webnovel

Jadi Yang Kedua

Aku mulai mencintainya tapi dia tidak mencintaiku.

Ayu_Melati_0421 · Urban
Not enough ratings
2 Chs

2.

Nathan bergegas pergi mengajak Adel ke restoran yang berada di dekat perusahaan. ia memesan dua porsi makanan untuknya dan juga Adel.

"pak boleh tanya sesuatu?" yanya Adel yang duduk berhadapan dengan Nathan.

"jangan panggil saya bapak, ini di luar kantor kesan nya saya sudah tua " jawab Nathan.

"oke-oke kalau gitu aku panggil kak Nathan gimana?"

"Nathan aja Del usia kita cuma beda 3 tahun"

"iya, itu artinya Bapak lebih tua dari saya"

"gak ada, pokonya kamu panggil saya Nathan, titik gak pake koma" tegas Nathan.

"baiklah Nathan"

"nah gitu kan enak dengernya"

Beberapa menit mereka berbincang, seorang pelayan pun datang menghampiri mereka dengan membawa pesanan di tangan nya.

"selamat menikmati" ucap si pelayan.

"terimakasih" Nathan dan Adel bersamaan.

Mereka pun segera makan bersama di selangi dengan obrolan dan candaan satu sama lain. Sejak awal Adel bekerja di perusahaan itu, Nathan lah orang pertama yang akrab dengan Adel, dan bahkan tak jarang orang yang melihat kedekatan dan keharmonisan mereka beranggapan kalau mereka ada hubungan yang lebih dari sekedar teman. namun semua itu tidak lah benar hubungan mereka hanyalah sebatas teman sekantor nya.

Nathan mendapati jabatan sebagai manager di perusahaan milik Elvan. Wajahnya yang tampan serata postur tubuh tinggi dan kekar, tak sedikit membuat para wanita merasa ingin mendekati dan memilikinya, namun mereka tak seberuntung Adel yang di dekati Nathan tanpa harus mendekati terlebih dulu.

Selesai acara makan, mereka segera kembali ke perusahaan. Di sepanjang jalan mereka selalu bercanda dan tertawa. Di sisi lain seseorang menatap benci dan merasa iri melihat kedekatan Adel dan Nathan.

"ekhem. . haruskah seperti ini? ini kantor tempat bekerja bukan tempat pacaran" ucap seorang wanita dari belakang Adel dan Nathan.

Suara tersebut membuat mereka menoleh secara bersamaan. Tampak seorang wanita, Ya Ratna lah yang berdiri di belakang Adel dan Nathan. Ratna adalah sekretaris Nathan dan juga orang yang mengejar Nath dari dulu sampai sekarang. Ratna selalu iri pada Adel yang bisa begitu akrab dengan Nathan. Ratna berusia di bawah satu tahun dari Nathan yaitu 24 tahun.

"siang Bu" sapa Adel sedikit membungkukkan badannya dan tersenyum ramah.

"kalau begitu saya duluan Pak, Bu, permisi" pamit Adel, kemudian pergi meninggalkan mereka berdua.

Adel bergegas pergi ke bagian belakang kantor. Belum sampai ke sana Adel bertemu dengan salah satu rekan kerjanya, Lulu. Lulu sangat iri pada Adel entah apa penyebabnya.

"kamu kasih apa Pak Nathan sampai dia bisa sangat akrab?" tanya Lulu sinis.

"hah?" Adel bingung, apa maksud nya.

"gak usah pura-pura, kau pasti menggoda nya kan? atau jangan-jangan kamu kasih kehangatan mu di ranjang ?dasar jalang" hardik Lulu dengy muka yang menyebalkannya.

"terserah apa pendapat mu" acuh Adel datar. Karena malas untuk debat masalah yang gak penting, Adel pun mengambil langkah nya dan bergegas pergi meninggalkan wanita itu. Namun langkah nya terhenti ketika wanita itu menarik kerah baju yang Adel kenakan dan mendorong nya hingga membuat Adel tersungkur ke lantai.

"hei. . apa-apaan kalian ini?" ucapan seseorang yang lewat dan tak sengaja melihat kejadian itu.

"kamu baik-baik aja?" ucap orang tersebut sambil membantu Adel berdiri.

"aku gak papa Bu, terimakasih" ucap Adel sedikit membungkuk.

"kalian ikut saya ke ruang direktur" ucapnya, yang tak lain adalah Fely istri dari Pak Elvan selaku direktur utama.

Fely berjalan lebih dulu dengan Adel dan Lulu mengikuti di belakang. Sesampai nya di ruangan direktur Fely masuk terlebih dahulu, sedangkan Adel dan Lulu berhenti di depan pintu ruangan itu.

"loh. . sayang kok disini? kenapa gak ngabarin aku kalo mau kesini? kan aku bisa jemput kamu" ucap Elvan yang bangun dari duduknya dan menghampiri Fely istri kesayangannya yang baru masuk.

"aku gak lagi sibuk, dan juga aku gak mau ngerepotin kamu, makanya aku gak hubungin kamu" Jawab Fely sambil memeluk pinggang suaminya.

"hmm.. kalau gitu istirahatlah dulu, aku masih ada meeting 30 menit lagi" ucap Elvan sambil mengecup pucuk kepala Fely.

"ehh tunggu. . aku mau kamu memecat seseorang"

"seseorang? siapa? apa dia ganggu kamu sayang? apa yang dia lakukan?" beberapa pertanyaan Elvan lontarkan pada Fely.

"Bukan aku sayang, tapi orang lain aku cuma mau keadilan, sebentar aku panggilkan mereka".

Fely langsung membalikkan tubuh nya dan bergegas pergi memanggil Adel dan Lulu yang masih menunggu di depan ruangan Elvan. Kedua orang itu pun mengikuti langkah Fely masuk kedalam.

"apa yang kalian lakukan sampai istri saya menyuruh kalian kesini?" tanya Elvan dengan wajah dinginnya.

"gak ada apa-apa kok pak, mungkin ibu cuma salah paham" ucap Adel yang mencoba menutupi semuanya.

"kamu gak perlu menutupi semuanya, jelas-jelas saya melihat sendiri apa yang dia lakukan terhadap kamu" ucap Fely..

Adel hanya terdiam mendengar ucapan istri dari bos nya tersebut. Lulu pun membuka suaranya, dan mengatakan kalau itu hanyalah sebuah candaan antara seorang teman. Namun Fely menyangkal semua itu karna ia melihat kejadian nya dari awal sampai akhir. Dengan segera Elvan meminta rekaman cctv untuk segera di kirimkan ke komputernya. Tak butuh waktu lama, rekaman itu pun sampai di komputer Elvan, ia melihat semua yang terekam beberapa menit lalu di tempat kejadian perkara Adel dan Lulu.

"atas dasar apa kamu melakukan itu pada rrkan kerja mu sendiri?" tanya Elvan dengan aura dingin nya.

"maaf Pak, saya tidak sengaja melakukan itu" jawab Lulu membela diri nya.

"jelas-jelas itu di sengaja, darimana nya kamu bilang gak sengaja?"

Lulu hanya terdiam dan tertunduk, tidak tau apa yang harus ia katakan lagi untuk membela dirinya.

"Van, aku gak mau ada tindakan bullying di perusahaan ini, apa lagi sesama karyawan." ucap Fely.

Elvan melihat satu persatu 2 karyawan di hadapannya datar.

"sayang. . ."

"Van..! sekarang baru hal kecil, gimana kalau setelah ini terjadi hal yang lebih besar? dia orang yang kasar, aku gak suka" tegas Fely.

"saya minta maaf, saya mohon jangan pecat saya" Lulu bersimpuh menumpu-kan lututnya di lantai.

Fely hanya membuang muka nya dan mengabaikan permintaan maaf dari Lulu. Fely adalah orang yang tegas dan mempunyai hati yang lembut. Sekalinya ia di buat kecewa seseorang, ia bisa membenci nya sampai kapanpun dan sulit untuk memaafkan.

"Bu, bisakah tidak memecat Lulu? saya tidak apa-apa kok Bu" ucap Adel mencoba membela Lulu supaya tidak di pecat.

"diam kamu , kamu jadi wanita harus bisa tegas jangan mau di tindas, saya hanya inginkan keadilan" tegas Fely .

Fely melirik name tag Adel dan Lulu.

"Elvan, kalau kamu gak mau memecat nya, biar aku yang memecatnya!" ucap Fely pada suaminya.

"maaf Lulu kamu saya pecat" akhirnya Elvan memecat Lulu. Lulu pun sudah pasrah dan menatap sinis sekilas ke arah Adel.

***

Bersambung. . .