan dengan penuh tanda tanya.

" Sampe apa Her?" tanya Venus dengan suara bergetar.

" Pulanglah Ven! Kalo kamu datang hanya ingin membuatnya mengingat kesalahannya dan perbuatannya di masa lalu," usir Herlan secara halus. Mereka terdiam untuk beberapa lama, sampai terdengar suara benda jatuh dari kamar calleb. Mereka kaget dan berdiri secara bersamaan, saling pandang kemudian berlari.

" Kamu disini saja! Aku kuatir dia akan depresi kalau dia melihat kamu," perintah Herlan. Venus terpaksa meatuhi perintah Herlan, dia tetap berdiri dengan pandangan ke kamar calleb. Ada kecemasan dihati kecilnya, yang sebenarnya ingin dia tunjukkan. Tapi kembali lagi, egonya melarangnya untuk melakukan itu.

"Johnnnn!" teriak Herlan dari dalam kamar berbarengan dengan suara barang yang dibanting-banting. John yang sesari tadi berdiri diluar kamar, segera masuk ke dalam san menutup pintu kamar. Please, cal! Jangan bertindak bodoh! Ya, Tuhan! Apa aku begitu keterlaluan padya? batin Venus cemas, dia berjalan mondar-mandir didepan pintu. Suara teriakan calleb begitu menyayat hati venus.

" Gue bajingan! ...Gue pembunuh!"

Venus sudah tidak tahan, dibukanya pintu kamar calleb, dilihatnya semua barang berserakan dilantai, dan John memegang Calleb seperti polisi menangkap penjahat saja.

" Keluarlah! Kamu hanya memperburuk keadaan!" teriak Herlan yang melihat venus membuka pintu. Venus berlari menerjang Herlan dan John.

" Cal! Look at me! Ini aku Venus!" ucap Venus sambil memegang kepala Calleb. Calleb menatap Venus lalu menangis memeluk Venus erat.

" I' m sorry!" ucap Calleb. Venus mencium rambut Calleb. Herlan memberikan tanda pada John untuk pergi. Kemudian mereka meninggalkan venus dan calleb berdua dikamar.

" Apa dia...,' tanya John pada Herlan kuatir.

" Dia sudah berada ditangan yang tepat. Aku tadi memang memancing Calleb agar merasa sedih dan marah, agar venus sadar kalo dia masih mencintai calleb. Hanya saja dia egois untuk mengakuinya. John mengangguk-anggukkan kepalanya.

Ben mencari Venus kemana-mana, tapi tidak menemukan dan ponselnya tidak bisa dihubungi. Ben jadi cemas, dia mengerahkan anak buahnya untuk mencari Venus.

Seteah beberaap pama menangis, Callen tertidur dipangkuan Venus.Venus meminta tolong John untuk memindahkan Calleb, tapi pegangan Calleb pada tangan Venus sangat erat, akhirnya venus mengurungkan niatnya memindahkan Calleb.

" Suruh pembantu memasak buat makan siang!" kata Venus pada John.

" Tapi apa Bos akan mau makan siang? Karena dia tidak pernah makn siang!" kata John.

' Dia pasti makan! Dan bersihkan semua ini!" kata Venus menatap pria idiot itu. John mengangguk dan keluar dari kamar. Tidak berapa lama 2 orang oembantu membersihkan kamar Calleb. Kaki Venus terasa kram, dia mencoba membujurkan kakinya.

" Kamu kram?" tanya calleb yang tiba-tiba terbangun dengan gerakan kaki venus.

" Iya, idiot! Tubuhmu itu besar sekali, kakiku bisa putus lama-lama!" protes Venus. Tanpa diduga, calleb menggendong tubuh Venus, dengan cepat tangan venus melingkar dileher calleb.

" Dasar Idiot! Turunkan aku!" kata venus marah. Tapi calleb masih menggendongnya dan mbaringkan diranjang. Wajah mereka berdekatan saat Calleb menyandarkan tubuh venus. Mata mereka tidak dapat berbohong, calleb mendekati wajah venus perlahan , dia takut venus akan menolaknya. Setelah melihat tidak ada pergerakan dari venus, dia mengecup bibir venus dengan sangat lenbut.

" maaf!" ucap calleb.

" apakah hanya kata itu yang bisa kau katakan setiap bertemu aku?" tanya venus.

" karna kamu belum terima!" kata calleb. venus menghembuskan nafasnya.

" Ok, aku maafin! Tapi dengan syarat!" calleb yang semula sangat senang, berubah jadi sedih.

" Apa?" tanya calleb.

" Jangan menyentuhku!" ucap venus yang langsung membuat calleb sangat sedih.

" Lagipula kamu punya suami!" kata calleb.

" Nah itu kamu tahu!" kata venus keras. Calleb menjauhi venus, dia duduk di sofa. Ketukan dipintu membuyarkan keheningan dalam kamar itu

" Ayo, makan!" kata venus. calleb mengangguk. Mereka berdua keluar dari kamar dan menuju meja makan. Semua pembantu heran melihat majikannya begitu menurut sama Nyonya itu. Apakah dia kekasih, Bos? batin mereka. Calleb menghabiskn semua makanan dan pergi ke kamar untuk mandi.