webnovel

Episode 5 - Sihir Kuno

Keesokan paginya, tepatnya di Penginapan ๐—–๐—ฎ๐˜๐˜„๐—ผ๐—น๐—ฒ๐˜€. Namanya terdengar aneh, dari sebutannya saja sudah bisa di tebak "Kucing santai". Pemilik dari penginapan ini merupakan seorang ras kucing, dalam kamar itu ternyata Katsu Hajime terbaring di atas ranjang, ia terbangun dan mulai membuka matanya secara perlahan.

"Hoooaaaaamm..." Suara menguap.

"Pagi ini badanku terasa bugar kembali" Ucapnya dalam hati.

"Hari ini aku akan berlatih, tetapi sebelum itu aku akan pergi ke perpustakaan terlebih dahulu." Ucapnya dalam hati dan bersemangat.

"Dukk.. dukk.. duk" Suara menuruni tangga.

"Selamat pagi Tuan Hajime" Ucap ๐—–๐—ฎ๐—น๐—ฒ๐˜€๐˜๐—ถ๐—ฎ yang ceria dan sebagai pemilik penginapan ini.

"Ya, selamat pagi" Ucap Hajime.

"Kiyaaa... dia terlihat tampan dan begitu dingin sekali" Ucap Calestia dalam hati dengan pipinya yang memerah.

"Apa kamu bilang? Kamu cemburu dengannya?" Ucapnya kepada Rebel chan.

"Aku cuma menyapanya pagi ini" Ucapnya kepada Rebel chan.

"-_-, Kuakh. Apa dia orang yang seperti itu?" Ucap Calestia yang tersentak kaget melihat pria itu berbicara sendiri dengan benda aneh(keyboard) yang ada di punggungnya.

"Baiklah, baiklah. Aku tidak akan berbicara lagi dengan perempuan lain" Ucap Katsu Hajime kepada Rebel chan.

Katsu Hajime pun pergi meninggalkan penginapan itu, dan mulai menuju perpustakaan. Di tengah jalan ia berpapasan dengan seorang pengemis, meskipun dirinya menunjukkan kepribadian yang introvert, ia masih mempunyai belas kasihan.

"Krincing.. Krincing" Suara koin.

"Terima kasih tuan, anda begitu baik dengan saya" Ucap pengemis itu.

Katsu Hajime melanjutkan perjalanannya untuk menemukan sebuah perpustakaan. Tidak lama kemudian, sampailah ia di depan perpustakaan yang begitu megah dan sangat mewah. Tampakkanya perpustakaan itu masih aset milik Kerajaan Lans, Katsu Hajime mencoba memasuki pintu di depannya. Matanya sangat di manjakan oleh begitu banyaknya buku-buku yang ada di dalam ruangan tersebut.

Bau dari aroma banyaknya buku-buku tertata rapi di dalam ruangan yang luas ini, mengingatkan dirinya di masa lampau saat masih meninmba ilmu di salah satu sekolah elit yang berada di jepang, ketika sebelum ia terseret di dunia ini. Ia mulai mencari buku tentang ๐—ฆ๐—ฒ๐—ท๐—ฎ๐—ฟ๐—ฎ๐—ต ๐˜€๐—ถ๐—ต๐—ถ๐—ฟ, ๐—ฅ๐—ฎ๐—ฝ๐—ฎ๐—น๐—ฎ๐—ป, ๐—ฆ๐—ถ๐—ต๐—ถ๐—ฟ ๐—ธ๐˜‚๐—ป๐—ผ, ๐— ๐—ผ๐—ป๐˜€๐˜๐—ฒ๐—ฟ dan ๐—ž๐—ถ๐˜€๐—ฎ๐—ต ๐˜€๐—ฎ๐—ป๐—ด ๐—ฃ๐—ฎ๐—ต๐—น๐—ฎ๐˜„๐—ฎ๐—ป.

Di dunia sebelumnya di jepang, dia juga dikenal sebagai kutu buku. Pantas saja kejeniusannya itu dapat membuat perusahaan teknologi sendiri nomer satu di jepang. Dengan keseriusannya, ia mulai membaca satu per satu buku-buku yang terlihat bertumpuk di atas mejanya tersebut.

"Slaakk... slaakk.." Suara membolak-balikkan setiap lembar kertas.

"Ternyata sihir di dunia ini memiliki lima element dasar ya?" Ucapnya dalam hati.

[๐™‹๐™š๐™ฃ๐™Ÿ๐™š๐™ก๐™–๐™จ๐™–๐™ฃ]

Dalam isi buku tersebut, di katakan bahwa sihir di dunia ini mempunyai 5 element dasar yang di miliki oleh setiap orang, seperti ๐—”๐—ป๐—ด๐—ถ๐—ป, ๐—”๐—ถ๐—ฟ, ๐—”๐—ฝ๐—ถ, ๐—ง๐—ฎ๐—ป๐—ฎ๐—ต, dan ๐—Ÿ๐—ถ๐˜€๐˜๐—ฟ๐—ถ๐—ธ. Kelima element dasar itu dapat di kembangkan lagi menjadi kemampuan khusus, tentunya dengan latihan yang sangat keras.

"Sialnya, aku tidak mempunyai bakat sihir sama sekali" Ucapnya dalam hati.

"Tetapi aku tidak akan mudah untuk menyerah, aku akan membalaskan dendam kalian semua. Sial, tunggu saja Pak tua" Ucapnya dalam hati sambil mengingat kematian mereka.

"Ini sihir kuno ya?" Ucapnya dalam hati.

Dalam isi buku kedua yang dia baca itu, sihir kuno merupakan sihir yang selalu identik dengan kegelapan. Di jelaskan juga di sana, bahwa kegelapan ๐—ฏ๐˜‚๐—ธ๐—ฎ๐—ป๐—น๐—ฎ๐—ต dasar dari 5 elemen pada umumnya. Sihir kegelapan ini jauh berbeda, dan bisa di katakan bahwa sihir kegelapan adalah hal yang menyimpang.

Dalam kisahnya, sihir kuno pertama kali di temukan dan di gunakan oleh sang Raja Iblis yang bernama ๐—”๐—ฏ๐—ฟ๐—ฎ๐—ต๐—ฎ, untuk menghancurkan wilayah kerajaan tempo dahulu, pada zaman Raja yang bernama ๐—๐˜‚๐—น๐—ถ๐˜‚๐˜€ ๐—–๐—ฒ๐—น๐˜ƒ๐—ถ๐—ฐ ๐—œ dalam sekejap. Dalam ilustrasi dari isi bukunya, lingkaran sihir kegelapan tiba-tiba menyelimuti langit wilayah Kerajaan Lans.

Dari buku itu juga di ceritakan bahwa penduduk pada zaman itu sangat ketakutan dengan insiden tersebut, semua orang melongo dan menengok ke atas langit. Mereka berpikir bahwa dunia akan menandakan kehancurannya sendiri.

Sebagian orang hanya bisa pasrah dan berdoa, langit menjadi gelap gulita sambil di iringi banyaknya suara gemuruh petir.

"Dewa menghukum kita" Ucap salah satu penduduk dalam buku itu.

"Duaaarr.. duaaaarr..." Ilustrasi Suara petir dalam buku itu

Tetapi, pada zaman sekarang sihir kuno kegelapan hanyalah sebagai dongeng belaka bagi masyarakat. Di zaman ini juga, sihir kuno mulai tidak di kenal lagi bagi sebagian orang. Waktu terus berlalu, ia tidak sadar jika dirinya telah menghabiskan waktunya itu untuk membaca.

"Hoaaaam.." Ucapnya yang menguap.

"Aku tidak sadar telah menghabiskan waktuku membaca buku di perpustakaan ini" Ucapnya.

"Mungkin aku akan mencari bar terdekat di daerah sini" Ucapnya sambil keluar perpustakaan.

"Kling.." Suara lonceng pintu bar.

Dalam ruangan bar yang dia kunjunginya itu seketika menciptakan suasana yang hening, sebagian orang menatapnya dengan mata yan sinis. Beberapa sebagian juga terlihat berbisik-bisik tentang dirinya, ia hanya saja tidak menghiraukan tatapan mereka sambil mendengar percakapan tentang dirinya dari kejauhan, tempat meja barista yang dimana tempat dia duduk sekarang.

"Dia pria yang aneh" Ucap salah satu orang yang berbisik.

"Iya, apakah kamu merasakan hawa pria tersebut?" Ucap salah satu orang yang berbisik.

"Tokk.." Suara getokan gelas Katsu Hajime di meja tersebut.

Akhirnya, suasan yang hening seketika menjadi ramai kembali. Sebaliknya, mereka sekarang malah tidak menghiraukannya. Ternyata apa yang Katsu Hajime lakukan di sini tidak jauh dengan dunia seblumnya, semua orang yang berada di dekatnya akan salah paham dengan dirinya.

"Rebel chan, apa kamu mau minum sesuatu?" Ucapnya kepada Rebel chan.

"..." Ucap Rebel chan.

"Haaa... apa pria ini gila?" Ucap dalam hati barista itu ๐—™๐—ฒ๐—น๐—ถ๐˜… sambil melongo dan tersentak kaget.

Beberapa jam telah berlalu, bar itu akhirnya sepi pengunjung, barista tersebut mencoba membangunkan Katsu Hajime yang tertidur di atas meja. Saat barista itu menggoyang-goyangkan bahunya, ia pun terbangun tanpa sadar dengan mukanya yang terlihat memerah dan mabuk.

"Tuan, tuan" Ucap Felix.

"Ada apa kamu membangunkan aku" Ucap Katsu Hajime dengan wajahnya yang mabuk.

"Bar kami mau tutup tuan" Ucap Felix.

"Tenang saja, ini uang dariku, aku akan menginap disini" Ucap Katsu Hajime sambil memberinya uang dan mengeluarkan air liur karena keadaan mabuk.

"Krincing.. krincing"

"Baiklah" Ucap Barista.

Keesokan paginya, Katsu Hajime masih saja tertidur pulas di atas meja bar. Felix yang akan membuka tokonya itu melihatnya, kedua mata Katsu Hajime terbuka secara perlahan dengan diringi suara dari Felix untuk membangunkannya.

"Tuan, tuan" Ucap Felix.

"Hari mulai pagi" Ucap Felix.

"Ah, aku berada di mana ini?" Tanya Katsu Hajime.

"Tuan telah tertidur di tempat saya ini sepanjang malam" Jawab Felix.

"Ohh, maafkan atas tindakanku ini" Ucap Katsu Hajime.

"Tidak apa-apa tuan, apa tuan ingin meminum sesuatu sebelum pergi?" Tanya Felix.

"Kalau begitu buatkan aku minuman yang menyegarkan, tenggorokkanku terasa kering karena mabuk semalam" Jawab Katsu Hajime.

"Tunggu sebentar tuan, akan saya buatkan" Ucap Felix.