webnovel

Jalan Cerita hidupku

Joe dulu adalah anak yang ceria, hingga hidupnya berubah total akibat masa kecilnya yang kelam "BULLYING" dan ditambah lagi dengan pelecehan seksual. Hal itu lantas membuatnya tidak ingin berteman dengan siapapun. Ketika ada seseorang yang telah membuatnya berani mengenal banyak hal, orang tersebut harus pergi jauh. Hidupnyapun harus kembali sepi. Meskipun dia sudah bisa beradaptasi dengan semua orang, pertemanan tetaplah membuatnya sedikit trauma, apalagi Ditambah dengan Trauma hebat dimana dia dipaksa oleh seseorang untuk memuaskan hasratnya. Hati yang telah mati, susah untuk dihidupkan kembali. Siapa yang bisa menaklukkan hati Joe... Valen atau Nandar?

Joe_Veri · LGBT+
Not enough ratings
14 Chs

Terungkap 1

Hari semakin gelap. Aku mencoba bangun, tapi tubuhku rasanya tak kuat untuk berdiri. "siapapun tolong aku..." dalam hati aku berteriak meski tak seorangpun akan mendengar. Aku memaksa tubuhku untuk bangun dan akhirnya aku bangun dan berjalan keluar meskipun harus bersandar pada dinding. Aku berusaha keluar dari toilet dan saat keluar aku melihat seseorang berlari menghampiriku tanpa aku sempat melihat wajahnya akupun pingsan.

Aku tersadar dan melihat sekitar. "Aku dimana?" tersamar aku mendengar suara yang aku kenal.

"dok.. Bagaimana keadaannya?" tanya Nandar dengan khawatir.

"sekarang pasien sedang dalam kondisi syok yang parah, kalau ini terus berlanjut maka akan memengaruhi mentalnya." Jelas Dokter.

Dokter pun segera keluar dari ruangan.

Bayangan sesosok pria tersamar dari pandangan yang buram menuju lebih jelas. Dia terlihat sangat begitu khawatir.

" Joe, sayang kau sadar... Tunggu aku akan panggil dokter. "

Ku genggam tangannya yg besar, ku tarik dan ku peluk tubuh kekarnya itu. Aku menangis bahagia karena sekarang ada Kak Nandar di hadapanku.

"Jangan pernah tinggalin aku sendiri... Kumohon....." Pelukku semakin erat.

"Maaf aku ga akan meninggalkanmu sendiri lagi Joe." ucapnya.

"dan Jangan cerita apapun dulu. Untuk sekarang, aku ingin kamu cepet pulih dulu ok." sambungnya.

Setelah beberapa hari, tubuhku sudah merasa baikan. Selama itu, kak Nandar selalu pulang cepat untuk merawatku dirumah. Kasih sayang, perhatian dan cinta yang kakak berikan, membuatku pulih lebih cepat.

Ketika pintu terbuka dan langkah kaki yang sedikit terburu-buru, Dia segera memeluk dan bertanya...

"Bagaimana hari ini, apa kau baik-baik saja? Kenapa tidak telfon hari ini? Apa kau merasa sakit lagi?"

Saat itu, aku sedang duduk di sofa dan aku memang sengaja tidak menghubunginya hari ini, hehe...

Ku pandang wajahnya yang tampan, sedikit berkeringat karna mungkin dia berlari menuju kesini, dan juga terlihat begitu sangat khawatir. Aku kecup keningnya dan kedua pipinya, dan tak lupa bibir seksi miliknya. Dia terlihat terkejut dan bertanya...

"Kau sudah baikan sayang?" sambil wajah bingungnya. Memang sih setelah pulang dari rumah sakit, aku jarang bicara di rumah, dan juga tak pernah memeluk ataupun menciumnya, karena terkadang bayangan waktu itu selalu teringat. Tapi saat ini aku benar-benar merasa aman. Karna apa? Karna ada kakak. Aku baru sadar, bahwa aku memiliki seseorang yang sangat peduli dan sangat menyayangiku yaitu Kak Nandar.

Aku membalas dengan anggukan dan mulai mencium dirinya lagi....

Hawa semakin memanas, aku berpikir sepertinya dia berusaha menahan hasratnya selama aku sakit. Dan sekarang dia benar-benar sudah tidak tahan. Sambaran bibirnya semakin ganas.

" Tunggu.. Tunggu Ka..." Dia segera berhenti.

" Maaf De, kk kelepasan..." wajah merahnya menunduk.

Aku segera melepas semua pakaianku dan berpose bagai lonte yang sedang menggoda pelanggannya... Wkwk....

" Nikmati tubuh Dd Kak Nandar..." suara desahan kecil aku keluarkan.

Aku merasa geli pada diriku sendiri hhhh...., ini adalah efek karna sebelum kakak datang aku secara tak sengaja melihat film yang ada bagian itunya. Dan ini memberikan diriku ide yaitu hadiah untuk kak Nandar hihihi.....

Melihat diriku seperti itu, Kak Nandar bukannya terlihat jijik ataupun tertawa. Dia terlihat semakin ingin segera memakan diriku.

Semua pakaian segera terlepas dari tubuhnya dan menyergapku dari depan.

"Eh eh eh tunggu.... Tunggu... Aahhh..."

"Kau harus bertanggung jawab atas tindakanmu tau..."ucapnya sambil menggigit kecil telingaku.

" engghhhh aaahh... Iya kk sayang.. Tpi pelan-pelan aja ya... " akupun pasrah dan berbisik kecil padanya.

Malam itu berlalu sangat cepat. Mentari sudah mencoba masuk melewati kelambu yang menutupi jendela. Hari ini adalah hari liburnya kakak. Aku melihat wajahnya yang sedang tidur sambil memelukku. Kejahilanku pun keluar, ku sentuh hidungnya dan ku masukkan jariku kedalam hidungnya.

Kak Nandar terbangun dan melihat diriku yg melakukan itu. Mukanya terlihat sedikit marah, hmmm mungkin dia tak suka di ganggu saat tidur... Kedua tangannya langsung memelukku dengan erat sehingga aku tak bisa berbuat apapun..

"aaihh lepasin kk isshh... Aku ga bisa gerak tau."

" Ini adalah hukuman bagi istri yg suka jahil sama suaminya." dia berkata seperti itu sambil setengah tidur.

Dalam pikirku... Suami, istri??? Nikah aja blm huuh, lagipun aku kan cowo.

Kami pun kembali tertidur...

Sore menjelang malam, aku dan kak Nandar pulang setelah berbelanja kebutuhan rumah diluar. Aku sudah terlupa akan hal yg menimpaku saat itu, tapi aku tahu bahwa kakak pasti penasaran atas apa yang telah terjadi padaku. Akupun mencoba memberanikan diri.

" kakak... Aku ingin membicarakan sesuatu..."

"Apa sayang?"

"Tentang apa yang menimpaku saat itu.." wajahnya dari terlihat tersenyum berubah menjadi serius.

Aku mencoba menceritakan semua meskipun itu membuatku ketakutan dan merasakan kembali rasa sakit itu. Wajah marahnya terlihat dan dia memujul meja yang ada di depannya dengan keras...

BRAAKK...

"Kau baru bilang hari ini setelah apa yg telah dia lakukan hah..." suara bentakannya membuatku semakin takut dan membuatku menangis tanpa henti.

Melihat wajahku yang ketakutan dia mencoba memahami dari sisi diriku. Kak Nandar langsung memeluk diriku dan meminta maaf.

" maaf kan aku y sayang....Maaf kk dah bentak dd..." pelukannya makin erat dan membuatku tenang.

"maaf kan dd ka, baru kali ini aku ngomong ke kk karna dd takut... Aku ketakutan ka..." jelas ku.

Disitu kak Nandar begitu gelisah dan bingung harus berbuat apa. Posisi laki-laki brengs*k itu memegang sebuah video asusila yang ada diriku didalamnya. Semalaman dia tak tidur dan menjagaku sambil memikirkan cara untuk membuat laki-laki itu mendapat hukuman berat dan tidak menyebar video itu.

Pagi pun tiba. Begitu aku terbangun, aku melihat kk sedang tidur terduduk di sofa. Aku yang membuat kakak jadi seperti ini. Perlahan aku angkat sedikit kepalanya untuk bersandar pada bantal yang aku ambil di kasur diapun terbangun dan segera memelukku.

"Maaf aku tak bisa menjagamu dengan baik Joe."

Aku menidurkan kk di sofa dan memeluknya agar dia tertidur. Aku berisik di telinganya.

(kakak aku akan coba untuk berani dan berpikir bagaimana aku bisa mengambil video dari orang itu, aku tak akan takut lagi karna aku punya kk.)

Dan sebuah rencana langsung terlintas dalam pikir ku...